Search This Blog

Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

7/01/2020

Bagaimana Cara Tenang Menjalani Proses Persalinan

July 01, 2020
Melahirkan merupakan momen yang pasti paling berkesan buat Buybu. Ya nggak Buy?

Teman Ami yang bukan dokter obgyn pernah mengatakan opininya bahwa bagaimana cara masing- masing Buybu dalam menyikapi dan menikmati proses persalinan merupakan jati diri Buybu yang sebenarnya.

Ami rasa pendapatnya merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena menurut Ami, sedikit ada benarnya juga Buybu. Buybu yang tidak setuju bisa kirim email ke Ami yaa. Hehe

Kenapa Ami agak sedikit setuju dengan pendapat teman Ami yang bukan dokter obgyn itu?

Karena yang Ami tau dan Ami pernah lihat, memang masing- masing Ibu berbeda cara dan sikapnya dalam menghadapi proses persalinan atau dengan kata lain dalam menikmati sakitnya kontraksi.

Ada Buybu yang ketika kontraksi malah teriak- teriak bahkan tidak malu malah berkata kasar kepada suaminya.

Ada Buybu yang ketika kontraksi menangis.

Ada Buybu yang ketika kontraksi hanya melakukan olah napas berusaha untuk tenang.

Ada Buybu yang ketika kontraksi kalem aja.

Ya, semua bergantung pada ambang nyeri Ibu. Tentu saja karena masing- masing orang punya perbedaan atas kesanggupannya dalam menahan nyeri.

Nah, tapi sebisa mungkin yuk ah kita mulai usaha kita untuk menjadi Ibu yang baik, memberi contoh yang baik, memberikan yang terbaik bahkan ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

Hindari omongan kasar apalagi ketika persalinan Buybu, daripada berteriak dan berkata kasar lebih baik berdoa agar persalinan lancar.

Nah bagaimana caranya agar tetap tenang walaupun kontraksi sangat luar biasa nyeri terasa?


Berdasarkan pengalaman Ami di tulisan ini Cerita Melahirkan: Induksi Tiga Labu, yang alhamdulillah mampu terlewati dengan tenang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, ini dia

Tips bagaimana cara tenang menjalani proses persalinan:


1. Ingat bahwa Buybu sedang berjihad

Kalau jihadnya kaum laki- laki adalah berperang, maka jihadnya wanita adalah ketika melahirkan. Ingatlah bahwa pahala yang didapatkan oleh seorang ibu yang melahirkan sama dengan pahala jihad yang begitu besarnya Buy. Insya Allah dengan mengingat ini, hati kita akan berpasrah dan ikhlas sehingga bisa tenang melalui prosesnya.

2. Tidak ada yang dapat mengerti rasanya kecuali diri kita sendiri

Karena yang merasakan sakitnya hanya Buybu, yaa rasanya percuma aja Buybu ngeluh dengan berteriak, menangis, atau marah- marah karena tidak ada yang tau bagaimana sakitnya kecuali kita sendiri, Buy. Kalau Buybu berteriak atau marah- marah yang ada nanti malu sendiri. Ingat Buy, ini baru awal baru petualangan kita sebagai Ibu lho. Hihi

3. Semakin banyak mengeluh, semakin sakit terasa

Buybu pasti sudah mengenal pepatah orang bijak yang mengatakan bahwa semakin kita mengeluh dan membandingkan hidup kita dengan yang lebih mudah, akan semakin berat pula rasanya beban kita. Yap, itu memang benar adanya Buy. Ingatlah ketika Buybu sedang merasakan luar biasanya kontraksi bahwa tidak semua wanita bisa merasakan luar biasanya menjadi Ibu.

4. Kalau Buybu lain bisa, kenapa kita nggak?

Ini juga merupakan salah satu afirmasi yang menguatkan waktu Ami menahan luar biasanya kontraksi dengan induksi sebanyak 3 labu. Sebelum melahirkan, Ami mendengar cerita langsung dari seorang teman yang tubuhnya tergolong mungil, imut- imut, namun bisa melahirkan secara normal. Karena itulah, ketika Ami melahirkan dan merasakan kontraksi yang luar biasa, Ami teringat dengan wanita ini dan langsung terpacu semangatnya Buy. Kalau dia aja bisa, harusnya saya pun bisa.

5. Ajak bicara bayi kita

Bayi atau janin yang ada dalam kandungan pada dasarnya dapat merasakan juga yang kita rasakan dan dapat mengerti juga apa yang kita katakan. Maka dari itu banyak ahli yang sependapat mengenai pentingnya mengajak bicara janin dalam kandungan. Pun saat momen proses persalinan sedang berlangsung, ajak bayi berkomunikasi, beritahu padanya bahwa sebentar lagi kita akan bertemu dan Ibu sudah tidak sabar melihatmu mirip siapa, jadi ayo kita berjuang sama- sama ya nak...

6. Bicara pada diri sendiri dan berikan afirmasi positif

Nah ini sih sepertinya konklusi dari semua poin di atas Buy. Semua poin di atas sebenarnya berisi sugesti positif dan afirmasi agar diri kita mampu tenang menghadapi proses melahirkan yang notabene bikin Buybu cemas apakah dapat melaluinya dengan kalem dan lancar. Pada kenyataannya yang terjadi akan sesuai dengan apa yang Buybu pikirkan selama ini.

So, itu dia 6 tips dan cara tenang melalui proses persalinan, intinya sih berpikir positif ya Buy. Ami doakan semoga yang mau lahiran dilancarkan, dimudahkan, diringankan, disehatkan ya Buy. Aamiin.

Semoga bermanfaat.
Salam
Amikimi

6/23/2020

Tips Menyapih dengan Cinta

June 23, 2020
Ada seorang Mama yang memiliki balita berusia 2,5 tahun namun belum juga disapih, belum berhenti menyusui. Balita tersebut merupakan anak bungsu yang sebenarnya tidak diharapkan. Sang Mama sudah mencoba berbagai macam cara untuk menyapih si anak dengan memberikan sesuatu yang pahit atau apapun di payudaranya agar si anak tidak mau lagi menyusu, tapi sang anak tetap tidak bisa lepas dari menyusu. Sampai akhirnya, sang Mama pun menitipkan anaknya kepada sang nenek untuk disapih.

Si anak ini ingat sekali momen itu hingga ia bertumbuh dewasa, momen ketika sang Mama bermuka masam, wajah yang berpura- pura marah dan membenci putranya sebelum ia pergi berlalu meninggalkan sang putra yang masih balita untuk tinggal bersama sang nenek.

Enam bulan berlalu tanpa sang Mama tentu bukan waktu yang sebentar, apalagi semuanya begitu mendadak bagi sang anak untuk melewati hari- hari yang biasanya dilalui bersama sang Mama. Walau seringkali melakukan panggilan video namun telah lanjur tertanam di pikiran sang anak bahwa ibunya membencinya jadi bagaimana mungkin ia tidak membenci.
Satu hal yang Ami tangkep dari cerita di atas adalah bahwa seorang anak walau masih sangat belia usianya bahkan sejak dari dalam kandungan, ia mampu merasakan, memahami, dan menyerap informasi di sekitarnya. Jadi ketika sang Ibu berkata apapun kepada si anaknya yang masih bayi, si bayi sebenarnya memahami apa yang dikatakan si Ibu dan semua tertanam di alam bawah sadarnya, terus tersimpan disitu hingga dia beranjak dewasa.

Ada cara menyapih yang lebih bijaksana menurut Ami yaitu menyapih dengan cinta, tanpa bohong dengan mengolesi payudara dengan sesuatu agar anak tidak suka, tanpa juga harus berpura- pura dan berkata yang mengada- ada kepada anak.

Bagaimana caranya?

Ingat yang tadi Ami katakan bahwa seorang bayi sebenarnya mengerti apapun yang dikatakan ibunya. Maka manfaatkan itu, Buy.
Ini dia tips bagaimana menyapih dengan cinta:

1.    Hindari berbohong
Mengolesi payudara dengan brotowali agar pahit dan anak tidak suka mungkin sudah lazim kita dengar bahwa ini merupakan cara mudah menjauhkan bayi dari “nenen”, namun hal ini sama saja Buybu membohongi sang bayi yang secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi psikologis bawah sadar sang anak.

2.    Komunikasikan Pelan- pelan
Bayi sebenarnya mengerti apa yang Buybu katakan, jadi coba katakan kepadanya pelan- pelan bahwa dirinya sudah besar jadi sudah waktunya untuk minum susu dari gelas, atau karena dirinya sudah besar dan nenen itu cuma untuk bayi. Perlahan ia pasti mengerti apa yang dimaksud sang ibu.

3.    Lakukan Secara Perlahan
Bukan hal yang mudah untuk menyapih anak, baik bagi ibu maupun bagi sang bayi, apalagi jika melakukannya secara mendadak. Jadi sapihlah anak secara perlahan, mulai kurangi menyusui di waktu tertentu, ajak dia main saat ingin menyusui, tawarkan makanan atau cemilan sebelum jam ia menyusu agar perutnya sudah keburu kenyang sehingga berkurang juga keinginannya menyusu. Pelan- pelan saja karena sebenarnya anak bayi telah mengerti apa yang Buybu katakan dan apa yang Buybu lakukan untuknya.

4.    Tetap Curahkan Cinta dan Kasih Sayang
Bagi sang Ibu, menyusui merupakan momen yang paling membahagiakan, begitu pula yang dirasakan sang anak. Ketika menyusui, anak merasakan kenyamanan dan kehangatan dekapan ibu sehingga berat rasanya untuk meninggalkan momen yang luar biasa indah ini. Namun walaupun anak harus berhenti menyusui, jangan pernah ibu pergi menjauhi anak. Tetaplah menjadi sosok terdekatnya, curahkanlah cinta dan kasih sayang yang lebih banyak dari biasanya, jangan sampai anak berpikir ibunya tidak ingin menyusuinya karena tidak sayang lagi. Selain itu, sang ibu juga harus lebih sabar dan lebih kuat dari si anak karena ikatan batin yang kental antara ibu dan anak sangat mempengaruhi bagaimana sikap anak dalam melewati fase ini.


Nah itu dia tips dari Ami, kalau Buybu sendiri bagaimana pengalaman Buybu dalam menyapih sang buah hati?



6/12/2020

Jangan Menikah! Sebelum Tau Visi dan Misi Pernikahan Calon Pasangan

June 12, 2020


Belakangan menikah muda memang sedang marak digaungkan di banyak media sosial. Tidak ada yang salah memang, malah bagus, hanya saja banyak anak muda yang jadi kepengen menikah muda tanpa mencoba memahami terlebih dahulu apa itu visi dan misi pernikahan, tujuan, bahkan bayangan mengenai rumah tangga seperti apa yang ingin mereka bangun.


 

Bukan berarti yang menulis pun lebih pengalaman, bukan yaaa, sekali lagi ah, BUKAN. Hanya saja Ami sekedar ingin berbagi saja dengan harapan agar kita tidak terlanjur basah dan tenggelam dalam biduk rumah tangga yang salah akibat terlalu cepat menilai cinta yang ternyata secepat itu berdusta.

 

Hihi apasi mi

 

Rasa cinta itu hal yang pasti dirasakan setiap insan, jadi semua orang pasti pernah merasakannya, yang berbeda adalah bagaimana masing- masing personal menyikapi perasaan tersebut. Ada yang diem- diem bae (kagak ngopi) dan banyak juga yang berani menunjukkannya.

 

Sedangkan pasangan yang sudah siap menikah, tidak ada waktu untuk membahas masalah perasaan karena pernikahan tidak hanya soal rasa tapi juga asa. Caelah..

