Search This Blog

9/10/2020

Kisah Nyata: Hargailah Perjuangan Orangtuamu

September 10, 2020
“Kamu itu sebenernya tidak diharapkan kelahirannya, cuma karena Mbah aja yang minta Mama nambah anak, jadinya kamu dilahirkan deh”

Itu sepotong percakapan yang kudengar dari mulut Mama kepadaku yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Waktu itu aku cuma diam dan tidak begitu menghiraukan perkataannya walaupun sekarang kata- katanya jelas tertanam di dalam otakku.

Aku itu dulu memang anak kesayangan Papah. Makanya Papah sering banget bilang, “Cuma kamu yang bisa Papah andelin”. Padahal aku anak bungsunya, dari 3 bersaudara, kakakku lengkap, yang pertama perempuan yang kedua laki- laki.

Papah itu pekerja keras, beliau bekerja di salah satu perusahaan negara kelas atas dengan gaji yang amat sangat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kami berlima. Makanya Mamaku keluar dari pekerjaannya ketika aku lahir, tapi mungkin karena alasan itu juga yang membuat beliau jadi sangat membenciku. Entahlah. Bagaimanapun Mama tetap Ibuku yang udah susah payah mau mengandung dan melahirkanku.
 

Didikan Mama

Ya aku bersyukur dilahirkan di keluarga yang berada dan sangat berkecukupan.
Tapi bener kata orang, harta gak bisa menjamin kita bisa hidup damai tenteram dan bahagia.
Apalagi semua anggota keluargaku orangnya memang unik- unik. Hehe

“Pokoknya Mama gak mau keluarga Papah yang orang kampung itu nginep di rumah ini walaupun cuma semalam”
Itu pun sepotong percakapan yang seingatku kudengar dari mulut Mama kepada Papa. Alhasil siang itu keluarga Papa yang baru datang dari luar kota yang cukup jauh pun hanya mampir sebentar, sorenya langsung pulang lagi karena tidak diperbolehkan Mama menginap di rumah.

Memang banyak sikap Mama yang sebenernya gak sejalan denganku, tapi apalah aku hanya seorang anak kecil. Bahkan Asisten Rumah Tangga pun gak ada yang sanggup lebih dari satu bulan bekerja di rumah.

Pernah denger kan kalau anak itu meniru orangtuanya?
 
Yah, karena didikan Mama itu lah Kakak perempuanku pun tumbuh jadi manusia unik yang juga suka meremehkan orang lain yang keadaan ekonominya “kurang” atau “biasa” aja. Padahal keadaan orang bisa berputar, kita gak selamanya akan ada di atas terus toh?

Sedangkan Abangku mungkin masih lebih mendingan untuk urusan tidak meremehkan orang lain. Abangku sih enggak begitu, cuma yang bikin aku kecewa dengan abang ya karena dua kali pindah kuliah tapi gak ada yang beres. Bayangin orang mah harus cari duit buat bayar kuliah, ini yang punya uang malah kuliahnya dijadiin main- main. Bukankah biaya kuliah itu mahal apalagi sampe pindah dua kali lho?

Mbakku pun sebenernya sama, kuliahnya juga gak selesai dengan alasan pengen nikah.

Hmm gimana? Udah tau kan alasan kenapa Papah bilang cuma bisa ngandelin aku?
Karena ya itu, karakter anggota keluarga yang lain memang aneh- aneh, hehe. Sebenernya banyak banget masalah, ujian, dan cobaan di keluarga ini dan sifat unik yang bisa dijadikan pelajaran tapi kalau diungkap semuanya di sini gak akan cukup satu sesi jadi dikit- dikit aja dulu ya gaes.
 
Kembali ke Abang.
 
Abangku selain kuliahnya gak selesai, dia juga kalo ngomong asal njeplak alias gak dipikir dua kali apalagi saat marah bisa meledak- ledak sampai mengancam. Benar- benar pribadi yang tidak terkendali. Abang pun pernah dikasih modal sama Papah untuk berjualan karena katanya Abang maunya usaha, tapi ya gitu, Abang itu orangnya bosenan jadi gak ada usaha yang bener- bener diseriusin sampe akhirnya yaa sampe sekarang pun masih berganti- ganti usahanya atau pekerjaannya.

