Search This Blog

Showing posts with label Life. Show all posts
Showing posts with label Life. Show all posts

8/19/2022

6 Pesan Moral Drama Korea Our Blues

August 19, 2022

Siapa yang belum nonton Drama Korea Our Blues?


Kalau belum, drakor ini asik ditonton sih, ceritanya cukup ringan karena seputar kehidupan sehari- hari masyarakat di pedesaan gitu, yaitu Jeju. Selain karena cast-nya yang bertabur bintang, yaitu ada Shin Min Ah, Kim Woo Bin, Han Ji Min, Lee Byung Hun, Cha Seong Won, dan lainnya, tapi juga ceritanya mengandung banyak pesan moral.


Oh ya, apalagi di Our Blues juga ada artis down syndrome pertama di Korea Selatan yaitu Jung Eun Hye. Hebat ya.


Drakor Our Blues ini terdiri dari 20 episode yang menceritakan beberapa kisah yang masing- masing kisahnya punya konflik tersendiri. Sesuai judulnya mungkin, Our Blues itu ya kesedihan kita, gitu kali ya. Bahwa iya, setiap individu tuh punya masalahnya sendiri- sendiri dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.


Walaupun kisahnya ada banyak dan tersendiri, namun semua berkaitan satu sama lain, dan ceritanya yang ringan sangat mudah dipahami. Jadi cocok banget buat ditonton pas santai.


Yak, justru dari cerita ringannya, Our Blues mengingatkan kita bahwa banyak hal dalam hidup yang patut kita syukuri, dan buat gw khususnya, nonton drakor our blues ini bikin gw mikir tentang...


Selagi orangtua masih ada, jangan pernah gengsi buat rajin mengunjungi, memberi hadiah atau sekedar bertanya kabar

Nah ini, kalo udah bahas tentang orangtua memang paling gak kuat ya gaes ya. Our Blues mengajarkan kita bahwa begitu banyak pengorbanan orangtua yang gak kita tau, eh gimana ya bahasanya, pokoknya gitu. Orangtua gak akan ada selamanya, maka selagi orangtua masih ada, jangan pernah gengsi buat rajin mengunjungi, memberi hadiah, atau hanya sekedar bertanya kabar.
 

Para Lead Actor and Actress Drakor Our Blues


Jangan ragu buat nyampein uneg- uneg kita ke sahabat, teman, orangtua, dan pasangan alih- alih terus dipendam


Kisah tentang persahabatan Mi Ran dan Eun Hee menjadi hal yang juga menggemaskan, di satu sisi Mi Ran terlihat sangat baik hati, namun di sisi lain, dia juga acapkali melontarkan kata- kata yang terkesan jahat kepada Eun Hee.
 
Namun, tidak sepenuhnya salah Mi Ran juga, karena Eun Hee bukannya menceritakan tentang perasaannya secara jujur, malah curhat di buku diary doang, sambil berpura- pura acting tetap baik kepada Mi Ran padahal hati Eun Hee sakit mengingat apa yang telah Mi Ran lakukan padanya di masa lalu.
 
Kisah serupa juga dialami Jung In Kwon dan Bang Ho Shik, dua sahabat yang saat dewasa seperti musuh bebuyutan, kalo ketemu ribuuutt terus, ternyata ya lagi- lagi karena ada perasaan kesal yang terpendam. Bedanya, kalo Eun Hee mah bermuka dua, hati mah sebel sama Mi Ran tapi tetap memperlakukan Mi Ran seperti sahabat, sedangkan Ho Shik ini bener- bener menunjukkan kebencian dan ketidaksukaannya pada In Kwon.

Sama juga dengan kisah Dong Seok, kisah ibu dan anak yang diem- dieman padahal dalam hati banyak hal yang mau disampaikan. Duh gemas ya!

Berani berbuat harus berani bertanggungjawab, jangan kabur, perjuangkan, dan jangan lupa tobat


Poin ini penting walau gw gak setuju banget dengan kelakuan anak muda ini. Dalam hati berdoa jangan sampai kita dan anak kita kayak gini ya Bun. Aamiin.

