Search This Blog

12/23/2020

Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?

December 23, 2020
"Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?"


Itu adalah kalimat yang seringkali saya becandakan kepada diri saya sendiri.

Tapi lagi- lagi ya ini dia, hidup itu pilihan, sama halnya dengan menjadi ibu bekerja di kantor dan memilih berkarir di kantor atau menjadi ibu bekerja di rumah yang memilih berkarir di rumah.

Biar bahasanya sama ya, karena ibu yang di rumah itu juga bekerja bahkan hampir 24 jam. Jujur aja yang saya rasakan punya ibu yang merupakan ibu rumah tangga adalah rasanya santai sekali karena ibu dengan sepenuh hati bagai memanjakan siapapun yang ada di rumah sampai hal remeh sekalipun seperti tak kenal lelah.

Sedangkan kita? Eh saya, kenal sama si lelah, baru pulang kantor aja udah lelah. Hehe

Apa itu mudah?

Jawabannya tergantung kita sendiri.

Kali ini, maksud saya, sampai saat ini saya masih memilih menjadi ibu bekerja walaupun dorongan untuk mengasuh anak sendiri pun begitu kuat. Mungkin beginilah naluri seorang ibu, tapi sementara ini saya masih harus bekerja karena alasan- alasan yang saya rasakan entah hanya pembenaran atau pembetulan.

Hehe

Nah menjadi ibu bekerja maka ada lagi yang dihadapi, yaitu memilih daycare atau tempat penitipan anak terbaik.

Jadi ceritanya, sebelum saya benar- benar yakin pada satu daycare, pastinya saya melanglangbuana terlebih dahulu untuk melihat- lihat daycare mana saja yang terbaik.

Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih daycare tentu tergantung kebutuhan masing- masing, maksud saya, bagus menurut saya belum tentu bagus menurut ibu lain, atau, nyaman menurut saya belum tentu nyaman menurut ibu lain. Begitupun sebaliknya.

Yang saya pertimbangkan ketika memilih daycare tentu saja salah satunya dari kualitas daycare itu sendiri yang bisa dirinci sebagai berikut

Pertama, harus sejalan dengan kantor
Kedua, kebersihan lingkungan
Ketiga, suasana di daycare
Keempat, kualitas pengajar

Saya ada cerita yang terjadinya tentu saja sebelum ada corona alias Covid-19 ini, tepatnya ketika Kimi usia 3 bulan dan saya sudah akan masuk kerja dan saya harus mencari daycare tempat kimi akan dititipkan selama saya bekerja.

Nah ketika memilih daycare, kalau saya entah kenapa ya orangnya lebih ya cuek aja, sedangkan suami saya lebih cerewet dan dengan teliti melihat bahwa daycarenya harus juga ada kualitasnya.

Di sini sih saya jadi merasa ya udah mungkin ini yang namanya saling melengkapi antar pasangan, kalau yang satu cuek ya yang satunya menyadarkan yang cuek ini. Haha

Karena ya jujur aja entah kenapa saya gak mikir semuluk itu, ya masih bayi juga yaudah aja sih gitu kannn. Ibu macam apa coba saya? Ckck untung suami menyadarkan saya bahwa ya justru karena masih bayiii haha

Waktu itu ada beberapa daycare yang kami lihat- lihat

Cukup banyak karena yang dicari ya cuma di daerah situ aja yang selalu kita lewatin kalau berangkat dan pulang kerja.
Pertama, daycare di daerah Arcamanik, harga murah banget tapi tempatnya terlihat gak begitu bersih, jadi coret dari list.

Kedua, daycare di daerah Cisaranten, yang susah banget nemunya harus nyasar dulu ke jembatan dan jalan buntu, pas nyampe ya gak cocok juga karena kayak terpencil gitu tempatnya.

Ketiga, ada banyak banget nih daycare di daerah Antapani yang bagus- bagus dan dikenal banget lah, pertama Growing Tree yang udah penuh kuotanya, Picupacu yang ternyata usia termuda itu 2 tahun kalau ga salah, Dunia Anak Cerdas yang waktu itu lagi libur, dan terakhir ketemu lah yang cocok banget yaitu Sekolah Lare Alit (LA) yang akhirnya disitulah Kimi dititipkan.

Mungkin sekolah juga jodoh- jodohan kali ya.

Karena LA ini pas banget ada di pinggir jalan raya jadi aksesnya mudah ga perlu masuk- masuk lagi, apalagi di sini ada STIFIN-nya. Tau kan tes stifin? STIFIN itu singkatan dari lima sifat genetik manusia yaitu Sensin, Thinking, Insting, Feeling, dan Intuiting. Nah, kalau di LA, tes stifin ini perlu dilakukan untuk mengenal karakter anak didik supaya para guru didiknya tau bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar. Kalau belum tau stifin, searching aja yaa atau nanti kita bahas di lain kesempatan.

Setelah ada corona dan daycare diliburkan untuk waktu yang cukup lama, saya sempat beberapa kali mencari pengasuh di rumah karena juga setiap dapat pengasuh ada yang gak bisa lama jadi berhenti, cari lagi berhenti, hingga sampai di cerita drama ART itu saya tulis akhirnya gak ada lagi pengasuh.

Dulu suami saya pernah bilang bahwa dia gak mau punya anak yang deketnya sama orang lain selain ibunya sendiri. Entah itu lebih deket ke neneknya atau bahkan lebih deket ke pengasuhnya.
Setelah itu saya mendengar cerita dari beberapa tetangga saya dan pengasuhnya kalau anaknya itu udah deket dan nempel banget sama yang ngasuhnya sampai drama kalau yang ngasuhnya udah harus pulang ke rumah.

Nah melihat keadaan sekarang ketika kami sulit mendapatkan pengasuh mungkin saja karena ucapan dan pemikiran sang suami waktu dulu. Mungkin ya. Mungkin. Entah kenapa saya merasanya seperti itu, bahwa ya ini sebenarnya yang kita butuhkan atau malah yang kita inginkan. Yaitu kedekatan anak nomor satu ya orangtuanya, terutama ibunya.
 
Walau menurut saya pake jasa pengasuh jauh lebih praktis daripada di daycare, tapi dengan anak di daycare yang saya rasakan perkembangannya jauh lebih terlihat.
 
Tentu saja apapun itu saya bersyukur untuk bisa selalu ada untuknya

12/19/2020

6 Tips & Trik dalam Proses Persiapan Menyapih Kim Oh Ra

December 19, 2020
Menyapih itu apa sih Buybu? Menyapih atau sapih merupakan salah satu proses berakhirnya masa menyusui bayi, baik karena usia sudah genap dua tahun maupun karena sebab lain.

Kenapa saya bilang menyapih itu proses?
Karena eh karena, sebetulnya menyapih itu masih masuk dalam proses menyusui, dengan kata lain, sapih itu proses saat ibu harus membiasakan bayi agar lepas atau tidak lagi menyusu.
 

Menyapih itu menurut saya penting sih Bu. Apalagi di Al-quran pun sudah dijelaskan bahwa kita, emak- emak yang ingin menyempurnakan penyusuan yakni hanya dilakukan selama dua tahun saja. Selain itu, saya rasa manfaatnya juga bisa dirasakan ketika proses menyapih ini bisa dijalani dengan baik. Bagi Buybu, menyapih bertahap bisa menghindari kita dari pembengkakan payudara, sedangkan bagi bayi, proses menyapih artinya sama dengan melatih kemandiriannya secara bertahap.


Nah, sekarang anak saya Kim Oh Ra (biar kayak orang korea aja gitu) sedang persiapan menyapih nih Buybu. Sebenernya persiapannya gak sekarang- sekarang aja, sudah sejak dia berumur 20 bulan pun sudah saya persiapkan.

Apa aja sih persiapannya? Ribet gak sih? Kok kayak yang ribet banget?

Sebenernya kaga ribet Buybu, cuma supaya menarik aja gitu jadi diribet- ribetin, ahahah becanda dinkkk

Jadi, persiapan menyapih versi saya itu sederhana saja walau kendala mah pasti ada. Namanya juga kebiasaan yang sudah dijalani kurang dari dua tahun pasti buat move on juga gak semudah membalikkan telapak tangan ya buuuu.

So, ini dia persiapan menyapih Kim Oh Ra

1. Komunikasikan dan ulangi

Persiapan pertama yang saya lakukan adalah memberitahu anak tentang rencana menyapih.
"Kim, kan sebentar lagi kimi umur 2 tahun, nah kalo udah 2 tahun artinya kimi sudah besar jadi tidak nenen lagi nanti ya".

Kapan saya mengajaknya bicara rencana menyapih?
Kalau saya sih sudah berbicara tentang rencana menyapih semenjak Kimi berusia 20 bulan.

Apakah memberitahunya hanya sekali?
Tidak Buybu, tentu berulang tapi kalau saya gak sering mengulanginya. Saya yakin anak pasti mengerti karena komunikasi ini merupakan salah satu budaya keterbukaan yang ingin saya tanamkan dalam keluarga. Komunikasi yang saya lakukan termasuk hipnoterapi yaitu saya juga berbicara hal ini ketika anak sudah mengantuk ingin tidur namun masih belum benar- benar tertidur.

2. Kurangi Frekuensi Menyusui

Nah setelah mengajaknya bicara dan yang saya yakini dia mengerti, sekarang waktunya kita tes apa benar dia mengerti.
Kapan?
Saya mulai mengurangi kegiatan menyusui semenjak Kimi berusia 21 bulan.
Caranya tentu saja dengan melatih diri ini membuatkannya susu formula yang enak.
 