Mama Selingkuh

Semua keunikan itu semakin unik manakala kami tau Mama telah mengkhianati keluarga ini. Sedih? Jangan ditanya. Sebenarnya ini peristiwa yang menurutku cukup memalukan untuk diceritakan kalau bukan karena sharing is caring. Intinya aku cuma ingin pembaca bersyukur dengan hidupnya, ambil yang baik dari cerita ini dan buang buruknya yaa.
 
Apa yang ada di pikiran kalian ketika secara gak sengaja mendengar Ibu kalian berbicara mesra lewat telepon dengan laki- laki lain? Terjadinya pun gak cuma sekali dua kali dan ya itulah yang terjadi dengan Mama, ternyata selama ini Mama berpacaran dengan teman sekantornya dulu.
 
Kami juga baru tau kalo Mama punya beberapa hape/ telepon genggam yang diumpetin di dalam lemarinya. Setelah sekian lama curiga dari tingkah laku, gelagat Mama, banyak cerita sampai akhirnya terjadilah peristiwa itu. Ketika Abang akhirnya harus menggeledah lemari Mama dan membawa kabur hape- hape itu sampe harus lari- lari keliling komplek karena dikejar Mamah. Gimana? Apa sudah cukup memalukan?
Abang dan Mama main kejar- kejaran di komplek perumahan kira- kira menurut kalean apa yang akan dikatakan tetangga? Tapi entahlah boro- boro mikirin apa kata tetangga. Pas tau Mamah selingkuh aja udah bikin air mata susah keluar saking kecewanya.

Bayangin aja gaes, Papah waktu itu udah sakit, sakit ginjal, ditambah dikecewain Mamah. Ga kebayang deh rasanya jadi Papah, tapi ya jangan sampe deh kejadian ke kita.
 
Oke lanjut....

Alhasil dengan banyaknya bukti perselingkuhan yang jelas, Papa dan Mama resmi bercerai dan kami bertiga tentu saja ikut Papah. Apalagi aku yang dari awal merasa kelahiranku tidak diharapkan oleh Mama. Hehe

Benar terlihat olehku bahwa Papah lebih lega dan membaik setelah bercerai dengan Mama.

Abang Menikah

Hingga akhirnya tibalah saatnya aku tamat SMA dan masuk kuliah. Alhamdulillah aku bisa kuliah di luar kota, walau sebenernya sedih sih jauh dari Papah. Tapi Papah walaupun jauh selalu berusaha memberikan perhatian terbaiknya kepadaku sampai menitipkan aku pada dosen untuk memastikan aku baik- baik saja. Hampir setiap hari Papah menelpon dan menanyakan keadaanku, Papah bener- bener ngasih aku perhatian dan support yang memang kubutuhkan. Karena setelah Papa dan Mama bercerai, kami sempat loss contact dengan Mama. Jadi Papah terlihat sekali ingin aku tidak merasa kehilangan kasih sayang karena kekurangan sosok Ibu. Waktu itu benar- benar hanya Papah yang perhatian padaku, memberiku support sepenuhnya agar semangat kuliahnya.

Papah masih sakit, sakit ginjal yang bertambah parah dan bertambah sering jadwal cuci darahnya. Sebenarnya Papah sudah sakit semenjak aku masih SD tapi yah namanya juga Papah, Papah itu kuat.
 
Bersyukur Papah masih bisa mendampingi Abang ketika menikah. Walau sebenarnya untuk menikahpun Abang harus dengan sedikit paksaan dari Papah karena menurut Papah, Abang dinilai butuh seseorang yang bisa mengendalikan emosi Abang yang tidak stabil dan sebenarnya yaa tentu saja demi kehidupan Abang yang lebih baik. Seorang Ayah pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Ya, Papah lebih tenang dan lega setelah menikahkan Abang. Jadi, Papah lega karena kedua anaknya yang unik sudah menikah artinya masing- masing sudah punya seseorang yang menjaga. Tinggal aku yang belum.

