Search This Blog

7/06/2018

Karena Bukan Hanya Wanita yang Ingin Dimengerti

July 06, 2018

Seperti yang dikatakan kebanyakan pria tentang wanita, "wanita itu sulit untuk dimengerti"

Sedangkan di lain sisi ada slogan yang menyebutkan "karena wanita ingin dimengerti".

Wanita. Ingin dimengerti tapi sulit untuk dimengerti. Gimana ya saya juga yang wanita jadi bingung, apalagi yang lelaki.

Denger- denger dari orang yang suka nongkrong di YM, tau kan YM? YM tuh mall metropolitan masa kini, tempat anak2 muda nongkrong, kalo anak2 muda jaman dulu kan demennya nongkrong di
WC (Warung Centre), nah sekarang jamannya nongkrong di YM (Yahoo Mall). Haha Yahoo Messenger maksudnya.

Nah, denger2 dari ym itu, penyebab wanita sulit dimengerti oleh laki- laki ada tiga biji.

Biji pertama adalah karena kebanyakan wanita memang tidak punya pendirian, bagai air di daun talas.
Misalkan begini,
Ce : yank, aku bagusan pake rok mini apa jeans?
Co : rok aja deh <3<3
Ce : ah, jangan ah. Ga enak duduknya.
Co : pake jeans aja lho3-|
Ce : tapi panas... :(
Co : :s (diam)
Ce : pake hot-pants aja deh
Co : boleh ! <3<3(y)
Ce : ga ah, paha ku kan hitam
Co : huaaahh !!!! :'(

Biji kedua, karena kebanyakan wanita lebih cerdas bin pintar daripada pria. Pinter ngeles. Umpamanya yaa semisal dengan postingan di YM, begini..
Co : yank?
Ce : ha?
Co : kita putus aja deh
Ce : napa?
Co : kamu marah2 terus sih ma gw
Ce : ish apaan sih
Co : tuh kan
Ce : mang gw marah2 gara2 apa?
Co : gara2 gw?
Ce : jadi ini salah sapa?
Co : salah gw?
Ce : masih brani minta putus?
Co : ga :'(
Ce : bagus kalo nyadar >=)

Biji ketiga, karena wanita pandai mendeteksi kebohongan, instingnya itu lho, yang katanya kuat syekale.
Misalnya begini deh,
Ce : yank, bener smalam kamu sakit?
Co : iya nih yank. Sori ya janji nya batal (padahal maen dota)
Ce : ohhh, kirain kamu pergi main dota
Co : ah enggak koq !! (Koq tau gw maen dota)
Ce : soalnya kan kamu suka banget maen dota berdua ma acong
Co : hahh?? Eh, ga koq. Mana sering maen ma dia (bah, tau banget gw smalem maen dota sama si kolor ijo itu)
Ce : oohh, soalnya acong bilang katanya u sering kalah dari dia
Co : ahk ! Boong dia. Semalam aja dia kalah 5 kali, ampe dia yg bayar billing warnet gw. Hahahaha. Ops.... X_X
Ce : 3-| :(
(Kemudian sang cowok akan menghabiskan waku berminggu-minggu utk minta maaf) =D

Dikutip dari berbagai sumber (YM), kan tadi udah disebut.

 



Penyebab lain mengapa wanita sulit dimengerti adalah karena kebanyakan wanita juga tidak mengerti akan dirinya sendiri, tidak tau apa yang sebenernya diinginkannya. Jadi bagaimana orang lain akan bisa mengerti kalo kita sendiri juga ga bisa mengerti diri sendiri.

Temen gw ada yang pernah bilang begini,
"Cewek itu disarankan cari cowok yang udah sering pacaran, sedangkan cowok disarankan cari cewek yang belum pernah pacaran."

Gw sih rada ga setuju, ga adil dong kalo begitu. Tapi sebelum protes, mari kita cari tau alasannya...

"Kenapa?"

"Cewek disarankan cari cowok yang udah sering pacaran, karena dengan begitu dia akan lebih mengerti wanita, karena seperti yang kita tahu bahwa wanita memang sulit dimengerti. Sedangkan mengapa cowok disarankan cari cewek yang belum pernah pacaran, karena cewek seperti itu biasanya sangat bisa menjaga hati, menjaga diri dan kehormatannya, dan lain- lain pikir sendiri deh."

Hmm bagaimana pun, itu kan hanya sebuah saran. Tidak bisa disalahkan atau dibenarkan begitu saja. Cinta bisa datang kepada siapa saja. dan yang perlu diingat, cinta kepada pasangan bisa hilang, satu- satunya penyebab cinta bisa tetap utuh adalah sabar dan hati yang cantik.

..karena nyatanya tidak hanya perempuan, lelaki pun ingin dimengerti. Bahkan mereka lebih ingin dimengerti daripada wanita, hanya saja mereka pandai dalam "bersikap seolah- olah".

Pertanyaan umum mengenai lelaki adalah, "kenapa lelaki begitu mudah hanyut dalam pesona?"

Lelaki. Bukannya sulit untuk dimengerti, karena memang logikanya mengalahkan semua.

Seperti buku yang sudah saya baca, karangan Asma Nadia, judulnya "Catatan Hati Seorang Istri" yang ceritanya memang berdasarkan kisah nyata. Banyak sekali cerita yang menyentuh (cie elah), dan membuat kita sadar bahwa hati adalah daerah yang amat sangat rawan.

