Search This Blog

6/23/2020

Tips Menyapih dengan Cinta

June 23, 2020
Ada seorang Mama yang memiliki balita berusia 2,5 tahun namun belum juga disapih, belum berhenti menyusui. Balita tersebut merupakan anak bungsu yang sebenarnya tidak diharapkan. Sang Mama sudah mencoba berbagai macam cara untuk menyapih si anak dengan memberikan sesuatu yang pahit atau apapun di payudaranya agar si anak tidak mau lagi menyusu, tapi sang anak tetap tidak bisa lepas dari menyusu. Sampai akhirnya, sang Mama pun menitipkan anaknya kepada sang nenek untuk disapih.

Si anak ini ingat sekali momen itu hingga ia bertumbuh dewasa, momen ketika sang Mama bermuka masam, wajah yang berpura- pura marah dan membenci putranya sebelum ia pergi berlalu meninggalkan sang putra yang masih balita untuk tinggal bersama sang nenek.

Enam bulan berlalu tanpa sang Mama tentu bukan waktu yang sebentar, apalagi semuanya begitu mendadak bagi sang anak untuk melewati hari- hari yang biasanya dilalui bersama sang Mama. Walau seringkali melakukan panggilan video namun telah lanjur tertanam di pikiran sang anak bahwa ibunya membencinya jadi bagaimana mungkin ia tidak membenci.
Satu hal yang Ami tangkep dari cerita di atas adalah bahwa seorang anak walau masih sangat belia usianya bahkan sejak dari dalam kandungan, ia mampu merasakan, memahami, dan menyerap informasi di sekitarnya. Jadi ketika sang Ibu berkata apapun kepada si anaknya yang masih bayi, si bayi sebenarnya memahami apa yang dikatakan si Ibu dan semua tertanam di alam bawah sadarnya, terus tersimpan disitu hingga dia beranjak dewasa.

Ada cara menyapih yang lebih bijaksana menurut Ami yaitu menyapih dengan cinta, tanpa bohong dengan mengolesi payudara dengan sesuatu agar anak tidak suka, tanpa juga harus berpura- pura dan berkata yang mengada- ada kepada anak.

Bagaimana caranya?

Ingat yang tadi Ami katakan bahwa seorang bayi sebenarnya mengerti apapun yang dikatakan ibunya. Maka manfaatkan itu, Buy.
Ini dia tips bagaimana menyapih dengan cinta:

1.    Hindari berbohong
Mengolesi payudara dengan brotowali agar pahit dan anak tidak suka mungkin sudah lazim kita dengar bahwa ini merupakan cara mudah menjauhkan bayi dari “nenen”, namun hal ini sama saja Buybu membohongi sang bayi yang secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi psikologis bawah sadar sang anak.

2.    Komunikasikan Pelan- pelan
Bayi sebenarnya mengerti apa yang Buybu katakan, jadi coba katakan kepadanya pelan- pelan bahwa dirinya sudah besar jadi sudah waktunya untuk minum susu dari gelas, atau karena dirinya sudah besar dan nenen itu cuma untuk bayi. Perlahan ia pasti mengerti apa yang dimaksud sang ibu.

3.    Lakukan Secara Perlahan
Bukan hal yang mudah untuk menyapih anak, baik bagi ibu maupun bagi sang bayi, apalagi jika melakukannya secara mendadak. Jadi sapihlah anak secara perlahan, mulai kurangi menyusui di waktu tertentu, ajak dia main saat ingin menyusui, tawarkan makanan atau cemilan sebelum jam ia menyusu agar perutnya sudah keburu kenyang sehingga berkurang juga keinginannya menyusu. Pelan- pelan saja karena sebenarnya anak bayi telah mengerti apa yang Buybu katakan dan apa yang Buybu lakukan untuknya.

4.    Tetap Curahkan Cinta dan Kasih Sayang
Bagi sang Ibu, menyusui merupakan momen yang paling membahagiakan, begitu pula yang dirasakan sang anak. Ketika menyusui, anak merasakan kenyamanan dan kehangatan dekapan ibu sehingga berat rasanya untuk meninggalkan momen yang luar biasa indah ini. Namun walaupun anak harus berhenti menyusui, jangan pernah ibu pergi menjauhi anak. Tetaplah menjadi sosok terdekatnya, curahkanlah cinta dan kasih sayang yang lebih banyak dari biasanya, jangan sampai anak berpikir ibunya tidak ingin menyusuinya karena tidak sayang lagi. Selain itu, sang ibu juga harus lebih sabar dan lebih kuat dari si anak karena ikatan batin yang kental antara ibu dan anak sangat mempengaruhi bagaimana sikap anak dalam melewati fase ini.


Nah itu dia tips dari Ami, kalau Buybu sendiri bagaimana pengalaman Buybu dalam menyapih sang buah hati?



6/22/2020

Ingin Mudah Cari Rumah? Tenang, kan ada SiKasep

June 22, 2020
Siapa yang menyangka mahluk sekecil virus Corona atau biasa disebut Covid 19 ini bisa membawa kita ke dalam kondisi seperti sekarang ini yang sama sekali berbeda dari biasanya. Biasanya bebas mau kemana- mana tanpa khawatir, sekarang kita harus senantiasa berjaga- jaga, yang dijaga tentu saja kesehatan, kebersihan, dan jaga jarak dengan orang lain bahkan dengan kerabat sendiri. Semua ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona yang berbahaya ini.

Ya, wabah Covid 19 ini membuat kita semua jadi tidak bisa leluasa bepergian, kalaupun harus bepergian kita wajib mematuhi protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Walaupun tidak ada kebijakan lockdown, namun pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mewajibkan seluruh masyarakat dirumah saja dan keluar rumah hanya jika benar- benar diperlukan, itupun harus memegang surat keterangan sehat atau SIKM (Surat Izin Keluar Masuk) untuk yang bepergian ke luar kota.

Adanya berbagai macam protokol dan kebijakan dari pemerintah tentu saja membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas dan menyebabkan beberapa rencana jadi tertunda, termasuk rencana memiliki rumah idaman bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Inginnya melihat rumah subsidi idaman secara langsung tapi di sisi lain kita juga sebagai masyarakat yang baik harus mematuhi kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan kontak sosial dan fisik secara langsung untuk menekan angka penyebaran corona yang kian meresahkan.

Melihat kondisi seperti ini, pemerintah pun tidak tinggal diam karena pemilikan perumahan bagi masyarakat menjadi salah satu perhatian pemerintah, terutama untuk memastikan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memperoleh hunian yang layak. Hal ini sebenarnya sudah lama menjadi concern pemerintah karena pemerintah telah membentuk Badan Layanan Umum PPDPP untuk menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli 2010.

Ya, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPDPP PUPR) memastikan proses bisnis penyaluran rumah subsidi pada bantuan pembiayaan perumahan FLPP tetap dapat dilakukan walaupun masyarakat harus tetap berada di rumah.

Pemerintah meluncurkan aplikasi bernama SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) demi memudahkan masyarakat agar dapat mencari, mengajukan kredit rumah, dan memiliki rumah idaman bersubsidi tanpa perlu keluar rumah mengingat kondisi PSBB seperti sekarang ini.

                       

Aplikasi SiKasep ini diluncurkan oleh pemerintah pada Desember tahun 2019 dan mulai berlaku pada Januari 2020. Dengan SiKasep, masyarakat tidak hanya dapat dengan mudah mencari rumah subisidi, namun juga bisa memilih bank pelaksana penyalur subisidi, serta mengajukan prosesnya ke pemerintah hanya dengan menggunakan smartphone kapanpun sambil bersantai di rumah masing- masing.

