Search This Blog

Showing posts with label Mom. Show all posts
Showing posts with label Mom. Show all posts

Apa Itu Literasi Finansial? Panduan Dasar untuk Buibu Pemula

Hai Buibu!

Pernah gak sih ngalamin kayak gini, “Duh, gajian kok abis mulu ya padahal gak pernah tuh belanja yang aneh- aneh?” Atau mikir, “Kapan ya bisa nabung buat sekolah anak, beli rumah cash, atau jalan- jalan bareng keluarga?”. Pernah apa sering tiap gajian?

Kalau iya, Ibuk gak sendirian kok. Soalnya buanyak banget pasti yang ngalamin hal serupa. Coba ngacung siapa yang sama? Kalo iya, toss dulu sama Si Neng yang juga baru melek pentingnya literasi finansial apalagi buat kita Ibu- ibu rumah tangga.

Baca juga: 

Men-ceklis Dream Notes itu Rasanya Luar Biasa lho!


Jadi, Apa Itu Literasi Finansial?


Literasi finansial itu sebenarnya sederhana banget. Intinya tuh ya kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan dengan bijak.
Mulai dari ngerti alur masuk keluar uang, bikin anggaran, menabung, investasi, sampai tahu cara melunasi utang tanpa pusing tujuh keliling.

Jadi, gak cuma soal ngerti gimana buat investasi saham atau beli reksa dana aja ya. Tapi juga soal cara mengatur keuangan keluarga sehari- hari supaya tetap aman, nyaman, dan terencana.

Baca juga: 

Cerita Pagi Si Ibu Bekerja


Apa Itu Literasi Finansial? Panduan Dasar untuk Buibu Pemula. Sumber: AI

Kenapa Sih Literasi Finansial Itu Penting?


Bayangin aja, kita kerja keras dari pagi sampai sore, tapi uangnya hilang entah ke mana. Sedih banget, kan? Ya walaupun bukan entah kemana juga sih, pasti ya dipakai untuk kebutuhan kan ya? Tapi kebutuhannya apa? Jelas atau gak-nya ini yang perlu ditekankan, makanya kita butuh paham literasi finansial juga.

Dengan punya literasi finansial yang oke, kita bisa:

Bikin perencanaan keuangan keluarga yang realistis
Gak panik pas ada pengeluaran mendadak
Bisa nabung untuk masa depan anak, entah itu sekolah atau kuliah
Mulai belajar investasi untuk keluarga tanpa takut rugi
Tahu cara melunasi utang secara bertahap tanpa stres
Terus yang paling penting adalah hidup lebih tenang dan bahagia ❤️


Mulai dari Mana ya?


Tenang, kamu gak harus jadi lulusan ekonomi dulu buat paham soal keuangan. Yuk, mulai dari langkah- langkah simpel ini:

1. Bikin Anggaran Rumah Tangga


Ini pondasinya. Catat semua pengeluaran dan pemasukan. Bisa pakai buku, Excel, atau aplikasi budgeting. Yang penting kita tuh tahu ke mana aja uang pergi tiap bulan. Next time kita bahas yuk gimana sih cara membuat anggaran rumah tangga.

2. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan


Punya budget bukan berarti anti jajan. Tapi penting banget buat tahu mana yang jadi prioritas. Jajan boba boleh, asal gak tiap hari ya.

3. Bangun Dana Darurat


Ini semacam “sabuk pengaman” kalau ada kondisi darurat (misalnya kalau tiba- tiba sakit, kehilangan pekerjaan, dll). Idealnya 3–6 bulan dari total pengeluaran bulanan.

4. Mulai Menabung dan Berinvestasi Pelan- Pelan


Mulai aja dulu dari nominal kecil. Gak harus langsung reksa dana atau saham juga kok. Bisa dari emas, deposito, atau tabungan pendidikan anak. Ini penting banget buat yang udah berkeluarga apalagi udah punya anak, menabung untuk masa depan anak dan investasi untuk keluarga ini seperti wajib hukumnya.

5. Cicil Utang dengan Strategi


Punya utang di jaman sekarang itu sepertinya sudah jadi hal yang wajar. Tapi yang penting, kita harus tahu cara ngatur dan bayarnya. Kamu bisa coba metode debt snowball atau debt avalanche. Tapi ingat ya, bijaklah dalam berutang, jangan sampai tidak dilunasi. Dengan literasi finansial, kita juga bisa paham cara bijak berutang dan cara melunasi utang.

Baca juga: 

Resign Setelah 10 Tahunan Bekerja


Edukasi Finansial = Kado Terbaik untuk Anak


Kalau kamu udah mulai paham dasar- dasar ini, jangan lupa ajarin juga ke anak- anak, ya. Gak perlu diajarin dengan cara rumit, bisa lewat main peran, celengan lucu, atau kasih “uang jajan mingguan” sambil diajarin cara ngatur.

Edukasi finansial anak itu investasi jangka panjang juga lho. Supaya mereka tumbuh jadi generasi yang melek uang dan gak gampang kebobolan.

Baca juga: 

Penyesalan Jadi Ibu Rumah Tangga yang Penuh Syukur


Yuk Jangan Takut Mulai!