Disitu ada cerita mengenai seorang suami yang berpoligami, dan jika kalian pengen tau alasan yang diucapkan mengapa ia berpoligami, ia berkata,

"Kalau saya menikah lagi, itu murni karena saya suka dengan gadis itu, saya jatuh cinta lagi. Titik."

WOW, byutipul, amajing, wonderpul, semudah itu kah?

Pernikahan kedua itu tidak pernah direncanakan, seorang suami itu berkata,"ini takdir, saya tidak pernah berencana mencari istri lain". Namun ketika ditanya apakah dia merasa bahagia ketika menikah lagi?, lelaki itu termenung cukup lama sebelum kemudian menjawab, "yang sudah terjadi, tidak usahlah kita sesali."

So? ambil sendiri intinya.

Ada lagi kisah seorang suami yang sangat ingin poligami sebelum kemudian nasehat seorang temannya yang ikhwan membuatnya tersadar. Ikhwan itu berkata, "Jika seorang suami menikah lagi, Pertama, kebahagiaan suami itu dengan istri kedua belum tentu....karena memang tidak ada jaminan untuk itu. Hubungan sebelum pernikahan yang memang indah, belum tentu akan terealisasi indah. Dan sudah banyak kejadian seperti itu. Sedangkan yang kedua, luka hati istri pertama itu sudah pasti, dan itu akan abadi."

Laki- laki itu melanjutkan, "Sekarang bagaimana bisa saya melakukan sebuah tindakan untuk sebuah keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen".

---Dikutip dari berbagai sumber.---


2/20/2018

Takwa Gak Kenal Usia, Sob

February 20, 2018
Kata orang, usia hanyalah angka, tidak begitu berarti apabila tidak diimbangi dengan kedewasaan perilaku. Menurutku itu benar adanya, dan bagaimana hal itu bisa terjadi? Aku sendiri tidak habis fikir yang akhirnya membuatku berfikir, mengenai usia, oke, hal itu merupakan kuasa Allah, dan lagi- lagi menurutku hal tersebut sesungguhnya juga merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang tentu saja hanya untuk orang- orang yang berfikir.

Makanya mikir!

Oke. Baiknya dimulai dari diriku sendiri, kalo dipikir- pikir, aku ini sesungguhnya sudah tua juga walaupun kata orang, mukaku ini awet muda. Entah itu benar adanya atau cuma mitos, gak tau deh. Tapi nyatanya, baik aku maupun kamu pastilah punya sisi kekanakan, yaitu pada saat kau merasa ingin dimanja, ingin diperhatikan, ingin dilayani, dan keinginan manusiawi lainnya. Maka di sini akan resmi aku nyatakan bahwasanya mau sebijaksana dan sedewasa apapun seseorang, mereka masih punya sifat kekanakan.

Lha? Jadi? Orang dewasa yang masih punya sifat kekanakan itu wajar dong, Mol?

Iya, wajar aja…

Tapiiiii ada yang membedakan.

Apa tuuuh?

Yang membedakan yaa batas kewajaran itu sendiri, tapi lagi- lagi masing- masing orang punya batas kewajaran yang berbeda. Kalau misalnya menurutku, bercanda jitak- jitakan itu wajar, bisa jadi menurutmu itu sudah keterlaluan. Ya, masing- masing punya batas wajar sendiri mengenai apapun. Sama halnya dengan sudut pandang manusia terhadap sesuatu yang sama, tentu akan berbeda- beda.

Nah, kalau memang sifat kekanakan adalah wajar, lalu mengapa ada seorang yang berusia jauh lebih muda bisa jauh lebih bijaksana daripada seorang yang jauh lebih tua?

Kenapa?

Lagi- lagi itu kuasa Allah. Tapi benar kata Bang Haji Rhoma yang berani- beraninya melarang kita begadang itu, mau manusia itu kaya atau miskin, tua muda, kulit hitam kulit putih, mereka gak ada bedanya, yang beda hanyalah takwa. Ya toh?

Can you get the point what am I trying to say?

Ya, sebenernya sama aja mau tua mau muda, kalau takwanya sama, maka mereka akan sama- sama lebih bisa berpikir lebih dewasa dan bijaksana. Tapiii, mau dia lebih tua kalau takwanya lebih rendah, maka akan kalah bijak sama yang lebih muda namun memiliki tingkat takwa yang lebih tinggi.

Sedangkan mengenai takwa, aku sendiri belum yakin bagaimana cara mengukur tingkatannya. Mungkin dilihat dari bagaimana kehidupan rohaninya sehari- hari, dekatkah dia dengan Tuhannya? Atau duniakah yang selalu dia nomorsatukan.

Anehnya, sekarang aku jadi mikir, takwa itu bisa dilihat dari segala aspek termasuk dari bagaimana seseorang bersikap termasuk mengenai bagaimana cara dia memandang hidup ini. Nah, itu artinya kedewasaan seseorang sebenarnya juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat takwanya.

Jadi, sesungguhnya semua hal ini berkaitan, saudara- saudara....

Orang yang bertakwa -> punya sikap dewasa -> insyaAllah (pasti) bertakwa -> tidak dapat dibedakan dari usia. Mau anak kecil sekalipun, jika ia dapat lebih bijaksana maka terlihatlah secantik apa hatinya.

Intinya gini deh, kalau kamu masih gak ngerti.


Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)