Masih kuingat jelas sekali ketika Papah menikahkan Abang, ada percakapan sederhana antara aku dan Papah.
“Pah nanti kalo aku nikah, Papah temenin juga ya”
“Iya dong pasti Papah temenin”
, Papah bilang gitu dengan senyumnya yang khas.

Jalan Setapak

Papah Pergi

Walau aku berkuliah di luar kota tapi masih sering pulang ke rumah Papah, kadang seminggu sekali tapi kalau lagi banyak kegiatan bisa dua minggu sekali, dan tentu saja kalau lebaran pasti aku pulang.

Hari itu masih bulan puasa seminggu lagi lebaran, perkuliahan sudah diliburkan jadi akupun pulang.

Sesampainya aku di rumah ternyata penyakit Papah lagi kambuh jadi harus dirawat. Ya, Papah tuh walaupun sakit tapi masih bekerja, jadi kalau tiba waktu cuci darah, bekerjanya hanya setengah hari, jadi setengah harinya lagi untuk waktu cuci darah. Papah sering banget cuci darah sampai kulihat lengan Papah pembuluh darahnya sampai besar- besar.

Papah juga sering masuk rumah sakit ketika penyakitnya kambuh.
Jadi sama seperti hari itu, hari yang waktu itu kuanggap biasa saja, Papah harus dirawat di rumah sakit.

Sampai di penghujung Bulan Ramadhan Papah masih harus dirawat di rumah sakit. Waktu itu usai giliran aku menjaga Papah, Abang datang dan menyuruhku pulang dulu sebentar untuk istirahat, mandi, makan, dan solat.

Akupun pulang tanpa ada perasaan yang aneh- aneh. Aku mandi, istirahat sebentar, makan, dan solat. Pas lagi solat, hapeku berbunyi terus menerus. Setelah kulihat hape, ternyata telepon dari Abang. Abang menyuruhku untuk segera ke rumah sakit.

Aku bergegas kembali ke rumah sakit. Sesampainya disana, ternyata Papah udah ga ada.

Apa tadi Papah sengaja nunggu aku pulang biar bisa pergi. Rasanya duniaku runtuh. Kepergian Papah diiringi takbiran menggema dimana- mana karena besok lebaran.
 

Papah Benar, Aku Bisa Papah Percaya

Aku sedang masa- masanya lagi pusing nyusun skripsi ketika Papah berpulang. Lebaran itu. Suara takbir yang kata orang suara kemenangan namun sampai sekarang selalu terdengar sedih di telingaku.
Tapi kepergian Papah gak aku jadiin alasan buat molor ngerjain skripsi dan lulus tepat waktu karena akhirnya aku bisa lulus tepat waktu, ya, aku lulus dan di wisuda. Wisuda yang benar- benar menyedihkan sebenarnya. Tanpa Papah. Tanpa orang yang selama ini selalu mendukungku, menjagaku, dan ah rasanya ingin menangis ketika mengingatnya lagi.

Pah terimakasih atas semua perjuangan dan pengorbanan Papah, support dan perhatian Papah ke aku selama ini, sampai akhirnya aku lulus kuliah. Aku dengar Papah sering bilang, “Papah percaya sama kamu”
 
Iya aku pegang amanah Papah. Aku bisa Papah percaya.

Aku bisa lulus kuliah. Aku bisa kerja dan menghasilkan. Aku bisa hidupi diriku sendiri. Aku bisa memilih istri yang baik dan menikah walau Papah ga bisa nemenin.
 

Apakabar Mama?

Oh iya gimana kabar Mamah?
Aku sebagai anak tetap berusaha untuk berbakti karena Mama tetap seorang Ibu untukku dan ku tau ga ada Ibu yang sempurna begitu juga dengan Mama.

Segitu dulu aja cerita dari yang bersangkutan.
 

So,...

Pesan Ami buat temen- temen dan diri sendiri, siapapun yang orangtuanya masih lengkap, keluarganya bahagia. Yuk disyukuri, jangan lupa untuk membahagiakan orangtua kita, kalau belum bisa membahagiakan yaaa setidaknya jangan bikin mereka sedih.