Literasi finansial itu bukan ilmu yang harus dikuasai dalam semalam, tapi kalau kamu mulai hari ini, bahkan dari langkah kecil, dampaknya bisa besar banget buat masa depan kamu dan keluarga.

Jadi yuk mulai sekarang budayakan catat pemasukan, bikin anggaran, sisihkan tabungan, dan pelan- pelan belajar investasi. Karena kalau kita udah bijak ngatur uang itu artinya kita juga sedang bijak menyambut hidup yang lebih tertata dan tenang.

Sampai sini dulu ngobrol kita ya. Kalau kamu punya pengalaman seru soal keuangan keluarga atau tips yang mau dibagi, tulis di kolom komentar ya. Si Neng seneng banget kalau kita bisa belajar bareng- bareng. 😊

Penyesalan Jadi Ibu Rumah Tangga yang Penuh Syukur

Hai gaes, Si Neng mau Cerita dikit ya, soal penyesalan jadi ibu rumah tangga. Eh, tapi jangan salah fahim dulu, ini bukan penyesalan yang bikin nyesek kayak abis baca chat atasan, tapi lebih ke “penyesalan manis” gitu. Yhaaa, bisa dibilang penyesalan yang bikin senyum- senyum kuda sendiri, kekeke.


Dulu Si Neng kan kerja di kantor, tiap pagi berasa model di catwalk pakai baju rapi, dandan cantik (sampe suami bilang mau ketemu siapa sihh), heels klik-klak (gak juga sih), terus bawa kopi di tangan (biar kek drama korea). Eh, sekarang? Outfit harian: daster legendaris. Sepatu? Yha sendal pink andalan yang udah setia dari jaman sriwijaya. Kopi? Sering kelewat diseruput karena sibuk memenuhi panggilan bocil yang sering minta dipeluk sehari harus 99x.


Penyesalannya? Tentu ada. Neng rindu momen- momen keren di kantor, ngerasa jadi superhero banget waktu bisa bantu orang- orang yang mau dinas luar kota wkwk, atau makan siang sambil ngetik, atau makan bareng temen- temen kantor yang abis itu merasa bersalah sendiri udah bersekutu dalam gibah cantik. Tapi sebenernya, semua itu kalah telak sama rasa syukur si Neng sekarang. Si Neng happy pernah punya pengalaman seperti itu di masa lalu, tapi masa sekarang adalah masa yang lebih penuh syukur.

Penyesalan Jadi Ibu Rumah Tangga yang Penuh Syukur dan Gelak Tawa. (Sumber: Freepik)

Setiap saat, si Neng bisa liat tumbuh kembang anak- anak dengan mata kepala sendiri, bukan dari foto atau video doang. si Neng jadi superhero beneran, walau sering juga jadi hulk kalo lagi marah, dan ya tadi, sehari bisa harus 99x melukin anak- anak. Rasa syukur bertambah karena suami juga kerja Remote di rumah jadi setiap hari semua kumpul di rumah, ada rasa tenang yang gak bisa dijelaskan. Tapi bukan gak bisa ini mah males jelasin.


Terus nih, sebagai ibu rumah tangga, Neng juga merasa kek superwoman yang bisa multitasking luar biasa. Tetep rajin skincare-an di rumah, masak sambil main squid game sama anak2, nyuapin sambil karaokean, beres- beres sambil jadi wasit pertarungan bocil. Super banget, kan? Walaupun kadang bawaannya pengen me time, tapi tiap malam pas bocil tidur, Neng liatin mereka sambil mikir, “Ya ampun, rezeki banget punya mereka.”


Jadi, buat kalian yang sering nge-bully ibu rumah tangga dengan bilang, “Cuma di rumah doang sih,” yuk sadar dikit, kita ini adalah CEO rumah tangga, chief everything officer! Jadi, kalo Si Neng boleh nyimpulin, penyesalan jadi ibu rumah tangga? Ada. Tapi, syukur jadi ibu rumah tangga? Luar biasa! Capeknya terbayar sama pelukan hangat bocil dan bisikan, “I love you, umMa.” Awww, meleleh deh si Neng!


Yuk, rayakan perjalanan ini dengan tawa dan syukur! Kalo kalian punya cerita kocak jadi ibu rumah tangga juga, share dong di kolom komentar. Kita ngakak bareng- bareng, yuk!

Nyesel Baru Tau: Skincare Sat Set Ampuh Bikin Glowing

Assalamualaikum yorobundo bundo…

Si Neng mau berbagi cerita penting nih tentang cara gampang merawat kulit wajah biar tetap fresh dan glowing. Kan biasanya si Neng mah seringkali melewatkan perawatan wajah karena butuh waktu lebih untuk bisa melakukannya apalagi dengan banyaknya rangkaian produk skincare yang ada sekarang ini.

Beneran deh, apalagi udah jadi emak- emak anak dua (atau lebih), seringnya perawatan wajah ya terlewat begitu saja. Alhasil, kulit wajah lama kelamaan jadi kusam tak terkendali kan bun?