Selain itu, saat dia merengek meminta nenen, jawab rengekannya dengan, "tidak ya, kimi sudah harus mengurangi nenen karena sebentar lagi usia kimi sudah 2 tahun".
 
Kemudian lihatlah responnya Buybu, dia hanya manyun dan menunduk kemudian mulai main sendiri. Tanpa nangis dan merengek lagi.
Artinya Kimi sudah mengerti tentang apa yang telah saya katakan padanya. Frekuensi menyusui mulai berkurang saat itu.

3. Berikan Lebih Banyak Makanan dan Cemilan Kesukaannya

Berkurangnya frekuensi menyusui tentu saja membuat anak jadi lapar. Selain bentuk pengalihan, mengajaknya bermain dan memberikannya lebih banyak makanan dan cemilan kesukaannya juga dapat membuatnya lebih kenyang dan lebih lelah sehingga ia akan lebih mudah tertidur.

4. Berikan Kasih Sayang Ekstra

Berkurangnya waktu menyusui dan proses menuju sapih tentu bukan hal mudah bagi ibu dan bayi. Kebiasaan yang tiba- tiba harus dikurangi tentu saja membuat anak juga sedih dan tidak serta merta mudah melepaskannya. Walau kelihatannya dia tegar dan mengerti, jangan lupa untuk terus memberikan kasih sayang yang lebih untuknya, berikan pelukan hangat, ciuman, kebersamaan yang membuatnya mengerti bahwa ibu bersikap tegas dalam menyapihnya adalah demi kebaikannya sendiri, jangan sampai dia berpikir karena ibu tidak lagi sesayang itu padanya. Hihi pastikan no drama drama club ya Buybu.
 

5. Minta Dukungan Suami

Dukungan suami tentu penting banget nih, terutama ketika bayi sudah terbiasa tidur kelonan sambil nenen. Sesekali coba minta bantuan suami untuk mengajak anak bermain sampai tertidur. Hal ini merupakan salah satu pengalihan setelah pengalihan nenen di siang hari berhasil dilakukan.


6. Hal Terpenting

Diantara semua poin, hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah diri Buybu sendiri. Siap untuk tanpa lelah mengkomunikasikan, siap untuk bersabar dan menahan emosi ketika anak masih sulit menerima kenyataan (hehe), dan tentu saja siap untuk melepas anak menjadi lebih mandiri tanpa ada lagi momen menyusui yang super indah itu. Bukan itu saja, kesiapan anak juga bisa dilihat salah satunya bisa coba Buybu perhatikan apakah bayi menyusuinya hanya sebentar- sebentar, apakah dia sudah mudah teralihkan ketika menyusui, dan apakah dia menyusui hanya untuk mencari kenyamanan. Jika iya, maka anak sudah siap untuk dilatih mandiri dengan disapih.

Jadi, itu dia Buybu 6 cara saya menyapih Kimi walau pada akhirnya, langkah akhir untuk benar- benar lepas dipermudah ketika daycare tiba- tiba libur dan Kimi harus sementara tinggal di rumah neneknya.
 

Secara keseluruhan, proses menyapih memang paling susah di malam hari, apalagi bayi seringkali terbangun di saat tengah malam dan menjelang subuh untuk menyusu. Seringkali tergoda untuk tetap menyusuinya di tengah malam karena Buybu (saya sih tepatnya) cenderung malas membuatkan susu formula di jam- jam kritis seperti itu. Inilah mengapa niat dan kesiapan jadi hal paling penting dalam menjalani proses penyapihan.

Oh ya, saya cenderung tidak menggunakan jamu- jamuan pahit yang dioleskan ke puting karena saya tidak ingin membohongi anak- anak saya, dan apalagi saya meyakini bahwa anak- anak akan mengerti apabila kita tepat dalam mengkomunikasikannya.

Namun semua tergantung dari keyakinan masing- masing Ibu, saya yakin semua Ibu ingin yang terbaik untuk anak- anaknya.

Semangat Menyapih Buybu..
Semoga bermanfaat!
Salam Sapih

11/19/2020

Pengalaman Menyenangkan Masa Mengasihi Menggunakan Breast Milk Storage MOOIMOM

November 19, 2020

Hai Ibuuu, saya kembali lagi nih mau cerita sekaligus review kantong ASIP. Sama seperti tulisan saya sebelumnya yang sempat menyinggung bahwa breastpump (pompa ASI) adalah alat perang yang wajib dimiliki oleh ibu menyusui. Maka Breast Milk Storage (Kantong ASI) juga termasuk sebagai alat perang yang sama wajibnya untuk dimiliki.


Kantong ASI Plastik atau Botol Kaca?

Kantong ASI adalah wadah untuk menyimpan ASI Perah di freezer, wadah untuk menyimpan ASI sebetulnya terbagi menjadi dua yaitu kantong ASI plastik dan botol ASI kaca. Perbedaannya tentu saja yang satu terbuat dari plastik steril dan yang satunya lagi terbuat dari kaca yang masing- masing pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Kalau saya ditanya, lebih pilih mana?
Kantong ASI atau botol kaca?

Keduanya bisa saja saya jadikan pilihan tergantung banyaknya ASI saya, tapi kantong ASI tetap menjadi alat tempur wajib selama masa menyusui.

Karena kantong ASI itu...
💙Lebih praktis karena tidak perlu dicuci dan disteril
💙Lebih fleksibel dan ringan
💙Lebih higienis karena hanya sekali pakai

Nah karena kantong ASI yang sifatnya super praktis ini, tentu saja saya sebagai ibu bekerja pastinya lebih memilih menggunakan kantong ASI. Walaupun terkadang saya pun menggunakan botol kaca ketika sedang rajin cuci mencuci aja. Hehe

Kalo menurut saya sih, kantong ASI wajib banget deh dipakai ketika ASI kita sedang banyak- banyaknya yaitu ketika bayi baru lahir sampai dengan usia satu tahun. Kenapa?

Karena bentuk kantong ASI yang fleksibel memungkinkan busui untuk menyimpan lebih banyak ASI di freezer dibandingkan menggunakan botol kaca yang lumayan makan tempat.
 

Cara Memilih Kantong ASI

Untuk sang buah hati, gak mungkin dong ya Buybu kalau kita asal pilih kantong ASI? Jangan sampe asal pilih Buy, walau sepertinya terlihat sama, namun ternyata ada beberapa perbedaan yang membuat kita bisa nyaman atau tidak ketika menggunakan kantong ASI.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi saya dalam memilih kantong ASI, diantaranya adalah kapasitas, jumlah kantong per pack, fungsi dan kualitas kantong, dan tentu saja higienitasnya. Nah saya udah menemukan nih kantong ASI yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu kantong ASI MOOIMOM.

Cerita Seru Kantong ASI MOOIMOM

Saya punya cerita, ketika saya sedang pumping bersama rekan kerja saya yang sama- sama lagi pumping juga. Dia curhat bahwa terkadang ribet juga jadi ibu bekerja yang menyusui, harus menyediakan waktu untuk pumping di sela kesibukan bekerja, belum lagi banyak sekali bawaan, cucian botol, dan alat pumping untuk dipersiapkan dan dibawa setiap hari ke kantor.

Nah waktu itu, saya bilang ke dia, kenapa pakai botol untuk simpan ASIP? Kan ada kantong ASI. Dia mengeluh karena kantong ASI yang biasa dia pakai itu agak tipis jadi mudah robek bahkan dia ragu dengan bahan setipis itu untuk dibekukan agak lama di freezer.

Jadi saya kasih tau dia kalau kantong ASI punya saya ini bahannya dijamin aman, karena memang multi-lapis alias tebal supaya tidak mudah robek. Ya ini dia kantong ASI MOOIMOM.

Lalu dia berkomentar, "Wah iya ya mol, aku kira semua kantong ASI sama, tipis semua, ternyata yang ini bahannya emang bagus sih lebih kuat".

Lalu saya jelaskan ke dia, bahwa kelebihan kantong ASI MOOIMOM ini gak cuma karena bahannya aja yang bagus tapi juga warna lucu khasnya MOOIMOM ini juga warna favorit banget. Mood booster juga untuk para pejuang ASI biar lebih semangat pumping. Hihi
 

Kantong ASI MOOIMOM

Nah kantong ASI ini kan ada banyak merk nih, tapi saya baru tau nih Buibu ada kantong ASI yang tepat dengan yang saya cari yaitu kantong ASI MOOIMOM.

Kantong ASI MOOIMOM (Breast Milk Storage MOOIMOM) ini seperti namanya, merupakan produk dari sebuah brand bernama MOOIMOM.

Walaupun produk ini cuma punya satu warna yang merupakan warna khas dari brand MOOIMOM sendiri, tapi fungsi dan kualitasnya menurut saya sih sudah memenuhi syarat sahnya kebutuhan kantong ASI bagi para busui.

Apa aja tuh kelebihannya?

Pertama, kantong ASI MOOIMOM ini kapasitasnya sesuai banget yaitu 120ml. Nah saya pribadi memang paling pas dengan kapasitas 120ml karena botol susu kebanyakan ukurannya 120ml juga dan kapasitas bayi meminum ASI juga lebih kurang adalah 120ml setiap sekali minum. Walaupun bisa jadi setiap bayi punya kebiasaan minum yang berbeda ya Bu.