Rumah subsidi yang dapat dijelajahi pada aplikasi SiKasep ini telah menjangkau seluruh lokasi di Indonesia, jadi masyarakat tinggal menentukan saja lokasi rumah yang ingin dicari sesuai domisili saat ini. Selain kemudahan dalam mencari rumah yang diinginkan, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam hal pemilihan bank pelaksana. Untuk tahun ini saja, pemerintah bekerjasama dan menyediakan 37 bank pelaksana terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah pada aplikasi SiKasep.

Hingga 4 April 2020 terdapat 8.782 lokasi perumahan dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan telah tercantum pada aplikasi SiKasep berdasarkan data management control PPDPP. Tidak hanya itu, tercatat sampai dengan 2 Juni 2020 masyarakat yang telah menggunakan aplikasi SiKasep mencapai 67.619 pengguna terdaftar sebagai calon debitur, yang diantaranya sejumlah 22.930 pengguna belum mengajukan subsidi checking, 32.740 dinyatakan telah lolos subsidi checking, dan 1.447 pengguna tidak lolos subsidi checking. Bahkan terdapat 9.712 calon debitur yang sudah dalam proses verifikasi bank dan 51 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP.

Pemerintah mencatat penyaluran FLPP telah mencapai sebesar Rp.4,36 triliun untuk 43.282 unit rumah per tanggal 4 Mei 2020. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per 4 Mei 2020 adalah sebesar Rp48,73 Triliun untuk 698.884 unit rumah.

Dengan rekam jejak yang jelas dan banyaknya peminat seperti yang telah disebutkan di atas, masyarakat tidak perlu ragu jika ingin melakukan pengajuan proses KPR melalui aplikasi SiKasep. Karena selain memudahkan, rumah- rumah subsidi ini pun terjamin, sebab pada aplikasi SiKasep hanya pengembang yang telah terdaftar dan terverifikasi yang dapat membangun dan menyalurkan rumah subsidi.

Penggunaan aplikasinya pun tergolong mudah, setelah berhasil mengunduh aplikasi SiKasep melalui play store pada smartphone berbasis android, masyarakat harus melengkapi data diri terlebih dahulu dan mengunggah foto diri. Setelah data diisi lengkap, barulah masyarakat dapat memilih dan menentukan lokasi perumahan yang diinginkan, kemudian mencari informasi tentang perumahan tersebut sebelum akhirnya memilih bank penyalur FLPP dan melakukan cek status pengajuan KPR lewat aplikasi SiKasep. Setelah itu masyarakat tinggal menunggu dihubungi oleh pihak bank pelaksana KPR sebelum rumah siap dihuni.

Cukup mudah, bukan?

Bukan hanya itu, SiKasep memiliki fitur yang lengkap karena melalui aplikasi ini, masyarakat juga dapat terhubung langsung dengan pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang dengan fitur “host to host”. Keamanan informasi pada aplikasi ini pun terjamin karena SiKasep sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

Selain membantu memenuhi kebutuhan masyarakat atas kepemilikan rumah tinggal, aplikasi SiKasep ini juga mendukung program pemerintah untuk menyelenggarakan pembiayaan perumahan yang efektif dan efisien karena selain memudahkan masyarakat, pemerintah pun mendapat kemudahan dalam menghimpun data kebutuhan ketersediaan hunian secara langsung dari masyarakat yang kemudian data ini bisa dimanfaatkan pengembang dan bank pelaksana untuk memenuhi ketersediaan hunian yang dibutuhkan masyarakat.

6/19/2020

Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja?

June 19, 2020
Pernahkah Buybu merasa bimbang untuk memilih antara pekerjaan atau menjadi ibu rumah tangga yang full time menjaga dan mendidik anak di rumah?

Kalau pernah, sungguh beruntungnya Buybu masih diberi pilihan, karena banyak sekali Buybu di luar sana yang harus hidup seperti apa adanya tanpa pilihan dan tanpa bisa memilih sama sekali.

Saya yakin, kita bukannya tidak bersyukur ketika dihadapkan pada pilihan itu. Yaitu pilihan antara menjadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga. Keduanya merupakan pilihan yang sama. Sama- sama dilakukan demi keberlangsungan dan kelayakan hidup anak dan keluarga, sama- sama merupakan pilihan yang hebat, sama- sama membutuhkan keberanian dan pengorbanan, dan sama halnya dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini, masing- masing pilihan punya kelebihan dan kekurangannya.
 
Pun kita sebagai Ibu, bukannya ingin mengeluh ketika hidup ini merasa sawang sinawang. Ibu pekerja ingin menjadi ibu rumah tangga dan menjaga anak di rumah, sedangkan yang ibu rumah tangga ingin juga menjadi ibu pekerja yang berpenghasilan dan diakui. Karena kadang memang ada satu titik dimana kita hanya merasa jenuh sehingga kita lupa untuk mensyukuri perjalanan yang ternyata sudah sejauh ini kita tempuh dan sesungguhnya inilah jalan yang kita inginkan, inilah pilihan hidup yang telah kita pilih.
Saya punya seorang teman yang memang hobinya bekerja, passionnya bekerja, jadi tidak ada masalah ketika dia akhirnya memiliki anak, tidak ada keraguan dalam dirinya, tidak ada kebimbangan atas pilihan antara tetap bekerja atau mengasuh anak di rumah, karena passionnya memang condong ke karir namun tetap bisa dekat dengan anak.

Ini hebat.

Di tempat lain, ada juga teman saya lulusan S2 yang ahli di bidangnya, namun pada tingkat prestasi pendidikan dan karir yang cukup baik seperti itu dia resign dari pekerjaan karena keinginannya adalah mendidik anaknya sendiri di rumah, cita- citanya mencetak generasi soleh soleha dengan tangannya sendiri.

Ini pun luar biasa, tidak kalah hebatnya.

Namun, merekapun yang telah memilih jalannya dengan mantap dan tegas untuk menjadi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga, terkadang masih juga muncul rasa jenuh dan di satu titik pernah kepikiran untuk menjalani hidup yang berbeda.

Bagi Ibu Rumah Tangga, Ibu yang bekerja tentu saja keliatan enak, berpenghasilan tetap, pergaulan luas, diakui eksistensinya dalam hal prestasi pekerjaan dan keuangan, dan jauh dari stress karena setiap hari keluar rumah apalagi bisa cari hiburan bersama rekan kerja di kantor.

Sedangkan bagi ibu pekerja, ibu rumah tangga pun terlihat lebih nyaman, bisa melihat tumbuh kembang anak, mendidik dan mengasuh anak dengan cara sendiri, tidak perlu memikirkan target pekerjaan dan tekanan dari atasan, belum lagi jika sedang mendapat masalah dengan atasan atau rekan kerja ataupun hal lainnya yang tidak disukai di kantor.

Ya, kita hanya melihat sisi lain kehidupan di bagian enaknya saja sementara jika orang lain melihat hidup kita sendiri sebenarnya orangpun iri. Begitu terus tidak ada kelarnya Buybu. Namun saya kira wajar saja Buybu merasakan hal seperti ini karena memang sifat dasar manusia seperti itu, tidak akan pernah merasa puas. Justru kalau Buybu cepat merasa puas, saya curiga Buybu bukan manusia.

