Search This Blog

9/19/2015

Tanashii Japanese Food by Gojek

September 19, 2015
Iya, ini pertama kalinya posting tentang kuliner. Kenapa? Tiba- tiba kepengen aja blog saya bahas juga mengenai apa yang sedang marak dibahas, yaitu makanan, suatu kebutuhan pokok yang saking pokoknya, membuat manusia bisa mati kalau tidak bisa memakan makanan. Okelah intinya mah biar kekinian lah.


Ini berawal dari saya yang banyak kegiatan sehingga menjadi lapar, menyebabkan jadi ingin makan tapi malas keluar kamar kosan. Apalah saya ini kalau untuk makan saja malas begini, bisa- bisa saya jadi kurus kering karena kurang gizi.

Tiba- tiba saya teringat dengan gojek, tau kan? Gojek itu lho ojek online yang ada aplikasinya di smartphone android, suatu inovasi yang menurut saya luar biasa karena mekanismenya yang mudah dan murah. Iya deh, kalo kata kamu mah, efektif dan efisien.

Akhirnya saya coba untuk pesan makanan lewat gojek, sayangnya cuma bisa pesan di satu merchant, seandainya aja bisa pesan di dua merchant yang terdapat di satu mall, kan enak jadinya bisa pesen makanan dan minuman sekaligus. Sehingga itulah salah satu hal yang membuat gojek jadi kurang efektif dan efisien. Salah duanya adalah, ada beberapa merchant yang belum terdaftar di aplikasi gojek tersebut, waktu saya search juga dia gak muncul, jadi terpaksa saya harus memilih hanya merchant yang sudah tersedia di dalam list. Ada juga salah tiganya, yaitu untuk pesan makanan, gojek gak mau dibayar pake gojek credit, dia maunya cash. Gak tau deh kenapa, padahal gojek credit saya masih banyak.


Sengaja saya pilih menu makanan di merchant yang belum pernah saya coba makanannya. Lumayan lama saya milih, akhirnya ketemu juga deh, saya pesan sushi di Tanashii Japanesse Food yang ada di Trans Studio Mall (TSM). Saya pesan dua porsi menu yaitu Salmon Mentai dan Salmon Maki dengan harga masing- masing 25rb. Lumayan mahal dengan porsi yang kecil, tapi semoga dapat gizi berlimpah dari ikan salmonnya. Jadi total uang yang harus saya keluarkan adalah 60rb sudah ditambah ongkir gojek sebesar 10rb.

Lumayan lama nyampenya, karena kemudian saya tahu bahwa ternyata merchant Tanashii ini ada di Straits Kitchen di TSM yang untuk bisa belanja disitu, kita harus menggunakan kartu, ya kamu taulah kartu itu sebut saja kupon makan yang harus dideposit dulu. Jadi saya berkesimpulan mungkin Mamang Gojeknya sempet bingung, mungkin kemudian dia bertanya untuk lalu dibuatkan kartu makan itu dulu, jadi aja lama.

Oke, akhirnya sampe juga makanannya. Duh, ternyata Tanashii pake packaging yang biasa banget menyebabkan makanan jadi berantakan pas udah sampe ke saya. Seperti yang telah dipesan, porsi Salmon Makinya yang mini berisi 8 buah, sedangkan Mentai hanya berisi 2 buah hanya saja ukurannya lebih maxi.

Untuk rasa Sushi dari Tanashii Japanesse Food ini, cukup enak. Kenapa cukup? Karena sausnya keasinan, tapi overall lumayan lah ya, enak. Khususnya untuk Salmon Mentai-nya, baik Salmon maupun nasinya itu kerasa sedikit aroma panggangannya. Oh iya, hati- hati karena aneh, saya dapati salmonnya itu ada yang masih terdapat tulang ikannya, cuma satu dan kecil sih, tapi kan tetep aja bahaya kalo keselek. Walaupun ya saya yakin gak akan semuanya mengalami ini, tapi berhati- hati saja lah ya.

Baiklah segitu aja review nya tentang kuliner hari ini. Semoga bermanfaat.

Terimakasih Gojek dan Tanashii telah mengenyangkan saya dan memberikan saya makanan yang bergizi.