Jadi, ini mengenai dua anak muda bernama Jung Hyeon dan Young Joo yang kelewat batas hingga membuat sang wanitanya hamil padahal keduanya termasuk siswa berprestasi yang luar biasa dibanggakan masing- masing ayahnya.

Gak kebayang betapa hancur hati ayah keduanya yang sama- sama single parent bagi si anak. Walau hikmah dari kejadian ini membuat para ayah kembali berdamai dan gak ribut lagi.

Kalau keadaan sudah semakin memburuk, jangan memaksakan kehendak, kamu harus punya plan B


Nah poin ini ada di bagian pertama yaitu cerita tentang Choi Han Su dan Jung Eun Hee. Gak tau kenapa gw gemes banget sama si kepala keluarga Han Su ini. Jadi ceritanya, anak dan istri Han Su ini udah lama hidup di Amerika untuk menjadi pegolf internasional kali ya, mereka hidup di sana dengan mengandalkan gaji Han Su sebagai Kepala Cabang di Bank SS, namun karena biaya hidup dan kursus golf yang begitu mahal, membuat Han Su harus pinjam sana sini sampai pada tahap Han Su pun bingung harus pinjam uang kemana lagi.

Kenapa gw gemes? Karena ketika istri dan anaknya menyadari keuangan mereka sudah sulit, anaknya juga udah bilang gak mau jadi pegolf lagi. Eh si Han Su malah maksain banget, walau akhirnya istri dan anaknya membuat keputusan tepat sih.
 

Rasamu adalah Doa Sesungguhnya

Poin ini poin paling berkesan di hati gw sih waktu nonton. Di drama ini, kisah tentang Lee Dong Seok dan ibunya lah yang seketika bikin gw mikir tentang hal ini.

Jadi, Dong Seok ini adalah anak yang sangat membenci ibunya. Tapi bukan tanpa alasan, ibunya adalah ibu yang hanya diam saja dan seolah tidak peduli pada anaknya setelah suaminya meninggal. Ibu Dong Seok hidup bersama pria lain yang juga telah memiliki anak laki- laki yang suka memukuli Dong Seok.

Nah, di ending film ini, Dong Seok dan ibunya akhirnya berbagi isi hati tentang apa yang dulu sebenarnya terjadi dan mengungkap perasaan masing- masing.

Awalnya gw kasian sama Dong Seok karena ibunya ngeselin juga sih. Tapi pas mereka mulai jalan- jalan bareng, gw jadi mikir, ya Dong Seok hidup menderita karena kemauannya sendiri, perasaan sempit yang ia rasakan karena tidak ingin memaafkan ibunya lah yang bikin dia jadi hidup seperti itu. Sedangkan ibu Dong Seok merasa bahwa dirinya adalah wanita gila yang tidak ingin peduli dengan apa yang dirasakan sang anak dan merasa pantas untuk mati saja. Akhirnya ibunya menderita penyakit yang perlahan pasti akan membuatnya meninggal dunia.
 
Mau gak mau, apa yang mereka rasakan menjadi doa yang diijabah.

Gak cuma itu, kisah cinta dua manusia muda yang kelewat batas pun begitu, bahwa Jung Hyeon bernarasi bahwa dirinya begitu bosan dengan Jeju. Alhasil, apa yang dia rasakan pun mewujud menjadi hidup wanita SMA tanpa Ibu yang penuh tantangan dengan hadirnya seorang bayi mungil.

Begitu juga dengan apa yang dirasakan ayahnya Jung Hyeon yang ingin bebas berkelana sendiri tanpa memikirkan anak, akhirnya dia beneran terlepas karena anaknya cepet dewasa karena akhirnya masih SMA udah punya suami bahkan anak.
 
Ya pokoknya hampir semua ceritanya mengandung poin ini.

Next, tentang rasa adalah doa, kita bahas di tulisan tersendiri yuk!

Kehidupan sosial masyarakat di Pedesaan itu Seru Banget!

Ini yang terakhir, hal yang paling jarang ditemui di kehidupan bermasyarakat sekarang ini, khususnya di perkotaan. Our Blues menampilkan kehidupan sosial bermasyarakat dan bertetangga yang sangat menarik dan seru karena seolah hampir semua orang di Jeju saling mengenal, ini anaknya siapa, siapa bapaknya siapa, itu menantunya siapa, siapa mertuanya siapa, semua orang tau!