Hehe

Saya ada cerita, ada seorang ibu dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil, dan pekerjaan suami dari ibu ini adalah seorang serabutan. Serabutan di atas serabutan karena benar- benar tidak jelas pekerjaannya, bahkan istrinya sendiri tidak tau suaminya bekerja apa karena setiap berangkat kerja, sang suami selalu kembali lagi kepada sang istri dalam jangka waktu yang lama. Kadang tiga bulan baru kembali, bahkan bisa sampai enam bulan baru kembali. Sayangnya, sang suami kembali tidak membawa hasil sepeserpun.

Dari cerita tersebut, apakah ibu dengan lima anak ini punya pilihan?

Bukan pilihan terhadap kelakuan suaminya ya Buybu tapi pilihan seperti, haruskah saya tetap bekerja atau mengurus anak di rumah?

Bayangkan hidup dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil dan dengan suami yang tidak bertanggung jawab, rasanya ibu ini tidak punya pilihan lain selain harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup beliau sendiri dan anak- anaknya.

Ya, pada akhirnya hanya rasa syukur yang mampu membuat semua Buybu bertahan, hati yang luas untuk merasa cukup, dan pikiran yang luas untuk terus belajar.

Kalo Buybu sendiri sekarang sedang berada di posisi yang mana nih?  😊


6/18/2020

Kisah Pertemuan Sang Jodoh

June 18, 2020
Ternyata bener kata Pak RT, jodoh itu jangan ditunggu, dia akan datang sendiri. Ternyata, tetangga Pak RW juga ada benernya, jodoh itu seringkali ternyata orang yang ada di sekitar kita. Apalagi kata Bu Markonah yang bilang, gak perlu lah pacaran, jodoh mah kagak kemana- mana, elu yang kemana- mana mah.

Hari itu tahun 2017 dengan suasana yang seperti biasa, sebagai seorang jomblo sejati, saya dan dua orang teman saya pergi ke mall untuk berbuat apapun yang menyenangkan, seperti jajan, makan, minum, numpang solat, numpang pipis, dan tentu saja nonton bioskop.

Memang kami sering sekali pergi bertiga ke mall untuk melakukan kegiatan tersebut dan kenapa ya rasanya menyenangkan sekali, mungkin karena saya anak kos dan mungkin juga karena selalu gratisan. Hihi

Kegiatan yang menyenangkan itu mulai berkurang ketika salah satu dari kami menikah. Berkurang bukan berarti tidak sama sekali karena kami masih main bersama kadang- kadang. Teman yang sudah menikah itu, sebut saja dia Bunga.

Pada suatu hari, Bunga berkata bahwa ia merasa kasihan kepada saya karena setiap saya dekat dengan lelaki, pasti bukan jodohnya. Padahal mah ya memang belum jodohnya aja dan mungkin memang Tuhan sengaja mempertemukan dengan yang hanya sekedar lewat untuk memberi pelajaran hidup agar saya lebih dewasa dan lebih berhati- hati dalam menjalin tali bra silaturahmi.

Hihi

"Kamu mau gak mol aku kenalin ke cowok, orangnya InsyaAllah soleh, ya gak mungkin juga sih aku kenalin ke kamu kalo orangnya gak baik."

"Yaa gimana ya, boleh- boleh aja sih cuman..."

"Cuman apa?!! Dia teh sekantor sama kita juga kok, nih fotonya nih liat geura!", kata Bunga dengan nada sengaknya seperti biasa, sambil nyodorin hapenya wkwk.

"Sekantor? Ih siapa nih? Belum pernah liat." Kata saya sambil liat foto yang disodorkan Bunga.

Kemudian Bunga sedikit memberi bocoran tentang "dia" yang mau dikenalin Bunga ke saya. Walaupun Bunga bilang kami satu kantor, tapi saya sama sekali belum pernah berpapasan, belum pernah melihat wajah dalam foto itu sama sekali. Kata Bunga, namanya Rizal.

"Oooh macam tuuu...", timpal saya waktu itu.

Bahasan tentang Rizal berhenti sampai disitu, obrolan yang tidak sampai 3 menit, hanya selepas kami turun dari mobil sampai ke depan pintu masuk mall.

Kemudian obrolan tersebut menguap. Baik Bunga maupun saya tidak pernah lagi membahas tentang Rizal.

Entah tepatnya berapa minggu kemudian sejak pembahasan itu, suatu hari atasan saya mengajak saya untuk ikut rapat di Divisi sebelah.

Letak Divisi sebelah kalau dari gedung Divisi saya berada di sebelah kanan dan dipisahkan oleh lapangan bola.

Saya yang sebenernya mau nolak ajakan rapat si bos karena sedang tutup buku, akhirnya menuruti beliau untuk ikut rapat. Kami pun berjalan bersama ke Divisi sebelah dengan tidak bergandengan tangan. Wkwk

Sesampainya di sana, ternyata rapat belum dimulai dan peserta rapatnya banyak yang belum datang. Jadi kami hanya duduk- duduk menunggu gak jelas disitu. Karena saya masih ada kerjaan, saya pun meminta ijin kepada atasan saya untuk kembali ke ruangan dalam rangka mengerjakan progress tutup buku.

Ketika saya keluar ruangan rapat untuk kembali ke Divisi saya, tepat di seberang pintu masuk gedung sana ada laki- laki yang saya lihat fotonya di hp Bunga. Ya, saya yakin itu dia yang bernama Rizal, dia berjalan ke arah saya ketika saya berjalan ke arah yang berbeda. Kami berpapasan namun saya tidak menyapanya sama sekali, malah saya hanya pergi dan pura- pura tidak melihatnya.

Tapi ketika berjalan melewatinya kok rasanya jantung ini berdegup cepat sekali ya. 

Inikah namanya cinta oh inikah cinta. Ahaha malah nyanyi.

Saya pun sampai di Divisi saya dan mengerjakan pekerjaan saya dengan perasaan aneh, kayak ada seneng- senengnya gitu, padahal kan gak ngapa- ngapain juga tadi, ngelirik aja kagak. Aneh banget asli.

Akhirnya rapat dimulai dan saya kembali ke Divisi sebelah untuk ikut rapat. Sama sekali tidak berharap kembali ketemu Rizal karena saya juga masih aneh. Haha

Ternyata seusai rapat, Bunga sudah menunggu di luar dan memanggil saya. "Mooooll sini dong, kenalin nih temen- temen aku", kata Bunga sambil menunjuk ketiga teman- teman cowoknya. Saya pun berkenalan dan tentu saja diantara ketiga temannya, salah satunya adalah Rizal.

Aneh, ini lebih aneh lagi karena kok tiba- tiba Bunga ada disini, padahal Divisinya Bunga ini lumayan jauh dari gedung ini. Tapi rupanya Bunga lagi ngurus kerjaan payrollnya yang sistemnya dikelola oleh Rizal dkk.

Bhaique.

Perkenalan saat itu hanya sekedar menyebutkan nama dan berjabat tangan saja, setelah itu saya bercanda sebentar dengan Bunga kemudian saya kembali ke Divisi saya. 

Ternyata kejadian berpapasan hari itu berbuah perkenalan.

Ya, takdir tidak pernah terburu- buru namun juga tidak pernah datang terlambat.

Pulang kerja, saya berjalan ke parkiran motor untuk sekedar manasin motor saya. Kos saya dekat sekali dengan kantor, jadi seringkali motor beat merah itu saya tinggal di parkiran kantor.

