Search This Blog

9/03/2021

Short Escape to Ciremai Land Glamping Kuningan

Larangan mudik lebaran kemarin bikin kita jadi nyari kesempatan hari libur lain untuk mengunjungi sanak kerabat yang berada di luar kota. Gak cuma itu, tiba- tiba aja kepikiran buat nyobain nginep di glamping gak siiihh?

Nah sebetulnya memang sudah ada rencana untuk menyempatkan diri mengunjungi sanak saudara di jawa tengah, namun karena ada satu dan lain hal secara mendadak ternyata harus maju dari awal rencana.

Jadi kita cuss deh secara mendadak dengan hari yang tersedia 5 (lima) hari libur yang alhamdulillah-nya masih nyisa dari waktu berkunjung ke sanak kerabat.

Alhasil dalam perjalanan pulang yang searah kita juga dadakan berlibur untuk sekedar melupakan ribetnya masalah hidup. Azek.

Melalui ilham yang turun dari langit, akhirnya kami putuskan untuk nyobain pengalaman glamping ke Ciremai Land yang ada di daerah Kuningan.

Yap, ini dia Ciremai Land Glamping Kuningan !

Lokasi

Ciremai Land Glamping terletak di Puncak, Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45552.

Harganya?


Kamar yang tersedia ada berbagai macam tipe dengan kisaran harga mulai dari 700ribu sampai dengan 1,3juta rupiah. Sedangkan saya pesan kamar dengan tipe Golodok Glasshuis dengan kapasitas 2 (dua) orang yang tarifnya 700ribu rupiah.

Kamar Glasshuis ini memang cukupnya hanya untuk 2 orang ditambah anak kecil juga masih cukup makanya saya pesan kamar ini berhubung harganya paling murah juga. Hehe

Bagaimana Perjalanan Menuju Ciremai Land?

Pada saat saya selesai booking kamar via whatsapp, pihak Ciremai Land sudah memberikan info mengenai jalan mana yang harus kami tempuh untuk sampai kesana.

Yang pasti saya ingat adalah, mereka melarang atau menganjurkan untuk menghindari jalan Dano karena jalannya rusak. Untuk itu, saya juga mewanti- wanti pak suami nih untuk memperhatikan ini. Jujur saja, saya termasuk yang takut kalau berkendara di tempat seperti ini, yang naik- naik ke puncak gunung, apalagi sebelahnya jurang dan hanya muat satu kendaraan, ditambah sekeliling hanya itu ada hutan saja dan hari itu kebetulan hujan. Belum lagi, di tengah perjalanan saya melihat babi hutan tengah berlari. Huhu

Tapi alhamdulillah setelah "seru"nya berkendara, kami sampai juga ke Ciremai Land. Walau di tengah jalan sempat ragu karena ada belokan menurun dengan lahan sempit yang ternyata memang kesitu jalannya.

Perjalanan berangkat berjalan jauuuuh lebih lancar daripada cerita saat pulang nanti karena kami pulang lewat jalan Dano. Hahahah

Kamar Golodok Glasshuis dan Fasilitasnya

Baiklah, saya, suami, dan kimi telah sampai dan check in di kamar Golodok Glasshuis. Kabut begitu pekat menutupi pemandangan indah di depan kamar. Amat disayangkan sebenarnya karena kami datang ketika hari turun hujan.
Tapi tentu tidak mengurangi pengalaman baru yang kami dapat selama glamping yang kata orang kepanjangan dari glamour camping. Bener gak yaaa? Hehe

Tempatnya memang tidak se-glamour itu, masih bisa dibilang sederhana lah yaa mungkin karena kami di kamar Golodok yang notabene adalah kamar paling kecil yang hanya terdiri dari satu kasur untuk berdua dan meja kecil di sebelah tidur, dan tentu saja ada kamar mandinya. Untuk tempat duduk santai tersedia sih di depan kamar, namun kebetulan pemandangannya saat itu kurang enak diliat karena selain langitnya mendung berkabut, juga karena di depan kamar sedang ada pembangunan jadi malah liat excavator gitu sama tukang- tukangnya. Haha

Sensasi tidur dengan langit dan pintu terbuka karena terbuat dari kaca adalah kadang horor juga takut ada putih- putih melati alibaba yang terbang. Hihi

Kalau masalah suhu sih gak begitu dingin sih kalo menurut saya, mungkin apa karena terbiasa di Bandung haha walau tetap dingin tapi gak sedingin itu ternyata gak perlu pake jaket pun ya gak papa. Apalagi waktu dinginnya hanya di malam dan subuh hari, selebihnya suhu kembali ke suhu normal.