9/17/2015

DE RENUNGANTE LA MOLENTE

September 17, 2015
Aku ini ngapain sih? Cuma suka nulis, tidak perlu terlalu serius untuk mencerna tulisanku ini, pun jangan terlalu direnungkan mengenai apa yang kutulis. Memang sebagian besar adalah kisah nyata, sebagian lagi hanya fiksi belaka. Aku memang lebih banyak menceritakan kisah nyata karena nyatanya aku tidak sempurna, seperti halnya dirimu, banyak khilaf banyak lupa tapi semoga juga banyak uang.

9/11/2015

Kecoa Sembahyang

September 11, 2015
Bayangin dong seandainya kamu adalah orang yang lemah iman seperti aku, yang solatnya belum bisa betul- betul khusyuk, kemudian pada waktu kamu akan melakukan sujud akhir, ada kecoa yang berjalan di atas tempat sujudmu dan itu tepat dilakukan si kecoa saat kamu bergerak ingin sujud. 


Sudahkah kamu membayangkannya? Bahwasanya pada saat itu yang aku lakukan adalah menunggu hingga kecoa itu pergi. Kemudian benar dia pergi, begitu juga dengan usahaku untuk meng-khusyu'-kan solatku.

Awalnya aku berniat untuk segera mengaji setelah solat, haruskah aku memberitai kepada kamu bahwasanya aku melakukan itu setiap selesai solat maghrib? Aku rasa tidak perlu karena kata Haji Pidi Baiq, itu adalah riya'.

Iya, aku tidak mengaji kala itu karena setelah selesai solat aku langsung bergegas membereskan alat solat untuk segera mengejar kecoa itu dan menghabisinya. Tapi cara menghabisinya bukan dengan cara dimakan, bukan, yaitu dengan menyemprotkan racun serangga yang merk-nya tidak bisa aku sebutkan karena itu diawali dengan huruf b, diakhiri dengan huruf n, dan ditengahnya kira- kira ada 4 huruf yaitu a,y,g, dan o.

Aku semprot racun itu sampai si kecoa bergerak keluar dari persembunyiannya untuk kemudian aku semprotkan racun lagi tepat ke wajahnya dengan membabi buta hingga dia pun kelojotan bergerak cepat berlari berusaha mencari jalan keluar. Akhirnya aku bantu si kecoa untuk menemukan jalan keluar dengan langsung membawanya ke tempat peristirahatan terakhirnya, yaitu tempat sampah yang kemudian menimbulkan bunyi krasak krusuk karena si kecoa masih sekarat karena malaikat belum juga mencabut nyawanya.


Setelah itu aku tidak senang karena aku menang. Kenapa tidak senang? Karena itu mudah ketika aku harus berperang melawan kecoa, karena aku sering melakukannya, karena kecoa itu kan hewan yang tentu saja bukan tandinganku yang notabene adalah seorang yang kamu sebut manusia, karena iya kecoa itu kan kecil sedangkan aku ini bagai raksasa untuk mereka, jadi ini tidak sulit untuk bisa mempertahankan tempatku agar tidak menjadi sarang mereka.

Kemudian aku bertanya, apakah aku berdosa telah membunuh kecoa yang mana hal ini begitu sering aku lakukan, yang kalo diitung kira- kira jumlah kecoa yang aku bunuh mungkin saja sudah mencapai ribuan, oh mungkin terlalu banyak, ya mungkin ratusan. Pasnya aja lah, aku juga males ngitungnya.

Lalu aku merenung bagaimana jika aku adalah kecoa. Ah tapi aku tidak jadi merenungkannya karena iya, aku tidak ingin menjadi kecoa. Terus apa yang harus aku renungkan? Bahwasanya pertanyaan semacam itu, katamu Tuhan menciptakan semua hal yang pasti ada manfaatnya. Bagaimana dengan kecoa? Aku bertanya. Lalu kamu bilang iya, mungkin kecoa tidak bermanfaat untukku secara langsung tapi mereka mungkin bermanfaat untuk hewan lain yang mungkin bisa jadi ada hubungannya dengan kesehatan manusia, dan menurut kamu, para kecoa itu tentu saja bermanfaat dalam rantai makanan di kehidupan ini.
Mungkin, katamu.