Baca juga: Review Gel Mask Scarlett Whitening: Seriously Soothing and Hydrating!

Tapi gwenchyanaaa karena akhirnya si Neng menemukan skincare yang bisa dengan mudah membuat wajah si Neng kembali fresh dan glowing terawat walau aktivitas padat merayap. 

Oh iya si Neng hampir lupa, produk ini tuh udah “Tasya Farasya Approved” lho, jadi udah tau lah ya sebagus apa skincare ini.

Hebatnya lagi ya bun, produk ini tuh All-in-one benefits karena gak Cuma mencerahkan aja, tapi juga anti- aging. Jadi, kalo pake produk ini wajah kita gak Cuma jadi glowing tapi kerutan dan garis halus pun memudar.

Jadi gak sabar kan jadi mau tau produk apa sih yang dibahas si Neng dan gimana reviewnya?


https://lh3.googleusercontent.com/5zxpuNUiK6XguWrBGsdZQowzwHo8X_VOTTr8_0tyAKhYwLbq-Avpw7xMi4VjGjf_uWzFktiJx0T_RPu4dTDgn4NfvMHA-A8YzmwAPAZmY_Bzn8FYSKHyFK08SVrdaKwo_ua3FqDkKgMbKq4pO_V9nw
Scarlett Whitening C-Power Series

Kuy simak review Scarlett Whitening C- Power Series dari si Neng.


Scarlett Whitening C-Power Series

Yap Scarlett Whitening yang punya paket skincare sat set tapi ampuh bikin kulit wajah kita glowing. Paket sat set ini terdiri dari:

  1. C-Power Face Mist; dan

  2. C-Power Serum.

Paket perawatan Scarlett ini pastinya aman untuk ibu hamil dan menyusui. Selain itu, Scarlett Whitening C-Power Series ini telah teruji bebas dari merkuri dan hydroquinone, terdaftar BPOM RI, tidak melakukan pengujian pada hewan, dan seperti biasa produk- produk Scarlett selalu bisa dicek keasliannya di link Cek Keaslian Produk Scarlett.

Baca juga: Review Herbalism Mugwort Mask Scarlett Whitening

Agar mudah diingat, berikut si Neng buatkan ringkasan produknya.

Nama         : Scarlett Whitening C-Power Series

Brand         : Scarlett Whitening by Felicya Angelista

1 Paket berisi          : 2pcs (C-Power Face Mist dan C-Power Serum) 

Harga                 : IDR 75.000 /pc

Beli di                : https://linktr.ee/scarlett_whitening 


Cek Keaslian Produk

Di tengah maraknya pemalsuan kosmetik, udah paling bener kalo beli produknya Scarlett Whitening karena selalu bisa dicek keaslian produknya. Cara ceknya juga gampang, cuma dengan buka link Cek Keaslian Produk Scarlett, lalu lengkapi data- data dan tulis kode seri yang tertera di hologram produk Scarlett, kemudian tekan tulisan “Cek Kode Serial Produk Anda”, lalu akan muncul serial number yang sama persis dengan serial number di produk yang dibeli.

https://lh4.googleusercontent.com/uDZeOCav9ia00CWmd1BnvRxFYLVXhbnvkrgPEUSD2QKidWI4bFDYvXA4aQGt725KBbJM-Xthmlopc2ALMzLAD9CZ0aM08t8vdQOIqvOVO8VMZOIArO43oJQ0NzJ8VHT3fLiW_M75TqGvQZVbSNYa-g
Cara Cek Keaslian Produk Scarlett Whitening

Contohnya seperti gambar di atas.  Praktis kan? Jadi gak perlu khawatir lagi kalau produknya palsu.

 

Scarlett Whitening C-Power Face Mist

Klaim

1. Membantu mencerahkan kulit;

2. Membantu melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar UV;

3. Membantu menyamarkan tampilan kerutan dan garis halus; dan

4. Membantu menjaga kelembaban kulit.


Kandungan

  • THD ascorbate: mencerahkan, menyamarkan kerutan, menjaga kelembaban, dan melindungi kulit dari efek buruk sinar UV;
  • 4D Hyaluronic Acid: menghidrasi dan melembabkan kulit, menyamarkan tampilan kerutan dan garis halus, serta menghaluskan lapisan luar dan dalam kulit sehingga kulit lebih lembut dan tidak kering;
  • Mugwort Water: menyejukkan dan membantu merawat kulit wajah yang berjerawat;

  • Black Ginseng Water: menyejukkan kulit yang teriritasi ringan, serta menyamarkan garis halus dan kerutan;

  • Orange Oil dan Lemon Extract: mencerahkan dan meratakan warna kulit dan memperlambat tanda penuaan dini, serta menyejukkan kulit yang mengalami iritasi ringan.


Kemasan

Face mist Scarlett Whitening punya kemasan warna orange sesuai dengan kandungannya dan yang terpenting adalah kemudahan yang diberikan Scarlett terletak pada spritzer spray nya yang memiliki semprotan halus sehingga gak sakit ketika disemprot dan dapat menutrisi secara merata ke seluruh wajah. Amazing, bukan?