Apalagi, rasa kepedulian yang luar biasa tinggi dalam kehidupan bermasyarakat tersebutlah yang juga mengesankan indahnya hidup bersama, saling bantu, tenggang rasa, gotong royong, bahu membahu, semua sesuai pancasila. Pokoknya aku suka!


Nah itu dia poin yang gw dapet setelah nonton Our Blues, gw gak merangkum tentang percintaannya karena rada klise juga sih romance-nya di sini dan kurang dapet feel-nya juga, lebih condong kekeluargaannya sih emang.
 

Menurut lo gimana? Ada yang mau nambahin?

4/19/2021

Dampak Negatif Terlalu Sering Berkata Kasar

April 19, 2021
Ting Nong Ning Gung
Ting Gung Ning Nong
 
Bunyi notifikasi whatsapp dari hape malam itu saya abaikan begitu saja karena saya lagi sibuk masak nasi goreng untuk makan malam.

Oh ya memang tidak selalu, tapi saat itu entah kenapa saya walau sedang masak pun, hape selalu berada di dekat saya. Haha padahal sedang tidak buka resep apapun juga, wong masaknya juga cuma nasi goreng. 
 
Tumben saya tidak penasaran jadi hape gak saya buka- buka, setelah sekian lama saya buka tu hape. Ternyata chat dari teman lama, dia mengirim screenshoot (ss) komentar pada foto lama kami, foto yang diupload sekitar tahun 2011-an, yang mengomentari ini teman lama juga yang tentu saja tidak ada fotonya disitu, namun yang membuat saya terkejut adalah isi dari komennya yang adalah caci maki kata- kata kasar, sangat kasar malah. Hmm yang ada di benak saya saat pertama kali baca kata- kata itu adalah, "Wadaw wadidaw, masa sih? Benarkah? Tidak mungkin. Tapi bisa aja sih. Tapi masa sih? Benarkah? Tidak mungkin. Tapi bisa aja sih. Tapi masa sih? Benarkah? Tidak mungkin."
Begitu aja terus muter- muter. Xixixi

Jadi, kita sebut saja teman yang mengirim ss ke saya itu Tika, yang berkomentar buruk itu Sita, dan yang dikomentari caci maki di foto itu adalah Dipa. Nah, saya ngapain ya? Apa hubungannya dengan saya ya? 

Saya dulunya adalah teman dekat dari Tika dan Dipa yang fotonya dikomentari tersebut. Saya pun kenal dengan Sita walau tidak sedekat Tika dan Dipa. Jadi posisi saya disini hanyalah orang yang dimintai pendapat saja sebenarnya oleh si Tika, karena dia tau kalau minta pendapat ke saya itu gratis.
Dampak Negatif Terlalu Sering Berkata Kasar

Nah Tika ini pun sebenarnya gak ada masalah apapun, karena yang bermasalah adalah Sita yang menuliskan komentar negatifnya kepada Dipa di foto yang diupload oleh Tika. Duh saya nih belibet gini ya menjelaskannya. Intinya komentarnya tuh nggak banget, tidak berkelas dan tidak berpendidikan gitu. Saya saja malu saat membacanya, apalagi yang menulis atau yang dikatain ya?

Jadi, Tika ini bilang ke saya bahwa dia takut saat baca komentar itu karena kata- katanya kasar dan full of negativity lah, apalagi gara- gara komentar itu muncul di timeline fb, teman yang lainnya jadi ikut bertanya kebenarannya kepada si Tika padahal dia gak tau apa- apa dan gak mau ikut campur.

Pertanyaan Tika untuk saya adalah, "Menurut lu, gw harus gimana Mol?"

Nah lho, saya pun sebenarnya bingung. Tika berhasil membagi rasa takutnya kepada saya, saya takut apa yang ditulis itu benar, tapi saya lebih takut lagi kalau itu fitnah dan menyebar tanpa ada yang tau bagaimana kebenarannya.