Kedua, MOOIMOM ini jumlah kantong per packnya juga pas banget dengan kebutuhan, biasanya saya menghabiskan 3 kantong ASI per hari, jadi sebulan bisa menghabiskan 3 pack kantong ASI MOOIMOM. Pas juga dengan harganya 3 pack jadi 100ribu. Hehe

Ketiga, fungsi komponen yang mendukung kualitas dari kantong ASI MOOIMOM juga bisa dirasakan sendiri Bu, karena pastinya kantong ASI MOOIMOM ini BPA free, dilengkapi dengan resleting double yang anti bocor, apalagi desain dan kemasannya pun kuat dan multi-lapis, dan tentu saja yang paling penting mudah sekali untuk digunakan karena bisa self-standing atau bisa diberdirikan.

Keempat, kantong ASI MOOIMOM dapat dijamin higienitasnya karena hanya sekali pakai dan sudah dilakukan sterilisasi (pre-sterilized).


Nah empat faktor itulah yang membuat saya akhirnya tertarik dengan kantong ASI MOOIMOM, apalagi warna kantong ASInya yang merupakan warna kesukaan saya. Hihi
 
Nah biar enak, ini dia saya kasih ringkasan spesifikasi kantong ASI MOOIMOM.

Spesifikasi Kantong ASI MOOIMOM

Selain kapasitas, fungsi, dan kualitasnya yang terjamin, ada beberapa poin penting yang akan saya bahas tentang kantong ASI MOOIMOM bergambar ubur- ubur yang menggemaskan ini.

Apa aja tuh?

🍼 Keunggulan Bahannya

Bahan kantong ASI MOOIMOM ini terbuat dari PTE + LLDPE yang aman, ramah lingkungan, dan tentunya BPA free. Bahannya pun tebal jadi tidak mudah robek, tidak berbau, dan aman disimpan di dalam lemari pendingin maupun di freezer, bahkan dapat dibekukan hingga suhu -20°C dan bisa dihangatkan asalkan tidak lebih dari 50°C.

🍼 Fitur Self-Standing Bag

Nah kantong ASI MOOIMOM ini ternyata bisa self-standing juga lho. Dengan kata lain, bisa diberdirikan gitu lho Bu, fitur ini sangat membantu banget nih bikin ASI kita aman ga khawatir tumpah- tumpah. Apalagi kalau dibawa bepergian seperti saat di kereta juga ini worth banget karena bisa di-standing-kan.

🍼 Fitur Double Ziplock

Nah fitur double ziplock ini jangan sampai ketinggalan ya Bu karena kalo resletingnya gak double, biasanya bakalan ada drama ASI bocor- bocor. Tapi tenang, kantong ASI MOOIMOM sudah dilengkapi dengan fitur double ziplock kok jadi dijamin no bocor- bocor deh.

🍼 Higienis

Kantong ASI MOOIMOM sudah disteril (pre-sterilized) dan digunakan hanya untuk sekali pakai.

🍼 Luasnya Ruang untuk Catat Nama

Biar ASI ga ketuker- tuker terutama untuk bayi yang berada di daycare, maka penting banget ruang catat di kantong ASI untuk menuliskan penjelasan dari ASI tersebut. Walau kalo ga di daycare pun kita tetap harus concern dengan tanggal ASI. Nah, Kantong ASI MOOIMOM ini menyediakan ruang penamaan yang luas jadi kita bisa menuliskan nama dan tanggal dengan rapih


🍼 Mudah digunakan

Langkah penggunaan kantong ASI MOOIMOM juga tergolong mudah, tidak perlu ada acara ditiup dulu saat pertama kali pemakaian karena sudah higienis melalui sinar GAMMA untuk mematikan bakteri. Nah berikut cara menggunakannya:
  1. Ketika sudah selesai pumping, buka seal pada kantong ASI;
  2. Buka double resleting dan kantong ASI langsung terbuka lebar tanpa harus ditiup;
  3. Tuang ASIP dari breastpump ke dalam kantong ASI;
  4. Kantong ASI yang berisi ASIP dapat diberdirikan dan siap disimpan di dalam kulkas/ freezer.

Kesimpulan

Kantong ASI MOOIMOM berhasil mendapatkan predikat sebagai kantong ASI yang patut saya rekomendasikan sebagai alat tempur berkualitas yang mendukung keamanan dan kesehatan bagi bayi maupun kenyamanan bagi ibu menyusui.

Produk kantong ASI MOOIMOM ini bisa dibeli di sini ya Buybu.
Atau klik gambar di bawah⬇️

Mau tau lebih banyak tentang produk MOOIMOM lainnya? Bisa langsung cek instagram @mooimom.id atau cek langsung ke website mooimom.
 
Semangat meng-ASI-hi Buibu..
Semoga bermanfaat!

11/06/2020

Pumping Gak Ribet Pake Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump (Review Pompa ASI)

November 06, 2020
Hai Buybu, apakah ada yang lagi nyari rekomendasi pompa ASI?

Nah kebetulan nih saya mau review pompa ASI dari Dr.Brown yaitu Dr. Brown’s Milkflow Silicone One Piece Breastpump.

Hmm pompa ASI..
Sepertinya sekarang jadi alat perang yang wajib dimiliki ibu menyusui deh. Ya gak sih?

Walaupun sebenernya tak punya pun tak apa- apa, karena masih bisa minjem ke kakak atau temen yang punya atau bisa juga nyewa. Tapi hmm sepertinya itu malah lebih memperkuat pernyataan di atas, kayaknya emang harus punya sendiri deh biar enak dan bebas pakai.


ASI makanan terbaik bagi bayi


Seperti yang kita tau dan saya pun udah berkali- kali bahas di blog tentang pentingnya ASI untuk bayi kita, tentang super baiknya kandungan ASI untuk gizi bayi, juga tentang semua kebaikan dalam ASI yang tentu berbanding lurus dengan perjuangan Ibu dalam memberikannya.

Tentu saja, semua orang sepakat bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Makanya alhamdulillah, baby Kimi sudah menginjak usia 19 bulan dan masih minum ASI karena saya dan suami sudah bertekad akan memberikan ASI terbaik sampai usianya genap 2 (dua) tahun.
 

Makin sering dikeluarkan, Makin banyak ASInya

Yah, sebegitu pentingnya ASI sampai kita, para Ibu, disarankan untuk rajin memompanya, karena Buibu tentu masih inget dong prinsip utama ASI yaitu semakin banyak ASI yang keluar, maka semakin banyak juga produksinya.

Artinya, semakin rajin kita pompa ASI kita atau bisa juga dengan menyusui langsung, maka makin banyak juga ASI yang akan kita produksi.

Nah, menurut Buybu apakah yang harus rajin mompa ASI itu hanya ibu bekerja saja? Atau Ibu Rumah Tangga juga harus rajin?

Tentu saja,

Ibu Rumah Tangga juga perlu Memompa ASI

Yap, menurut saya keduanya harus sama rajin buat mompa ASI, baik untuk ibu bekerja maupun untuk ibu rumah tangga.

Lho kan ibu rumah tangga full di rumah sama anak bayinya? Ngapain juga harus rajin mompa?

Karena akan ada beberapa kondisi saat ibu rumah tangga mungkin tidak dapat menyusui bayinya secara langsung, misalnya seperti ketika ibu harus pergi keluar rumah tanpa bayinya atau tidak mungkin membawa bayinya, atau mungkin saja ibu tiba- tiba jatuh sakit dan harus dirawat, atau ketika payudara ibu luka sehingga belum kuat untuk menyusui langsung, dan mungkin saja ketika ibu harus puasa ramadhan, dan lain- lain.

Apalagi saat produksi ASI ibu terlalu banyak sehingga menyebabkan payudara terasa padat dan nyeri padahal belum saatnya bayi untuk menyusu, sedangkan kalau tidak dikeluarkan ASI-nya, ibu bisa terkena demam dan mastitis. Kondisi ini pun mau gak mau membuat ibu rumah tangga harus rajin memompa ASI.

Pompa Manual atau Elektrik?

Sebenarnya memompa ASI juga bisa dilakukan tanpa bantuan alat pompa ASI, bisa secara manual dengan cara memijat dan memencet menggunakan tangan, saya sudah pernah mencoba cara ini dan lumayan pegel banget sih. Ini manual, literally manual ya tanpa alat bantu.

Walau ada yang bilang, memompa ASI manual lebih bagus karena menggunakan tangan jadi sekaligus memijat payudara secara menyeluruh yang dapat membuat peredaran darah di payudara lancar jaya, namun daripada cukup pegal memompa manual dengan tangan, sekarang ada banyak pilihan pompa ASI baik alat bantu yang manual maupun elektrik. Masing- masing tentu saja punya kelebihan dan kekurangan masing- masing.

Tapi tau gak sih Ibu bahwa sekarang ada pompa ASI yang sama naturalnya lho seperti pompa manual pake tangan.

Gak perlu listrik, ga perlu juga ribet bongkar pasang karena tanpa aksesoris dan memang simpel banget karena cuma "one piece", gak harus dirakit, dan ya! Cukup hanya dengan satu alat saja sudah bisa memberikan Ibu berbagai kemudahan dalam memompa ASI. Bahkan harganya bisa dibilang lebih terjangkau dibandingkan pompa lainnya.

Dan yap, ini dia Dr.Brown's Silicone One Piece Breastpump.


Dr. Brown's Silicone One Piece Breastpump

Siapa sih yang gak tau brand Dr.Browns? Brand yang botol susunya jadi rekomendasi nomor satu para DSA karena bebas dari BPA, tidak mengandung PVC, lead, atau phthalates, dan telah menerima beberapa penghargaan dan mendapat pengakuan dari komunitas medis. Apalagi komitmen Dr.Browns dalam menghasilkan produk bayi yang inovatif untuk mendukung kesehatan dan pemberian gizi yang optimal. Jadi tentu saja brand ini tidak diragukan lagi kredibilitasnya.