Selain itu, yang bikin aku tambah amaze dan suka banget sama produk ini adalah bisa digunakan kapan saja, sebelum ataupun sesudah make up.


Tekstur, Aroma, dan Warna

Tekstur face mist ini udah pasti cair dengan warna oranye khas jeruk, dan yang bikin aku sangat suka juga adalah aromanya itu lho aroma jeruk banget lah jadi ga ganggu di hidungku sama sekali.


Cara Pakai

Cara pakai face mist pastinya mudah sekali, kocok dulu sebelum digunakan lalu semprotkan 15-20cm dari wajah dengan mata dan mulut tertutup, kemudian diamkan selama beberapa saat sampai meresap.


Baca juga: Rambut Wangi Seharian dengan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner (REVIEW)

Scarlett Whitening C-Power Serum

Klaim

1. Membantu mencerahkan kulit;

2. Membantu melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar UV;

3. Membantu menyamarkan tampilan kerutan dan garis halus; dan

4. Membantu menjaga kelembaban kulit.


Kandungan

  • THD ascorbate: mencerahkan, menyamarkan kerutan, menjaga kelembaban, dan melindungi kulit dari efek buruk sinar UV;
  • 4D Hyaluronic Acid: menghidrasi dan melembabkan kulit, menyamarkan tampilan kerutan dan garis halus, serta menghaluskan lapisan luar dan dalam kulit sehingga kulit lebih lembut dan tidak kering;
  • Chamomille Flower Extract: menghidrasi kulit dan merawat kulit iritasi, serta melindungi kulit dari efek buruk sinar UV;
  • Lactobacillus: melembabkan kulit dan mencegah tanda- tanda penuaan dini;
  • Cammelia Extract: menyamarkan kerutan dan garis halus, mencerahkan, menyamarkan kerutan dan garis halus, dan membantu menjaga kelembaban kulit.


Kemasan

C- Power Serum Scarlett Whitening ini memiliki kemasan pump yang memudahkan kita dalam mengaplikasikan produk langsung ke kulit wajah. Selain itu, yang aku suka dari kemasan pump ini juga membuat produk lebih aman dan higienis.


Tekstur, Aroma, dan Warna

Tekstur face serum ini agak kental dengan aroma dan warna khas jeruk sehingga lagi- lagi tidak mengganggu indra penciuman pastinya. Pokoknya semudah dan sesuka itu aku tuh. Love sekebon.


Cara Pakai

Cara pakai face serum ini juga pastinya mudah sekali dong, yaitu teteskan 2-3 tetes serum ke kulit wajah, usap dan pijat secara merata lalu diamkan selama beberapa saat agar serum meresap ke kulit wajah.


Baca juga: Lebaran Glowing dengan Inovasi Terdepan Serum Glowtening dari Scarlett Whitening (Review)

 

Review Secara Keseluruhan


Buat si Neng yang harus sat set ini, 2 langkah perawatan wajah dari Scarlett Whitening ini sangat membantu sih. Bayangkan aja, hanya dengan semprot- semprot dan usap- usap aja, kulit wajah kita bisa langsung fresh dan glowing.

Ga cuma itu, yang si Neng rasakan setelah pakai produknya secara rutin selama sebulan, efeknya bener- bener bikin seneng karena kulit wajah jadi lebih terawat, lebih kenyal, lembab, cerah, noda hitam pudar, dan kerutan juga jadi tersamarkan.

https://lh4.googleusercontent.com/zpSOcC7_cky8f1WdwBXz_kUJDPE9mwC2_Vb_oI0bpbwkUI5z1hB0pXQ1YPpobzGeanlyccFYK2dr9Hjlbc6ma8ceplNZuKtiMDUI_DEvcZODFamXgmNXepyZ4H0qRKmqDk8iu9O2BbtJgqkWWnNHCg
Before After Pakai Scarlett Whitening C-Power Series


Nyesel baru tau sekarang.


Jadi, tunggu apalagi?


Hayu pokoknya kalian harus coba juga, apalagi face mist-nya ini yang paling si Neng suka banget karena super duper praktis, tinggal semprot semprot, wajah langsung fresh seketika!

Resign Setelah 10 Tahunan Bekerja

Berawal dari adanya suatu target dalam hidup untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan yang tak sempurna ini, muncullah keputusan untuk resign atau ada kata yang lebih baik untuk itu, hijrah.

Secara harfiah tentu saja hijrah dari tempat kerja sebelumnya ke tempat kerja yang baru.

Untuk si neng, tempat kerja yang baru bahkan lebih menantang, yaitu rumah. Ya, maybe people said it's the most underrated job in the world, ibu rumah tangga.


Si neng yang notabene sudah dari sebelum menikah telah membahas persoalan "hijrah" yang masuk dalam visi misi pernikahan, ketika sudah waktunya, tetap saja keputusan "hijrah", bukanlah sesuatu yang mudah.

Banyak godaannya. Hmm yaa 10 tahun sudah bekerja di sana, pasti juga ada rasa mengganjal yekan?

Siapapun, kalau udah begitu pasti begini cara mengatasinya....