Parkiran motor di kantor saya berblok- blok dengan lorong yang lumayan panjang. Parkiran buibu ada di satu blok paling depan, sedangkan blok kedua dan seterusnya merupakan parkiran pakbapak.

Ketika saya sedang bersiap dan bebersih motor, lagi- lagi gak sengaja ketemu sama Rizal yang sedang berjalan menuju motornya dan melewati saya sambil tersenyum dan saya pun balas tersenyum (yaiyalah, masa balas pantun?)🤭

Karena motor saya lama tidak terpakai, saya pun menghidupkan motor dengan cara menyela, tapi aneh, motor gak mau menyala sedikit pun walau saya terus berusaha menyela berkali- kali.

Ini adalah keanehan ke sekian di hari yang gak cerah- cerah amat ini.

Aneh kan? Padahal ini bukan pertama kalinya saya manasin motor di parkiran, bukan pertama kalinya saya menyela motor.

Kali ini beda. Mungkin kalo majalah, hari ini adalah edisi khususnya.

Saya masih menyela motor ketika seorang bapak- bapak dari parkiran datang sambil mengendarai motornya dan beliau bertanya, "Kenapa motornya? Gak nyala?"

"Iya nih Pak ga tau kenapa ga nyala- nyala", saya jawab.

Si Bapak tadi malah hanya duduk di atas motornya menunggu dan terdiam melihat saya menyela motor yang belum juga hidup mesinnya.

Tidak lama kemudian, Rizal datang mengendarai motornya di belakang si Bapak itu dan berkata,
"Itu standarnya!", sambil tersenyum kemudian berlalu mengikuti bapak- bapak yang sudah duluan pergi setelah menyadari kejeniusan saya yang ternyata belum naikin standar motor.

Ya ampun, saya hanya bisa nyengir saat menyadari penyebab daritadi motor saya gak nyala- nyala. Malu tapi mau.

Entah apa hikmah dari kejadian hari ini.

Semua yang seakan serba kebetulan. Saya dan Rizal yang selama di kantor walau bekerja di tempat yang sama tidak pernah bertemu sama sekali, tapi di satu hari itu, dari pagi hingga sore hari kami selalu bertemu secara tidak sengaja sampai kejadian standar motor yang memalukan pun dari sekian banyak bapak- bapak yang mondar mandir, ternyata harus Rizal juga yang memberitahu saya.

SKIP

Hari- hari selanjutnya berjalan seperti biasanya, rutinitas kantor dan lain- lain. Tidak lagi ada pertemuan secara gak sengaja. Kali ini disengaja. Rizal datang menghampiri saya yang seperti biasa sedang manasin motor sepulang kerja karena hari itu saya mau nginep di rumah Bunga.

Cuma obrolan ringan dan singkat, ngobrolin motor kenapa ditinggal kemudian kami ngobrol sedikit juga tentang saya yang sering nginep di rumah Bunga sambil berjalan dari parkiran motor menuju ke parkiran mobilnya Bunga yang tentu saja dengan tidak bergandengan tangan.

Beberapa hari dijalani seperti itu, obrolan ringan dan singkat di parkiran motor di sore hari, tidak ada pesan singkat ucapan perhatian dan basa basi.

Waktu itu rasanya seru sekali, rasanya mungkin kayak anak muda jaman dulu yang lagi kasmaran, yang belum ada teknologi canggih seperti sekarang.

Hingga akhirnya selang beberapa hari kemudian, sore itu Rizal menghampiri saya dan meminta nomor hp saya dengan modus biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak ikut kajian Ust. Hanan Attaki yang lagi happening waktu itu.

"Hmm nanti ikut kajian hanan attaki yuk?"
"Boleh aja, tapi gak tau kapan", saya jawab dengan juteknya wk
"Hmm mau minta nomor hape moli boleh?"
"Mau aja apa mau banget?", jawab saya meledek dan sebenernya masih males mau ngasih nomor.
"Hhe biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak kajian, ya?"
"Hmm baiklah, nih nomornya kosong delapan bla bla", kata saya ngomong dengan kecepatan cahaya.
"Jangan cepet- cepet atuh haha", dia mulai ngetik sambil saya liat tangannya sedikit gemeteran haha deg- degan rupanya dia yaaa minta nomor hape langsung ke orangnya.
"Mau disave apa ya namanya?", tanya Rizal basa basi
"Paijo aja", jawab saya meledek lagi.

Eh, padahal kemarin itu lagi seru- serunya lho kita tanpa hape, dalam hati saya seperti itu.

Tapi akhirnya saya kasih juga nomor saya tapi bukan nomor sepatu apalagi nomor togel. Iyaa, nomor hape.

Kami lebih banyak ngobrol langsung daripada via hape atau pesan singkat. Sepertinya waktu itu hape dan pesan singkat hanya digunakan untuk janji temu saja.
Tidak lama kami melalui hari- hari pedekate penuh suka duka itu, tidak ada ungkapan perasaan cinta, tidak ada ucapan sayang, tapi yang menjadi topik bahasan kami adalah semua tentang visi misi pernikahan. Dari situ saya bisa melihat betapa dewasanya dia dan saya sadar sedang menjalin hubungan yang serius.

Kira- kira hanya sekitar satu bulan kemudian, Rizal melamar saya secara pribadi dengan memberikan cincin emas putih di hari ulang tahun saya di pertengahan Bulan Oktober itu.

Tentu saja saya jadi tersanjung 6.

Seminggu kemudian, Rizal meminta saya untuk mengajaknya bertemu dengan keluarga saya. Jadi, di Bulan November itu Rizal dan saya datang dari Bandung ke Tangsel untuk bertemu dengan seluruh keluarga saya dan meminta izin kepada Ayah saya untuk membawa saya ke Cirebon dan dikenalkan dengan keluarga Rizal.

Seminggu kemudian saya dan Rizal ke Cirebon untuk bertemu dan berkenalan dengan keluarganya.

Proses perkenalan yang termasuk cepat namun tentu saja tidak semudah kelihatannya. Benar- benar perjalanan singkat yang tidak mudah tapi satu hal, kalau niatmu baik, Allah yang akan bantu, Allah yang akan membuka jalan kesana.

Bulan Desember, saya menemani Rizal wisuda bersama keluarganya. Sepulang dari wisuda, Rizal dan keluarganya berkunjung ke rumah saya untuk melamar.

Setelah itu, benar kata orang, orang yang mau nikah banyak sekali cobaannya.

Tapi alhamdulillah akhirnya kami menikah di awal Bulan Mei itu dan sekarang MasyaAllah tabarakallah kami sudah bertiga. Semoga selalu semangat untuk terus belajar dan berdoa agar Allah selalu meridhoi langkah kita. Bismillah.

Kalau Buybu, bagaimana nih kisah Buybu bertemu dengan Bapak Suami?

6/16/2020

Dewandaru dan Berjuta Manfaatnya

June 16, 2020
Buah Dewandaru, ada yang pernah denger?

Ami baru banget tau nih ada buah namanya Dewandaru, kebetulan nemunya di kantor Ami. Lah kok bisa nemu di kantor ya si Ami ini?

Jadi, kantor Ami ini luas banget kan terus banyak banget lahan hijaunya termasuk ada juga hutan lindungnya. Kebayang segernya khaan?
Eh maksud Ami, seremnyaa🤭

Selaen udaranya seger, pas lagi jalan pagi keliling komplek kantor, karyawan tuh suka nemu aja ada buah- buahan yang tumbuh gitu lho, tapi inget gak boleh asal metik, takutnya kalau asal metik pas dimakan ternyata buah berry beracun kayak di film Hunger Game itu.

