Kamis-Jumat, 8-9 Mei 2025 - Keriweuhan yang Ngangenin!
Karena KBIH kami dapat jadwal keberangkatan di gelombang 2 alias di akhir- akhir keberangkatan yaitu tanggal 29 Mei 2025, jadilah kami alias si Neng dan Pakmi masih santai aja. Niatnya mau ngadain syukuran juga tapi ya belum janjian catering atau pengajian dll karena masih lama juga kan. Begitu juga dengan koper, masih kosong, persiapan juga belum paripurna masih scrolling shopee buat order segala tetek bengek yang dibutuhkan waktu itu. Sungguh kesantaian yang haqiqi waktu itu, bahkan belum ada yang tau kalau si Neng dan Pakmi mau pergi haji, apalagi memang kebanyakan individual ya tetangganya gak ada yang kepo maupun cepu gitu. Alhamdu? Lillah...
Tapi tak disangka tak dinyana, takdir Allah berkata lain, di sore Hari yang Kamis itu, Si Neng dikabarin sama pengurus KBIH kalau rombongan kami berangkatnya jadi tanggal 10 Mei 2025 dan tentu saja koper besar harus sudah ada di KBIH esok harinya yaitu tanggal 9 Mei 2025. Nah lho, panik gak? Panik lah masa ngga. Mana masih ada paket yang belum sampe rumah, mana pengumumannya sore menjelang maghrib begini.
Alhasil yang pertama si Neng lakukan adalah konfirmasi lagi, ini serius kayak gini tiba- tiba banget, berusaha nego, dll tapi qadarullah memang takdirnya begitu ternyata sudah fix gak bisa diganggu gugat sudah keputusan Kemenagnya. Oh baiklah, akhirnya kami pun belanja malam itu juga. Alhamdulillahnya, waktu itu ada adik dan keluarganya yang juga tinggal di Bandung jadi kami bisa menitipkan anak- anak dulu di sana supaya belanja dan packing bisa cepat selesai. Gak lupa juga ngabarin orangtua tentang perubahan mendadak ini yang akhirnya ternyata orangtua juga jadi melek semaleman gara- gara nyiapin bekel teri dan sambel cumi untuk bekal di tanah suci. LOve sekebOn.
![]() |
| Cemilan yang dibeli dadakan di Borma (Dok Pribadi) |
Malam itu juga kami beli makanan, cemilan ke Griya, mampir ke Unitag beli powerbank karena minjem kemana- mana ga ada yang berfungsi ceunah, terus juga sempet mampir ke uniqlo. MasyaAllah betapa riweuhnya malam itu, packing, ada yang lupa balik lagi ke borma, mikirin paket yang belum datang ya berdoa semoga besok datang jadi bisa dimasukkan ke koper kabin kalau yang besarnya sudah harus diantar.
Qadarullah alhamdulillah semua paket datang di tanggal 9 Mei, ini pas banget! Jadi gak ada paket yang terlambat ternyata. Koper besar anehnya bisa sampai ke tempat tepat waktu juga walau ya telatnya sedikit sih yang lain juga masih ada yang belum jadi meleset dari jadwal, yaiyalah dadakan gini ciga tahu bulat wae.
Tapi alhamdulillah, in the end mah semua aman terkendali 💯
Sabtu- Minggu, 10-11 Mei 2025 - Keberangkatan Penuh Haru
Finally waktunya berangkat, pakai batik haji dari rumah dan sebelumnya berfoto dulu bareng keluarga yang ikut mengantarkan. Alhamdulillah si Neng dan Pakmi sampai di Pusdikpal bener- bener telat karena macetnyaaa naudzubillah, banyak banget keluarga yang mengantarkan keluarganya untuk pergi haji sepertinya ke. Mepet waktu rombongan mau naik bis kami baru datang, jadi gak sempat mendengarkan pidato dulu. Sampe belum sempet pamit salaman sama keluarga yang nganter gara- gara kami telat, tapi ajaibnya, pas lagi ngantri toilet pas banget ketemu ayah yang langsung manggil yang lain jadi kita sempet pamitan disitu.
Bis berangkat menuju embarkasi Bekasi, kami duduk di aula dan menunggu dipanggil namanya untuk pemeriksaan dokumen dan pembagian kamar karena kami menginap dulu di embarkasi sembari menunggu pemeriksaan koper juga. Di sana, satu kamar diisi enam orang dan sayangnya air kamar mandinya kecil banget keluarnya tapi alhamdulillah sih aman- aman aja yang penting masih ada air, soalnya ada yang lebih parah airnya mati. Hihi
Btw pas di embarkasi ini, setrika listrik si Neng disita nih ga boleh masuk pesawat nantinya. Baru tau setiap maskapai punya kebijakan yang berbeda, karena waktu umroh pakai Emirates, setrika listrik diperbolehkan, namun kali ini pakai Saudia Airlines, ini setrika listrik dilarang. Alhasil disita dan disimpan dulu di embarkasi untuk nanti diambil kembali pas pulang haji. Jadi yauda, selain itu ada juga ya yang disitu rokoknya karena terlalu banyak membawa rokok.
Keesokan harinya di Hari Minggu, jam 19.03, rombongan kami sudah menunggu di bandara Soetta dari jam 18.22. Sampai akhirnya jam 20.35 kami pun naik pesawat sesuai nomor kursi yang sudah diberikan sebelumnya. Alhamdulillah Si Neng dan Pakmi dapat kursi bersebelahan dekat jendela jadi bisa lihat- lihat keluar jendela kali ada penampakan. Hiiiy canda.
Sejujurnya perjalanan ini dimulai dengan air mata, dimulai dari lambaian tangan keluarga saat bis berjalan menuju embarkasi, juga di pesawat saat lepas landas. Karena entah nanti kita benar- benar akan kembali ke tanah air lagi atau maut yang duluan menjemput, bener- bener gak tau, pasrah dan bismillah kami berniat menunaikan ibadah haji karena Allah ta'ala, jadikan kami haji yang mabrur. aamiin.



.jpeg)