1. Berdoa
2. Istikharah
3. Luruskan niat

Bener gak?

Yang terakhir buat si neng adalah bagian paling sulit yang mungkin butuh waktu sepanjang hidup untuk berbenah diri memperbaiki niat di setiap langkah yang kita buat yaitu niatkan hanya karena Allah.

Setelah itu, langkah awal hijrah bisa dimulai...

Pertama, buat rencana

Seringnya, rencana ini sangat membantu kita dalam menjalani hidup ke depannya, apalagi buat yang mau memutuskan meniti karir di rumah alias jadi ibu rumah tangga.

Tentu saja finansial harusnya sudah dirasa cukup bisa diatasi walau hanya suami yang bekerja, syukur- syukur ada sumber penghasilan lain untuk nambah uang jajan atau mungkin untuk investasi di hari tua.

Kalo si neng, rencana yang dibuat sebenarnya banyak, sementara yang dijalani sekarang si neng open jastip dulu, mudah- mudahan ke depannya bisa open toko barang ready branded USA ya bun. Aamiin sebisa mungkin walau jadi irt tetap memberdayakan diri juga sih, dan harus melek finansial. Setidaknya buat plan selama 5 tahun ke depannya, atau 2 tahun ke depan dulu juga boleh.

Kedua, ajukan permohonan resign

Buat si neng ini juga berat, rame rasanya, ada rasa senang karena akan selalu dekat mendampingi suami dan anak- anak, ada rasa sedih karena akan kehilangan kedekatan dengan teman kantor, juga rasa gelisah karena harus pindah dari kota bandung yang nyaman, dan masih banyak perasaan lain yang berkecamuk sampai- sampai sebenarnya si neng bingung juga harus mulai darimana walau ya akhirnya harus dimulai juga.

Ketiga, atur waktu untuk perpisahan

Ini salah satu yang lupa si neng lakukan, pasalnya, waktu itu kesibukan mempersiapkan resign dari kantor, pindahan rumah ke luar kota, dan persiapan berangkat umroh bersama keluarga terjadi bersamaan. Jadi rasanya lebih rame, selain seneng, sedih, happy, galau, ada juga rasa kaget dan bingung, seolah perubahan ini terjadi sekaligus.

Harusnya sih kita bisa lebih proper untuk mengatakan salam perpisahan kepada semua orang yang pernah terlibat dalam pekerjaan, tapi apa daya karena faktor U jadi lupa juga, cuma disempetin via wa itupun gak semua. Hampura. Wayahna.

Keempat, rock and roll

Jadi ibu bekerja itu menyenangkan, tapi jadi irt juga menyenangkan, walau masing- masing ada nilai tambah dan kurang.

Hal terpenting dari menjalani peran sebagai irt adalah support system, terutama dari pasangan, buat si neng itu sangat terasa. Perasaan dihargai, dicintai, dihormati, dan dibanggakan itu tetap ada walau sudah tidak berkiprah lagi di dalam pekerjaan.

Satu hal yang dirasakan setelah resign adalah rasa tenang yang lebih. Mungkin inilah rasa yang si neng beli dengan gaji si neng waktu masih bekerja. Haha candaaa tentu rasa yang gak sebanding dengan uang.

Tapiii mau itu ibu bekerja atau ibu rumah tangga, ibu itu hebat. Itu aja. Semoga Allah merahmati semua ibu di dunia. Aamiin

Apakah ada Seorang Ibu yang Tidak Ada Surga di Telapak Kakinya?

Buibu percaya gak?

Saya sih inginnya tidak mau mempercayai ini, yaitu fakta bahwa tidak semua ibu benar- benar menyayangi anaknya dengan perasaan tulus ikhlas.

Mungkin sudah banyak cerita yang kita dengar tentang ibu macam ini, hingga ada buku juga yang berjudul "Ibuku tak menyimpan surga di telapak kakinya" karangan Triani Retno.

Miris memang. Kok bisa? Saya pun tidak tahu, mungkin penyebabnya bisa sangat beragam.

Tapii yang ingin saya katakan bahwa apakah kita juga sudah cukup siap menjadi ibu yang ikhlas, yang sadar akan tanggung jawabnya, yang sadar bahwa hamil dan melahirkan adalah murni keinginan orangtua, jadi merawat dan membesarkan anakpun merupakan tanggung jawab orangtua.

Ya, tanggung jawab orangtua, artinya tidak perlu ada orangtua yang pada akhirnya meminta dibalas kebaikannya karena dulu telah melahirkan, menyusui, membesarkan sang anak. Maksud saya, tidak perlu memintapun, ketulusan kasih sayang ibu akan membuat hati sang anak cukup tahu diri untuk berusaha membalasnya.

Jadi, bukan keinginan anak untuk dilahirkan, pun anak tidak bisa memilih dilahirkan dari rahim yang mana. Maka keputusan untuk punya anak adalah murni tanggung jawab orangtua, bukan?

Tapi kenapa masih banyak orangtua yang berpikiran bahwa anak adalah milik orangtua? Padahal akhirnya kitalah yang seolah jadi seperti milik anak.