9/07/2020

3 Alasan Mengapa Masalah Rumah Tangga Harus Diselesaikan Berdua Saja?

September 07, 2020

Rumah tangga yang harmonis bukan berarti adalah rumah tangga yang tanpa konflik dan masalah. Justru adanya masalah dan berbagai konflik akan menjadi pembuktian kedewasaan suatu hubungan.

Nyatanya masih banyak pasangan yang belum menyadari ini, bahwa niat awal menikahnya masih karena alasan yang indah- indahnya saja, padahal nikah itu gak cuma soal indahnya, banyak sekali masalah dan konflik yang kalau dihadapi dengan bijaksana sesungguhnya bisa jadi pelajaran supaya diri kita semakin dewasa dalam menyikapi berbagai persoalan yang pasti akan dihadapi dalam hidup.

Tidak hanya itu, masih banyak juga yang belum menyadari perlunya kekompakkan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam rumah tangga. Maksudnya, gak bisa Cuma satu pihak yang berjuang, pihak lain pun harus mau belajar. Dengan begitu, keduanya dapat melangkah maju dan belajar menjadi lebih baik bersama- sama.

Terkait hal ini, ada suatu nasehat yang hampir pasti selalu ada di awal pernikahan, yang juga pernah saya baca di instagramnya Ardhi Bakrie berikut

 
                                   Instagram Ardi Bakrie

Di caption tersebut tertulis nasehat Ardi Bakrie untuk sepupunya, Arya Bakrie "...terus juga kalo pas lagi ada masalah, selesaiinnya just the two of you aja...jgn pernah pake ajak- ajak orang luar just to prove anything..."

Pas baca itu, i completely agree with his statement (eaaa jadi ikut- ikutan bahasa inggris deh Ami nih hihi) terutama poin penting ini "kalo ada masalah selesaikan berdua saja".


Bukan tanpa sebab juga saya bisa ujug- ujug setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ada sebuah kejadian terkait ini alias kisah nyata pernikahan yang bisa kita jadikan pelajaran.

Jadi kieu, saya punya teman, teman sepermainan, dimana ada dia selalu ada sayaaa..

Atuh jadi nyanyi hihiiii

Jadi gini, saya punya seorang teman dekat yang belum juga satu tahun menikah tapi masalah dalam rumah tangganya sudah tersebar kemana- mana. Padahal saya sama dia aja tinggalnya udah beda kota, tapi saya yang di kota lain udah denger masalahnya juga. Darimana saya denger? Ya dari orangnya sendiri sih.

Jadi hampir semua keluarga besar dan teman- temannya tau tentang masalah rumah tangganya. Parahnya lagi gak cuma dari pihak perempuannya saja yang bercerita sana sini, laki- lakinya juga sama bercerita sana sini yang saya sendiri juga gak ngerti untuk membuktikan apa ceritanya itu.

Pembenaran kah atau pembelaan kah?

Karena masalahnya sudah kadung menyebar dan saya gak tau apa yang udah orang lain sarankan kepada teman saya itu, akhirnya hanya sedikit kata yang bisa saya berikan yang intinya begini:

"Awal pernikahan memang merupakan masa sulit pasangan karena ini masa adaptasi, masalah sepele pun bisa jadi konflik berkepanjangan kalau tidak segera diselesaikan"


Itu aja dulu sambil menceritakan bahwa saya pun sama, sering ada konfliknya, namanya juga wanita dan laki- laki yang gak pernah tinggal serumah tiba- tiba tinggal serumah bahkan sekamar. Pastilah bakal terjadi banyak perbedaan yang kalau tidak disikapi dengan bijaksana atau tidak segera diselesaikan maka ambyar jadinya.

Saya inginnya bilang, "Baiknya masalah itu diselesaikan berdua saja, atau berdua dulu saling terbuka maunya bagaimana, kalau udah mentok baru bawa pihak lain yang bijaksana tentunya, karena bawa pihak lain juga gak bisa sembarang orang".


