Search This Blog

IBU

Ibu masih inget waktu aku masih ada di dalam perutnya, padahal aku yang masih muda begini saja sudah lupa bagaimana bisa aku selalu ada di dalam perutnya, dibawanya kesana kemari.

Seakan ibu tidak pernah ingin meninggalkan aku.

Ibuku adalah wanita, tidak seperti ayahku yang seorang pria. Ibuku wanita. Wow. Aku tidak kaget saat mengetahuinya.


"Bu, kenapa ibu dan ayah jarang menyuruhku rajin belajar? Kenapa ibu dan ayah tidak melarangku untuk tidak pulang malam? Kenapa aku tidak dilarang untuk menginap di rumah teman?"

"Karena ibu percaya, kamu sudah pandai. Ibu percaya, kamu sudah tahu jam berapa pantasnya kamu sudah ada di rumah. Ibu percaya, kamu tidak akan menginap jika itu tidak mendesak. Dan Ibu percaya nak, doa ibu selalu menyertaimu."

"Kenapa ibu dan ayah malah menyuruhku agar banyak bermain dan menikmati hidup? Oh ya, tapi ibu dan ayah tidak pernah lupa menyuruhku solat"

"Ya, hidup ini cuma sekali maka harus dinikmati. Solat itu tiang agama nak, maka jika baik solatmu, baik juga lah akhlakmu. Dengan itu ibu dan ayah bisa melihatnya, jadi tidak perlu melarangmu ini itu."

"Kenapa ibu sangat percaya padaku, padahal bisa saja aku mengkhianatinya, bu. Aku kan masih remaja, bisa saja aku salah memilih jalan."

"Itulah salah satu hadiah yang ibu berikan padamu. Kepercayaan. Agar kamu bisa belajar bagaimana cara menjaga hadiah itu."

"Bu, aku gak bisa bilang bahwa aku sayang ibu"

"Ya sudah kalau begitu Ibu pun tidak akan bilang."

"Yaudah kita simpan sendiri saja rahasia ini"

"Iya, sudah malam, sana tidur."

0 comments:

Post a Comment