Bukankah apa yang kita lakukan selalu untuknya?

Entahlah, pemikiran ini terjadi karena ada fenomena liar yang sebenarnya sudah banyak terjadi di sekitar kita.

Kenapa ada ibu yang seperti itu?
Apa benar ada ibu yang di kakinya tidak terdapat surga?

Lalu yang lebih membingungkan, dari segi agama kita harus benar- benar berbakti kepada ibu hingga Nabi SAW menyebutkannya sebanyak tiga kali.

Tapi bagaimana dengan ibu yang suka menyiksa anaknya? Bagaimana dengan ibu yang tidak menganggap anaknya? Bagaimana dengan ibu yang tidak peduli? Bagaimana dengan ibu yang tidak bertanggungjawab? Bagaimana jika ibu suka berbohong dan mengada- ada? Bagaimana dengan ibu yang sifatnya begitu buruk hingga kita tidak dapat lagi melihat teladan darinya?

Rasanya memang agama tetap meminta untuk harus tetap berbakti walau bagaimanapun buruknya sifat ibu. Mungkin itulah sabar, itulah syukur, itulah cara Allah berkomunikasi bahwa iya, begitulah hidup, jangan bergantung kepada manusia, bergantunglah hanya pada-KU.

Entahlah, rasa- rasanya aneh, akan ada banyak pemikiran yang cukup rumit untuk dimengerti oleh orang- orang normal seperti kita. Yang akan tetap berusaha baik meski dunia tidak melihatnya.

Mudah- mudahan kita termasuk ibu- ibu yang ikhlas hingga keikhlasan itu pun sampai ke hati anak- anak kita sampai mereka dewasa nanti.

Aamiin

Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?

"Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?"


Itu adalah kalimat yang seringkali saya becandakan kepada diri saya sendiri.

Tapi lagi- lagi ya ini dia, hidup itu pilihan, sama halnya dengan menjadi ibu bekerja di kantor dan memilih berkarir di kantor atau menjadi ibu bekerja di rumah yang memilih berkarir di rumah.

Biar bahasanya sama ya, karena ibu yang di rumah itu juga bekerja bahkan hampir 24 jam. Jujur aja yang saya rasakan punya ibu yang merupakan ibu rumah tangga adalah rasanya santai sekali karena ibu dengan sepenuh hati bagai memanjakan siapapun yang ada di rumah sampai hal remeh sekalipun seperti tak kenal lelah.

Sedangkan kita? Eh saya, kenal sama si lelah, baru pulang kantor aja udah lelah. Hehe

Apa itu mudah?

Jawabannya tergantung kita sendiri.

Kali ini, maksud saya, sampai saat ini saya masih memilih menjadi ibu bekerja walaupun dorongan untuk mengasuh anak sendiri pun begitu kuat. Mungkin beginilah naluri seorang ibu, tapi sementara ini saya masih harus bekerja karena alasan- alasan yang saya rasakan entah hanya pembenaran atau pembetulan.

Hehe

Nah menjadi ibu bekerja maka ada lagi yang dihadapi, yaitu memilih daycare atau tempat penitipan anak terbaik.

Jadi ceritanya, sebelum saya benar- benar yakin pada satu daycare, pastinya saya melanglangbuana terlebih dahulu untuk melihat- lihat daycare mana saja yang terbaik.

Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih daycare tentu tergantung kebutuhan masing- masing, maksud saya, bagus menurut saya belum tentu bagus menurut ibu lain, atau, nyaman menurut saya belum tentu nyaman menurut ibu lain. Begitupun sebaliknya.

Yang saya pertimbangkan ketika memilih daycare tentu saja salah satunya dari kualitas daycare itu sendiri yang bisa dirinci sebagai berikut

Pertama, harus sejalan dengan kantor
Kedua, kebersihan lingkungan
Ketiga, suasana di daycare
Keempat, kualitas pengajar

Saya ada cerita yang terjadinya tentu saja sebelum ada corona alias Covid-19 ini, tepatnya ketika Kimi usia 3 bulan dan saya sudah akan masuk kerja dan saya harus mencari daycare tempat kimi akan dititipkan selama saya bekerja.

Nah ketika memilih daycare, kalau saya entah kenapa ya orangnya lebih ya cuek aja, sedangkan suami saya lebih cerewet dan dengan teliti melihat bahwa daycarenya harus juga ada kualitasnya.

Di sini sih saya jadi merasa ya udah mungkin ini yang namanya saling melengkapi antar pasangan, kalau yang satu cuek ya yang satunya menyadarkan yang cuek ini. Haha

Karena ya jujur aja entah kenapa saya gak mikir semuluk itu, ya masih bayi juga yaudah aja sih gitu kannn. Ibu macam apa coba saya? Ckck untung suami menyadarkan saya bahwa ya justru karena masih bayiii haha

Waktu itu ada beberapa daycare yang kami lihat- lihat

Cukup banyak karena yang dicari ya cuma di daerah situ aja yang selalu kita lewatin kalau berangkat dan pulang kerja.
Pertama, daycare di daerah Arcamanik, harga murah banget tapi tempatnya terlihat gak begitu bersih, jadi coret dari list.