Saya hanya berani menyarankan, "Hapus Tik, jangan sampai lebih banyak lagi orang yang baca, kasian. Pertama kasian sama yang tertuduh, kedua kasian juga sama yang nuduh. Gw juga bingung sebenernya tapi yaudalah sementara ga usah prasangka apa- apa dulu."
Padahal saya bilang seperti itu sambil dalam hati masih berprasangka dan mengira- ngira. Hehe

Tika: "Apa mungkin Facebooknya dibajak ya Mol soalnya kasar banget kata- katanya?"
Saya: "Mungkin aja, ada baiknya kita langsung tanyakan pada yang bersangkutan"
Tika: "Iya deh mending gw wa aja deh ke Sita"
Saya: "Iya dah sono"

Beberapa abad kemudian,
Tika: "Gw udah wa Sita mol, katanya bener dia yang nulis dan emang sengaja nulis begitu buat mancing doang."
*Yassalam mancing ikan apaan dia pake kata- kata begitu?
Saya: "Waw" (bingung mau nanggepin apa)
Tika: "Gw bales apa ya mol? Apa gausah dibales ya?"
Saya: "Bales aja oke deh atau ga usah dibales juga tak apeu"
Tika: "Yaudah lah ya gw ga mau ikut- ikutan ah serem"
Saya: "Iya udahlah kita ga usah bahas- bahas lagi aja".

Kemudian, apakah semudah itu saya melupakannya?

Oh tentu tidak, Fernando. Karena keesokan paginya saya langsung menghubungi Dipa. Ingat kan? Dipa adalah orang yang dicaci maki Sita di komentar foto facebook itu. Nah setelah saya konfirmasi dan mendengar cerita dari sisi Sita, saya pun akhirnya mengerti ternyata benar apa kata suami saya yang berpendapat "Ah ini mah paling juga salah paham aja" ketika saya tunjukkan ss-an yang dikirim Tika.

Saya percaya dengan Dipa bukan karena dia teman dekat saya, tapi karena saya juga disini melihat perbedaan orang yang bijak dan kurang bijak dalam menyikapi masalah. Orang bijak harusnya taat pajak dong, selain itu dia juga harus bijak dalam memilah dan memilih kata- kata. Ya toh?

Kata- kata kasar yang diucapkan apalagi dituliskan dalam komentar media sosial, selamanya akan menjadi rekam jejak kita. Kalaupun sudah dihapus misalnya, bagaimana dengan ss yang sudah menyebar? 
 
Nah ada hal yang saya pelajari dari peristiwa kali ini bahwasanya sangat penting bagi kita untuk menjaga kata- kata kepada siapapun, baik kepada teman apalagi kepada anak. Kata- kata yang terucap dari seseorang menurut saya merupakan cerminan dari orang itu sendiri. Mungkin saya bilang begini karena saya pun pernah merasa terlalu banyak berkata- kata dan ketika saya sadar saya terlalu banyak berkata- kata, maka yang saya rasakan adalah semakin besar lah rasa bersalah saya.

Jangan juga artikan bahwa saya mendukung aksi diam. Tidak. Hanya saja, berhati- hatilah dalam berkata- kata, pilihlah dengan bijak kata- katamu. Selain karena mulutmu harimaumu, ternyata sering berkata kasar juga banyak dampak negatifnya lho. Ada 5 dampak negatif berkata kasar seperti yang saya lansir dari idntimes.

Ini dia dampak negatif kalau kamu terlalu sering berkata kasar.

1. Sulit menemukan hal positif dalam Hidup 

Terlalu sering mengumpat dan berkata negatif, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri, akan membuat kamu sulit menemukan hal positif atau hal baik yang ada pada dirimu sendiri, bahkan kamu pun akan kesulitan untuk sekedar mengakui kebaikan yang dilakukan orang lain.
 

2. Dikucilkan 

Orang yang suka berkata kasar akan dipandang sebagai orang yang kurang cerdas karena ketidakmampuannya dalam menghadapi lingkungan dengan baik. Marah terhadap suatu hal boleh saja, semua orang pasti juga pernah merasa kecewa, namun kamu juga perlu untuk belajar tenang menghadapi segala permasalahan. Karena semakin sering keluar kata- kata kasar dari mulutmu, maka akan semakin buruk juga pandangan orang terhadap diri kamu, akibatnya banyak orang mengucilkan kamu karena terlalu sering berkata negatif dalam hidup.