Lalu aku juga punya hipotesis mengenai penyebab banyaknya kecoa dalam hidupku. Mungkin saja ini adalah konspirasi para penjual racun serangga. Mereka sengaja mengembangbiakkan macam- macam serangga pengganggu agar produknya laris terjual. Sama halnya seperti berita- berita mengenai kejadian bunuh diri dengan minum racun serangga, itu kan seolah sengaja untuk menginspirasi orang yang ingin bunuh diri. Terlebih saat ini, racun serangga tersedia dengan berbagai macam rasa.

Itu mungkin, kataku.

Segala kemungkinan tentu saja dapat dibenarkan karena itu bisa saja benar terjadi, bukan? Hanya saja ilmuku belum sampai kesana. Aku mah apa? Cuma butiran debu kata lirik lagu.

Setelah itu perenunganku berakhir karena pertarunganku dengan kecoa tadi itu membuat perutku lapar dan menyebabkan aku menjadi butuh uang saat aku ingat bahwa besok weekend. Waktunya main dan mengerjakan pekerjaan kosan, termasuk juga membunuh kecoa saat ia datang.

8/13/2015

Hallo Charlie

August 13, 2015
Hallo Charlie, apa kabar? Kamu keliatan sehat dan senang. Oh iya tentu saja, sekarang kamu sudah bahagia bersamanya. Yaitu bersama dia yang kamu sayangi.

Entah kenapa pagi ini tiba- tiba aku ngeliat kecoa, terus kok jadi inget sama kamu ya? Padahal tau gak sih kamu? Aku tuh sering banget ngeliat kecoa soalnya di kosan aku banyak kecoa. Tapi kecoa yang ini beda, dia itu mirip sekali dengan kecoa, seakan sengaja begitu biar aku keinget tentang kenangan itu.


Aku jadi inget kenapa dulu itu aku sebel banget sama kamu, terus kenapa ya aku bisa berbuat begitu, perbuatan mulia itu, semacam tenggang rasa, sejenis gotong royong, serupa bhineka tunggal ika, selayaknya gemah ripah repeh rapih, ah mungkin bukan, mungkin seperti lebih mentingin perasaan orang lain daripada perasaan sendiri.

Kamu pernah gak inget sama aku? Ah, pastilah pernah walau cuma sepersekian detik.


Dan iya, gak semuanya kamu tau tentang apa yang terjadi dulu itu, kan?


Kamu inget gak? Pertama kali kita kenalan itu kan lewat sms yang sengaja dikirim temen kamu ke nomor aku buat iseng. Tapi akhirnya kita jadi kenalan, kok bisa ya? Haha mungkin takdir. Aku mah inget waktu itu kita masih kelas satu SMA, itu tuh tahun 2004 kan? Kamu dan aku beda sekolah walau sama- sama di Singapur.

Terus dulu kita sering banget sms-an ya? Ngapain sih? Suka ngirimin sms yang (dulu) menurut kita lucu, padahal itu sms-nya kan cuma di- forward ya? Tapi menurut kita lucu ya?

Terus kita tuh walaupun sering banget sms-an tapi gak pernah ketemuan. Gak inget ih kenapa ya gak ketemuan? Eh pernah denk, ketemuan sekali waktu kamu minta anter beli buku ke toko buku deket UNS di Lower Kent itu lho? Buku apa sih? Oh, iya, buku latihan Ujian Nasional ya? Berarti waktu itu kita udah kelas tiga SMA dan pertemuan yang garing itu terjadi di tahun 2007.

Iya ih, kita baru ketemuan setelah kira- kira 3 tahun cuma sms-an. 

Waktu itu kamu nawarin aku minum, padahal akunya lagi puasa. Puasa apa sih aku tuh? Oh, puasa idul adha ya? Karena iya, waktu itu di Mesjid ada yang lagi takbiran kan besoknya Lebaran.

Inget gak kamu? Engga juga gak papa.

Ketemuannya cuma segitu aja abis itu pulang. Garing. Kenapa sih kamu kaku banget waktu ketemu aku? Apa kecantikanku membuatmu membatu? Hahaha becanda Charlie. Oh, iya, kamu gak bawa motor waktu itu, jadi gak bisa jalan- jalan deh kita. Kamu sengaja ya biar kita bisa duduk berjajar di bis? Haha

Abis ketemuan kita masih terus aja sms-an sama main media sosial apa ya yang lagi happening banget waktu itu? Friendster bukan sih namanya?

