Search This Blog
6 Pesan Moral Drama Korea Our Blues
Siapa yang belum nonton Drama Korea Our Blues?
Kalau belum, drakor ini asik ditonton sih, ceritanya cukup ringan karena seputar kehidupan sehari- hari masyarakat di pedesaan gitu, yaitu Jeju. Selain karena cast-nya yang bertabur bintang, yaitu ada Shin Min Ah, Kim Woo Bin, Han Ji Min, Lee Byung Hun, Cha Seong Won, dan lainnya, tapi juga ceritanya mengandung banyak pesan moral.
Oh ya, apalagi di Our Blues juga ada artis down syndrome pertama di Korea Selatan yaitu Jung Eun Hye. Hebat ya.
Drakor Our Blues ini terdiri dari 20 episode yang menceritakan beberapa kisah yang masing- masing kisahnya punya konflik tersendiri. Sesuai judulnya mungkin, Our Blues itu ya kesedihan kita, gitu kali ya. Bahwa iya, setiap individu tuh punya masalahnya sendiri- sendiri dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Walaupun kisahnya ada banyak dan tersendiri, namun semua berkaitan satu sama lain, dan ceritanya yang ringan sangat mudah dipahami. Jadi cocok banget buat ditonton pas santai.
Yak, justru dari cerita ringannya, Our Blues mengingatkan kita bahwa banyak hal dalam hidup yang patut kita syukuri, dan buat gw khususnya, nonton drakor our blues ini bikin gw mikir tentang...
Selagi orangtua masih ada, jangan pernah gengsi buat rajin mengunjungi, memberi hadiah atau sekedar bertanya kabar
Jangan ragu buat nyampein uneg- uneg kita ke sahabat, teman, orangtua, dan pasangan alih- alih terus dipendam
Berani berbuat harus berani bertanggungjawab, jangan kabur, perjuangkan, dan jangan lupa tobat
Kalau keadaan sudah semakin memburuk, jangan memaksakan kehendak, kamu harus punya plan B
Rasamu adalah Doa Sesungguhnya
Kehidupan sosial masyarakat di Pedesaan itu Seru Banget!
Menurut lo gimana? Ada yang mau nambahin?
Dampak Negatif Terlalu Sering Berkata Kasar

Ini dia dampak negatif kalau kamu terlalu sering berkata kasar.
1. Sulit menemukan hal positif dalam Hidup
2. Dikucilkan
3. Sulit mendapatkan ketenangan dalam hidup
4. Sulit mencapai keberhasilan dalam hidup
5. Menurunnya Rasa Percaya Diri
9 Alasan Mengapa Anak Muda Sulit Berpikir Out of the Box (with Pidi Baiq)
Ini merupakan tulisan yang pernah saya tulis ketika masih belia haha tulisan tahun 2010 yang menurut saya sayang untuk dibuang karena sepertinya akan bermanfaat untuk orang lain karena ada nasihat dari penulis Pidi Baiq di dalamnya yaitu berupa 9 alasan kenapa kita sulit mengubah pola pikir.
Saya mungkin bukan orang yang pandai berpikir.
Namun kata dosen saya, jika saya berpikir bisa, saya pasti bisa.
Tapi bagaimana mau bisa? Jika berpikir saja saya tidak pandai.
Untuk yang satu ini tidak perlulah kita pandai2 dalam berpikir bahwa kita bisa. Cukup tanamkan sugesti positif dalam diri Anda bahwa Anda Hebat, maka Anda akan menjadi hebat.
Saya menulis tentang pola pikir adalah semata- mata juga karena ingin mencoba mengubah pola pikir saya yang masih biasa- biasa saja, jarang temui cara untuk berpikir luar biasa, yang disebut dengan “thinking out of the box” atau bahasa gaulnya itu “nyeleneh”, tapi nyeleneh dalam arti positif.
Terinspirasi dari dosen mata kuliah Organizational Behavior (OB) yang sempat membahas bahwa penting bagi kita untuk melihat berbagai hal atau masalah dari sudut pandang yang berbeda dari sisi yang biasa dilihat orang lain, orang seperti ini akan sangat dinantikan kehadirannya di setiap pertemuan/ rapat penting dalam organisasi, begitu kata beliau.
