Search This Blog

12/30/2009

INI KISAH NYATA, KAWAN...

Ini adalah kisah nyata, kawan.
Kisah tentang seseorang yang sangat dekat denganku, dengan hidupku, bahkan.
Siapa yaa? Kasih tau gak yaa? Hahah.

Selama ini yg ku tau, cerita2 seperti ini hanya ada dalam sinetron. Tapi ternyata tidak, kalian akan tau bahwa kebanyakan sinetron itu diambil dari kisah nyata sampai menjadi terlalu dilebih2kan oleh sang pembuat takdir dalam sinetron yang biasa dipanggil sutradara.
Dia adalah seorang gadis kecil waktu itu, sebut saja namanya Rosa (bukan nama sebenarnya). Rosa itu artinya kuat kan?

Saat itu Rosa baru berumur 6 tahun, dan adiknya pun masih sangat kecil, namun ibunya telah meninggal dunia. Meninggal dengan cara tidak wajar. Usut kena usut, ibunya terkena guna2 oleh seorang wanita lain yang ternyata menyukai bapak kandungnya, sebut saja dia Bapak Adi (bukan nama sebenarnya).

Ya, tidak salah lagi. Dugaan itu terbukti oleh beberapa hal. Salah satunya adalah karena seorang wanita yang masih tergolong saudara dengan keluarga Rosa yang diduga mengguna2 ibu kandung Rosa itu, akhirnya menikah dengan Bapak Adi.
Oke, kita buat panggilan untuk wanita ini dengan sebutan Ratu (bukan nama sebenarnya juga).

Ibu Ratu ternyata juga seorang janda dengan satu anak yang juga berperilaku tidak baik, sebutlah anak ini dengan nama Putri (bukan nama sebenarnya lagi cuy).
Saat itu Rosa masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), namun ia sudah harus melakukan tugas berat, apalagi saat Bapak Adi yang seorang polisi itu sedang bertugas. Yah, kalian tidak asing kan dengan kisah kejamnya ibu tiri? Itu nyata, kawan.

Semua kisah tentang kejamnya ibu tiri itu tidak hanya terdapat dalam kisah dongeng Cinderella dan sinetron yang diperankan seorang anak kecil bernama Mega Utami dengan soundtracknya “Ibu tiri hanya cinta kepada Ayahku saja, bagi Ayah disampingku, ku dipuja dan dimanja. Tapi bila Ayah pergi diriku dimaki-maki”.

Begitu juga dengan kakak tiri Rosa yang perilakunya tidak baik itu. Rosa hanya diam dan berusaha sabar. Nah, kalian juga akan percaya bahwa ada seseorang sesabar peran baik dalam sinetron. Seperti Rosa yang tetap sabar dan meyakini akan ada balasan untuk kesabarannya. Lain hal dengan adik Rosa yang kerap melawan jika ditindas sang ibu tiri, Rosa selalu melakukan apa yang diperintah ibu tiri yang kejam itu.
Saat Rosa duduk di bangku SMP. Seperti biasa, ia selalu menyetrika baju sekolah yang akan ia pakai pada pagi hari. Namun, ketika Rosa sedang mandi, Putri mengambil baju sekolah Rosa yang telah rapi disetrika dan memakainya ke sekolah. Rosa pun sering memakai kaos kaki basah ke sekolah karena perlakuan kakak tirinya itu. Namun itu hanya beberapa bentuk penyiksaan terhadap Rosa. Ya, karena banyak sekali hal tidak menyenangkan yang harus dialami Rosa kecil, kawan. Sampai lupa nih aku nih. Haha
Rosa juga harus mencuci semua pakaian Putri dan ibunya, ckck

Ibu Ratu akhirnya juga melahirkan anak2 hasil pernikahannya dengan Bapak Adi.
Dan kalian pasti udah tau kan siapa yang harus merawat anak2nya? Memandikannya? Ya, Rosa lah jawabannya, siapa lagi?. Tega sekali bukan? Namun Rosa tetap bersabar dan bekerja dengan harapan semua akan menjadi baik di suatu hari yang telah ditentukan.

Karena sikap ibu tirinya yang seperti itu, maka keluarga itupun menjadi keluarga yang tidak mementingkan agama, bahkan Rosa pun tidak diajari mengaji, hingga ia tak pandai mengaji walaupun ia seorang muslim yang rajin sembahyang.

Pernah juga suatu ketika, saat ibu tirinya yang penuh rasa curiga dan was- was itu dalam suatu percek-cokan berkata pada Rosa,”bla.bla.bla …,…, atau jangan2 kamu pikir, sayalah yang telah membunuh ibu kandung mu?”.

Oh friend.. Rosa tidak pernah menuduhnya, namun Ibu Ratu berkata seperti itu, bukankah itu hanya akan menambah kecurigaan atas kebenaran tuduhan itu? Dasar oneng tuh ibu Ratu. Haha

Selang cerita…

Akhirnya Rosa menikah dengan tambatan hatinya, begitu juga Putri. Kemudian mereka melahirkan anak2nya. Sang Ibu tiri tetap melakukan hak pilih kasihnya terhadap para cucu2 itu. Sungguh tak heran, karena sering pula ia begitu sejak zaman rambutnya yang ubanan itu masih hitam keliatannya.

Begitu pula sikapnya sampai2 Bapak Adi meninggal dunia pula.

Rosa yang sejak menikah sudah tinggal di Jakarta sangat sedih mendengar berita itu, ia menangis di pagi buta setelah menerima telepon dari kampungnya.
Namun tahukah kawan? Apa yang terjadi dengan Putri saat mendengar Bapak Adi yang notabene adalah bapak tirinya itu meninggal dunia? Yah, Putri pingsan setelah mendengar bapak tirinya meninggal. Tidak ganjilkah kau? Apakah ia benar2 pingsan ataukah itu hanya sandiwaranya saja? Karena yang selama ini diketahui, ia adalah pemain sandiwara terhebat sepanjang zaman, apalagi dalam melakukan penyiksaan terhadap saudara tirinya.

Yang terdengar, kematian Bapak Adi disebabkan karena tertekannya beliau oleh sikap istrinya yang kerap melarang ia terlalu dekat dan menyayangi cucu- cucu kandungnya, dan tentu masalahnya bukan hanya itu kan?

Oh iya, ngomong2 soal warisan pun jangan dikira tidak jadi soal. Dari seluruh harta Bapak Adi yang lumayan berlimpah, Rosa hanya dapat bagian sebesar lima juta rupiah? Bayangkan dong teman2, lima juta rupiah saja? Sedangkan Putri mendapatkan seonggok rumah mewah yang gak mewah2 amat sih.

Rosa pun memilih untuk tidak mengambil bagiannya. Sampai akhirnya Putri mengantar uang tersebut kepada Rosa (kemungkinan karena ia merasa tidak enak saja), dan uang itu dibagi2kan oleh Rosa kepada saudara lain yang lebih membutuhkan.

Begitulah kawan.
Sepenggal kisah sendu tentang seseorang yang sangat ku kagumi.

Kisah ini masih berlanjut hingga kini, namun kisahnya tidak setragis dulu koq, tenang saja.
Karena kini Rosa sudah memiliki keluarga sendiri dan jauh dari sang ibu tiri yang tinggal d kampung halamannya. Well, kerasnya hidup yang dialaminya dulu malah dapat membuatnya menjadi seorang ibu yang sangat kuat kini.
Dan Rosa pun hidup bahagia bersama keluarganya kini sampai akhir hayatnya.
Hhehe endingnya kayak dongeng.

2 comments: