Katamu hidup itu belum bener- bener hidup kalo gak ada tantangan, kalo gak ada ujian, kalo gak ada sesuatu yang membuat kita menolaknya, atau yaa kamu biasa menyebutnya dengan "masalah" yang timbul karena adanya "salah", jadilah padanan kata "Maaaakkk Salaaah".
Begitu kira- kira
Kira- kira begitu
Kira- kira begitu
Dan kukira memang begitu
Dan kamu tau bahwasanya aku punya hidup yang flat, yaitu yang biasa aja, yaitu yang kata orang mah gak asik karena jangan jangan aku ini bukan orang beriman karena tidak diberi ujian dalam hidupnya.
Terimakasih untuk kamu yang berkomentar seperti itu, karena akhirnya sekarang ini kukira aku sedang diuji. Namanya Ujian Tengah Tahun karena terjadinya di tengah tahun.
Kenapa terjadinya di tengah tahun? Aku pun tak tau, mungkin tetanggamu tau.
Tetanggamu pasti tau bahwasanya Allah Maha Tau, tentang aku, kamu, si Paijo, si Marpuah, Pak RT, Pak RW, Bu Lurah, dan Pak Camat. Maaf saja untuk yang gak ke sebut karena aku malas menyebutkan semuanya sebab takut tulisanku tidak akan muat. Lagipula untuk apa aku sebut namamu? Namaku saja tidak kau sebut.
Oh iya betul, ujian buatku bukan hanya suatu peristiwa penting yang wajib dicatat sejarahnya, tapi juga bekal untuk aku hidup ke depannya bilamana umurku nanti panjang, mungkin umurku akan lebih panjang dari umurmu, atau mungkin juga umurmu yang lebih pendek dari umurku. Entahlah, lagi lagi benar apa yang dikatakan tetanggamu itu, Allah Maha Tau.
Let Go |
Adapun aku ini adalah sama denganmu, manusia juga, yang mana aku sering berbuat salah, apalagi lupa, juga egois, atau bosan. Tetapi kukira justru itulah yang membuat aku adalah benar benar manusia, bukan jin atau malaikat apalagi setan, seolah sengaja begitu supaya kamu percaya aku ada di dunia ini memang benar sebagai manusia dan bukanlah dalam rangka menyamar.
Selain itu, aku harus mendapat ujian untuk merasakan apa yang kamu bilang, hidup yang benar hidup. Ujian yang aku hadapi, kurasa semua itu datang seakan untuk aku pahami sesuai dengan apa yang telah tertulis di dalam kitab suciku yang mungkin sama dengan kitab sucimu.
Kamu bilang, iya, aku harus bisa melepaskan yang aku inginkan, mungkin ini yang terbaik. Ternyata benar, setelah aku melepas rasanya lega sekali. Sama halnya ketika kamu ingin BAB, kalau ditahan rasanya akan sakit namun ketika dilepas akan terasa leganya.
Kira kira begitu, maka lepaskan, ikhlaskan saja, semua akan temukan jalan. Yang kau benci, bisa jadi adalah yang terbaik menurut Allah. Juga yang kau cinta, bisa jadi adalah yang terburuk menurut Allah.
Lagi lagi kita hanyalah manusia dengan pikiran bodoh, tapi anehnya, walau bodoh kita sombong. Juga Allah adalah Tuhan Semesta Alam yang mana semua takdir-Nya pasti baik, meskipun membuat kita menangis.
0 comments:
Post a Comment