Tapi saya tau masalahnya sudah semakin serius karena sudah melibatkan banyak sekali orang. Terlihat jelas masing- masing seringkali update status di media sosial yang seolah ingin membuktikan sesuatu yang saya pun gak tau apa itu. Namun berkat itu juga akhirnya teman saya saat ini sedang dalam proses gugat cerai yang mana teman saya itu bilangnya, ini sudah takdir dan dia juga sempat mengaku kalau imannya lemah jadi dikalahkan egonya yang tinggi.

Padahal inginnya saya membantah pernyataan dia, tapi gimana? Lama- lama saya jadi kesel juga karena nasehat dan saran gak ada yang masuk.

Dari sini, saya ingat nasehat itu, bahwa suami istri harus saling menutup rapat aib masing- masing pasangan. Kalau untuk masalah kecil saja kita tidak bisa menutupnya apalagi masalah yang besar, dan sungguh saya tidak memudahkan hal itu karena nyatanya hal ini sulit sekali dilakukan apalagi wanita yang memang fitrahnya sangat gemar bercerita.

Namun tentu larangan menyebarkan cerita keburukan ataupun masalah dalam rumah tangga bukan karena alasan yang tidak baik, banyak orang menasehati demikian tentu karena ada kebaikan di dalamnya.

Dari kisah di atas dapat saya coba simpulkan 3 alasan kenapa masalah rumah tangga dianjurkan untuk diselesaikan berdua saja?


1. Adakalanya masalah memang perlu diselesaikan berdua saja

Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa masalah yang terjadi dalam rumah tangga bisa menjadikan kita pribadi yang lebih dewasa. Maka ketika masing- masing pasangan sudah sama- sama berkomitmen untuk bisa kompak dan saling menguatkan, serta mampu berkompromi untuk menemukan jalan keluar dari setiap konflik maka selama masalah tersebut bisa diselesaikan berdua saja tidak perlu melibatkan pihak lain.
Satu lagi yang perlu diingat, jangan pernah membiarkan dan mendiamkan masalah sekecil apapun karena yang kecil jika dibiarkan akan menjadi besar dan berbahaya bagi kedamaian rumah tangga. Waspadalah waspadalah. Hehe

2. Tidak semua orang bisa memberikan saran yang tepat

Ini pun sama seperti kisah nyata teman saya, mungkin tidak masalah jika kita hanya sekedar bercerita tanpa mendengarkan feedback-nya. Namun kebanyakan tidak seperti itu, malah yang sering terjadi semakin kita bercerita semakin kita merasa stress dan tertekan. Maka tentu saja kalaupun harus bercerita, jangan ke sembarang orang, pilih orang yang tidak memihak, yang dirasa lebih bijaksana dan berpengalaman, bukan kepada orang yang malah akan bikin masalah jadi lebih runyem.

3. Curhat ke pihak lain bisa memunculkan rasa saling curiga

Bercerita masalah rumah tangga kita ke orang lain bukan Cuma akan membuat masalah makin rumit, tapi juga kita dinilai tidak bisa menjaga perasaan pasangan. Bukankah semua orang inginnya dihargai? Maka hargailah pasanganmu dengan menanyakan pendapatnya apalagi ketika lagi ada konflik, bertanyalah untuk kompromi “Jadi kalau saya maunya begini, gimana menurut kamu?”. Siapa tau bisa ambil jalan tengah supaya sama- sama enak dan gak ada lagi konflik.


Jadi itu dia tiga alasan utama kenapa suami istri dianjurkan untuk menutup rapat masalah rumah tangganya. Mungkin karena sebegitu berbahayanya juga mulut kita ya Buuk, lidah tidak bertulang kalau denger temen cerita bukannya kasih saran yang bijaksana malah makin membuat dia merasa benar sehingga egonya jadi tambah tinggi aja deh. Atau malah kebalikannya membuat dia merasa makin stress dan terpuruk. Serba salah kan karena ga ada yang bener- bener tau kondisi sesungguhnya, jadi emang udah paling bener deh selesaikan masalah berdua aja sama suami.

Gimana Buybu? Ada yang gak setuju?