Sama halnya dengan produk yang saya review kali ini yaitu Dr. Brown's Silicone One Piece Breastpump yang menurut saya sendiri memiliki beberapa keunggulan dan akan saya jelaskan dalam poin- poin berikut.

Super Duper Praktis

Jujur aja, yang pertama kali saya pikirkan pas baru nyobain pompa ASI silikonnya Dr.Brown ini adalah,

"Wah ini super praktis banget sih, cuma satu piece bisa nyedot ASI layaknya pompa yang lain".

Apalagi sebelumnya saya pake pompa ASI elektrik yang aksesoris terpisahnya tuh lumayan banyak gitu, ada botolnya sendiri, corongnya sendiri, pemompanya sendiri, ada tuasnya sendiri juga, valvenya sendiri, backflow sendiri, selang penghubungnya juga ada sendiri, belum lagi harus colok listrik atau ada juga yang di-charge gitu. Pokoknya ya pasti butuh listrik karena elektrik.

Nah takjubnya, Dr.Brown's Silicone One Piece Breastpump ini tuh ga butuh aksesoris sebanyak itu. Tapi dengan hanya satu alat alias one piece, dia udah bisa nyedot ASI.

Menarik banget dan super praktis menurut saya.

Apalagi saya ini kan ibu bekerja dan belum ada yang bantuin, jadi apa- apa masih sendiri. Kebayang kan tiap pulang kerja harus nyuci botol susu, belum nyuci alat pompa yang printilannya banyak juga, kalau dibandingkan dengan One Piece Breastpump ya pastinya kerasa banget bedanya.

Gak cuma itu, cara pakainya pun praktis juga dan pastinya tanpa ada bunyi berisik mesin pompa. Oh, dan tanpa harus selalu dipegangin karena dia akan menempel di payudara. Jadi selama lagi pumping, bisa sambil ngapa- ngapain.

Semudah itu.

Mampu Atasi Masalah Payudara Keras

Jujur aja nih, awalnya saya kira pompa ini sedotannya ga akan sekuat pompa yang udah pernah saya pakai. Ternyata saya salah besar!!

Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump juga punya sedotan yang bisa meredakan masalah utama yang sering saya alami dalam menyusui yaitu payudara keras karena ASI tersumbat.

Biasanya saya mengalami hal ini ketika bayi puas menyusu di satu payudara, jadi adakalanya belum sempat saya pindahkan ke payudara yang lain, bayi sudah kenyang dan berhenti menyusu. Sehingga payudara yang lain akan terasa penuh, keras, dan ASInya malah jadi tersumbat.

Konon katanya hal ini juga disebabkan pembuluh ASI di payudara saya tuh kecil jadi sering banget ngalamin penyumbatan.

Butuh waktu berapa lama?

Memompa asi menggunakan pompa Dr.Brown ini bagi saya khususnya, butuh waktu sekitar 25 menit untuk menghasilkan 100ml ASI. Sedangkan dalam keadaan payudara sedang keras dan tersumbat, alirannya lumayan kerasa banget ketika pake pompa ini, setelah 10 menit bagian keras di payudara juga sudah menghilang.
 

Dilengkapi dengan Bottle Feeding

Gak Cuma breastpump nya aja yang oke dan super praktis, bottle feeding (botol dot)nya juga beda dari yang lain yaitu Dr.Brown’s Natural Flow Original Bottle. Apalagi botol dot dari Dr.Browns ini merupakan nomor satu botol dot yang direkomendasikan para DSA.
 

Kenapa botol dot ini beda dari yang lain? Karena...
  • Membantu mengurangi masalah pencernaan pada bayi karena botol Dr.Brown’s didesain untuk mengurangi colic, muntah, dan masuk angin pada bayi khususnya bayi yang baru lahir;
  • Terbukti mampu menjaga nutrisi yang terkandung di dalam ASI/ susu seperti vitamin C, A dan E yang sangat penting bagi kesehatan bayi;
  • Botol yang didesain untuk mengatur jalur udara sehingga memberikan pengalaman menyusui yang paling mirip breastfeeding;
  • Kombinasi tepat antara Internal Vent System dan Silicone Nipple pada Botol Dr.Brown’s menciptakan aliran susu yang konstan dan terkontrol, sehingga bayi dapat mengatur ritme minum mereka sendiri.
 
 

Kesimpulan

Nama: Dr. Brown’s Silicone (One-Piece) Breastpump

Jenis: Pompa ASI manual

Bahan: 100% silikon, nyaman dan lembut di kulit, tidak tipis, dan tetap aman di mesin steril
 
Bentuk: simpel dan ergonomis, mudah dibawa kemana- mana
 
Harga: IDR 355.000
 
Isi dalam kemasan:
-    Dr. Brown’s Silicone One-Piece Breastpump 120ml
-    Dr. Brown’s Natural Flow Original Bottle 120ml
-    Drawstring storage bag
-    1pc Bottle Cap untuk menyimpan ASIP

 

Keunggulan:

  • Silent Pumping: kemudahan dalam memompa ASI dengan hening tanpa ada suara bising dari mesin pompa;
  • Safe and Soft on skin: dengan bahan 100% silicone yang aman, nyaman, dan sangat lembut di kulit;
  • Travel Friendly: bentuknya yang tidak terlalu besar, praktis, dan ringan memudahkan Ibu memompa ASI dimana saja, apalagi dilengkapi dengan drawstring storage bag jadi gampang dibawa kemana aja;
  • Ergonomic Design: desain yang simpel dan praktis membuat kegiatan memompa ASI lebih mudah karena tanpa harus merakit.

 

Cara pakai:

  1. Tekan bagian bawah silikon (yang bagian buram) supaya tercipta daya hisapan. Hindari menekan bagian atas atau tengah silikon untuk menghindari perubahan bentuk corong silikon;
  2. Pastikan posisi corong silikon berada tepat di tengah nipple payudara;
  3. Setelah silikon ditekan, akan timbul daya hisapan pada nipple payudara;
  4. Dengan perlahan, ASI akan keluar dan tertampung di silikon. Letakkan pompa pada tempatnya sehingga silicone pump akan melekat di payudara tanpa perlu dipegang;
  5. Tuangkan ASI langsung ke dalam botol Dr.Brown’s Options + Bottle yang dilengkapi dengan Bottle Cap untuk penyimpanan ASI Perah, jadi Ibu gak perlu khawatir untuk menggunakan Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump kapanpun.

 

Nah, itu dia review jujur saya tentang pompa ASI  Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump yang layak untuk direkomendasikan dan berhasil mendapatkan predikat sebagai pompa ASI yang super duper praktis syekalii dari blog saya.

Mau tau lebih banyak tentang produk Dr.Brown's lainnya? Bisa langsung cek instagram Dr.Brownsindo atau cek langsung ke website drbrownsid.
 
Bye!
 
Semoga bermanfaat!
Semangat meng-ASI-hi ❤️


10/21/2020

Belajar Tulus dari Spongebob

October 21, 2020

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu. Nasihat Sang Nabi itu rasanya berat sekali "Jadilah hamba- hamba Allah yang bersaudara". - Salim A. Fillah


Sulit ya memaafkan orang yang kesalahannya sangat menyakiti hati kita?

Iya sulit, sulit banget kalau hati kita tidak tulus dan ikhlas...

Tapi, hati mana yang punya ketulusan di jaman sekarang? Kalau bukan hati ayam atau hati sapi?

Hehe

Apalagi sekarang lagi jaman dendam- dendaman, kayaknya gara2 kebanyakan nonton drama kali ya.

Nah ngomong- ngomong tentang tontonan kayak drama atau sinetron gitu yang menimbulkan jiwa pendendam dan contoh yang sedikit buruk bagi insan dalam kesehariannya, ada tontonan menarik yang seharusnya bikin kita mikir sih.

Menarik karena ini adalah kartun, pada suka nonton kartun gak sih? Pasti suka kan? Suka gak ya Buibu nih? Heheh

Siapa yang gak tau Spongebob? Spons kuning kotak yang bolong- bolong, yang suara ketawanya kata orang sih nyebelin, dan yang paling menyedihkan kata orang- orang, dia itu bodoh.

Ya, selama ini kesan yang didapat memang itu sih, bahwa bodoh itu lucu. Benarkah? Entahlah.

Bukan hanya karena lucunya, atau gambarnya yang menarik, namun pernah gak sih ada yang ngeliat sifat Spongebob jauh ke dalam lubuk hatinya?

Dibalik tingkahnya yang polos dan bodoh, ternyata ada beberap sifat Spongebob yang bisa kita tiru.

Tapi sebelumnya, ada yang udah pernah liat belum ke dalam lubuk hatinya Spongebob?

Saya sih belum pernah berkunjung dan melihat- lihat lubuk hatinya Spongebob, tapi mata hati saya mampu melihatnya. Asek.

By the way, hati kalo punya mata, berarti punya idung punya kuping juga kali yaaa

Hehe gak lucu

Kembali ke mata hati saya yang sudah berhasil mengintip sedikit isi hati Spongebob.

Saya akan coba sedikit merangkum dalam poin- poin beberapa sikap baik Spongebob yang bisa dijadikan pesan moral, yaitu

1.    Ceria dan Tulus


Coba perhatikan sifat Spongebob yang meski menyebalkan tapi pertolongan yang ia berikan kepada semua temannya adalah tulus, khususnya di episode saat ia menolong Squidward untuk memperindah rumahnya agar bisa mengikuti kontes rumah terindah.