Iya bener, Friendster yang sering disingkat fs itu kan? Rasanya waktu itu aku cuma punya satu teman, iya, kamu. Haha. Karena apa sih? Itu lho, di sms selalu ada kamu, di fs selalu ada kamu, di ym selalu ada kamu. Kenapa ya kok bisa gitu?

Setelah kenal kamu di dunia (maya) yang fana ini, tiba- tiba aku males buat bales sms iseng yang ada, padahal tadinya aku ini orangnya suka bales dendam gitu deh, kalo diisengin, ya aku bales juga dengan keisengan.


Kamu inget gak? Udah bertahun- tahun kita sms-an, chatting, fs-an tiap hari malahan hampir setiap setengah jam sekali kan ya? Terus aku bilang aku udah anggep kamu temenku, tapi kamu bilang apa coba? Kamu bilang, kamu cuma anggep aku kenalan kamu.

Kamu mah gitu. Tapi gak papalah, mungkin karena kamu mau jual mahal dan kita belum pernah ketemu waktu aku bilang gitu. Kalo aku mah apa sih? Aku mah gak pinter jualan, gak bisa naikin harga jadi mahal kayak kamu gitu. Kamu kayaknya cocok deh jadi pengusaha.

Tapi apa sih yang menyebabkan aku udah anggep kamu temen? Kalo bukan karena kita udah sering bertukar cerita tentang diri masing- masing? Harusnya kamu gak usah cerita apa- apa kalo masih anggep aku kenalan.

Lucu aja. Tapi aku gak mau ketawa. Males. Eh tapi sekarang pengen ketawa, denk. Ha ha

Kamu juga pernah cerita kalo pernah ada yang suka sama kamu, yaitu seorang wanita, karena apa? Karena kamu itu laki- laki maka yang suka adalah wanita. Wanita yang kamu ceritain itu, orangnya cantik, pintar, dan pandai berbahasa Jerman sampe dia dikirim ke olimpiade ya? Ngirimnya pake JNE apa POS sih? Lupa. Kamu ih ngapain dulu cerita begitu? Cerita kamu bikin aku juga pengen cerita bahwa waktu di SMA itu, aku begini- begini juga banyak yang suka sampe mereka bilang aku ini primadona padahal bukan. Nyatanya nama aku bukan primadona tapi maulida. Tapi aku gak jadi cerita ke kamu deh, soalnya sekarang kamu udah tau.


Karena banyak cerita dan canda tawa, rasanya aku udah lama kenal kamu, bahkan sejak dalam kandungan ibu kamu atau malah sejak masih di lauhul mahfudz. Entahlah. Pokoknya aku sok kenal sok deket, gak peduli walau baru ketemu sekali dan itupun hanya seperti sedetik.

Menurutmu gimana waktu itu?

Kamu juga kan udah tau ya? Kalo aku belum pernah sedekat itu sama cowok, walau iya, sebelumnya aku emang punya gebetan, yaitu orang yang mungkin aku sukai, yaitu seorang laki- laki karena apa? Karena kan aku wanita. Tapi sedekat itu selama bertahun- tahun, waktu itu mah cuma baru sama kamu aku bisa begitu.

Kamu inget gak sih? Waktu itu kan aku masih sangat amatir, masih remaja yang sama sekali gak pandai ngatur emosi, remaja yang belum kenal cowo karena lama tinggal di Bangladesh. Walaupun gak selama HTS-an sama kamu, aku cuma tiga tahun hidup di Bangladesh bukan karena aku bandel, tapi ya aku males aja ngeliat waktu itu anak SMP di Indonesia yang cowo kan pake celananya di atas lutut. Males kenapa ya? Ya males aja biar ada alesan aja lah.