Terinspirasi juga dari buku- buku yang saya baca seperti tersebut dibawah ini :
- "Maryamah Karpov" by Andrea Hirata, di buku ini Lintang berkata kepada Ikal, “Semua kesulitan dapat dihadapi dengan mengubah sudut pandang, boi”. Gue suka gaya loh, Lintang mamen… :D
- "Drunken Molen", "Drunken Mama", "Drunken Marmut", dan "Drunken Monster" by Pidi Baiq, buku ini unik, gokil dan menghibur, lucu tapi sangat menginspirasi dan sarat makna. Berisi catatan harian pengarangnya, Bang Haji Pidi Baiq, di dalamnya penuh dengan ketidakbiasaan dan keisengan hari- harinya. Pidi Baiq juga selalu punya cara yang hebat, unik, gokil, amazing lah untuk selalu dapat bersedekah dan menyambung silaturahmi dengan siapa saja.
Saya sempat menemukan cara original saya sendiri untuk mengubah pola pikir saya, yaitu, saya mungkin harus mengingat apa yang dilupakan orang lain, dan melupakan apa yang diingat orang lain.
Artinya, saya harus memikirkan apa yang tidak terpikirkan oleh orang lain dalam hal positif, dan saya harus melupakan apa yang diingat orang lain dalam hal negative. Bagaimana menurut anda? Teori ini saya beri nama TEORI MOLEN BERPIKIR 2010 ;D
Adapun wawancara saya kepada Bang Haji Pidi Baiq mengenai masalah mengubah pola pikir ini, Beliau menjawabnya sebagai berikut:
“Untuk mencapai suatu tujuan, sejauh bukan hal mutlak sbg sebuah ketentuan dari agama, pasti tidak cuma ada satu cara untuk mencapainya.
Kebanyakan kita lebih suka ambil cara yang umum, atau cara yang bersesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh buku HOW TO.
Karena apa?
Nah ini dia 9 alasan mengapa anak muda sulit berpikir out of the box
Karena kita sepertinya menganggap hidup ini eksak, yang harus sesuai dan sejalan dengan rumus
Karena kita tak mau susah bereksperimen mencari cara yang lain, atau kebetulan tak bisa cari cara yang lain
Karena kita ini memang manusia-manusia latah keblinger
Karena kita ini manusia bermental follower,
Karena kita ini berguru pada para almarhum,
Karena kita ini memang dididik untuk menjadi seragam, untuk percaya bahwa Kebenaran ada di luar diri kita, yaitu Kunci Jawaban namanya. Bahkan ironisnya kita dianjurkan menggali ilmu PENGETAHUAN Einstein yang Einsteinnya sendiri malah bilang IMAGINASI lebih penting daripada ilmu PENGETAHUAN.
Karena di sini hak individu tak mendapati tempat, menjadi wajib harus hidup seragam termasuk isi kepalanya, harus mau sama sependapat betapa pun hal itu salah, karena diyakini bahwa salah kali salah toh adalah benar (tak peduli meskipun benar itu bukan sebagai sebuah Kebenaran).
Karena kita tak mau dianggap beda, sebab takut dimusuhi dan dijauhi, meskipun kita bukan bermaksud sekedar ingin berbeda.
Karena kita tak sehebat dan sekuat rasulku, Muhammad, ketika dia tetap tegar bersikukuh kepada K-ebenaran meskipun dianggap dirinya salah karena tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakini kaumnya saat itu, karena dianggap tidak sesuai dengan adat istiadat dan BUDAYA BANGSA nenek moyangnya. Bahkan dia tetap konsisten dengan Kebenaran meskipun dianggapnya aneh dan gila oleh masyarakat umum suku Quraisy pada saat itu. Juga Isa, juga Musa, juga lain-lainnya.”
Begitu itu katanya Surayah Haji Pidi, paham gak?? Semoga paham, jika tidak pun, ya semoga tetap paham.