9/04/2020

5 Cara Merespon Celotehan Anak yang Bisa Tumbuhkan Rasa Percaya Dirinya

September 04, 2020
Anak- anak itu memang menggemaskan ya Buybu, sedari usia bayi ada saja kelakukannya yang bikin kita tergelitik bahkan sampe terharu. Tatkala sudah mulai belajar jalan kadang sampe mikir wah anakku sudah besar saja rasanya baru kemarin saya melahirkannya. Hihi anak memang anugerah yang luar biasa ya Buy, amanah dari Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga baik- baik.

Selain kelakuannya yang menggemaskan, ketika anak memasuki usia balita mulai muncul banyak rasa penasaran dalam dirinya hingga seringkali melontarkan pertanyaan anak yang kritis dan kadang membuat kita bingung gimana jawabnya. Ya nggak Buy?

Misalnya, “Ma, kenapa adek bisa ada di perut Mama?”
“Ma, kenapa bulan cuma ada satu?”
“Ma, kenapa malam gelap?”
“Ma, kenapa adek harus tidur?”
“Ma, katanya kita harus sayang hewan, tapi kenapa Mama semprot kecoa sampai mati?”

Dan lain- lain masih banyak lagi celotehan yang nggemesin lainnya yang kalau diperhatiin malah seringkali bikin kita speechless dan mikir, “Oh iya juga ya”. Hihi
 
Merespon Celotehan anak

Sebetulnya ketika anak banyak bertanya kepada Ibunya atau bapaknya (biar kayak lagu “ada anak bertanya pada bapaknya”), maka itu adalah langkah awal orangtua untuk mengajari anak tentang komunikasi dan keterbukaan. Jadi maksudnya gini, ketika anak bertanya, maka kita sebagai orangtua harus menanggapinya dengan asik, memberikan respon yang positif, serta terbuka dengan menjelaskan jawaban dari pertanyaannya sesuai dengan usia anak.

Kenapa harus memberikan respon positif dan terbuka pada anak?


Karena sikap asik, respon positif, dan keterbukaan dari orangtua bisa membuat anak semakin percaya diri dan merasa dihargai sehingga ke depannya anak pun akan mudah terbuka dan mau bercerita apapun kepada orangtuanya. Kalau anak sudah mau bercerita apapun kepada orangtuanya dan menganggap orangtua sebagai teman, maka insyaAllah orangtua dapat dengan mudah memberikan nasehat dan arahan agar anak tetap berada di jalan yang lurus yaitu jalan yang Allah ridhai.


Hehe ya gitu lah pokoknya ya Buy, orangtua mana yang ga kepengen anaknya jadi anak yang soleh/ soleha? Pastilah semua orangtua ingin anaknya lebih baik lebih soleh lebih sukses lebih bahagia daripada orangtuanya. Ya khaaaann?

Namun itu dia Buybu, kita harus memupuk rasa percaya dan keterbukaan ini sejak ia masih kecil, tumbuhkan perasaan dan budaya dalam keluarga kita bahwa family is number one, agar anak tidak mudah terpengaruh dengan kehidupan luar yang kita pun tidak tahu ke depannya akan bergaul dengan siapa anak kita ini.

Nah gimana caranya supaya anak mau terbuka kepada orangtua?
 

Ini dia 5 cara merespon ocehan dan pertanyaan anak:

 

1. Antusias

Kita harus antusias menanggapi setiap celotehan anak, tidak hanya ketika anak melontarkan pertanyaan kritisnya saja tapi juga ketika ia menunjuk sesuatu, orangtua perlu menanggapinya dengan antusias. Misalnya, “Ma, itu ikannya lagi lomba lho Ma
Kita bisa menimpalinya dengan, “Mana? Oh iya sayang, itu ikannya lagi lomba renang, kira- kira ikan mana yaaa yang menang?

2. Ulang pertanyaannya

Ketika anak bertanya tentang kata- kata yang baru ia dengar, misalnya seperti, “Ma, Anj*ay itu apa?”
Alih- alih menjawab, “Hush gak boleh ngomong begitu, gak sopan
Kita bisa menjawab pertanyaannya dengan pengulangan sambil kita memikirkan jawaban apa yang tepat
Hmm oke, jadi adek mau tau ya apa arti dari kata Anj*ay?