Kedua, daycare di daerah Cisaranten, yang susah banget nemunya harus nyasar dulu ke jembatan dan jalan buntu, pas nyampe ya gak cocok juga karena kayak terpencil gitu tempatnya.

Ketiga, ada banyak banget nih daycare di daerah Antapani yang bagus- bagus dan dikenal banget lah, pertama Growing Tree yang udah penuh kuotanya, Picupacu yang ternyata usia termuda itu 2 tahun kalau ga salah, Dunia Anak Cerdas yang waktu itu lagi libur, dan terakhir ketemu lah yang cocok banget yaitu Sekolah Lare Alit (LA) yang akhirnya disitulah Kimi dititipkan.

Mungkin sekolah juga jodoh- jodohan kali ya.

Karena LA ini pas banget ada di pinggir jalan raya jadi aksesnya mudah ga perlu masuk- masuk lagi, apalagi di sini ada STIFIN-nya. Tau kan tes stifin? STIFIN itu singkatan dari lima sifat genetik manusia yaitu Sensin, Thinking, Insting, Feeling, dan Intuiting. Nah, kalau di LA, tes stifin ini perlu dilakukan untuk mengenal karakter anak didik supaya para guru didiknya tau bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar. Kalau belum tau stifin, searching aja yaa atau nanti kita bahas di lain kesempatan.

Setelah ada corona dan daycare diliburkan untuk waktu yang cukup lama, saya sempat beberapa kali mencari pengasuh di rumah karena juga setiap dapat pengasuh ada yang gak bisa lama jadi berhenti, cari lagi berhenti, hingga sampai di cerita drama ART itu saya tulis akhirnya gak ada lagi pengasuh.

Dulu suami saya pernah bilang bahwa dia gak mau punya anak yang deketnya sama orang lain selain ibunya sendiri. Entah itu lebih deket ke neneknya atau bahkan lebih deket ke pengasuhnya.
Setelah itu saya mendengar cerita dari beberapa tetangga saya dan pengasuhnya kalau anaknya itu udah deket dan nempel banget sama yang ngasuhnya sampai drama kalau yang ngasuhnya udah harus pulang ke rumah.

Nah melihat keadaan sekarang ketika kami sulit mendapatkan pengasuh mungkin saja karena ucapan dan pemikiran sang suami waktu dulu. Mungkin ya. Mungkin. Entah kenapa saya merasanya seperti itu, bahwa ya ini sebenarnya yang kita butuhkan atau malah yang kita inginkan. Yaitu kedekatan anak nomor satu ya orangtuanya, terutama ibunya.
 
Walau menurut saya pake jasa pengasuh jauh lebih praktis daripada di daycare, tapi dengan anak di daycare yang saya rasakan perkembangannya jauh lebih terlihat.
 
Tentu saja apapun itu saya bersyukur untuk bisa selalu ada untuknya

6 Tips & Trik dalam Proses Persiapan Menyapih Kim Oh Ra

Menyapih itu apa sih Buybu? Menyapih atau sapih merupakan salah satu proses berakhirnya masa menyusui bayi, baik karena usia sudah genap dua tahun maupun karena sebab lain.

Kenapa saya bilang menyapih itu proses?
Karena eh karena, sebetulnya menyapih itu masih masuk dalam proses menyusui, dengan kata lain, sapih itu proses saat ibu harus membiasakan bayi agar lepas atau tidak lagi menyusu.
 

Menyapih itu menurut saya penting sih Bu. Apalagi di Al-quran pun sudah dijelaskan bahwa kita, emak- emak yang ingin menyempurnakan penyusuan yakni hanya dilakukan selama dua tahun saja. Selain itu, saya rasa manfaatnya juga bisa dirasakan ketika proses menyapih ini bisa dijalani dengan baik. Bagi Buybu, menyapih bertahap bisa menghindari kita dari pembengkakan payudara, sedangkan bagi bayi, proses menyapih artinya sama dengan melatih kemandiriannya secara bertahap.


Nah, sekarang anak saya Kim Oh Ra (biar kayak orang korea aja gitu) sedang persiapan menyapih nih Buybu. Sebenernya persiapannya gak sekarang- sekarang aja, sudah sejak dia berumur 20 bulan pun sudah saya persiapkan.

Apa aja sih persiapannya? Ribet gak sih? Kok kayak yang ribet banget?

Sebenernya kaga ribet Buybu, cuma supaya menarik aja gitu jadi diribet- ribetin, ahahah becanda dinkkk

Jadi, persiapan menyapih versi saya itu sederhana saja walau kendala mah pasti ada. Namanya juga kebiasaan yang sudah dijalani kurang dari dua tahun pasti buat move on juga gak semudah membalikkan telapak tangan ya buuuu.

So, ini dia persiapan menyapih Kim Oh Ra

1. Komunikasikan dan ulangi

Persiapan pertama yang saya lakukan adalah memberitahu anak tentang rencana menyapih.
"Kim, kan sebentar lagi kimi umur 2 tahun, nah kalo udah 2 tahun artinya kimi sudah besar jadi tidak nenen lagi nanti ya".