 

Gini deh, pasangan yang memang siap nikah pastilah bukan kata- kata ini yang keluar dari mulutnya dan gak akan juga dia biarkan kata- kata ini keluar dari mulut pasangannya, jadi coret dia dari calonmu kalau masih berkata: "kita jalanin dulu aja" atau "aku suka kamu, mau gak jadi pacarku?" atau "kita kan udah lama deket, sebenernya kamu anggep aku apa?"

 

Pasangan yang sudah dewasa pasti tidak merasa perlu untuk mempertanyakan hubungan apa yang mereka jalin, karena jika dua insan sedang dekat, komunikasi intens, perhatian lebih, ya apalagi dong kalo bukan lagi pedekate????

 

Masalahnya pedekate juga terbagi menjadi dua, ada yang serius dan ada yang main- main, dan kita sebagai individu dewasa sebenarnya bisa menilai itu tanpa perlu mempertanyakannya. Jangan biarkan dirimu dikendalikan orang lain, yang punya kendali atasmu ya cuma dirimu sendiri.

 

Artinya yang main- main tinggalin, yang serius sikat! Hehe tapi sebelum disikat, visi dan misi pernikahan adalah hal penting yang harus kalian bahas, Gaes..

 

Visi adalah tujuan pernikahan sedangkan misi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pernikahan tanpa visi misi bagaikan perahu yang berlayar tanpa arah tujuan, tanpa peta, tanpa navigasi, dan hanya berlayar mengikuti kemana arah angin akan membawa, lalu ketika ada ombak dan badai, perahunya bingung gak tuh harus bagaimana??


 


Nah, dengan adanya visi misi yang telah dibahas dan disepakati bersama sebelum nikah, calon pasangan suami istri setidaknya telah mempunyai pedoman dan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana pernikahan yang dijalani nanti apakah telah sesuai dengan cita- cita dan harapan mereka atau masih jauh dari tujuan yang diimpikan.

Intinya adalah keterbukaan dari masing- masing calon pasangan, karena menikah bukan cuma sehari dua hari tapi selama- lamanya. Walaupun seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, visi misi bisa saja berubah, tapi setidaknya pasangan suami istri ini punya kepastian kemana pernikahan ini akan dibawa bahkan jika terjadi perubahan dalam hidup.

Semua pasangan benci ketidakpastian, bukan? Jadi, inilah ikhtiar kita dalam rangka memberi kepastian bagaimana menjalani hidup bersama untuk mencapai tujuan bersama bahkan ketika terjadi ketidakpastian dalam hidup.

Nah, kalau Aa atau Eneng- eneng mau bahas visi misi pernikahan jangan langsung disodorin pertanyaan, "Apa pendapatmu tentang pernikahan?" ya, takutnya jadi surprise aja sih.

Cukup dimulai dengan pertanyaan ringan dulu, seperti

"Hobi kamu apa?"

"Apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai?"

Setelah obrolan mengalir pasti akan tiba waktunya pembahasan mengenai pernikahan dan adapun hal- hal penting yang biasanya menjadi persoalan dalam pernikahan sehingga harus kita ketahui dan disepakati sebelum menikah adalah tentang keuangan, kebiasaan/ habit, cara mendidik anak, tempat tinggal, mertua, cita- cita dan keinginan pribadi, bagaimana hubungan dengan teman lawan jenis, kesehatan, bahkan perbedaan usia dan status sosial.

Banyak yang bilang mau nikah aja kok ya ribet banget pake visi misi segala. Karena lagi- lagi pernikahan bukan cuma sekedar ibadah semalam dua malam atau sehari dua hari tapi selamanya Neng. Ibarat ibadah solat yang cuma ibadah sehari semalam aja suka ada aja godaannya apalagi ibadah menikah yang selamanya.

Kok kesannya kita harus tau semua tentang calon pasangan sih kan dia baru calon?