Hmm

Nah dua minggu yang lalu, Ami baru menemukan pohon dewandaru yang ternyata ada di dekat hutan lindung tersebut dan ternyata pohon tersebut sedang berbuah. Nama buahnya tentu saja buah dewandaru atau ada juga yang bilang buah cerme belanda. Bentuknya kecil kayak buah kersen tapi berundak- undak seperti belimbing. Buah dewandaru yang masih mentah berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, terus jadi merah, lalu semakin hitam warnanya, artinya buah tersebut semakin matang dan rasanya akan semakin manis.

Karena waktu itu yang berbuah baru yang warna merah, jadi Ami coba makan buah dewandaru yang warna merah. Mungkin karena masih warna merah cerah ya jadi rasanya nano- nano, ada asemnya, ada dikit pahitnya, ada juga manisnya. Nah warna merahnya ada juga yang merah tua yang rasanya lebih enak daripada yang warna merah cerah, mungkin karena lebih matang ya jadi yang warna merah tua ini lebih manis walau tetep kayak ada asem- asem segernya gitu.

Walaupun buahnya kecil- kecil gini ternyata manfaatnya banyak lho karena buah dewandaru yang berwarna merah ini mengandung vitamin A, vitamin C, antioksidan, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, B2, dan B3. Kandungan tersebut memiliki manfaat antara lain:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Buah dewandaru mengandung vitamin A dan C yang merupakan antioksidan yang dapat melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Menjaga kesehatan kulit
Antioksidan dan vitamin A nya mampu menangkal radikal bebas sehingga dapat mengurangi keriput dan memperlancar aliran darah menuju permukaan kulit.

3. Menjaga kesehatan mata
Nah ini jelas kandungan vitamin A dan C yang tinggi pada buah dewandaru yang berwarna merah dapat meningkatkan pasokan darah ke area mata. Sehingga mengonsumsi buah ini dapat mencegah dari penyakit mata termasuk katarak.

4. Memperbaiki pola tidur
Buah dewandaru merupakan salah satu makanan alami yang mengandung melatonin yaitu hormon yang dihasilkan kelenjar pineal di bagian otak untuk mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.

5. Menurunkan berat badan
Karena buah ini rendah kalori jadi cocok untuk dikonsumsi jika ingin berdiet.

6. Mencegah risiko stroke dan jantung
Karena kandungan antioksidannya seperti likopen, beta cryptoxanthin, gamma carrotene, rubixantin yang berfungsi melawan radikal bebas serta mencegah risiko berbagai penyakit berbahaya seperti stroke dan jantung.

Tidak hanya buahnya ternyata daunnya juga memiliki manfaat lho Buy. Daun dewandaru sering dikonsumsi dengan cara dicampur menjadi minuman teh karena bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk penderita hipertensi dan penyakit jantung.
Selain itu, astringen yang terkandung pada daun dewandaru juga berfungsi untuk menyeimbangkan produksi sebum atau minyak di kulit kepala, yang juga bermanfaat untuk menyembuhkan rematik, demam, hingga asam urat.

Tidak hanya itu, minyaknya Buy, minyaknyaaa, minyak dewandaru juga kerap diolah dan dimanfaatkan menjadi produk kosmetik dan kecantikan karena mengandung zat antiseptik dan antijamur.

Wah banyak sekali ya Buy manfaat si dewandaru ini, terutama untuk kecantikan dan kelangsingan itu lho Buy. Eh tapi kesehatan lebih penting sih. Ih penting semua tau Buy...

Oh iya buah dewandaru ini sebenarnya banyak ditemukan di kawasan Amerika Latin Buy, seperti di Brasil, Argentina, dan Paraguay. Buah ini pun sering dijadikan acar dan saus di beberapa daerah di Amerika Selatan.

Hmm kalau banyak di Amerika, kenapa disebut Cerme Belanda ya? Ada yang tau? 😄

6/12/2020

Jangan Menikah! Sebelum Tau Visi dan Misi Pernikahan Calon Pasangan

June 12, 2020


Belakangan menikah muda memang sedang marak digaungkan di banyak media sosial. Tidak ada yang salah memang, malah bagus, hanya saja banyak anak muda yang jadi kepengen menikah muda tanpa mencoba memahami terlebih dahulu apa itu visi dan misi pernikahan, tujuan, bahkan bayangan mengenai rumah tangga seperti apa yang ingin mereka bangun.


 

Bukan berarti yang menulis pun lebih pengalaman, bukan yaaa, sekali lagi ah, BUKAN. Hanya saja Ami sekedar ingin berbagi saja dengan harapan agar kita tidak terlanjur basah dan tenggelam dalam biduk rumah tangga yang salah akibat terlalu cepat menilai cinta yang ternyata secepat itu berdusta.

 

Hihi apasi mi

 

Rasa cinta itu hal yang pasti dirasakan setiap insan, jadi semua orang pasti pernah merasakannya, yang berbeda adalah bagaimana masing- masing personal menyikapi perasaan tersebut. Ada yang diem- diem bae (kagak ngopi) dan banyak juga yang berani menunjukkannya.

 

Sedangkan pasangan yang sudah siap menikah, tidak ada waktu untuk membahas masalah perasaan karena pernikahan tidak hanya soal rasa tapi juga asa. Caelah..

 

Gini deh, pasangan yang memang siap nikah pastilah bukan kata- kata ini yang keluar dari mulutnya dan gak akan juga dia biarkan kata- kata ini keluar dari mulut pasangannya, jadi coret dia dari calonmu kalau masih berkata: "kita jalanin dulu aja" atau "aku suka kamu, mau gak jadi pacarku?" atau "kita kan udah lama deket, sebenernya kamu anggep aku apa?"

 

Pasangan yang sudah dewasa pasti tidak merasa perlu untuk mempertanyakan hubungan apa yang mereka jalin, karena jika dua insan sedang dekat, komunikasi intens, perhatian lebih, ya apalagi dong kalo bukan lagi pedekate????

 

Masalahnya pedekate juga terbagi menjadi dua, ada yang serius dan ada yang main- main, dan kita sebagai individu dewasa sebenarnya bisa menilai itu tanpa perlu mempertanyakannya. Jangan biarkan dirimu dikendalikan orang lain, yang punya kendali atasmu ya cuma dirimu sendiri.

 

Artinya yang main- main tinggalin, yang serius sikat! Hehe tapi sebelum disikat, visi dan misi pernikahan adalah hal penting yang harus kalian bahas, Gaes..

 

Visi adalah tujuan pernikahan sedangkan misi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pernikahan tanpa visi misi bagaikan perahu yang berlayar tanpa arah tujuan, tanpa peta, tanpa navigasi, dan hanya berlayar mengikuti kemana arah angin akan membawa, lalu ketika ada ombak dan badai, perahunya bingung gak tuh harus bagaimana??


 


Nah, dengan adanya visi misi yang telah dibahas dan disepakati bersama sebelum nikah, calon pasangan suami istri setidaknya telah mempunyai pedoman dan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana pernikahan yang dijalani nanti apakah telah sesuai dengan cita- cita dan harapan mereka atau masih jauh dari tujuan yang diimpikan.

