Di jaman dulu kala, hiduplah si neng yang suka sama seorang cowok yang juga hidup. Cowo ini, sebut saja dia Daon. Dengan si Daon, si neng gak ada kejelasan tentang mau dibawa kemana hubungan kita gitu, padahal waktu itu kita sama- sama udah hafal lagu armada tersebut lho wkwk. Gitu aja bangga.
Nah waktu itu setelah udah setahun nyanyi lagu armada sampe mulut berbusa, si neng galau, sedangkan si Daon kayaknya B aja. Akhirnya di tahun baru itu si neng curhat deh sama seekor katak, si Katak menyarankan si neng untuk bertanya dalam rangka memastikan kepada si Daon tentang lagu armada yang berjudul mau dibawa kemana hubungan kita jika kau terus menunda nunda. Panjang banget judulnya.
Eh welah dalah, bukannya ngomong baik- baik sama si Daon, eh si neng malah ngedumel dan ngomel sendiri membahas pikiran negatif yang ada di hati dan pikiran si neng yang kotor. Alhasil si neng malu sendiri padahal mendingan malu rame- rame biar gak malu.
Dan... itulah puncak dimana si neng merasa harus banget memperbaiki diri untuk lebih baik ke depannya terutama dalam manajemen emosi. Jangan- jangan EQ si neng scorenya ranking pertama DARI BAWAH saking jeleknya.
Waktu itu si neng berniat ikut latihan aikido karena katanya ngefek buat ngendaliin emosi, yap kamu bener banget Jenaaapp, itu cuma niat yang ditunda- tunda sampe akhirnya beneran ga jadi aikido sampe sekarang.
Oh iya, saking malunya sama si Daon, si neng sampe sholat tahajud dan istikharah demi menenangkan diri supaya gak lagi kepikiran. Hasilnya, seminggu kemudian si neng bisa hidup tenang lagi lho asli lupa malah si Daon ini pernah hidup apa engga.
Bonusnya, akhirnya jodoh yang gak dicari datang sendiri. Kamipun menikah dan hidup bahagia selamanya. Hahaha. Ralat. Singkat cerita, si neng sudah melahirkan seorang anak bayi soleha yang baru berusia 1 tahunan ketika...
Iklan Seminar
Di sore yang rabu itu, si neng liat iklan tentang sebuah seminar yang sangat menarik di salah satu grup telegram, di iklan itu disebutkan keuntungan yang akan didapat kalau ikut seminarnya. Ya, salah satunya adalah yang sangat si neng cari, yaitu manajemen emosi. InsyaAllah kalau ada keuntungan yang lain itu hanya bonus. Pikir si neng dalam hati (aneh ya si neng mikir pake hati, bukan otak wkwk).
Apalagi si neng udah jadi seorang istri dan seorang ibu yang gak lagi nyanyi lagu armada, tapi cukup terngiang sebuah hadist.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. At-Tirmidziy no. 3895).
Jadi, dengan pandangan berapi- api lurus ke depan, ku busungkan dada dan mulai...
Curhat ke Pakmi
Saat sedang berada di mobil yang sedang menanjak di tanjakan paling menukik sekelurahan itu, si neng mulai menyampaikan keinginannya kepada Pakmi.
"Pakmi, neng mau ikut seminar, bagus itu seminarnya bla bla bala bala", kata si neng nyerocos teroosss sampe ujung berung.
"Oh bagus itu, sok aja abi mah dukung. Bukan seminar aliran sesat kan? Wkwk", kata Pakmi menyetujui, walau harus memastikan tampang bloon seperti si neng ini tidak akan menjadi korban aliran sesat. Behaha.
Akhirnya tanpa tedeng aling- aling bambu, si neng pun daftar seminar bootcamp seharga 8,5jt ituu, fyuh tapi lega banget untung rupiah bukan poundsterling.
Oh iya bener kamu ineemm, ini seminar bootcamp, jadi seminarnya diadakan di sebuah hotel, waktu itu bertempat di Hotel Horison Bandung, selama 3 hari 2 malam, tapi please isi bootcamp nya beneran bagus banget. Si neng sempet nulis juga di sini.
Seminarnya Mirip ESQ
Banyak yang bilang seminarnya mirip kayak ESQ. Emang keliatannya sih begitu, kek yang cuma buat orang yang emang beneran mau memperbaiki diri, emang niat investasi ke diri sendiri, emang seniat itu mau berubah jadi lebih baik. Tapi tentunya masing- masing yang datang punya niat beda- beda, contohnya si neng niatnya biar ga malu sendiri lagi. Yaelah neng.
Selain itu, karena harganya yang lumayan, yang ikut seminar ini juga kebanyakan pengusaha, seperti si neng yang juga pengusaha dan pekerja keras karena harus kerja berangkat pagi pulang maghrib. Ahaha.
Terus Apa Istimewanya?
Suatu hari, ada seorang Guru berkata kepada muridnya yang mengeluh karena merasa sudah berdoa tapi doanya tidak kunjung terkabul.
"Kamu beriman pada Allah?", tanya si guru.
"Iyalah gur", jawab muridnya.
"Lha terus kenapa kamu cancel doamu sendiri?", tanya guru lagi.
"Maksudnya gimana gur?", jawab muridnya cengoh.
"Kamu berdoa meminta kepada Allah, tapi hatimu masih ragu, logikamu masih berjalan, kamu masih sok pintar, padahal Allah Maha Mengabulkan doa", jawaban si guru membuat muridnya terdiam terpaku tertancap tajam ke tembok tetangga.
"Jadi, saya harus gimana guru?", jawab si murid masih cengoh.
"Ai ujang teh nya, percaya lah 1000% sama Allah, Jang..", jawab guru sambil pergi meninggalkan Ujang yang masih terpaku di tembok tetangga.
Ternyata si murid namanya Ujang, gais. Wkwk.
Btw itu tadi hanya prolog aja sih ya, hehe.
Membahas sedikit tujuan si neng nulis ini adalah pengen berbagi aja bahwa ilmu dari seminar ini terlaluuuu sayaaangg disimpen sendiri. Next part ya kita lanjut, rasanya udah kebanyakan nulis di sini gara- gara cerita lagu Armada.🤣😅😅😅
0 comments:
Post a Comment