3. Sulit mendapatkan ketenangan dalam hidup 

Karena orang yang suka ngomong kasar dipenuhi dengan pikiran dan perasaan negatif, maka akan sulit merasakan ketenangan dalam hidup. Pasalnya, kedamaian hidup hanya akan didapat kalau banyak hal positif pula yang kamu lakukan dalam hidup, bukan?
 

4. Sulit mencapai keberhasilan dalam hidup 

Dampak lanjutan dari pikiran, perasaan, maupun perkataan yang selalu negatif, sehingga ketenangan hidup tidak pernah didapat, bagaimana kamu mau mencapai keberhasilan kalau begitu?
 

5. Menurunnya Rasa Percaya Diri 

Kalau kamu adalah orang yang suka mencaci maki, berkata kasar, suka meneriakkan kata- kata negatif artinya justru kamu adalah orang yang tidak percaya diri. Kamu membuat orang lain seakan- akan lebih buruk dari dirimu padahal kata- kata buruk itu sendiri adalah cerminan asli dari si pelontar kata- kata. Belum lagi karena kamu terlalu sering berkata kasar, maka orang lain akan sulit menghormati dan mendukungmu sehingga kamu akan semakin merasa tidak percaya diri.

 
Nah itu dia lima dampak negatif kalau kamu terlalu sering berkata kasar. Mulai sekarang yuk kamu, Sita, aku, dan kita sama- sama mengubah kebiasaan buruk kita terutama dalam berkata- kata.

Semoga bermanfaat
Salam


4/15/2010

9 Alasan Mengapa Anak Muda Sulit Berpikir Out of the Box (with Pidi Baiq)

April 15, 2010

Ini merupakan tulisan yang pernah saya tulis ketika masih belia haha tulisan tahun 2010 yang menurut saya sayang untuk dibuang karena sepertinya akan bermanfaat untuk orang lain karena ada nasihat dari penulis Pidi Baiq di dalamnya yaitu berupa 9 alasan kenapa kita sulit mengubah pola pikir.


Cekidot..


Saya mungkin bukan orang yang pandai berpikir.

Namun kata dosen saya, jika saya berpikir bisa, saya pasti bisa.

Tapi bagaimana mau bisa? Jika berpikir saja saya tidak pandai.

Untuk yang satu ini tidak perlulah kita pandai2 dalam berpikir bahwa kita bisa. Cukup tanamkan sugesti positif dalam diri Anda bahwa Anda Hebat, maka Anda akan menjadi hebat.

Saya menulis tentang pola pikir adalah semata- mata juga karena ingin mencoba mengubah pola pikir saya yang masih biasa- biasa saja, jarang temui cara untuk berpikir luar biasa, yang disebut dengan “thinking out of the box” atau bahasa gaulnya itu “nyeleneh”, tapi nyeleneh dalam arti positif.


Terinspirasi dari dosen mata kuliah Organizational Behavior (OB) yang sempat membahas bahwa penting bagi kita untuk melihat berbagai hal atau masalah dari sudut pandang yang berbeda dari sisi yang biasa dilihat orang lain, orang seperti ini akan sangat dinantikan kehadirannya di setiap pertemuan/ rapat penting dalam organisasi, begitu kata beliau.

Terinspirasi juga dari buku- buku yang saya baca seperti tersebut dibawah ini :
  • "Maryamah Karpov" by Andrea Hirata, di buku ini Lintang berkata kepada Ikal, “Semua kesulitan dapat dihadapi dengan mengubah sudut pandang, boi”. Gue suka gaya loh, Lintang mamen… :D
  • "Drunken Molen", "Drunken Mama", "Drunken Marmut", dan "Drunken Monster" by Pidi Baiq, buku ini unik, gokil dan menghibur, lucu tapi sangat menginspirasi dan sarat makna. Berisi catatan harian pengarangnya, Bang Haji Pidi Baiq, di dalamnya penuh dengan ketidakbiasaan dan keisengan hari- harinya. Pidi Baiq juga selalu punya cara yang hebat, unik, gokil, amazing lah untuk selalu dapat bersedekah dan menyambung silaturahmi dengan siapa saja.