Intinya adalah keterbukaan dari masing- masing calon pasangan, karena menikah bukan cuma sehari dua hari tapi selama- lamanya. Walaupun seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, visi misi bisa saja berubah, tapi setidaknya pasangan suami istri ini punya kepastian kemana pernikahan ini akan dibawa bahkan jika terjadi perubahan dalam hidup.

Semua pasangan benci ketidakpastian, bukan? Jadi, inilah ikhtiar kita dalam rangka memberi kepastian bagaimana menjalani hidup bersama untuk mencapai tujuan bersama bahkan ketika terjadi ketidakpastian dalam hidup.

Nah, kalau Aa atau Eneng- eneng mau bahas visi misi pernikahan jangan langsung disodorin pertanyaan, "Apa pendapatmu tentang pernikahan?" ya, takutnya jadi surprise aja sih.

Cukup dimulai dengan pertanyaan ringan dulu, seperti

"Hobi kamu apa?"

"Apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai?"

Setelah obrolan mengalir pasti akan tiba waktunya pembahasan mengenai pernikahan dan adapun hal- hal penting yang biasanya menjadi persoalan dalam pernikahan sehingga harus kita ketahui dan disepakati sebelum menikah adalah tentang keuangan, kebiasaan/ habit, cara mendidik anak, tempat tinggal, mertua, cita- cita dan keinginan pribadi, bagaimana hubungan dengan teman lawan jenis, kesehatan, bahkan perbedaan usia dan status sosial.

Banyak yang bilang mau nikah aja kok ya ribet banget pake visi misi segala. Karena lagi- lagi pernikahan bukan cuma sekedar ibadah semalam dua malam atau sehari dua hari tapi selamanya Neng. Ibarat ibadah solat yang cuma ibadah sehari semalam aja suka ada aja godaannya apalagi ibadah menikah yang selamanya.

Kok kesannya kita harus tau semua tentang calon pasangan sih kan dia baru calon?

Iya dong, hal ini perlu banget tapi bukan karena kita kepo, ini demi keutuhan rumah tangga yang akan dijalin. Hidup serumah dengan orang yang sebelumnya asing bagi kita tentu saja bukan hal mudah. Dalam taaruf pun sama, tidak serta merta langsung menikah, ada CV yang harus diisi lengkap, ada pertemuan dulu, ada obrolan, sampai ada kesepakatan masing- masing untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

Jadi, apa nih visi dan misi pernikahan-mu?

6/11/2020

Kaktus Ternyata Bisa Dimakan?!

June 11, 2020


Setelah kemarin kita sempet bahas tentang Filosofi Kaktus yang mantap mantotep, sekarang Ami mau bahas tentang manfaat kaktus yang ternyata gak cuma berguna buat tanaman hias penghasil oksigen aja tapi juga halal untuk dikonsumsi.


Kaktus? Dimakan? Kan berduri?

Iyaaaa, dimakaaan, ya nggak sama durinya juga dong, Buybu...

Sebenernya Ami gak sampe nyobain makan kaktusnya juga sih, maaf kalau pernyataan ini membuat para jamaah kuciwa karena Ami cuma mau share aja apa yang Ami pernah baca tentang kaktus yang bisa dimakan ini.

Because Sharing is Caring!

Jadi sampe mana kita tadi?

Yak, kaktus bisa dimakan tapi gak semua jenis kaktus bisa dikonsumsi lho ya. Kaktus yang bisa dimakan namanya kaktus nopales atau prickly pear yang katanya populer di Amerika Latin dan Meksiko. Kabarnya manusia memang sudah sejak waktu lama mengonsumsi kaktus ini Buy.

Karena kaktus nopales banyak durinya, jadi untuk mengolahnya juga harus hati- hati ya Buy. Nah, bagian yang biasa dikonsumsi dari kaktus ini adalah daun dan buahnya. Oh iya Buybu, kaktusnya berbuah juga lho dan buah kaktus ini pas dikupas warna dagingnya mirip buah bit, bentuk dan besarnya mirip jambu air, dan rasanya so juicy mirip campuran rasa jambu air dan buah naga. Sedangkan untuk daun kaktus itu teksturnya renyah dan ada cairannya mirip dengan lidah buaya.

Nah tentu saja kaktus dikonsumsi bukan tanpa alasan, ternyata kaktus mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Apa aja sih manfaat kaktus?

1. Memperlancar Pencernaan

Kaktus nopales mengandung banyak serat yang penting bagi pencernaan. Jadi manfaatnya sama kayak buah dan sayur ya Buybu bisa memperlancar pencernaan sehingga kalo makan kaktus kita bisa terhindar dari gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.

2. Sebagai vitamin

Kaktus mengandung banyak nutrisi bermanfaat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita, karena mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan kalsium. Selain itu, kaktus juga kaya akan antioksidan dan mineral.

3. Menurunkan berat badan

Karena kaktus kaya akan serat, sehingga membuat kita akan merasa kenyang lebih lama dan mencegah kita untuk makan berlebihan. Serta kandungan vitamin B kompleks pada kaktus dapat mempercepat laju metabolisme sehingga kalori yang dibakar lebih banyak.


Nah banyak kan manfaatnya kalau kita mengonsumsi tanaman kaktus. Selain itu, karena kaktus kaya akan serat, jadi kaktus pun kaya akan manfaat, seperti dapat mengendalikan gula darah, menurunkan kolesterol, melindungi sel otak, bahkan antioksidan yang terkandung pada kaktus dapat menangkal sel kanker.

Luar biasa ya Buy, dibalik penampilannya yang berduri ternyata kaktus menyimpan banyak manfaat dan kebaikan di dalamnya.

Tapi kalo mau coba makan masakan olahan kaktus dimana ya?

Yang Ami tau, di restoran Tr*ns Luxury Hotel ada chef yang berasal dari Mexico yang mengolah makanan dari kaktus nopales dan dinamakan En Salada Nopales dalam menunya tapi harga makanannya lumayan menguras kantong Buybu.

Hiks

Katanya kaktus nopales ini berasal dari Mexico, tapi di Indonesia pun ada kaktus yang mirip (atau jangan- jangan sama) dengan kaktus nopales, namanya kaktus centong. Tapi kaktus centong ini biasanya buat makanan hewan peliharaan kura- kura. Jadi, Ami belum yakin kalau mereka ini jenis yang sama, mungkin ada yang tahu? Atau sudah mencoba makan kaktus?

6/10/2020

Cerita Melahirkan Induksi Tiga Labu🤦

June 10, 2020


Setiap Ibu pasti punya cerita melahirkan yang berbeda- beda, begitu juga dengan Ami. Biasanya walaupun punya cerita dan pengalaman lahiran yang berbeda, setiap cerita tentu menyimpan kesan tersendiri bagi masing- masing Ibu, dan tetap dapat dijadikan referensi serta pembelajaran bagi Ibu lainnya yang mungkin sekarang sedang menunggu persiapan melahirkan putra putrinya.

Nah karena setiap cerita berbeda, kini waktunya Ami berbagi cerita dan pengalaman Ami waktu melahirkan anak pertama Ami, Kimoyaaaah si Marshmallow hihi

--------

    “Ini cara ngedennya gimana ya Bu?”, tanya Ami kepada siapapun perawat atau bidan yang ada di ruangan eksekusi melahirkan di salah satu rumah sakit di Bandung.

Ih kebayang gak sih Ami udah bukaan lengkap gitu malah bingung cara ngedennya gimana?