Kapan saya mengajaknya bicara rencana menyapih?
Kalau saya sih sudah berbicara tentang rencana menyapih semenjak Kimi berusia 20 bulan.

Apakah memberitahunya hanya sekali?
Tidak Buybu, tentu berulang tapi kalau saya gak sering mengulanginya. Saya yakin anak pasti mengerti karena komunikasi ini merupakan salah satu budaya keterbukaan yang ingin saya tanamkan dalam keluarga. Komunikasi yang saya lakukan termasuk hipnoterapi yaitu saya juga berbicara hal ini ketika anak sudah mengantuk ingin tidur namun masih belum benar- benar tertidur.

2. Kurangi Frekuensi Menyusui

Nah setelah mengajaknya bicara dan yang saya yakini dia mengerti, sekarang waktunya kita tes apa benar dia mengerti.
Kapan?
Saya mulai mengurangi kegiatan menyusui semenjak Kimi berusia 21 bulan.
Caranya tentu saja dengan melatih diri ini membuatkannya susu formula yang enak.
 
Selain itu, saat dia merengek meminta nenen, jawab rengekannya dengan, "tidak ya, kimi sudah harus mengurangi nenen karena sebentar lagi usia kimi sudah 2 tahun".
 
Kemudian lihatlah responnya Buybu, dia hanya manyun dan menunduk kemudian mulai main sendiri. Tanpa nangis dan merengek lagi.
Artinya Kimi sudah mengerti tentang apa yang telah saya katakan padanya. Frekuensi menyusui mulai berkurang saat itu.

3. Berikan Lebih Banyak Makanan dan Cemilan Kesukaannya

Berkurangnya frekuensi menyusui tentu saja membuat anak jadi lapar. Selain bentuk pengalihan, mengajaknya bermain dan memberikannya lebih banyak makanan dan cemilan kesukaannya juga dapat membuatnya lebih kenyang dan lebih lelah sehingga ia akan lebih mudah tertidur.

4. Berikan Kasih Sayang Ekstra

Berkurangnya waktu menyusui dan proses menuju sapih tentu bukan hal mudah bagi ibu dan bayi. Kebiasaan yang tiba- tiba harus dikurangi tentu saja membuat anak juga sedih dan tidak serta merta mudah melepaskannya. Walau kelihatannya dia tegar dan mengerti, jangan lupa untuk terus memberikan kasih sayang yang lebih untuknya, berikan pelukan hangat, ciuman, kebersamaan yang membuatnya mengerti bahwa ibu bersikap tegas dalam menyapihnya adalah demi kebaikannya sendiri, jangan sampai dia berpikir karena ibu tidak lagi sesayang itu padanya. Hihi pastikan no drama drama club ya Buybu.
 

5. Minta Dukungan Suami

Dukungan suami tentu penting banget nih, terutama ketika bayi sudah terbiasa tidur kelonan sambil nenen. Sesekali coba minta bantuan suami untuk mengajak anak bermain sampai tertidur. Hal ini merupakan salah satu pengalihan setelah pengalihan nenen di siang hari berhasil dilakukan.


6. Hal Terpenting

Diantara semua poin, hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah diri Buybu sendiri. Siap untuk tanpa lelah mengkomunikasikan, siap untuk bersabar dan menahan emosi ketika anak masih sulit menerima kenyataan (hehe), dan tentu saja siap untuk melepas anak menjadi lebih mandiri tanpa ada lagi momen menyusui yang super indah itu. Bukan itu saja, kesiapan anak juga bisa dilihat salah satunya bisa coba Buybu perhatikan apakah bayi menyusuinya hanya sebentar- sebentar, apakah dia sudah mudah teralihkan ketika menyusui, dan apakah dia menyusui hanya untuk mencari kenyamanan. Jika iya, maka anak sudah siap untuk dilatih mandiri dengan disapih.

Jadi, itu dia Buybu 6 cara saya menyapih Kimi walau pada akhirnya, langkah akhir untuk benar- benar lepas dipermudah ketika daycare tiba- tiba libur dan Kimi harus sementara tinggal di rumah neneknya.
 

Secara keseluruhan, proses menyapih memang paling susah di malam hari, apalagi bayi seringkali terbangun di saat tengah malam dan menjelang subuh untuk menyusu. Seringkali tergoda untuk tetap menyusuinya di tengah malam karena Buybu (saya sih tepatnya) cenderung malas membuatkan susu formula di jam- jam kritis seperti itu. Inilah mengapa niat dan kesiapan jadi hal paling penting dalam menjalani proses penyapihan.

Oh ya, saya cenderung tidak menggunakan jamu- jamuan pahit yang dioleskan ke puting karena saya tidak ingin membohongi anak- anak saya, dan apalagi saya meyakini bahwa anak- anak akan mengerti apabila kita tepat dalam mengkomunikasikannya.

Namun semua tergantung dari keyakinan masing- masing Ibu, saya yakin semua Ibu ingin yang terbaik untuk anak- anaknya.

Semangat Menyapih Buybu..
Semoga bermanfaat!
Salam Sapih