Jadi gitu deh, aku masih polos banget kayak kertas HVS yang baru banget kamu beli dan belum kamu corat coret. Jadi, mau kayak gimanapun kamu ngetest perasaanku, pasti reaksiku akan meledak- ledak. Kamu inget bom atom yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki? Kira- kira kayak gitu meledaknya. Pastinya beda bangetlah sama kamu yang pernah dekat dengan cewekmu yang dulu itu. Ah emang begitu kan? Soalnya iya, kamu tuh terdidik, terlatih, terampil, dan bener cerdas dan tau bagaimana harus bermain.

Kamu pasti masih inget deh selama bertahun- tahun itu kamu gak pernah sekalipun muji- muji aku, kamu lebih sering ngeledek dan ngatain aku ya ngga? Anehnya, aku tetep aja seneng. Karena iya, itu lucu.

Eh, iya pernah ya? Iya ih, kamu pernah muji aku, pujian tersirat, lupa sih mujinya kayak gimana, tapi iya pernah dan aku seneng. Kalo aku pernah gak sih kasih kamu puji- pujian? Lupa eui. 

Eh iya ya, puji- pujian mah cuma buat Allah ya. Iyaa, maksudnya gombalan bukan pujian, ok?

Oh, iya, terus waktu itu kan aku pernah liat fs kamu ya, biasalah ngecek, kali aja ada yang mau jahat sama kamu jadi aku bisa langsung lawan dia. Eh ternyata gak ada yang jahat, cuma disitu ada tulisan dari temen cewekmu. Ada beberapa. Sepertinya kalian saling menggoda, dan ternyata bener deh kamu ngegombalin cewek2 itu. Kamu genit banget ih, tapi iya sih harus dimaklumin ya? Gimana makluminnya? Ya tinggal bilang aja, wajar lah genit sama cewe, namanya juga cowo.

Pastilah waktu itu kamu gak tau kalo aku cemburu ngeliat tulisan itu, tulisan kamu ngegombalin beberapa cewek yang ada disitu.

Terus abis itu, tiba- tiba aku pengen ngambek sama kamu, tapi ah, aku pikir percuma aja, kamu pasti gak akan dan gak mau tau alasan aku kalo aku ngambek.

Jadi aku harus gimana biar kamu gak pura- pura bodoh tapi emang bener- bener bodoh? Harus gimana biar kamu gak terus mancing emosiku yang labil tapi mancing ikan aja di laut yang kadang juga labil? Harus gimana selain cuma bisa, oke, aku gak papa asal kamu seneng.

Ya, itulah yang bikin aku sebel banget sama kamu di kemudian hari. Kerjaan kamu selama itu cuma ngetest aku, mancing aku, nguji aku, dan apa lah itu istilahnya. Seolah apa? Seolah sengaja kamu pengen tau kualitas aku, dan iya, begitulah cara kamu menentukan standar dalam memilih wanita. Menurut kamu, wanita yang baik adalah yang telah lulus uji kompetensi itu.

Ternyata selain cocok jadi pengusaha, kamu juga cocok deh jadi kepala kantin sekolah.

Padahal demi luasnya alam semesta, manusia lebih mulia daripada apapun yang ada di pikiran mereka, dan iya, mereka juga lebih hina daripada apapun yang ada di pandangan mereka.

Iyaa, iyaa, aku kan udah bilang, tadinya aku suka bales dendam, tapi semenjak kenal sama kamu, aku lebih berharap biar Allah aja yang bales. 

Waktu itu aku emang cemburu, karena apa? Kalau bukan karena rasanya kamu juga suka aku.

Jadi aku kira tidak ada alasan kamu gak suka aku, karena selama ini buat apa kamu rajin sms, membalasnya lagi dan lagi. Ya kan?

Itu pertama kalinya aku cemburu. Rasanya kesel tapi gak tau harus ngapain. Aku waktu itu sangat berbakat dalam hal cemburu, karena dulu kan aku labil dan belum tau ternyata sifat cemburu benar merugikan.

Tapi tau gak? Cemburuku waktu itu hanya soal mudah. Seperti dalam permainan bulutangkis, kalau cemburu itu ibarat bola-nya, maka aku bisa menangkisnya dengan pikiranku sendiri.

Yaitu dengan pikiranku yang mengira bahwa dari banyaknya cewek yang kamu goda, kenapa hanya aku yang tidak kamu goda? Malah sebaliknya, kamu ledek aku, kamu kata2in aku. Aku tau itu bercanda, maka baiklah, begitulah caramu mengistimewakan cewek yang kamu suka.