Memang Ami gak ikut kelas hamil sebelumnya, cuma nanya- nanya ke orang yang lebih pengalaman aja dalam melahirkan hehe

Pengennya mah ikut kelas hamil atau senam hamil, tapi gak jadi karena banyak Ibu- ibu berpengalaman lainnya bilang, walaupun ikut kelas atau senam hamil, nanti pada prakteknya mah biasanya bakal lupa apa yang dipelajari termasuk lupa juga cara ngeden yang baik dan benar.

Padahal sebenernya kalo menurut Ami sih bagusnya ikut aja ya, mau nanti lupa teorinya atau gimana tapi setidaknya kita berusaha untuk cari tau dan senamnya juga bagus kan untuk kesehatan ibu dan janin. Walaupun hasil akhirnya tetep ya Buybu, gimana Allah.

Bisa jadi karena Ami jarang melakukan senam hamil juga jadi waktu itu sampai usia kehamilan hampir 40 minggu gak ngerasain mules sama sekali. Sampai segala pantangan orang hamil mulai Ami lakuin biar mules, mulai dari makan durian dan nanas, lari- lari, loncat- loncat, tetep aja Buy belum ada mules. Malah akhirnya rembes ketuban gara- gara Ami sering loncat- loncat.

Sebenernya rembesnya dikit, Cuma cemasnya aja yang banyak hehe. Jadi sore- sore rembes, lalu sore menjelang maghrib Ami langsung ke rumah sakit yang memang sudah Ami rencanakan pengen lahiran disitu.

Akhirnya dicek dan ternyata bener Buy itu ketuban. Waktu itu hari Selasa maghrib Ami dateng, langsung lanjut nginep di rumah sakit ditemenin Ibu dan Abi.

Keesokan harinya, Hari Rabu, karena belum mules juga, akhirnya diinduksi deh lewat infus. Satu labu berlalu tanpa mules, Ami tetap optimis bisa lahiran normal dengan dukungan dokter yang memang pro normal juga sih.

Labu induksi kedua mulai muncul mulesnya tapi masih bisa jalan mondar mandir, masih mau makan minum solat dll. Tapi sampai labu kedua habis, cek bukaan masih di bukaan 5 Buy. Warbyasah ini Baby Marshmallow (panggilan Kimi waktu di perut hihi), belum mau keluar juga dia.

Hari pun berganti menjadi Kamis dan masih di tempat tidur di rumah sakit yang sama, pasien datang dan pergi tapi Ami kok masih disitu ya? Huhu
Masih bisa foto sendiri
Masih bisa papotoan

Entahlah tapi bukaan dari 5 ke 6 waktu itu kayanya lama banget, dua labu induksi habis tapi bukaan belum bertambah. Sepertinya Baby Marshmallow ini sedang menunggu waktu yang tepat. Hihi

Setelah dua labu tapi masih aja di bukaan 5 ke 6 dan masih bisa haha hihi mondar mandir dll, Ami pun disarankan untuk induksi balon. Ntaps

Hari udah berganti jadi Hari Jumat, Ami diinduksi balon, jangan tanya rasanya ya Buy haha. Kalo ada yang belum tau induksi balon, jadi gini Buy, bayangin ada balon yang dimasukin ke jalan lahir si baby, balonnya ada airnya terus mengembang di jalan lahirnya si baby tentu saja untuk merangsang pembukaan jalan lahir, tunggu beberapa lama, lupa, nanti balonnya kempes sendiri.

Sambil diinduksi balon, sambil diinfus cairan mungkin vitamin penguat jiwa dan raga ini karena dari kemarin dikasih cairan induksi terus. Setelah diinduksi balon mulesnya mulai bertambah, pas dicek ternyata baru bukaan 6 tapi udah mulai lebih mantap rasanya dari sebelumnya.

Oh iya, selain itu Ami juga sempat berbaring menggunakan peanut ball untuk membantu membuka panggul, yang pertama kali juga udah induksi mekanik yang rasanya kayak diobok- obok, duh kayak yang hampir semua macam induksi persalinan Ami coba.

Lagi- lagi karena lama nambah bukaannya, induksi melalui infus pun ditambah, labu ketiga Buy. Bukaan makin terasa, mulai gak mau makan dan minum, mulai susah mau berdiri juga, nonggeng, semua percuma, selain karena diinfus jadi gak bebas bergerak, juga karena rasa mulesnya luar biasa syekale.

Pas bukaan 6 ke 7 Ami mulai melakukan teknik pernapasan tarik napas dari hidung, buang dari mulut. Mules mulai dahsyat terasa apalagi setelah ketuban sengaja dipecahin sama si Bidan. Bukaan 7 ke 8 Ami mulai panik dan diingetin Abi untuk berzikir, waktu itu Ayah juga udah ngikut gantian nemenin.

Semua yang nemenin keliatan capek karena memang lama banget nunggu baby marshmallow lahir, dari Selasa dan ini udah Hari Jumat, Buybu.

Mulai bukaan ke 8 Ami udah mulai gak mau ditanya, gak mau diajak ngobrol, kalo ditanya atau diajak ngobrol bawaannya kesel aja. Suami nawarin minum doang aja kezel, padahal kan baik ya nawarin minum. Hehe

Kalo pada ketiduran dan gak ngelus- ngelus punggung juga rasanya sebel. Sampai pada waktu Ami liat kanan kiri ternyata pada ketiduran lagi, tapi waktu itu ya Ami ngeliatnya kasian juga.

Akhirnya Ami nahan kontraksi sendiri, diem, bener- bener cuma diem. Gak ada tarik napas buang napas lagi, gak ada remes- remes tangan orang lagi, bener- bener diem dan cuma bicara sama diri sendiri dalam hati sambil ngeliat jam dinding. Waktu itu Ami dalam posisi duduk.

Apa yang Ami bicarakan dalam hati?

Ini Buy...

    "Ya Allah saya ini tuh lagi berjihad, saya pasti kuat, yang lain aja bisa masa saya ngga? Tadi aja saya bisa melalui setiap jam menahan luar biasanya kontraksi, pasti menit- menit selanjutnya juga bisa saya lalui. Yang tau rasanya cuma saya, jadi percuma saya mau kayak gimana juga, jadi mendingan saya menikmati rasa yang luar biasa ini. Ya Allah mungkin sebentar lagi bakal lahiran semoga lancar..."

Sebenernya banyak tapi nanti jadi novel. Wkwk. Tapi ngomong sama diri sendiri gitu berhasil bikin Ami bisa diam dan tenang menikmatinya.

Saking Ami cuma diem aja kayak gak ada nahan kontraksi, pas udah pada bangun dari tidur, Ibu sampe berkata, "Ini kok ya udah gak mules lagi tah Nok?"

Ami pun menjawab, "Ini Nok lagi nahan mules, Ibuu"

    Ada kata- kata Ibu waktu itu yang Ami inget sampe sekarang, "Memang Allah itu Maha Adil ya, anak pertama Ibu yang karakternya kurang sabar dikasih lahiran yang mudah dan mules yang durasinya singkat, ini anak kedua Ibu yang karakternya lebih sabar dikasih perjalanan melahirkan yang lumayan lama".

Ya, Allah Maha Mengetahui, sedang kita tidak tahu. Tapi sesungguhnya Ami gak sesabar itu, Ibuuu😢

Hingga akhirnya Ami udah bukaan lengkap, jadinya pindah deh k ruangan khusus untuk melahirkan.