Yang kita tau kan si Squidward itu kan benci banget ya sama Spongebob, tapi meski begitu, Spongebob polos banget, dia gak marah meski Squidward terus- terusan marahin dia padahal udah dibantuin, dan kesalahan yang ada juga bukan sepenuhnya karena kebodohan Spongebob, karena seringkali akibat Squidwardnya sendiri juga.

2.    Menghargai pemberian orang lain


Inget gak episode waktu Spongebob dan Patrick tukeran hadiah pada hari persahabatan nasional, dan hadiahnya itu masing- masing bertolak belakang banget. Spongebob ngasih Patrick hadiah sebuah robot super canggih, sedangkan Patrick ngasih Spongebob seonggok besar kumpulan permen karet yang bekas dia kunyah.

Kalo kita jadi Spongebob sih pasti bakal

Well, what? I dont even wanna touch it, right?

Tapi Spongebob enggak, dia tetep menghargai pemberian Patrick sampai sempet bersedih karena hadiah robotnya jauh lebih tidak berharga dibandingkan hadiah permen karet raksasa yang kotor dari Patrick. Iyuh.

Walaupun lama- lama akhirnya Spongebob risih juga karena terlalu banyak barang- barang kotor yang menempel pada gumpalan permen karet raksasa yang memenuhi rumahnya itu. Dengan tetap menjaga perasaan sahabatnya, Spongebob pun berusaha menyingkirkan hadiah permen karet raksasa itu dari rumahnya.

Setelah melalui banyak percobaan untuk menyingkirkan permen karet tersebut yang selalu gagal karena ketahuan Patrick. Ya disini keliatan banget kalo Spongebob ini menjaga banget perasaan Patrick.

Akhirnya sampai di akhir episode ketika Patrick mengaku kepada Spongebob bahwa dia merindukan permen karet raksasa yang kotor itu. Spongebob pun berkata, “Kalau kamu merindukannya, makan saja permen karetmu ini Patrick”. Akhirnya permen karet raksasa kotor itupun dimakan sampai habis oleh Patrick walau setelahnya, permen karet itu kembali memenuhi kota Bikini Bottom.

Episode ini memang cukup menjijikan sih, tapi ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sikap Spongebob di episode ini. Bener gak? Haha
 


3.    Berpikir Positif dan Berprasangka baik

Gak kebayang kalau kita berkarakter seperti Squidword yang bertetangga dengan Spongebob. Yap Spongebob yang selalu ceria bertetanggakan Squidward yang kita tau sangat membenci Spongebob bahkan kerap kali berusaha untuk menjauh dan menyingkirkannya.
 
Namun Spongebob tetap berprasangka baik kepada Squidward dan selalu siap membantu kapanpun Squidward membutuhkannya.
 
Pasti inget dong di episode ketika Squidward ditawari menumpang tinggal di rumah Spongebob karena jadi pengangguran hingga rumahnya pun disita. Bahkan Squidward tidur di kasur Spongebob dan Spongebob siap sedia melayani apapun permintaan Squidward.
 
Ini cukup ngeselin sih karena akhirnya Squidward ngelunjak gitu, tapi begitulah Spongebob tetap berbuat baik walau Squidward sering berusaha menyingkirkannya.

4.    Setia Kawan dan Tidak Pendendam

Seperti yang kita tau bahwa Spongebob dan Patrick adalah sahabat dekat, dekat banget malah. Walaupun mereka sering banget melakukan hal konyol dan bodoh, mereka selalu akur dan selalu bersama.
 
Ada episode yang menceritakan ketika Patrick kedatangan orangtuanya dan Patrick meminta tolong Spongebob untuk berpura- pura menjadi bodoh semata agar Patrick terlihat pintar. Walau akhirnya Spongebob kesal karena Patrick benar- benar menganggap Spongebob bodoh, namun akhirnya mereka kembali akur.

5.    Qonaah dan Loyal

Spongebob merupakan pegawai Krusty Krab yang selalu menjadi karyawan teladan. Saking rajinnya, Tuan Krab yang dikenal pelit banget pun memanfaatkannya untuk terus bekerja walau tanpa digaji dan tanpa liburan. Hingga dalam suatu episode, Tuan Krab ditegur oleh Asosiasi Pekerja karena dinilai keterlaluan mempekerjakan Spongebob sampai akhirnya Spongebob diberikan waktu yang panjang untuk liburan namun ia tidak tau apa itu berlibur.

6.    Rajin dan Pantang Menyerah

Selain Spongebob memang terkenal sebagai karyawan teladan, ada lagi sikap baiknya yang tercermin dalam salah satu episode terbaik kesukaan para fansnya yaitu episode Chocolate with Nuts.
Episode ini menceritakan tentang Spongebob dan Patrick yang pengen berbisnis dengan cara menjual coklat dari rumah ke rumah.
 
Namun walau sudah berkali- kali mereka mengetuk rumah dan menawarkan coklatnya, belum ada coklat yang terjual satu pun. Alih- alih terjual, malah mereka yang sempat kena tipu dan malah membeli barang dari orang yang pintunya diketuk.
 
Tanpa keraguan dan pantang menyerah, Spongebob dan Patrick tetap berkeliling berjualan coklat. Hingga akhirnya ada seseorang yang terus berteriak “coklat” dan mau memborong semua coklat yang dijual Spongebob dan Patrick. Endingnya, mereka pun dapat berkencan dengan pasangan masing- masing dari hasil berjualan coklat tersebut.
 

7.    Rela Berkorban

Mungkin ada yang sudah hafal banget dengan quotesnya Spongebob yang ini, yaitu ketika ada ledakan gitu, saya lupa di episode yang mana tapi Spongebob bahkan bilang begini kepada Squidward:

Squidward? if i were to die right now, in some sort of fiery explosion due to the carelessness of a friend, well, that would just be ok.

Squidward? Jika aku harus mati sekarang dalam sebuah ledakan karena kecerobohan seorang teman, yah, itu tidak apa- apa.


Jadi, itu dia 7 sifat Spongebob yang bisa kita jadikan pesan moral dalam setiap serialnya. Bahwa hati yang bebas dari hal- hal negatif akan hidup dengan penuh keceriaan.

Sebenernya banyak banget, bahkan bisa lebih dari 10 poin. Bahwa Spongebob itu kreatif, dia juga cara berpikirnya out of the box pas di episode “idiot box” itu.

Tapi kurang lebih intinya itu, hatinya tulus. Jadi mau ngelakuin apapun dia akan selalu bisa melihat sisi positif dalam hal buruk sekalipun.

Well ya, semoga kita bisa semakin dewasa dalam menghadapi apapun di hidup ini ya Buibu. Aamiin


10/16/2020

Perkembangan Mengejutkan Bayi 18 Bulan

October 16, 2020

Tumbuh kembang bayi dan anak- anak memang selalu menarik untuk diikuti. Apalagi perkembangan bayi usia 18 bulan, akankah mengejutkan? Karena selain lucu dan menggemaskan, akan tiba saat sikapnya mulai menyebalkan. Sebal sebal sayang gimana gitu Buybu hihi.

Nah saya pun begitu, tentunya saya juga senang sekali memperhatikan dan mengikuti tumbuh kembang Kimora, anak saya. Tingkahnya yang semakin lucu, apalagi ketika selera humornya mulai muncul. Lucu ya.

Namun ketika menginjak usia 18 bulan, Kimi mulai bertingkah menyebalkan, karena ia mulai pintar memilih dan memilah, mulai punya emosi dan perasaan, mulai mengenal siapa yang ia mau untuk berada di sampingnya.

Karena kimi termasuk anak yang anteng, lalu tiba- tiba dia menangis ketika keinginannya tidak dipenuhi, maka saya pun agak sedikit terkejut. Jadi terkejutnya sedikit sekali ya Buybu hahhaa
Tapi begitu saya tau penyebabnya, ya saya jadi paham nih.

Terutama dua pertanyaan ini

1.    Kenapa mulai ada tantrum?
2.    Kenapa mulai gak mau ditinggal seinchipun?

Kenapa ada dua pertanyaan di atas?
 
Karena sebelumnya gak begitu, gak tantrum dan gak papa kalau ketemu orang baru.

Tapi setelah saya cek, saya amati, saya pelajari, ya memang begitulah.

Begitulah salah satu tahapan tumbuh kembang anak bayi berusia satu setengah tahun.

Mungkin berbeda untuk setiap anak, misalnya ada anak yang seharian sama ibunya jadi gak ada gejala tantrum dan gak mau ditinggal. Pasti berbeda dengan anak yang ibunya bekerja seperti saya, khususnya Kimi ini banyak bertemu orang baru. Seperti pengasuhnya, dan sekarang pun ia masih harus beradaptasi dengan para guru dan teman- teman barunya di daycare.

Memang pandemi ini memberikan banyak sekali pengalaman baru bagi saya khususnya sebagai seorang Ibu, tentu saja kimi pun merasakan. Dari persoalan pengasuh yang memunculkan drama seperti yang telah saya ceritakan disini, hingga akhirnya kimi harus kembali ke daycare.

Nah karena lama tidak sekolah di daycare, jadi kimi harus beradaptasi lagi di sana yang mungkin sedikit berat untuknya. Karena awal- awal di daycare ia mogok makan, Cuma mau minum susu. Sama sekali gak makan, emangnya gak laper apa kim?