Iya dong, hal ini perlu banget tapi bukan karena kita kepo, ini demi keutuhan rumah tangga yang akan dijalin. Hidup serumah dengan orang yang sebelumnya asing bagi kita tentu saja bukan hal mudah. Dalam taaruf pun sama, tidak serta merta langsung menikah, ada CV yang harus diisi lengkap, ada pertemuan dulu, ada obrolan, sampai ada kesepakatan masing- masing untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

Jadi, apa nih visi dan misi pernikahan-mu?

4/15/2010

9 Alasan Mengapa Anak Muda Sulit Berpikir Out of the Box (with Pidi Baiq)

April 15, 2010

Ini merupakan tulisan yang pernah saya tulis ketika masih belia haha tulisan tahun 2010 yang menurut saya sayang untuk dibuang karena sepertinya akan bermanfaat untuk orang lain karena ada nasihat dari penulis Pidi Baiq di dalamnya yaitu berupa 9 alasan kenapa kita sulit mengubah pola pikir.


Cekidot..


Saya mungkin bukan orang yang pandai berpikir.

Namun kata dosen saya, jika saya berpikir bisa, saya pasti bisa.

Tapi bagaimana mau bisa? Jika berpikir saja saya tidak pandai.

Untuk yang satu ini tidak perlulah kita pandai2 dalam berpikir bahwa kita bisa. Cukup tanamkan sugesti positif dalam diri Anda bahwa Anda Hebat, maka Anda akan menjadi hebat.

Saya menulis tentang pola pikir adalah semata- mata juga karena ingin mencoba mengubah pola pikir saya yang masih biasa- biasa saja, jarang temui cara untuk berpikir luar biasa, yang disebut dengan “thinking out of the box” atau bahasa gaulnya itu “nyeleneh”, tapi nyeleneh dalam arti positif.


Terinspirasi dari dosen mata kuliah Organizational Behavior (OB) yang sempat membahas bahwa penting bagi kita untuk melihat berbagai hal atau masalah dari sudut pandang yang berbeda dari sisi yang biasa dilihat orang lain, orang seperti ini akan sangat dinantikan kehadirannya di setiap pertemuan/ rapat penting dalam organisasi, begitu kata beliau.

Terinspirasi juga dari buku- buku yang saya baca seperti tersebut dibawah ini :
  • "Maryamah Karpov" by Andrea Hirata, di buku ini Lintang berkata kepada Ikal, “Semua kesulitan dapat dihadapi dengan mengubah sudut pandang, boi”. Gue suka gaya loh, Lintang mamen… :D
  • "Drunken Molen", "Drunken Mama", "Drunken Marmut", dan "Drunken Monster" by Pidi Baiq, buku ini unik, gokil dan menghibur, lucu tapi sangat menginspirasi dan sarat makna. Berisi catatan harian pengarangnya, Bang Haji Pidi Baiq, di dalamnya penuh dengan ketidakbiasaan dan keisengan hari- harinya. Pidi Baiq juga selalu punya cara yang hebat, unik, gokil, amazing lah untuk selalu dapat bersedekah dan menyambung silaturahmi dengan siapa saja.

Saya sempat menemukan cara original saya sendiri untuk mengubah pola pikir saya, yaitu, saya mungkin harus mengingat apa yang dilupakan orang lain, dan melupakan apa yang diingat orang lain.


Artinya, saya harus memikirkan apa yang tidak terpikirkan oleh orang lain dalam hal positif, dan saya harus melupakan apa yang diingat orang lain dalam hal negative. Bagaimana menurut anda? Teori ini saya beri nama TEORI MOLEN BERPIKIR 2010 ;D

Adapun wawancara saya kepada Bang Haji Pidi Baiq mengenai masalah mengubah pola pikir ini, Beliau menjawabnya sebagai berikut:

“Untuk mencapai suatu tujuan, sejauh bukan hal mutlak sbg sebuah ketentuan dari agama, pasti tidak cuma ada satu cara untuk mencapainya.