"Ini ngedennya gimana ya Bu?", Kata Ami kepada para Bidan dan perawat disitu. Tapi semua sibuk mondar mandir, gak ada yang bantuin, cuma ada Abi yang setia menemani dan kasih semangat. Sebel sih tapi ya gimana lagi, Ami juga udah kecapean nahan kontraksi yang rasanya lama betul. Tapi alhamdulillah akhirnya Baby Marshmallow lahir juga, normal, tapi gak IMD karena si Baby membiru gitu katanya sih akibat tertelan air ketuban.


Sungguh perjalanan yang cukup lumayan lama dalam detik- detik penantian baby marshmallow. Hingga akhirnya baby marshmallow pun lahir di maghrib di Hari Jumat dan di tanggal yang persis sama dengan tanggal lahir Ibu. Rupanya dia mau lahir di tanggal yang sama kayak Ibu, kelahiran Kimora jadi kado deh buat Ibunya Ami🤗😘

Alhamdulillah semoga Kimora jadi anak solehah dan semoga kita semua bisa menjadi orangtua teladan ya Buybu. Aamiin🤗😘

6/06/2020

Tips ASI Melimpah dan Berkualitas

June 06, 2020
"Pokoknya habis ini, Bapak ajak istrinya makan pizza yaa, Pizza Hut yang Meat Lovers!"

Kata- kata dokter anak itu bikin Ami seneng, horeee makan pizza haha

Jadi pada hari itu, Ami dan Abi (disingkat jadi miabi🤭) pergi ke dokter anak, biasalah untuk kontrol baby kimi yang pada waktu itu umurnya baru 2 bulanan.

Mengapa tiba- tiba dokter anak yang bernama dr. Sindy tersebut berkata demikian?

Karena waktu itu timbangan baby kimi bukannya makin naik malah makin turun. Cuma turun sedikit tapi dr. Sindy marahin Ami dikiranya Ami diet jadi males makan. Padahal Ami gak diet, rajin makan telur juga supaya jahitan pasca melahirkan cepat pulih. Berat badan lahir baby kimi tuh 3,5kg pas dicek di bulan kedua turun jadi 3,4kg. Turunnya cuma seons tapi diomelin dokternya 10ons.

Sebenarnya Ami waktu itu bingung juga, karena ASI Ami alhamdulillah tergolongnya melimpah dan baby pun sering banget nenen. Tapi kok berat badan malah turun ya🤔


Ternyata eh ternyata, ASI itu bukan hanya kuantitasnya saja yang harus diperhatikan, tapi juga KUALITASnya Buybu.
Jadi jangan seneng dulu kalo ASInya banyak, jangan- jangan kualitasnya yang kurang.

Tapi kok ya malah disuruh makan pizza meat lovers?

Karena pizza meat lovers komposisinya banyak dagingnya Buy, hampir semua daging. Selain itu, tepung terigu pada pizza juga tinggi protein, jadi yaa, udah mah daging teh proteinnya tinggi ditambah tepung terigunya pun berprotein tinggi. Maka dapat dipastikan (insyaAllah) jika ibu menyusui menyantap pizza meat lovers, maka berat badan bayi akan meningkat Buy (panggilan singkat Buibu)😁

Nah ini terbukti pada Ami dan baby kimi Buy. Habis kontrol itu, miabi (kan tadi udah dikasih tau ini singkatan dari ami dan abi hihi) beneran langsung menyantap pizza meat lovers. Walaupun Ami gak bisa nyantap banyak karena eneg Buy kalo banyak- banyak. Kira- kira cuma abis 2-3 potong aja sih ya.

Makan pizza nya juga gak sering- sering karena nanti kalo sering dompet kita bisa bolong dong Buy. Kira- kira sebulan sekali aja cukup kok dan itu hanya untuk periode awal itu saja, selanjutnya terserah anda.

Abis itu Ami jadi doyan banget sama pizza, padahal sebelumnya juga doyan. Hehe

Bagaimana dengan berat badan baby setelah Ami makan pizza?

Tentu saja naik Buy, alhamdulillah berat badan baby Kimi naik terus dan menjadi baby gendut yang sehat (semoga selalu sehat, begitu juga dengan baby- baby lainnya yaa😘).

Waktu itu malah pernah Buy, di suatu daycare Ami sampe ditanya sama para pramusiwi disana. Semua bertanya seolah belum pernah menemukan Emak- emak cantik seperti Ami. Wkwk canda ah Buy.

Kira- kira model pertanyaannya sebagai berikut:

"Mam ini kok bisa ya ASI nya bagus banget, kuning dan kentel mirip susu formula?"

"Iya Mam, saya mah selama kerja disini belum pernah ada Ibu- ibu yang ASInya banyak dan bagus kentel kayak gini, resepnya apa ya Mam?"

"Iya pantesan baby kimi gendut, booster ASInya apa ya Mam?"

Waktu dicecar pertanyaan macam itu dalam hati Ami alhamdulillah gak sia- sia waktu itu diomelin dokter. Haha.

Jadi, ada beberapa produk yang juga Ami konsumsi sebagai ASI booster yang ampuh selama menyusui Buy, selain pizza ya.

1. Teh Mama Bear
Teh ini Ami konsumsi pas abis melahirkan Buy karena pas awal- awal itu memang ASI Ami masih sangat sedikit sekali. Teh ini cara menyeduhnya cukup mudah dan praktis, soal aroma dan rasanya pun herbal banget mirip jamu tapi gak pahit ya, walau gak pake gula pun rasanya ada manis- manisnya. Teh ini mengandung Fenugreek, Moringa, Curcuma, Anise, Fennel, dan Habbatussauda jadi di banyak artikel pun sudah banyak yang bahas tentang review teh Mama Bear dan kebanyakan memang berhasil meningkatkan produksi ASI, begitu juga yang Ami alami.

2. Susu Kurma
Nah kalo ini mah soal rasa udah paling enak banget. Biasanya Ami bikin sendiri, caranya mudah Buy hanya bermodalkan susu cair full cream dan kurma yang sudah direndam semalaman, diblender aja kemudian disaring. Jadilah sukur alias susu kurma, nikmat diminum selagi dingin dan inipun insyaAllah bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI.

3. Susu Almond
Sekalinya Ami minum susu almond karena rasanya yang Ami gak begitu doyan Buy. Hihi tapi ini juga diyakini bisa ningkatin produksi ASI.

Terakhir tentu saja, Pizza hahha ASI booster yang paling enak menurut Ami.

Semua ASI booster yang Ami sebutkan tentu saja tidak rutin Ami konsumsi, hanya ketika ASI dirasa berkurang baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Contohnya, seperti waktu itu Ami pernah mengalami flu dan batuk lalu mengonsumsi pseudoephedrine yang diyakini bisa menyebabkan berkurangnya produksi ASI. Itu bener Buy ASI Ami jadi berkurang, jadi Ami minum lagi booster yang udah lama gak Ami minum. Gituh Buy walau sebenarnya gak cuma booster aja ya yang diperlukan, tapi mood bagus, semangat, dedikasi, dan kerajinan juga mempengaruhi ASI Buybu sekalian.

Ingat juga Buy teori ASI paling basic "Semakin banyak ASI yang keluar, akan semakin banyak juga ASI yang diproduksi di dalam tubuh kita".

Semoga bermanfaat yaa Buybu..

Ami doakan semoga Buybu yang baca blog ini ASInya melimpah juga dan diberikan kemudahan dalam memberikan yang terbaik dan meng-ASI-hi putra putri tercintanya.

Aamiin