Tapi tentu saja sebagai orangtua kita harus tetap positif, percaya pada anak kita pasti mampu melalui masa- masa itu dengan baik. Sambil tetap didampingi, diiringi, diberikan pengertian bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan, kita hanya butuh bersabar.

Suatu nasehat yang sangat mudah diucapkan, tapi pada kenyataannya ya mudah juga dijalani sih. Jalanin aja dulu. Ahahaha kayak orang pacaran aja.

Oke kembali ke dua poin di atas

Tantrum


Tantrum itu apa sih?
Tantrum adalah perilaku marah pada bayi atau anak- anak, biasanya muncul di usia 2-3 tahun. Cara anak tantrum berbeda- beda ada yang mengekspresikannya dengan menendang- nendang, berteriak, atau bahkan hanya menangis kencang yang seakan gak mau berhenti.

Nah tantrum ini sendiri umum terjadi dan penyebabnya adalah karena anak- anak masih belajar mengkomunikasikan keinginannya, jadi karena mereka belum mampu menggunakan kata- kata untuk mengutarakan dan mengungkap emosinya, maka terjadilah tantrum yang merupakan ekspresi frustasi dan kesal karena anak tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Lalu bagaimana cara orangtua mengatasinya?

Tenang dan Sabar

Kunci utama mengatasi tantrum adalah tetap tenang dan sabar, jangan ikutan tantrum hihi karena marah pada anak yang sedang tantrum itu percuma.

Beri waktu dan tunggu anak tenang

Tetap temani anak yang sedang tantrum, kalau saya cukup dilihatin saja, nanti dia juga nyamperin sendiri. Dia akan memeluk ibunya lagi karena mungkin dia sadar kalau dia memang sedang marah dan belum tau harus bagaimana kalau sedang marah. Padahal dirinya pun butuh seseorang yang bisa menenangkannya.

Kalau ternyata saya biarkan namun nangisnya lama, saya juga akhirnya harus membantunya untuk tenang, dengan menghampirinya dan bertanya, “kimi kenapa?”. Biasanya dia akan langsung memeluk. Tapi seringnya pun nangisnya tidak akan terlalu lama karena sebenernya saya paham apa yang dia minta, hanya saja saya juga perlu dia untuk tenang.
 
Jadi, kalau saya sih tidak langsung memberikan apa yang dia minta karena saya mau dia tenang dulu dan biar puas dulu meluapkan emosinya. Kalau belum mau dipeluk, biarkan saja, beri dia waktu untuk memahami apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kalau sudah sedikit tenang, baru kita katakan padanya bahwa sedih dan marah itu hal yang wajar.
 
Tentu dengan kata- kata yang sederhana.
 
“Udah nangisnya? Gapapa, sedih itu wajar kok, sini peluk Ami. Kalo Kimi mau apa bilang ke Ami atau Abi, kan Kimi anak baik anak pinter anak soleha. Jadi kenapa tadi Kimi nangis?”

Tentu anak gak serta merta langsung mengerti, suatu saat bakal ada tantrum lagi. Makanya butuh pengulangan, karena anak sebenernya paham apa yang kita maksud, hanya saja pastinya butuh waktu untuk bisa mengekspresikan perasaannya dengan baik.
 
Nah sekarang yang kedua
 

Gak Mau Ditinggal

Hal ini gak Cuma dialami oleh ibu bekerja, ibu yang stay di rumah sama anakpun merasakannya. Bahkan ke kamar mandi juga diikutin, atau pintunya digedor- gedor.
 
Nah kenapa tuh anak bayi jadi gak mau ditinggal walau Cuma sebentar?
 
Karena pada usia satu setengah tahun ini, bayi sudah mulai menyadari ketika orangtuanya tidak ada. Terutama bila anak lapar, sakit, capek, kemungkinan ia akan membuat keributan untuk mencari perhatian salah satunya seperti tantrum tapi manipulatif karena hanya bermaksud mencari perhatian.
 
Nah untuk ibu yang bekerja seperti saya yang harus menitipkan anak di daycare, memang butuh proses agar anak terbiasa dan tidak menangis saat berpisah dari saya. Hal yang bisa kita lakukan adalah selalu mengkomunikasikan apapun kepada anak.
 
Misalnya,
 
“Besok Kimi sekolah ya, nanti ketemu bu guru dan teman- teman baru, nanti bisa main bareng, pasti seru”

Nah sesampainya di sekolah, pasti dia akan menangis karena kita tinggal. Komunikasikan lagi pada anak kapan kita akan kembali untuknya.

“Nah kimi masuk sekolah dulu yaa, Ami kerja dulu, nanti sore Ami jemput, oke?”

Harus sejelas itu Buybu karena gak Cuma kita aja yang butuh kepastian, anak bayi juga butuh kepastian dong. Hihi

Kesimpulan

Pada dasarnya memang keterbukaan dan komunikasi adalah kunci utama sebuah hubungan bahkan antara ibu dan bayinya sekalipun. Jadi jangan pernah meremehkan anak bayi kita. Mungkin kita pernah berpikir dia masih bayi jadi belum mengerti dengan apa yang kita katakan, alhasil kita abaikan dia dan tidak pernah memberitahunya apa saja yang nanti akan dihadapinya.

Padahal tidak begitu, bayi atau anak- anak meskipun belum lancar berbicara, tapi sebenarnya mereka mengerti kok apa yang kita katakan. Jadi cukup hadapi dengan tenang dan berikan pengertian saja, insyaAllah mudah- mudahan anak kita mengerti dan paham bagaimana cara bersikap yang baik.
Please feel free to correct me if im wrong yaa Buybu.

Semoga bermanfaat!


10/13/2020

Kisah Nyata: Melodrama Asisten Rumah Tangga 2020

October 13, 2020
Sekarang ini kebutuhan Buybu atas Asisten Rumah Tangga (ART) semakin tinggi gak sih? Bahkan gak cuma Buybu pekerja karena Ibu Rumah Tangga (IRT) pun membutuhkan bantuan ART dalam menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang seolah tidak berujung itu.

Cucian baru dijemur udah ada lagi, baju baru disetrika udah numpuk lagi, lantai baru dipel udah kotor lagi, belum lagi yang masih harus mengasuh anak- anak kecil yang lebih dari satu, mainan selalu pabalatak, baju kotor dan popok ting telektek, haha dan lain sebagainya. Walau memang nyatanya masih ada sih, Buybu yang sanggup mengerjakan semuanya sendiri walau misalnya anaknya udah tiga dan masih kecil- kecil, ya memang masih ada dan saya mengenal orangnya.

Tapi hanya sedikit yang sanggup, maksud saya, sekarang ini kalau kita bisa bayar orang untuk bekerja membantu pekerjaan kita, kenapa enggak?

Gitu gak sih?
CMIIW

Karena kalau saya pribadi nih ya, sebelum akhirnya memutuskan untuk pakai jasa ART, saya sih berpikir saya mampu mengerjakan semuanya meskipun saya ibu bekerja dan kadang rasa lelah itu ada. Waktu itu pun yang meminta saya untuk pakai jasa ART awalnya adalah suami saya dan tanpa disangka tetangga saya menawarkan jasa ART yang akhirnya saya amini.

Walau memang, saya belum siap untuk menerima ART yang seharian menginap dan tinggal bersama kami. Jadi ART saya pun punya jam kerja seperti orang kantoran, berangkat pagi pulang sore.
 

Pentingnya ART

Nah ternyata saya merasakannya, keberadaan ART itu amat sangat membantu, mungkin ketika saya mengerjakan semuanya sendiri, tidak bisa saya membersihkan dan membereskan segalanya sedetail apa yang dikerjakan oleh ART. Apalagi ART yang saya dapat waktu itu memang kerjanya bagus dan memuaskan, penuh inisiatif, dan budi pekerti. Asek.

Alhasil saya nagih, ketika ART pertama berhenti dengan alasan anaknya sudah mulai bekerja sehingga cucunya ga ada yang jaga, maka saya minta untuk dicarikan penggantinya.

Sama dengan penggantinya, ART kedua pun sama bagus dan memuaskan. Namun berhenti juga karena anaknya baru mau masuk sekolah, walau sedang pandemi, tapi umurnya udah lebih dari cukup untuk ikut masuk dan fokus sekolah walaupun daring.

Oke baik, saya tidak pernah menahan siapapun ART yang mau berhenti, hanya saja saya pasti minta tolong untuk dicarikan lagi penggantinya.

Nah ART yang ketiga ini berbeda, usianya bisa dibilang agak jauh lebih tua dari yang sebelumnya. Makanya dari segi pekerjaan saya lihat banyak perbedaan namun saya memakluminya karena perbedaan usia dan yang saya prioritaskan adalah yang penting beliau mengasuh anak saya dengan aman. Karena hampir setiap hari saya bilang kepada ART ketiga ini, kalau anak sudah tidur, tolong dibersihkan atau dibereskan.


Jadi, sebenarnya bebersih dan beberes itu belakangan, yang pertama tetap diawasi adalah anak. Gitu toh.

ART ketiga ini lumayan lama bekerja di rumah, dan sebenarnya sudah dari awal bekerja saya selalu memberikan uang tambahan, kalau pulang telat pun saya bawakan makan malam, kalau kami beli makanan pun kami mengajaknya makan bersama, bahkan kami ada niatan untuk suatu saat mengajaknya jalan- jalan atau sekedar makan bersama di luar, dan gak jarang juga suami saya mengantarnya pulang.

