Search This Blog

8/04/2023

Resign Setelah 10 Tahunan Bekerja

August 04, 2023
Berawal dari adanya suatu target dalam hidup untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan yang tak sempurna ini, muncullah keputusan untuk resign atau ada kata yang lebih baik untuk itu, hijrah.

Secara harfiah tentu saja hijrah dari tempat kerja sebelumnya ke tempat kerja yang baru.

Untuk si neng, tempat kerja yang baru bahkan lebih menantang, yaitu rumah. Ya, maybe people said it's the most underrated job in the world, ibu rumah tangga.


Si neng yang notabene sudah dari sebelum menikah telah membahas persoalan "hijrah" yang masuk dalam visi misi pernikahan, ketika sudah waktunya, tetap saja keputusan "hijrah", bukanlah sesuatu yang mudah.

Banyak godaannya. Hmm yaa 10 tahun sudah bekerja di sana, pasti juga ada rasa mengganjal yekan?

Siapapun, kalau udah begitu pasti begini cara mengatasinya....

1. Berdoa
2. Istikharah
3. Luruskan niat

Bener gak?

Yang terakhir buat si neng adalah bagian paling sulit yang mungkin butuh waktu sepanjang hidup untuk berbenah diri memperbaiki niat di setiap langkah yang kita buat yaitu niatkan hanya karena Allah.

Setelah itu, langkah awal hijrah bisa dimulai...

Pertama, buat rencana

Seringnya, rencana ini sangat membantu kita dalam menjalani hidup ke depannya, apalagi buat yang mau memutuskan meniti karir di rumah alias jadi ibu rumah tangga.

Tentu saja finansial harusnya sudah dirasa cukup bisa diatasi walau hanya suami yang bekerja, syukur- syukur ada sumber penghasilan lain untuk nambah uang jajan atau mungkin untuk investasi di hari tua.

Kalo si neng, rencana yang dibuat sebenarnya banyak, sementara yang dijalani sekarang si neng open jastip dulu, mudah- mudahan ke depannya bisa open toko barang ready branded USA ya bun. Aamiin sebisa mungkin walau jadi irt tetap memberdayakan diri juga sih, dan harus melek finansial. Setidaknya buat plan selama 5 tahun ke depannya, atau 2 tahun ke depan dulu juga boleh.

Kedua, ajukan permohonan resign

Buat si neng ini juga berat, rame rasanya, ada rasa senang karena akan selalu dekat mendampingi suami dan anak- anak, ada rasa sedih karena akan kehilangan kedekatan dengan teman kantor, juga rasa gelisah karena harus pindah dari kota bandung yang nyaman, dan masih banyak perasaan lain yang berkecamuk sampai- sampai sebenarnya si neng bingung juga harus mulai darimana walau ya akhirnya harus dimulai juga.

Ketiga, atur waktu untuk perpisahan

Ini salah satu yang lupa si neng lakukan, pasalnya, waktu itu kesibukan mempersiapkan resign dari kantor, pindahan rumah ke luar kota, dan persiapan berangkat umroh bersama keluarga terjadi bersamaan. Jadi rasanya lebih rame, selain seneng, sedih, happy, galau, ada juga rasa kaget dan bingung, seolah perubahan ini terjadi sekaligus.

Harusnya sih kita bisa lebih proper untuk mengatakan salam perpisahan kepada semua orang yang pernah terlibat dalam pekerjaan, tapi apa daya karena faktor U jadi lupa juga, cuma disempetin via wa itupun gak semua. Hampura. Wayahna.

Keempat, rock and roll

Jadi ibu bekerja itu menyenangkan, tapi jadi irt juga menyenangkan, walau masing- masing ada nilai tambah dan kurang.

Hal terpenting dari menjalani peran sebagai irt adalah support system, terutama dari pasangan, buat si neng itu sangat terasa. Perasaan dihargai, dicintai, dihormati, dan dibanggakan itu tetap ada walau sudah tidak berkiprah lagi di dalam pekerjaan.

Satu hal yang dirasakan setelah resign adalah rasa tenang yang lebih. Mungkin inilah rasa yang si neng beli dengan gaji si neng waktu masih bekerja. Haha candaaa tentu rasa yang gak sebanding dengan uang.

Tapiii mau itu ibu bekerja atau ibu rumah tangga, ibu itu hebat. Itu aja. Semoga Allah merahmati semua ibu di dunia. Aamiin