Saya sempat menemukan cara original saya sendiri untuk mengubah pola pikir saya, yaitu, saya mungkin harus mengingat apa yang dilupakan orang lain, dan melupakan apa yang diingat orang lain.


Artinya, saya harus memikirkan apa yang tidak terpikirkan oleh orang lain dalam hal positif, dan saya harus melupakan apa yang diingat orang lain dalam hal negative. Bagaimana menurut anda? Teori ini saya beri nama TEORI MOLEN BERPIKIR 2010 ;D

Adapun wawancara saya kepada Bang Haji Pidi Baiq mengenai masalah mengubah pola pikir ini, Beliau menjawabnya sebagai berikut:

“Untuk mencapai suatu tujuan, sejauh bukan hal mutlak sbg sebuah ketentuan dari agama, pasti tidak cuma ada satu cara untuk mencapainya.


Kebanyakan kita lebih suka ambil cara yang umum, atau cara yang bersesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh buku HOW TO.

Karena apa?

Nah ini dia 9 alasan mengapa anak muda sulit berpikir out of the box


  1. Karena kita sepertinya menganggap hidup ini eksak, yang harus sesuai dan sejalan dengan rumus

  2. Karena kita tak mau susah bereksperimen mencari cara yang lain, atau kebetulan tak bisa cari cara yang lain

  3. Karena kita ini memang manusia-manusia latah keblinger

  4. Karena kita ini manusia bermental follower,

  5. Karena kita ini berguru pada para almarhum,

  6. Karena kita ini memang dididik untuk menjadi seragam, untuk percaya bahwa Kebenaran ada di luar diri kita, yaitu Kunci Jawaban namanya. Bahkan ironisnya kita dianjurkan menggali ilmu PENGETAHUAN Einstein yang Einsteinnya sendiri malah bilang IMAGINASI lebih penting daripada ilmu PENGETAHUAN.

  7. Karena di sini hak individu tak mendapati tempat, menjadi wajib harus hidup seragam termasuk isi kepalanya, harus mau sama sependapat betapa pun hal itu salah, karena diyakini bahwa salah kali salah toh adalah benar (tak peduli meskipun benar itu bukan sebagai sebuah Kebenaran).

  8. Karena kita tak mau dianggap beda, sebab takut dimusuhi dan dijauhi, meskipun kita bukan bermaksud sekedar ingin berbeda.

  9. Karena kita tak sehebat dan sekuat rasulku, Muhammad, ketika dia tetap tegar bersikukuh kepada K-ebenaran meskipun dianggap dirinya salah karena tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakini kaumnya saat itu, karena dianggap tidak sesuai dengan adat istiadat dan BUDAYA BANGSA nenek moyangnya. Bahkan dia tetap konsisten dengan Kebenaran meskipun dianggapnya aneh dan gila oleh masyarakat umum suku Quraisy pada saat itu. Juga Isa, juga Musa, juga lain-lainnya.”


Begitu itu katanya Surayah Haji Pidi, paham gak?? Semoga paham, jika tidak pun, ya semoga tetap paham.

Dapatkah cara berpikir seperti ini diterapkan dalam kehidupan sehari- hari? Saya rasa Anda sudah tahu bahwa ini memang tidak mudah. Namun seperti yang telah kita bahas di awal bahwa jika kita berpikir ini mudah, maka semua akan terasa mudah.

Akan tetapi hal ini dapat dilatih,
coba kita tengok, sebenernya ada banyak cara untuk menyelesaikan satu masalah yang mungkin anda miliki. Hanya saja, apakah kita cukup BERANI untuk memulai sesuatu yang baru? Apakah kita cuma ingin jadi BIASA? Ataukah LUAR BIASA?

Kalo kata gue mah, sayang- sayang banget lah kalo kita hidup cuma mau jadi BIASA. Hidup kan cuma sekali dan ini cuma sebentar, masa mau dilewatin dengan BIASA aja? Kita memang gak selalu bisa mendapatkan kehidupan yang LUAR BIASA, tapi pola pikir kita selalu bisa mendapatkannya.

Seperti halnya para ilmuwan yang mampu berinovasi walau dengan beribu kegagalan (bayangin, beribu2 kegagalan!!!), walau pada zamannya yang tidak berteknologi, walau dengan kebisuannya, ketuliannya, semua kekurangan yang mestinya kita bisa menjadi LEBIH BISA daripada mereka.

