Search This Blog

7/19/2012

Tulbung Part II

Pertama-tama yang paling utama, saya ucapkan sangat menyesal karena baru bisa memenuhi permintaan dari teman2 republik upil agar melanjutkan tulbung yang sudah terputus sejak beberapa tahun lalu.
Semoga tidak terlampau basi untuk melanjutkan kisah kita pada masa lampau yang penuh dengan ibadah walau sedang tidak di bulan Ramadhan.

Directly, dulu waktu jamannya jilbab bertopi rapi masih trend, dan republik upil masih hidup bergelimang berkah karena diberi kesempatan me
nuntut ilmu hingga di umur yang ke sekian itu. Alhamdulillah ya teman-teman :)

Nama Republik Upil jika sekarang itu rasanya terdengar kekanakkan, bukan saya terlampau dewasa tapi mungkin karena memang nama itu sama sekali tidak berwibawa sejak pertama kali dibentuk oleh sekumpulan manusia low profile.

Perkumpulan dengan nama yang terdengar kekanakan itu, meski terdengar penuh canda tawa ceria dan lelucon, namun layaknya manusia normal yang punya ego, disini kami pun belajar untuk saling mengerti.

Tidak harus banyak tanya dan tidak harus banyak tau, hanya perlu banyak memahami.

Waktu itu kegiatan kuliah sudah selesai, di semester 8 tepatnya, kami yang sudah banyak tak pernah bertemu lagi dilanda rasa rindu yang gak menggebu-gebu. Jarkom pun dimulai untuk rencana pertemuan kami, karena masing-masing berkata rindu ingin berkumpul kembali. Namun siapa yang tau, ucapan rindu itu hanyalah sekedar basa-basi dan gombal semata, karena setelah di jarkom tentang acara pertemuan ternyata adaaa aja personil yang gak bisa. Ibarat dangdut tanpa goyang atau sayur tanpa garam, kalo ketemu kurang satu personil aja rasanya ga bakal enak. Akhirnya acara dangdutan pun gagal total!
Keculunan Semester 5
Kejadian ini terjadi berulang kali, sehingga timbullah ketegangan diantara kami. Kami yang dulunya selalu -bercanda tawa riang gembira bersama katak-katak nyanyikan lagu indah di bawah hujan gerimis, kini malah bersitegang karena masing-masing bertahan pada egonya. Hanya karena masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan enteng, pertemuan.

Ini memang bukan masalah yang berat, karena pada dasarnya manusia normal memiliki egonya masing-masing, dan setiap manusia pasti punya sifat yang salah satunya mungkin tidak disukai oleh orang lain. Misal suka kentut sembarangan, ga suka bagi-bagi kisi-kisi ujian, upil juga dipeperin seenaknya, tanpa rasa bersalah macarin gebetan temen, sampe yang suka lupa cebok -.-

Walaupun begitu, permasalahan ini seiring berjalannya waktu akhirnya terlupakan juga. Buktinya saya lupa gimana ceritanya saat beberapa bersitegang. Hanya garis merah benang besarnya saja yang saya ingat.

Ya di kebanyakan peristiwa, sebaiknya kita tidak harus banyak tahu, hanya perlu banyak memahami ;)

No comments:

Post a Comment