Apalagi mengingat rumah beliau cukup jauh, jadi beliau cerita untuk menuju rumah saya, sebenarnya ada dua jalan, jalan yang biasa harus memutar dan memang jauh banget jalannya, jalan kedua itu lumayan dekat karena bisa jalan lewat sawah dan tembus di perumahan blok belakang walau untuk berjalan ke blok saya yang di depan lumayan jauh juga.


Namun ada satu hal yang mengganjal yang hampir setiap hari menjadi pertanyaan saya dan suami. Kenapa? Walaupun bekerja sudah cukup lama tapi anak saya tidak pernah ramah kalau ART ketiga ini datang ke rumah, respon anak saya ketika melihat beliau datang, anak saya selalu berlari ke arah saya dan menangis. Kenapa ya? Padahal dengan dua ART sebelumnya, anak saya walau baru beberapa hari sudah terlihat akrab dan terkadang lebih memilih bersama ART dibanding saya.


Entahlah. Karena saya pikir nyari ART yang mau ngasuh anak itu susah jadi saya gak mau suudzon juga kan.

Ternyata, ART ketiga ini memang benar berbeda dengan yang sebelum- sebelumnya. Pertama, beliau gak bisa baca tulis. Kedua, beliau sulit untuk berkata jujur atau mengungkapkan apa aja yang terjadi di rumah seharian.
 
Permasalahan yang kedua ini memang sering terjadi, karena kami memang pasang CCTV di rumah karena meninggalkan anak bayi yang belum bisa ngomong berduaan dengan pengasuh di rumah itu tidak mudah pemirsa, apalagi banyak berita yang bikin kita ikut cemas mendengarnya.

Oke kembali ke poin kedua tadi. Kami kadang mengecek CCTV untuk melihat aktivitas di rumah atau hanya sekedar karena ingin melihat anak sedang apa.

Kadang kami lihat di CCTV ada orang yang datang, entah siapa, mengecek sesuatu, tapi setiap begitu, ketika saya tanya tadi gimana seharian di rumah, ya beliau tidak cerita apapun. Apalagi CCTV ruang tengah setiap siang hari suka offline tiba- tiba jadi saya agak sulit melihat aktifitasnya.

Namun lagi- lagi saya gak mau suudzon, dan yang ada di pikiran saya, beliau memang tipe orang yang pendiam.

Drama Dimulai

Hingga akhirnya tibalah pada suatu hari dimana beliau tidak datang. Saya tunggu sampai siang pun tidak datang. Waktu itu rasanya khawatir karena yang saya pikirkan beliau sakit, atau beliau kecelakaan, pokoknya saya takut beliau yang kenapa- napa karena beliau udah tua juga kan.


Nah karena beliau gak punya hape jadi susah dihubunginnya, waktu itu saya dan suami sempat memutuskan kalau Bibi ART ketiga ini udah mulai kerja lagi mau dibeliin hape yang hanya untuk menelpon karena beliau bilang beliau gak bisa baca karena gak pernah sekolah.

Saya tanya ke tetangga pun semua mengaku tidak tau menau bagaimana kabar si Bibi ART ketiga ini. Jadi malamnya saya memutuskan untuk datang ke rumahnya, bersama suami dan anak juga, sekalian saya menjenguk kalau ternyata benar beliau sakit.

Sesampainya di rumahnya yang cukup jauh (kalau jalan kaki), beliau memberikan alasan karena ada keluarganya yang sakit, sakit tipes yang udah parah banget jadi beliau harus merawatnya.

“Jadi kapan kira- kira Bibi bisa kerja lagi?”

“Gak tau neng, soalnya ga ada yang nungguin (orang yang sakit tersebut), hmm coba neng cari yang lain aja”
 

Di sini sebenernya saya merasa ada yang aneh, tapi saya tetap percaya dan tetap berprasangka baik. Setelah memastikan everything is ok, saya pun berpamitan.


“Yaudah makasih ya Bi selama ini udah bantu saya dan udah ngasuh, maaf kalau saya ada salah ke Bibi”.

Saya pun pulang ke rumah tanpa menghiraukan setitik perasaan aneh yang sebenarnya masih mengganjal.
 

Akhirnya Terungkap

Keesokan harinya, saya pun bercerita kepada teman yang juga tetangga saya sekalian untuk meminta tolong barangkali ada yang mau jadi pengganti ART ketiga.

“Tapi kan kalo sakit, bakal ada sembuhnya, masa berhenti karena itu mol?”

“Ya aku juga gak ngerti, mungkin cape kali kalo sambil kerja”

“Oh yaudah nanti aku tanyain ke Bibi barangkali ada temennya yang mau kerja, tapi tetanggaku juga lagi nyari yang ngasuh mol”

“Oh gitu ya banyak yang lagi butuh ya”

“Moliiiiii”

“Kenapa teh?”

“Ini aku ga pernah nge-chat Bu Ina, sekalinya nge-chat dapet kabar kayak gini”

“Kenapa gitu?”

“Bu Ina tuh yang tadi aku bilang, tetangga aku yang lagi nyari pengasuh, katanya Bibi yang dulu kerja di Moli sekarang kerja di Bu Ina”

“Oh gitu?”

“Iya Mol, aku juga kaget dengernya”
 
“Lah brati beliau bohong? Kenapa harus bohong ya, jadi gak ada yang sakit apa gimana?”
 
“Gak tau Mol, ya ampun gak nyangka sih, dia udah kerja dari hari minggu dan senin kemarin pas dia gak dateng ke rumah Moli kata Bu Ina”
 
“Oh gitu, yaudah nanti aku tanya kenapa harus bohong sih ya”

Pada saat itu, saya gak begitu terkejut karena sebelumnya saya memang merasa ada yang aneh.

Waktu itu, saya langsung nyamperin rumah Bu Ina (yang mana Bu Ina-nya lagi ga ada di rumah) untuk bertanya ke si Bibi alasan yang sebenarnya. Karena justru yang saya pikirkan adalah apakah saya ada salah sama beliau? Mungkin ada perkataan yang tidak enak yang pernah saya lontarkan? Walau saya merasa tidak pernah begitu, tapi mungkin aja kan? Atau karena uang tambahan yang saya berikan kurang? Entahlah daripada banyak menduga- duga, lebih baik tanya langsung.

Tabayyun

Saya pergi kesana berjalan kaki sambil mengajak anak saya jalan- jalan. Sesampainya di depan rumah Bu Ina, saya lihat Bibi langsung membalikkan badannya namun saya tetap memanggil sambil tersenyum penuh arti. Hihi

“Bi punten saya mau ngobrol”

“Iya neng kenapa? Ayo masuk”
, eh mantap Bibi ngajak saya masuk, saya anggep rumah sendiri aja ya Bi ya.

“Gapapa di sini aja cuma sebentar, saya cuma mau nanya, jadi gak ada yang sakit Bi?”

“Gak ada”

“Gak ada yang sakit tipes parah?”
, saya mengulang  pertanyaan supaya yaqin.

“Iya Bu, gak ada”, katanya merubah panggilan Neng menjadi Ibu.

“Oke, jadi apa alasan Bibi yang sebenarnya?”

“Ya Bibi kan udah tua, jadi Bibi takut kerjaan Bibi gak bener, takutnya Ibu sama Bapak gak cocok sama kerjaan Bibi”

“Memang saya pernah Bi? Bentak Bibi gitu kayak di sinetron, Bibi gimana sih kerjanya ga bener banget, gitu, gak pernah kan Bi?”

“Iyah sih, yaa Bibi minta maaf”

“Kenapa sih Bi, saya sampe datang bertamu ke rumah Bibi, saya khawatir Bibi sakit, kecelakan, dan semacamnya, gak taunya saya dateng ke rumah Bibi semalem teh Cuma buat dibohongin”

“Iya maaf beribu- ribu maaf, Bibi Cuma takut kerja Bibi ga bener karena udah tua, makanya coba pindah kerja di sini, nanti kalo di sini ga cocok balik lagi deh ngasuh kimi”

“Loh ya gak bisa seenaknya gitu, saya gak masalah Bibi mau pindah kerja kemanapun, ke tempat yang gajinya lebih besar, atau mungkin ke tempat yang jaraknya lebih dekat dari rumah Bibi, saya gak masalah Bi. Cuma satu, kenapa harus bohong?”

“Iya maaf Bibi minta maaf, sini Kimi gendong sama Bibi”
, kata si Bibi sambil coba menghibur Kimi yang menangis gelisah di gendongan karena takut digendong Bibi. Wkwk

“Gak, gini Bi, kita kan mulai kerja baik- baik ya Bi, jadi kalau mau berhenti kerjapun harus baik- baik, jangan meninggalkan kesan yang buruk”, kata saya seolah sedang berbicara kepada pacar yang pingin putus ahahha

“Iya maaf maaf”
, kata Bibi Cuma bisa bilang maaf mirip kayak pacar yang lagi kepergok selingkuh wkwk

Kita kan sama manusia ya Bi ya, kalau saya ada salah ya Bibi tinggal bilang aja, kan semua bisa dikomunikasikan, gak perlu bohong, mau kerja dimanapun intinya harus jujur, gitu aja Bi”

“Iya maaf beribu maaf”.

“Yaudah gpp, saya makasih Bibi udah kerja di saya bantu ngasuh kimi, saya juga minta maaf kalo saya ada salah sama Bibi. Assalamualaikum”
, ucap saya sebagai kata penutup karena Kimi menangis di gendongan sejak awal saya berbincang dengan Bibi. Haha sampai Bibi udah ga kerja pun, Kimi masih aja begitu kalo ngeliat si Bibi.