Kebanyakan kita lebih suka ambil cara yang umum, atau cara yang bersesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh buku HOW TO.

Karena apa?

Nah ini dia 9 alasan mengapa anak muda sulit berpikir out of the box


  1. Karena kita sepertinya menganggap hidup ini eksak, yang harus sesuai dan sejalan dengan rumus

  2. Karena kita tak mau susah bereksperimen mencari cara yang lain, atau kebetulan tak bisa cari cara yang lain

  3. Karena kita ini memang manusia-manusia latah keblinger

  4. Karena kita ini manusia bermental follower,

  5. Karena kita ini berguru pada para almarhum,

  6. Karena kita ini memang dididik untuk menjadi seragam, untuk percaya bahwa Kebenaran ada di luar diri kita, yaitu Kunci Jawaban namanya. Bahkan ironisnya kita dianjurkan menggali ilmu PENGETAHUAN Einstein yang Einsteinnya sendiri malah bilang IMAGINASI lebih penting daripada ilmu PENGETAHUAN.

  7. Karena di sini hak individu tak mendapati tempat, menjadi wajib harus hidup seragam termasuk isi kepalanya, harus mau sama sependapat betapa pun hal itu salah, karena diyakini bahwa salah kali salah toh adalah benar (tak peduli meskipun benar itu bukan sebagai sebuah Kebenaran).

  8. Karena kita tak mau dianggap beda, sebab takut dimusuhi dan dijauhi, meskipun kita bukan bermaksud sekedar ingin berbeda.

  9. Karena kita tak sehebat dan sekuat rasulku, Muhammad, ketika dia tetap tegar bersikukuh kepada K-ebenaran meskipun dianggap dirinya salah karena tidak sesuai dengan kebenaran yang diyakini kaumnya saat itu, karena dianggap tidak sesuai dengan adat istiadat dan BUDAYA BANGSA nenek moyangnya. Bahkan dia tetap konsisten dengan Kebenaran meskipun dianggapnya aneh dan gila oleh masyarakat umum suku Quraisy pada saat itu. Juga Isa, juga Musa, juga lain-lainnya.”


Begitu itu katanya Surayah Haji Pidi, paham gak?? Semoga paham, jika tidak pun, ya semoga tetap paham.

Dapatkah cara berpikir seperti ini diterapkan dalam kehidupan sehari- hari? Saya rasa Anda sudah tahu bahwa ini memang tidak mudah. Namun seperti yang telah kita bahas di awal bahwa jika kita berpikir ini mudah, maka semua akan terasa mudah.

Akan tetapi hal ini dapat dilatih,
coba kita tengok, sebenernya ada banyak cara untuk menyelesaikan satu masalah yang mungkin anda miliki. Hanya saja, apakah kita cukup BERANI untuk memulai sesuatu yang baru? Apakah kita cuma ingin jadi BIASA? Ataukah LUAR BIASA?

Kalo kata gue mah, sayang- sayang banget lah kalo kita hidup cuma mau jadi BIASA. Hidup kan cuma sekali dan ini cuma sebentar, masa mau dilewatin dengan BIASA aja? Kita memang gak selalu bisa mendapatkan kehidupan yang LUAR BIASA, tapi pola pikir kita selalu bisa mendapatkannya.

Seperti halnya para ilmuwan yang mampu berinovasi walau dengan beribu kegagalan (bayangin, beribu2 kegagalan!!!), walau pada zamannya yang tidak berteknologi, walau dengan kebisuannya, ketuliannya, semua kekurangan yang mestinya kita bisa menjadi LEBIH BISA daripada mereka.

Okay…gak usah jauh- jauh kita ngeliat yang jauh. Lihat bagaimana cara kita menyelesaikan masalah dan bagaimana kita melihat suatu hal yang ada, apakah kita mencoba untuk membuatnya menjadi sederhana atau membuatnya malah semakin rumit??