Ah iya, terus waktu itu tuh sebenernya ada satu cewe yang gak tau kenapa kok jadi sering bales- balesan komen sama kamu ya? Waktu itu aku mulai cemburu lagi, apalagi kamu dan dia suka muncul online bersama waktu kita biasanya chatting berdua. Iya, aku emang kenal dia, dia teman satu SMA-ku dan teman SMP-mu. 

Eh, kamu tuh gak harus tau ya, dia itu dulu pernah cie- cie in aku saat gosip tentang aku dekat sama kamu udah sampai di telinganya. Kamu emang gak harus tau, tapi sekarang kamu tau deh.

Waktu itu kamu gak sadar ya kenapa aku mulai meregangkan hubungan kita yang sudah bertahun- tahun sms-an. Pastilah kamu gak sadar, rasanya sedih tau gak? Tapi jika mengingatnya sekarang aku hanya bisa tertawa haha

Kenapa sedih ya? Sedih karena cewe itu temenku juga, karena aku punya teman yang juga satu geng dengan cewe itu, karena ternyata mereka suka cerita tentang kamu yang terus ceritanya itu diceritain lagi ke aku lewat temen aku yang satu geng sama cewe itu. Kamu liat gak sih? Apa yang dia ceritakan? Itu tuh kayaknya seakan sengaja begitu, biar apa? Biar aku jadinya menjauhi kamu.


Aku masih inget kamu pernah buatin aku akun di media sosial baru yang waktu itu lagi happening karena fs udah mulai ditinggalkan orang- orang. Medsosnya facebook itu lho, inget gak? Haha

Wah waktu kamu buatin aku akun facebook, aku seneng banget, karena apa? Kamu inget semuanya tentang aku ya? Kamu isi semuanya disitu, tanggal lahir aku, bahkan nama panjang samaran yang udah lama banget aku ceritain ke kamu bertahun- tahun lalu. 

Aku inget banget deh waktu itu kan kita baru lulus SMA, lagi awal- awal masa kuliah. Inget gak kamu?

Dari situ aku udah liat kamu suka ke aku. Kamu lebih nunjukin perasaan kamu, tapi di lain sisi aku bingung. Kok kamu gitu ya? Katanya kamu lagi deket sama dia, tapi juga kamu mulai lebih deketin aku? 

Semua itu, cerita yang beredar, komunikasi kalian di facebook, seolah membuktikan bahwa iya benar kalian dekat. Terus aku jadi bertanya pada diriku, sekarang dimanakah aku berada? Walau sebenernya mah aku udah tau aku masih ada di bumi. Tapi waktu itu aku bingung, ingat, aku masih labil, ingat, aku udah percaya sama kamu, ingat, aku bisa meledak kayak bom atom.

Dan benar, aku benar akan meledak.

Kenapa sih cewe itu selalu ada terus di antara kita? Kenapa sih dia selalu cerita tentang kamu? Padahal jawabannya udah jelas aku tau, tapi biar lebih dramatis aja jadi harus ada pertanyaan retoris.

Kamu tau gak? Akhir- akhir itu, aku tau kamu dan dia juga sering berhubungan seperti aku dan kamu sms-an atau chatting atau komen. Aku juga tau waktu itu kamu sempet nyuekin dia setelah aku cie- cie-in kamu yang lagi deket dengan dia. Kamu gak nyadar ya? Aku cemburu?

Ini yang paling bikin aku sedih. Bagian ini yang udah pasti kamu gak tau. 

Waktu itu, waktu kamu nyuekin dia, apa sih yang dia coba lakukan? Dia cerita lagi ke temen geng-nya itu, yang juga adalah temenku (yang dari awal sudah gak setuju bila aku akhirnya denganmu karena alasan yang pasti gak mau kamu denger haha). Ah temen aku itu gak taulah kenapa kok disini kesannya dia jahat, seolah dia sengaja begitu biar kamu gak jadian sama aku, biar aku sama kamu juga jadi jauh, biar aku jadinya alay, biar aku bisa bikin puisi, biar aku jadinya bisa nulis panjang lebar.