Dapatkah cara berpikir seperti ini diterapkan dalam kehidupan sehari- hari? Saya rasa Anda sudah tahu bahwa ini memang tidak mudah. Namun seperti yang telah kita bahas di awal bahwa jika kita berpikir ini mudah, maka semua akan terasa mudah.
Akan tetapi hal ini dapat dilatih,
coba kita tengok, sebenernya ada banyak cara untuk menyelesaikan satu masalah yang mungkin anda miliki. Hanya saja, apakah kita cukup BERANI untuk memulai sesuatu yang baru? Apakah kita cuma ingin jadi BIASA? Ataukah LUAR BIASA?
Kalo kata gue mah, sayang- sayang banget lah kalo kita hidup cuma mau jadi BIASA. Hidup kan cuma sekali dan ini cuma sebentar, masa mau dilewatin dengan BIASA aja? Kita memang gak selalu bisa mendapatkan kehidupan yang LUAR BIASA, tapi pola pikir kita selalu bisa mendapatkannya.
Seperti halnya para ilmuwan yang mampu berinovasi walau dengan beribu kegagalan (bayangin, beribu2 kegagalan!!!), walau pada zamannya yang tidak berteknologi, walau dengan kebisuannya, ketuliannya, semua kekurangan yang mestinya kita bisa menjadi LEBIH BISA daripada mereka.
Okay…gak usah jauh- jauh kita ngeliat yang jauh. Lihat bagaimana cara kita menyelesaikan masalah dan bagaimana kita melihat suatu hal yang ada, apakah kita mencoba untuk membuatnya menjadi sederhana atau membuatnya malah semakin rumit??
Hmmm… COBA PIKIR!! Apakah anda memandang semua hal yang anda miliki adalah BIASA sehingga memperlakukan mereka dengan BIASA sampai anda harus menyesali dan menyadari bahwa semua hal yang anda miliki adalah LUAR BIASA saat itu tidak lagi menjadi milik anda???
*bener gak sih??
But it’s your life, so it’s your choice, and of course, it’s time to open your mind, talk less, just do it.
Nah itu dia tulisan saya tentang mengubah pola pikir satu dekade lalu.
Adapun yang ingin saya tambahkan saat ini adalah mengenai perbedaan pandangan masing- masing orang tentang suatu hal baik yang "BIASA" maupun "LUAR BIASA". Artinya yang menurut kita BIASA bisa jadi menurut orang lain sudah LUAR BIASA, dan sebaliknya semua tergantung dari sudut pandang mana orang melihat.
Apalagi di jaman sekarang menurut saya, kita yang sudah cukup berani untuk menjadi diri sendiri pun sudah luar biasa. Karena sekarang betapa banyaknya orang yang mengikuti kebiasaan buruk temannya hanya karena ingin diakui dalam komunitas tersebut. Atau betapa banyaknya kaum milenial yang mendapat kesempatan untuk mampu mengubah negara ini namun kehilangan keberaniannya ketika sudah berada dalam kumpulan orang yang sudah nyaman dengan "kebiasaan lama".
So, anak muda perlu mengenali budaya dan kebiasaan bangsanya sendiri, mengidolakan artis luar negeri boleh, suka K-Pop boleh, suka drama Korea boleh, suka nonton barongsai boleh, tapi kita tetap harus mencintai negeri kita sendiri, mengenal budaya dan melestarikan adat istiadat negeri kita sendiri dan berusaha membangun negeri ini mulai dari hal kecil, mulai dari diri kita sendiri. Menurut saya itu saja sudah luar biasa kok.
6 Fakta Tentang Rasa Kesepian
Siapa sangka mereka yang terlihat punya pergaulan yang luas pun pernah merasa sendiri dan kesepian.
Dan nyatanya kesepian dan kesendirian selalu menghantui pada saat mereka benar- benar membutuhkan seseorang disamping mereka.
Perasaan sendiri itu sering datang disaat kita lagi punya banyak masalah.
Yaitu saat kita membutuhkan seseorang untuk berbagi, namun mereka tidak ada disana.
Tiba- tiba mereka tidak lagi ada untuk kita. Tiba- tiba kita merasa tidak punya siapa- siapa lagi yang bisa dijadikan tempat bersandar.