Hmmm… COBA PIKIR!! Apakah anda memandang semua hal yang anda miliki adalah BIASA sehingga memperlakukan mereka dengan BIASA sampai anda harus menyesali dan menyadari bahwa semua hal yang anda miliki adalah LUAR BIASA saat itu tidak lagi menjadi milik anda???

*bener gak sih??

But it’s your life, so it’s your choice, and of course, it’s time to open your mind, talk less, just do it.


Nah itu dia tulisan saya tentang mengubah pola pikir satu dekade lalu.


Adapun yang ingin saya tambahkan saat ini adalah mengenai perbedaan pandangan masing- masing orang tentang suatu hal baik yang "BIASA" maupun "LUAR BIASA". Artinya yang menurut kita BIASA bisa jadi menurut orang lain sudah LUAR BIASA, dan sebaliknya semua tergantung dari sudut pandang mana orang melihat.


Apalagi di jaman sekarang menurut saya, kita yang sudah cukup berani untuk menjadi diri sendiri pun sudah luar biasa. Karena sekarang betapa banyaknya orang yang mengikuti kebiasaan buruk temannya hanya karena ingin diakui dalam komunitas tersebut. Atau betapa banyaknya kaum milenial yang mendapat kesempatan untuk mampu mengubah negara ini namun kehilangan keberaniannya ketika sudah berada dalam kumpulan orang yang sudah nyaman dengan "kebiasaan lama".


So, anak muda perlu mengenali budaya dan kebiasaan bangsanya sendiri, mengidolakan artis luar negeri boleh, suka K-Pop boleh, suka drama Korea boleh, suka nonton barongsai boleh, tapi kita tetap harus mencintai negeri kita sendiri, mengenal budaya dan melestarikan adat istiadat negeri kita sendiri dan berusaha membangun negeri ini mulai dari hal kecil, mulai dari diri kita sendiri. Menurut saya itu saja sudah luar biasa kok.


Demikian semoga bermanfaat
Salam

3/10/2010

6 Fakta Tentang Rasa Kesepian

March 10, 2010
Setuju, semua orang pasti pernah merasa kesepian, sendirian, dan seperti gak ada orang yang peduli. Bahkan di tengah keramaian.

Siapa sangka mereka yang terlihat punya pergaulan yang luas pun pernah merasa sendiri dan kesepian.
Dan nyatanya kesepian dan kesendirian selalu menghantui pada saat mereka benar- benar membutuhkan seseorang disamping mereka.

Perasaan sendiri itu sering datang disaat kita lagi punya banyak masalah.

Yaitu saat kita membutuhkan seseorang untuk berbagi, namun mereka tidak ada disana.
Tiba- tiba mereka tidak lagi ada untuk kita. Tiba- tiba kita merasa tidak punya siapa- siapa lagi yang bisa dijadikan tempat bersandar.

Mungkin nyatanya kita tidak sendiri sampai terkadang kita pernah merasa sendiri di tengah keramaian.

Padahal perasaan sendiri dan kesepian muncul seiring keadaan sensitive dalam diri kita yang sedang tertimpa masalah.

Jadi, saya punya seorang teman satu almamater pas kuliah, teman lama sih dan kami nih gak deket. Katakanlah beda jurusan dan beda juga lingkaran pertemanannya walaupun saling mengenal yang hanya sebatas tegur sapa berlalu. Pandangan saya terhadap dirinya adalah dia itu termasuk mahasiswi populer, memang bukan salah satu dari yang berprestasi, tapi, populer alias temennya itu keliatannya banyak.

Apa pernah saya kepikiran dia akan kesepian dengan lingkaran pergaulan yang orang- orangnya terlihat baik dan asyik terhadap dia.