Okay…gak usah jauh- jauh kita ngeliat yang jauh. Lihat bagaimana cara kita menyelesaikan masalah dan bagaimana kita melihat suatu hal yang ada, apakah kita mencoba untuk membuatnya menjadi sederhana atau membuatnya malah semakin rumit??

Hmmm… COBA PIKIR!! Apakah anda memandang semua hal yang anda miliki adalah BIASA sehingga memperlakukan mereka dengan BIASA sampai anda harus menyesali dan menyadari bahwa semua hal yang anda miliki adalah LUAR BIASA saat itu tidak lagi menjadi milik anda???

*bener gak sih??

But it’s your life, so it’s your choice, and of course, it’s time to open your mind, talk less, just do it.


Nah itu dia tulisan saya tentang mengubah pola pikir satu dekade lalu.


Adapun yang ingin saya tambahkan saat ini adalah mengenai perbedaan pandangan masing- masing orang tentang suatu hal baik yang "BIASA" maupun "LUAR BIASA". Artinya yang menurut kita BIASA bisa jadi menurut orang lain sudah LUAR BIASA, dan sebaliknya semua tergantung dari sudut pandang mana orang melihat.


Apalagi di jaman sekarang menurut saya, kita yang sudah cukup berani untuk menjadi diri sendiri pun sudah luar biasa. Karena sekarang betapa banyaknya orang yang mengikuti kebiasaan buruk temannya hanya karena ingin diakui dalam komunitas tersebut. Atau betapa banyaknya kaum milenial yang mendapat kesempatan untuk mampu mengubah negara ini namun kehilangan keberaniannya ketika sudah berada dalam kumpulan orang yang sudah nyaman dengan "kebiasaan lama".


So, anak muda perlu mengenali budaya dan kebiasaan bangsanya sendiri, mengidolakan artis luar negeri boleh, suka K-Pop boleh, suka drama Korea boleh, suka nonton barongsai boleh, tapi kita tetap harus mencintai negeri kita sendiri, mengenal budaya dan melestarikan adat istiadat negeri kita sendiri dan berusaha membangun negeri ini mulai dari hal kecil, mulai dari diri kita sendiri. Menurut saya itu saja sudah luar biasa kok.


Demikian semoga bermanfaat
Salam

3/10/2010

6 Fakta Tentang Rasa Kesepian

March 10, 2010
Setuju, semua orang pasti pernah merasa kesepian, sendirian, dan seperti gak ada orang yang peduli. Bahkan di tengah keramaian.

Siapa sangka mereka yang terlihat punya pergaulan yang luas pun pernah merasa sendiri dan kesepian.
Dan nyatanya kesepian dan kesendirian selalu menghantui pada saat mereka benar- benar membutuhkan seseorang disamping mereka.

Perasaan sendiri itu sering datang disaat kita lagi punya banyak masalah.

Yaitu saat kita membutuhkan seseorang untuk berbagi, namun mereka tidak ada disana.
Tiba- tiba mereka tidak lagi ada untuk kita. Tiba- tiba kita merasa tidak punya siapa- siapa lagi yang bisa dijadikan tempat bersandar.

Mungkin nyatanya kita tidak sendiri sampai terkadang kita pernah merasa sendiri di tengah keramaian.

Padahal perasaan sendiri dan kesepian muncul seiring keadaan sensitive dalam diri kita yang sedang tertimpa masalah.

Jadi, saya punya seorang teman satu almamater pas kuliah, teman lama sih dan kami nih gak deket. Katakanlah beda jurusan dan beda juga lingkaran pertemanannya walaupun saling mengenal yang hanya sebatas tegur sapa berlalu. Pandangan saya terhadap dirinya adalah dia itu termasuk mahasiswi populer, memang bukan salah satu dari yang berprestasi, tapi, populer alias temennya itu keliatannya banyak.

Apa pernah saya kepikiran dia akan kesepian dengan lingkaran pergaulan yang orang- orangnya terlihat baik dan asyik terhadap dia.