Mungkin nyatanya kita tidak sendiri sampai terkadang kita pernah merasa sendiri di tengah keramaian.
Padahal perasaan sendiri dan kesepian muncul seiring keadaan sensitive dalam diri kita yang sedang tertimpa masalah.
Jadi, saya punya seorang teman satu almamater pas kuliah, teman lama sih dan kami nih gak deket. Katakanlah beda jurusan dan beda juga lingkaran pertemanannya walaupun saling mengenal yang hanya sebatas tegur sapa berlalu. Pandangan saya terhadap dirinya adalah dia itu termasuk mahasiswi populer, memang bukan salah satu dari yang berprestasi, tapi, populer alias temennya itu keliatannya banyak.
Apa pernah saya kepikiran dia akan kesepian dengan lingkaran pergaulan yang orang- orangnya terlihat baik dan asyik terhadap dia.
Sedangkan saya memandang diri saya sendiri ini ya hanyalah mahasiswi kupu- kupu (kuliah pulang kuliah pulang) yang biasa banget, yang temennya pun itu- itu aja, yang juga sukanya jadi mahasiswa kupu- kupu. Hehe
Suatu hari saya mendengar kabar bahwa teman saya yang termasuk mahasiswa populer itu meninggal dunia. Antara percaya gak percaya, masa sih? Memang sebelumnya orangtuanya meninggal, kemudian tidak lama dia yang meninggal tapi dengan cara bunuh diri.
Saya tentu saja kecewa mendengar kabar yang beredar walau sebenarnya dalam hati saya tetap gak yakin karena tidak melihat secara langsung. Apa benar dia bunuh diri? Tapi kenapa?
Yah, semua orang memang pernah merasakan kesepian bahkan di tengah kemakmuran hidupnya. Namun jika kita tidak sanggup menyikapinya dengan baik, maka selanjutnya yang terjadi adalah tindakan bunuh diri karena ketika rasa sepi muncul, maka timbullah berbagai asumsi negatif, “toh tidak ada yang peduli pada saya” atau “mungkin mereka akan sadar dengan kematian saya” atau asumsi lain yang gak kalah negatifnya.
MAKA jangan anggap remeh, tegur sapa Kita sangatlah penting.
Kita memang tidak tahu bagaimana teman- teman kita dapat tersenyum dan tertawa lepas padahal dalam hatinya ada sejumput luka yang tak kunjung sembuh, padahal di pikirannya banyak masalah membelit, padahal ia menderita, dan mungkin kalian gak tahu betapa berharganya tegur sapa, canda tawa, dan perhatian kalian bagi mereka.
Yuk kita mulai memperhatikan teman kita minimal keluarga terdekat kita lah, agar tidak terjadi lagi kehilangan teman atau saudara yang kita sayangi hanya karena ia merasa sendirian di dunia ini, merasa di dunia ini hanya ada dia dan segudang masalahnya.
Dari kejadian tersebut ada beberapa fakta kesepian yang dapat disimpulkan, yaitu
1. Rasa sepi tidak bergantung dengan seberapa banyak teman yang dimiliki
Seperti yang saya ceritakan di awal bahwa orang populer sekalipun pasti pernah merasakan kesepian.2. Kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda
Nah beda halnya dengan kesepian, kesendirian merupakan kebutuhan seseorang untuk menyendiri atau menjauh dari keramaian. Sedangkan kesepian bisa terjadi walau kita dikelilingi banyak orang.3. Benar bahwa manusia itu mahluk sosial
4. Benar bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur
5. Kesepian itu berbahaya bahkan dapat membunuhmu
6. Atasi kesepian dengan cara merenungkannya
Kalau boleh mengutip, saya punya kutipan bagus dari Carmelia Elliot :
“Buatlah dirimu menjadi berkah bagi seseorang. Senyummu yang tulus dan tepukan di bahu mungkin bisa menarik seseorang dari tepi jurang.”
Yuk teman dan Buibu semua… kita latih diri kita untuk terus berpikir positif, untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Bukankah hidup ini anugerah, kenapa begitu cepat ingin kau akhiri?