Selanjutnya udah pasti bisa ditebak, temenku, yang juga temen gengnya dia, cerita lagi ke aku soal kamu yang nyuekin si dia (temennya si temenku yang lagi deket sama kamu itu lho) gara- gara aku cie- cie-in kalian. Terus mau tau gak kamu? Duh, kamu tuh pasti bangga ya direbutin sama dua wanita cantik. Ha ha

Dia, cewe yang lagi merasa dekat sama kamu itu, minta tolong ke aku (lewat temenku) supaya bilang ke kamu bahwa aku denger berita tentang kedekatan kalian itu bukan dari ceritanya dia, tapi dari apa yang aku liat di medsos. Ah, rasanya aku sangat gak pengen ngelakuin itu, rasanya kok dia seperti benar jahat, tapi kok rasanya aku harus ngelakuin itu semata biar temenku yang lagi deket sama kamu itu jadi seneng.

Menurut kamu kenapa dia begitu? Udah pastilah dia suka sama kamu. Katanya, penyebab kamu nyuekin dia itu ya karena aku yang cie- cie-in kamu atas kedekatan kalian, jadi dia itu mikir bahwa kamu pikir, iya benar dia itu suka cerita- cerita ke orang tentang kedekatan kalian, dia itu mulutnya ember, dia gak asiklah. Jadi oke, aku bakal boong untuk apa? Kalo bukan supaya kalian bisa kembali jadi asik berteman. Terus tiba- tiba aku masuk angin, tapi kamu gak perlu tau walau sekarang akhirnya kamu tau.

Jadi gak papa, kalo emang kamu sukanya sama aku, mestinya hal kayak gini gak akan jadi masalah. 

Terus aku sms ke kamu deh, cuma buat bilang gitu, bilang kebohongan yang nantinya bikin kamu gak nyuekin dia, bikin kamu jadi deket lagi sama dia, bikin kamu berpikir bahwa akulah yang super kepo, bikin akunya jadi bingung lagi karena sikap kamu. Sikap kamu yang kayak tempe kelamaan disimpen di kulkas, ga enak ih rasanya.

Terus akhirnya bom atom itu berubah jadi bom waktu. Kok bisa? Gampanglah tinggal ganti kata atom jadi waktu.

DHUARRR!!

Akhirnya bom nya meledak, akhirnya aku marah ke kamu, akhirnya aku jujur tentang semuanya, bukan tentang aku yang boong tapi tentang perasaan aku. Abis itu aku bener marah, aku cuekin kamu, kamu sms gak aku bales, eh, aku bales denk, tapi judes balesnya. Biar apa sih aku begitu? Kan biar kamu sadar aku butuh ketegasan, biar kamu sadar aku mah jujur karena masih polos, belum dewasa, sangat amatir, dan dengan harapan kamu bisa maklum, seperti waktu aku maklum kamu genit sama cewe- cewe.

Tapi kamunya gak sadar. Aku inget banget reaksi kamu waktu aku selalu judes dan marah- marah...

"Kamu kenapa sih? Kenapa kamu malah begini disaat aku pengen kenal kamu lebih deket"

Pasti kamu gak tau deh, waktu kamu sms kayak gitu, tiba- tiba Planet Pluto menghilang dari Galaksi Bimasakti, bahkan aku gak pengen nanya pada kecoa yang bergoyang.

Aku gak cerita soal kebohongan aku itu ya? Ah abis itu, aku tau kamu gak pernah bener- bener suka aku. Eh, iya, kamu suka aku sebagai teman walau sekarang balik lagi ke cuma sekedar kenalan. Kamu akhirnya jadian sama dia. Baik kamu maupun dia, gak mungkin tau bagaimana rasanya jadi aku. 

Oh, gak berhenti sampe disitu. Semenjak kamu dan dia jadian, masih aja ih dia cerita ke temen satu gengnya untuk kembali diceritain ke aku. Cerita tentang kamu yang cerita ke dia. Katanya dulu kamu pernah deket sama cewe, tapi cewenya itu gampang kepancing. Ah, ya aku mah udah tau lah cewe itu pasti aku. Siapa lagi? Maksudnya apa ih cerita kayak gitu? Kamu bangga ya? Biar kamu keliatan hebat? Apalagi ceritanya seakan sengaja harus bisa sampai ke telinga aku yang bersih ini. Ah iyalah kamu pasti bangga pernah disukai aku makanya pake cerita segala.