Sedangkan saya memandang diri saya sendiri ini ya hanyalah mahasiswi kupu- kupu (kuliah pulang kuliah pulang) yang biasa banget, yang temennya pun itu- itu aja, yang juga sukanya jadi mahasiswa kupu- kupu. Hehe

Suatu hari saya mendengar kabar bahwa teman saya yang termasuk mahasiswa populer itu meninggal dunia. Antara percaya gak percaya, masa sih? Memang sebelumnya orangtuanya meninggal, kemudian tidak lama dia yang meninggal tapi dengan cara bunuh diri.
Saya tentu saja kecewa mendengar kabar yang beredar walau sebenarnya dalam hati saya tetap gak yakin karena tidak melihat secara langsung. Apa benar dia bunuh diri? Tapi kenapa?

Yah, semua orang memang pernah merasakan kesepian bahkan di tengah kemakmuran hidupnya. Namun jika kita tidak sanggup menyikapinya dengan baik, maka selanjutnya yang terjadi adalah tindakan bunuh diri karena ketika rasa sepi muncul, maka timbullah berbagai asumsi negatif, “toh tidak ada yang peduli pada saya” atau “mungkin mereka akan sadar dengan kematian saya” atau asumsi lain yang gak kalah negatifnya.

MAKA jangan anggap remeh, tegur sapa Kita sangatlah penting.

Kita memang tidak tahu bagaimana teman- teman kita dapat tersenyum dan tertawa lepas padahal dalam hatinya ada sejumput luka yang tak kunjung sembuh, padahal di pikirannya banyak masalah membelit, padahal ia menderita, dan mungkin kalian gak tahu betapa berharganya tegur sapa, canda tawa, dan perhatian kalian bagi mereka.

Yuk kita mulai memperhatikan teman kita minimal keluarga terdekat kita lah, agar tidak terjadi lagi kehilangan teman atau saudara yang kita sayangi hanya karena ia merasa sendirian di dunia ini, merasa di dunia ini hanya ada dia dan segudang masalahnya.

Dari kejadian tersebut ada beberapa fakta kesepian yang dapat disimpulkan, yaitu

1. Rasa sepi tidak bergantung dengan seberapa banyak teman yang dimiliki

    Seperti yang saya ceritakan di awal bahwa orang populer sekalipun pasti pernah merasakan                    kesepian.

2. Kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda

    Nah beda halnya dengan kesepian, kesendirian merupakan kebutuhan seseorang untuk menyendiri        atau menjauh dari keramaian. Sedangkan kesepian bisa terjadi walau kita dikelilingi banyak orang.

3. Benar bahwa manusia itu mahluk sosial

    Manusia itu mahluk sosial and everybody knows that. Maka jangan biarkan rasa kesepian itu                menghantui karena itu berbahaya, sadari kamu kesepian jadi saat itu juga kamu harus keluar dan            melihat dunia, bersosialisasilah!

4. Benar bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur

    Seperti yang kita ketahui bahwa dalam agama, silaturahmi dapat memperpanjang usia, artinya umur     kita akan menjadi lebih berkah. Untuk itu agama pun sebenarnya sudah menyarankan untuk                    bersosialisasi agar diberi kemudahan jika kita memiliki urusan yang sulit karena kita orang yang            senang bersilaturahmi akan ada banyak kerabat dan teman yang akan datang menolong.

5. Kesepian itu berbahaya bahkan dapat membunuhmu

    Jangan biarkan kesepian itu terus menghantuimu dan membuatmu jadi semakin stress, atasi dengan        caramu yang bijaksana dan hindari berpikir sembrono.

6. Atasi kesepian dengan cara merenungkannya

    Bagaimana kita tau alasan kita kesepian kalau tidak merenungkan dan memikirkannya? Ma                    renungilah dan perbaiki diri kenapa kita bisa kesepian. Hidup ini singkat, kawan...


Kalau boleh mengutip, saya punya kutipan bagus dari Carmelia Elliot :

“Buatlah dirimu menjadi berkah bagi seseorang. Senyummu yang tulus dan tepukan di bahu mungkin bisa menarik seseorang dari tepi jurang.”



Yuk teman dan Buibu semua… kita latih diri kita untuk terus berpikir positif, untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Bukankah hidup ini anugerah, kenapa begitu cepat ingin kau akhiri?