Sedangkan saya memandang diri saya sendiri ini ya hanyalah mahasiswi kupu- kupu (kuliah pulang kuliah pulang) yang biasa banget, yang temennya pun itu- itu aja, yang juga sukanya jadi mahasiswa kupu- kupu. Hehe

Suatu hari saya mendengar kabar bahwa teman saya yang termasuk mahasiswa populer itu meninggal dunia. Antara percaya gak percaya, masa sih? Memang sebelumnya orangtuanya meninggal, kemudian tidak lama dia yang meninggal tapi dengan cara bunuh diri.
Saya tentu saja kecewa mendengar kabar yang beredar walau sebenarnya dalam hati saya tetap gak yakin karena tidak melihat secara langsung. Apa benar dia bunuh diri? Tapi kenapa?

Yah, semua orang memang pernah merasakan kesepian bahkan di tengah kemakmuran hidupnya. Namun jika kita tidak sanggup menyikapinya dengan baik, maka selanjutnya yang terjadi adalah tindakan bunuh diri karena ketika rasa sepi muncul, maka timbullah berbagai asumsi negatif, “toh tidak ada yang peduli pada saya” atau “mungkin mereka akan sadar dengan kematian saya” atau asumsi lain yang gak kalah negatifnya.

MAKA jangan anggap remeh, tegur sapa Kita sangatlah penting.

Kita memang tidak tahu bagaimana teman- teman kita dapat tersenyum dan tertawa lepas padahal dalam hatinya ada sejumput luka yang tak kunjung sembuh, padahal di pikirannya banyak masalah membelit, padahal ia menderita, dan mungkin kalian gak tahu betapa berharganya tegur sapa, canda tawa, dan perhatian kalian bagi mereka.

Yuk kita mulai memperhatikan teman kita minimal keluarga terdekat kita lah, agar tidak terjadi lagi kehilangan teman atau saudara yang kita sayangi hanya karena ia merasa sendirian di dunia ini, merasa di dunia ini hanya ada dia dan segudang masalahnya.

Dari kejadian tersebut ada beberapa fakta kesepian yang dapat disimpulkan, yaitu

1. Rasa sepi tidak bergantung dengan seberapa banyak teman yang dimiliki

    Seperti yang saya ceritakan di awal bahwa orang populer sekalipun pasti pernah merasakan                    kesepian.

2. Kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda

    Nah beda halnya dengan kesepian, kesendirian merupakan kebutuhan seseorang untuk menyendiri        atau menjauh dari keramaian. Sedangkan kesepian bisa terjadi walau kita dikelilingi banyak orang.

3. Benar bahwa manusia itu mahluk sosial

    Manusia itu mahluk sosial and everybody knows that. Maka jangan biarkan rasa kesepian itu                menghantui karena itu berbahaya, sadari kamu kesepian jadi saat itu juga kamu harus keluar dan            melihat dunia, bersosialisasilah!

4. Benar bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur

    Seperti yang kita ketahui bahwa dalam agama, silaturahmi dapat memperpanjang usia, artinya umur     kita akan menjadi lebih berkah. Untuk itu agama pun sebenarnya sudah menyarankan untuk                    bersosialisasi agar diberi kemudahan jika kita memiliki urusan yang sulit karena kita orang yang            senang bersilaturahmi akan ada banyak kerabat dan teman yang akan datang menolong.

5. Kesepian itu berbahaya bahkan dapat membunuhmu

    Jangan biarkan kesepian itu terus menghantuimu dan membuatmu jadi semakin stress, atasi dengan        caramu yang bijaksana dan hindari berpikir sembrono.

6. Atasi kesepian dengan cara merenungkannya

    Bagaimana kita tau alasan kita kesepian kalau tidak merenungkan dan memikirkannya? Ma                    renungilah dan perbaiki diri kenapa kita bisa kesepian. Hidup ini singkat, kawan...


Kalau boleh mengutip, saya punya kutipan bagus dari Carmelia Elliot :

“Buatlah dirimu menjadi berkah bagi seseorang. Senyummu yang tulus dan tepukan di bahu mungkin bisa menarik seseorang dari tepi jurang.”



Yuk teman dan Buibu semua… kita latih diri kita untuk terus berpikir positif, untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Bukankah hidup ini anugerah, kenapa begitu cepat ingin kau akhiri?