Layaknya di hotel, di atas kasur sudah disediakan dua buah handuk dan di meja kecil sudah disediakan dua botol air mineral, teh celup, kopi untuk diseduh, teko listrik air panas, dan beberapa permen alpenl*ebe. Di laci meja juga sudah tersedia alat solat, yaitu sajadah dan Al- Quran.

Sedangkan untuk fasilitas kamar mandinya, tidak disediakan sabun mandi, sikat gigi, apalagi shampoo. Hanya tersedia sabun cuci tangan saja. Jadi kalo bisa bawa peralatan mandi sendiri yaaa.

Tidak Membawa Makanan dari Luar

Oh ya, Ciremai Land juga melarang untuk membawa makanan dari luar karena di sana telah disediakan menu makanan, yang apabila ingin memesan tinggal pesan via Whatsapp dan pihak Ciremai Land pun akan mengantarnya ke kamar.

Menu makanan dan minumannya memang tidak banyak, tapi ya cukup untuk cemilan menemani kami menghabiskan waktu di kamar kecil itu.

Untuk makanannya, saya dan suami memesan pisang bakar, roti bakar, nasi tutug oncom dan nasi goreng. Untuk menu paling enak menurut saya pisang bakarnya, yang lainnya standar saja. Oh iya, ada juga menu paket untuk barbeque-an di depan kamar lho. Tapi sayang makanannya lupa ga difoto hehe

Sarapan


Nah pada pagi hari, sarapan di buka sampai dengan jam 10 pagi, mantap ya lama juga bukanya. Oh iya, harga penginapan sudah include sarapan yaa. Menu sarapannya juga tidak banyak, hanya terdiri dari roti bakar, empal gentong, juga ada susu murni, kopi, dan teh.

Perjalanan Pulang


Nah ini dia pengalaman yang paling meng-gimana ya saya juga bingung menggambarkannya. Jujur saja dari awal saya punya feeling ga enak nih sama Jalan Dano itu yang katanya rusak itu. Tapi kata pihak Ciremai Landnya, kalau perjalanan pulang lewat sana masih aman saja, didukung oleh suami saya yang tenang dan menurut saja. Akhirnya kami diantar oleh guide dari pihak Ciremai Land untuk pulang melalui Jalan Dano karena jalanannya hanya muat satu mobil dan kami juga gak tau jalan, jadi harus diguide.

Ternyata jalanannya separah itu, rusak parah sampai sempat bunyi entah bagian mobil bawah mana yang kena gesrek. Sampai suami bilang, kirain gak separah ini jalanannya. Sayangnya saya gak sempat foto- foto jalanannya, tapi asli jalanannya rusaknya parahnya banget banget, walau akhirnya alhamdulillah guide selesai dan kami berhasil melewati jalanan rusak itu.

Rem Blong?


Tapi ada yang tidak diketahui guide apa yang terjadi setelah itu, karena ketika sudah sampai di Kuningan, rem mobil mulai blong. Ini bahaya sih, apalagi kalo yang hobi ngebut dan gak sadar remnya tiba- tiba blong.

Untungnya suami saya sadar ada yang aneh sebelum remnya benar- benar blong. Akhirnya kami berhenti di pom bensin sambil mencari pertolongan melalui montir panggilan yang ada di google. Walau sempat menunggu lama dan Kimi sedikit rewel, akhirnya ada juga montir yang mau dateng menolong. Pokoknya bersyukur aja waktu itu, pasti pertolongan mah ada aja. Ya gak coy?

Ya mungkin pihak Ciremai Land bilang aman- aman saja karena yang mereka tau hanya sebatas ketika mengantarkan kita keluar dari jalan rusak itu, yang terjadi selanjutnya? Ya beginii...

Fyuh yang penting alhamdulillah kami bisa kembali ke rumah dengan selamat sentausa mengantongkan pengalaman seru yang kalo disuruh ngulang lagi ya mikir lagi ahahaha

No comments:

Post a Comment