So, hmmm gimana menurut Buybu?

Kalo menurut teman saya dan beberapa orang yang berpengalaman dalam berurusan dengan ART sih, ada yang bilang, ini kayak masih ada yang aneh tapi ga tau apaan, karena Bibi ini terhitungnya sudah kabur. Karena tanpa kabar dan berbohong, artinya ada yang dia sembunyikan. Entah apa itu. Apalagi ketika saya datangi dan ditanya lagi, beliau jawabnya begitu seolah ya memang tidak ada apa- apa malah membuat orang berpikir pasti ada apa- apa.

Tapi ya so far everything is fine dan saya juga gak mau memusingkan alasan si Bibi lagi, cukup dijadikan pelajaran saja. Lagipula tidak ada barang eletronik yang rusak atau barang hilang, jadi ya mungkin aja alasan sebenernya karena gaji di saya kurang besar karena gak setiap hari masuk juga, dan rumah saya lebih jauh dijangkau dibandingkan rumah Bu Ina.

Wallahu alam bissowab.

10/08/2020

Membentuk Kebiasaan Sebelum Tidur (Bedtime Routines) Pada Bayi

October 08, 2020
Buybu pasti sudah familiar dengan istilah sleep training atau bedtime routines?

Sleep training memang perlu banget dan bagus untuk melatih kemandirian anak kita sejak ia bayi. Tapi gak semua Ibu bisa menerapkan sleep training sejak dini karena berbagai macam alasan.

Oh iya, sebenarnya apa sih sleep training itu?

Sleep training adalah latihan tidur sendiri. Ya, ga jauh dari terjemahannya yaa Buybu. Hihi. Jadi, kita mengajarkan anak kita untuk tidur sendiri, tanpa nenen, tanpa dot, tanpa ditimang dan diayun- ayun, literally "tidur dengan sendirinya".

Apa sudah bisa dibayangkan Buybu tingkat kesulitannya?

Atau mungkin Buybu bertanya kapan waktu yang tepat untuk bisa menerapkan sleep training pada anak?

 

Menurut Jennifer Garden, Seorang terapis yang menjalankan bisnis Sleepdreams (Konsultan Tidur Nyenyak di luar negeri) di Vancouver, sleep training sudah bisa diterapkan sejak bayi berumur 4 sampai 6 bulan. Karena pada usia itulah bayi sudah mengalami sleep regression yaitu suatu fase ketika bayi sering terbangun saat sedang tidur dan sulit untuk dapat tertidur nyenyak kembali. Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan bayi sering terbangun ketika sedang tidur seperti pergerakan kita di sekitarnya yang bisa mengganggu tidur bayi.

 
Semua Ibu tentu berbeda dan masing- masing punya alasan dan kebijakan tersendiri. Ada yang masih bayi banget tapi sudah sleep training, ada yang baru berumur dua tahun baru tidur sendiri, ada juga yang tidur sendirinya pada saat anak berumur 3 tahun ke atas.

Nah kalau saya nih Buybu, sampai saat ini anak bayi berusia 19 bulan pun saya masih belum menerapkan sleep training. Kenapa?

Selain karena kamarnya yang belum siap, saya sendiri juga belum siap tidur terpisah selama anak saya masih nenen. Meskipun itu harusnya tidak dapat dijadikan alasan, namun ya kembali lagi masing- masing Ibu punya kebijakannya sendiri kan hehe

Nah walaupun Kimi belum tidur sendiri, tapi saya membuat suatu kebiasaan sebelum tidur yang bahasa kerennya itu "bedtime routines", selain karena efeknya yang bisa meningkatkan kualitas tidur kita dan sang anak, juga supaya anak terbiasa melakukannya bahkan hingga dia remaja dan dewasa.

Sebetulnya mungkin bukan suatu hal mutlak menerapkan kebiasaan sebelum tidur pada anak, karena nyatanya banyak orangtua bisa hidup dengan baik walau tanpa menerapkan bedtime routines, namun bagi saya khususnya, adanya bedtime routine ini memberi dampak secara positif tentu saja baik bagi anak maupun bagi diri saya sendiri.

Diantara dampak positif bedtime routines yang saya rasakan antara lain:

1. Membuat bayi tidur lebih nyenyak dan lebih lama;

2. Mengenalkan bayi rutinitas sebelum tidur sehingga bayi akan mengerti kapan waktunya tidur;

3. Kualitas tidur bayi yang sehat tentu akan berdampak pada tumbuh kembang yang baik;

4. Pola tidur bayi yang sehat tentu saja membuat pola tidur orangtua juga terjaga;

5. Yang pasti rutinitas sebelum tidur ini bisa menjadi sanity saver para ibu juga.


Oke tanpa perlu panjang lebar lagi, mari kita saksikan hihi

Ini dia bedtime routines ala Ami

 

Pertama, pastikan perutnya terisi

Sebelum memulai rutinitas sebelum tidur, pastikan kita semua sudah makan dan sudah kenyang termasuk anak bayi kita. Jangan sampai bayi tidur dalam keadaan lapar karena nanti tidurnya tentu saja jadi gak nyenyak dan sering terbangun.
 

Kedua, bebersih

Versi aslinya sebetulnya mandi Buybu, versi asli menurut konsultan tidur Jennifer Garden tadi yah. Mandi air hangat sebelum tidur dimaksudkan agar tubuh bayi lebih rileks. Namun, karena budaya di Indonesia pada umumnya tidak ada mandi malam, jadi kita biasakan saja sebelum tidur untuk bebersih. Boleh pakai kain basah hangat atau tisu basah juga boleh kalo Buybu udah mager banget ye kan haha.
Sama kayak Ami, biasanya pertama saya ajak kimi sikat gigi dulu. Karena kimi baru mengenal sikat gigi jadi sikat giginya bisa lama banget sampe setengah jam. Setelah sikat gigi selesai, baru saya bilang, “ayo sekarang kita bebersih yaa”. Lalu saya basuh dengan kain atau tisu dari wajah, ketiak, sampai telapak kaki harus bersih.

Ketiga, pijat ringan

Sudah bersih, sudah cebok, sudah dikeringkan dengan handuk. Sekarang saatnya kita baluri dengan minyak telon. “Nah sekarang kimi udah bersih, jadi Ami pijit yaa pakai minyak telon dan handbody”. Kalau saya mijitnya pun Cuma sebentar saja Buybu, Cuma sekedar karena ingin mengoleskan badan bayi dengan telon dan handbody saja, biasanya bayi yang terbiasa dipijat pun akan anteng dengan sendirinya.

Keempat, ganti popok dan baju

“Yeay udah bersih dan wangi, sekarang kita pakai popok dan baju tidur!”
Setelah selesai bebersih dan pijit- pijit ringan, waktunya memakaikan popok baru dan baju tidur deh Buybu. Baby pasti happy dengan rutinitas mau tidur yang menyenangkan ini walau dia mungkin masih mau main dan gak mau diem tapi dia paham Buybu ketika di awal kita sudah bilang “Wah sudah waktunya tidur nih, yuk kita siap- siap Bobo!”.

Kelima, bacakan buku cerita

Nah karena kimi sudah mengerti, jadi biasanya saya akan bilang, “Baca buku yuk, mana bukunya tolong ambilkan buku yaa kita baca bareng- bareng”. Biasanya kegiatan baca buku ini Cuma sebentar Buybu karena bayi seringnya langsung minta nenen.

Keenam, nenen sambil membacakan doa

Ini merupakan program yang penting karena sekaligus mengajarkan anak bacaan doa dan surat- surat Al-quran. Berhubung kimi belum tidur sendiri dan masih ada rutinitas nenen sebelum tidur, jadi beginilah yang saya terapkan. Ketika kimi nenen, saya membacakan surat Al- fatihah dan 3 kul, yaitu Al- ikhlas, Al- falaq, dan An- nas. Setelah itu, saya bacakan doa untuk kedua orangtua dan sapujagat, yang ditutup dengan doa sebelum tidur. Kalau kimi belum juga tertidur, senandungkan solawat, biasanya ibunya yang akan tertidur duluan. Haha


Tidak ada yang sempurna dan memang saya pun kadang luput dari menerapkan kebiasaan sebelum tidur ini, dan bener aja kalo belum bebersih dan lain sebagainya, tidur malam anak bayi jadi gak nyenyak dan sering terbangun. So, saya merasakan sendiri sih manfaat dari kebiasaan sehat sebelum tidur ini.

Tiba- tiba ada netijen berkata,
 

"Kenapa sih mau tidur aja ribet banget?"

Selain karena kualitas tidur pada bayi atau anak yang masih dalam pertumbuhan itu penting, dan rutinitas seperti di atas dapat membuat bayi lebih nyenyak dan tidur lebih lama.
 
Tapi ada alasan lain di balik itu yang berasal dari lubuk hati saya sebagai ibu bekerja yang bertemu anak dalam sehari kurang lebih hanya sekitar 4-5 jam saja, maka bagi saya dan anak saya mungkin hanya kegiatan sebelum tidur ini lah bagian terbaik dalam setiap harinya yang secara khusus bisa saya persembahkan untuknya.
 
Saya bisa mengajaknya bermain, menemaninya menyikat gigi, membersihkan dirinya sambil bernyanyi, memijitnya sambil mengajarinya anggota tubuh, membacakannya buku- buku, dan mengajarinya bacaan doa dan ayat Al- quran.

Sambil berdoa, semoga kelak, walau kita sibuk bekerja, kita masih punya waktu untuk mendidik anak- anak kita menjadi anak yang soleh- soleha.