Sampe sekarang iya, masih gak ngerti. Kenapa gak ngerti? Mungkin iya aku bodoh, atau emang hal itu gak perlu buat dingertiin, atau jangan- jangan emang kecoa itu adalah kecoa makanya mereka mirip.

Ya, aku tau kemudian cewekmu itu jadi sebel banget juga sama aku akibat sikap aku yang kekanakan karena sebel banget sama kamu. Tapi iya kan, dia bisa begitu karena dia gak ngerti bagaimana rasanya ditarik ulur selama sekian tahun, karena dia pernah punya pacar kemudian putus, pernah tau gitu dia? Rasanya digantungin? Kayaknya engga, coba tanya dia, pernah gak gelantungan? Spiderman aja sekarang mah udah males gelantungan, ya gara- gara itu, dia gak mau digantungin.

Andai waktu bisa berputar kembali, aku ingin mengulangnya lagi, yaitu melakukan hal yang sama, yaitu berbohong, yaitu bersifat anak- anak, yaitu membuatmu akhirnya bersama dia. Anggaplah aku ini Mak Comblang.

Ah, kecoa, lagi- lagi kamu membuatku bertakbir ketika melihatmu. Allahuakbar!! Kapan sih kecoa bisa punah? Setidaknya jadilah hewan langka di Negara Bagian Kircon.


Sekian Charlie nostalgia hari ini
Salam dari Mak Comblangmu

6/13/2015

Random Thoughts of The Day

June 13, 2015
Ah iya, memang benar serumit itulah bila kamu ikuti jalan pikiranku lewat semua tulisan omong kosong ini. Tapi kamu tau apa yang dihasilkannya? Ternyata sesederhana ini, sesederhana aku yang kamu kira sederhana.

Maka layaknya aku ucapkan syukur atas itu semua, tapi apa yang aku lakukan? Sedikit sekali aku bersyukur, malah seringkali lupa mengingat-Nya.

Seharusnya aku memohon ampun atas semua itu, tapi apa yang ku lakukan? Lagi- lagi aku lupa.

Aku tau aku manusia yang suka lupa, tapi sayangnya aku juga tau Tuhanku Maha Pengampun. Maka aku merasa tidak masalah jika sedikit saja aku lupa dan berbuat salah, karena aku tau Tuhan Maha Pengampun.

Lalu mengenai apa yang kamu sebut cinta, kamu tau apa itu cinta? Yaitu yang terdiri dari lima huruf, yang mana tidak pernah bisa ku mengerti maknanya.

Seperti cinta Tuhan kepadamu yang tak terhingga, atau ibu, kamu tau pengorbanannya untukmu sangat luar biasa. Itulah sebabnya di tulisan sebelumnya aku pernah menuliskan tentang hubungan antara Tuhan dan Ibu. Kukira mereka benar- benar telah melakukan persekongkolan untuk menjaga kita di dunia ini.

Dan Ayah.. Tanpanya, sepilah hidupmu, karena kalau gak ada ayah, gak akan ada kamu di dunia ini. Kamu harusnya tau bahwasanya ayahku adalah laki- laki, ah tapi pasti kamu sudah tau, karena kan ibuku itu perempuan.

Baiklah, kukira itu juga cinta, ketika Ayah dan Ibu jadian, lalu menikah, lalu dengan banyaknya tahun berlalu, entah sudah berapa banyak ujian dan cobaan yang mereka jalani, tapi lihatlah, sampai detik ini, detik yang seharusnya selalu aku syukuri, kami selalu bisa melempar canda setiap harinya. Hidup dalam keluarga yang penuh cinta, kadang membuat kamu lupa bersyukur.

Ketika Tuhan menimpakan kepada kita tentang suatu kehilangan, baru deh sadar. Bahwasanya kamu masih punya banyak untuk dilakukan, yaitu rasa syukur, yaitu rasa sabar, untuk mencintai dan dicintai, untuk meninggalkan dan ditinggalkan, untuk semua peristiwa yang.. Kamu tahu? Tidak perlu disesali.

Salam