3. Cari tahu info berasal darimana pertanyaannya

Daripada Buybu memarahi anak dengan kata- kata menghakimi seperti, “Kamu itu kok ngomong yang gak bener”, lebih baik Buybu bertanya padanya informasi tentang pertanyaannya, “Adek pernah gak denger kata- kata itu sebelumnya? Mama mau tanya dulu nih, adek tau kata- kata itu darimana?

4. Menggali informasi yang telah anak ketahui

Setelah anak menjelaskan, kita bisa menggali lebih dalam apa yang telah diketahui anak tentang yang ditanyakannya “Menurut Adek, Anj*ay itu apa ya? Kenapa Ibu Guru bisa marah begitu ya ketika adek sebut kata itu?”

5. Berikan jawaban sesuai usia anak

Nah ini dia Buybu yang agak sedikit bikin kita bingung menyusun kata. Walaupun kita paham banget dengan pertanyaannya tapi lain urusan tentang bagaimana cara menjelaskannya kepada anak kecil agar ia mengerti dan tidak disalahpahami. Karena dibutuhkan kata- kata sederhana yang mudah dicerna oleh anak- anak.

Anj*ay itu kata yang tidak baik, kata yang membuat orang lain yang mendengarnya jadi terganggu. Kita gak boleh menggunakan kata- kata itu kepada siapapun apalagi kepada keluarga dan teman”.

 

So Buybu, ketika kita dapat memberikan respon yang positif, serta bisa memberikan jawaban yang jelas dan terarah, maka anak pun tidak hanya tercukupi rasa ingin tahunya, namun juga merasa dirinya dihargai. Sehingga dengan begitu anak pun akan mudah untuk selalu bercerita dan terbuka dengan orangtuanya.

Yuk Buybu mulai sekarang selalu beri respon positif pada setiap ajakan main dan pertanyaan anak dan jangan lupa untuk libatkan mereka dalam tiap proses agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri karena merasa dihargai.

Semoga artikel ini bermanfaat ya Buybu😊
 
Bantu Ami sebar kebaikan dengan melakukan share artikel ini melalui share button yang ada di bawah artikel ini yaaaa...
 
Terimakasih Buybu❤️

8/27/2020

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold Istimewakan Ibu dan Bayi

August 27, 2020
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk buah hati selama 6 (enam) bulan pertama kehidupannya sebelum dilanjutkan dengan memberikan Makanan Pendamping ASI hingga usia 2 (dua) tahun.

Mengapa ASI?

ASI mengandung kombinasi yang sempurna antara protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat, serta leukosit yang hanya ditemukan dalam ASI. Leukosit inilah yang mampu membantu bayi melawan infeksi. Selain itu, ASI merupakan cairan alami yang dinamis karena kandungannya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi dan komposisi nutrisinya mampu melindungi bayi dari berbagai penyakit. Maka dari itu, para pakar sepakat bahwa ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi.


PERJUANGAN MENG-ASI-HI

Buibu pasti setuju bahwa untuk mencapai yang terbaik selalu butuh perjuangan lebih, begitu juga dengan menyusui. Ya, menyusui memang tidak semudah yang dibayangkan, kebanyakan Ibu ketika awal menyusui pasti mengalami berbagai keluhan seperti ASI macet, payudara bengkak, lecet puting bahkan sampai kulit putingnya mengelupas. Namun jangan khawatir Bu, hal itu wajar karena baik Ibu maupun bayi masih sama- sama belajar cara menyusui yang baik dan benar. Apalagi justru di situlah letak keseruannya, perjuangan dan teamwork yang baik antara Ibu dan Bayi.

Begitu juga dengan Ami waktu awal menyusui, ASI gak langsung keluar walau Ami tetap berusaha menyusui bayi secara langsung, setelah ASI mulai keluar pun puting lecet dan berdarah, belum lagi payudara yang membengkak karena saluran ASI tersumbat, dan masih banyak drama menyusui lainnya yang kalau diingat sekarang akan cukup menjadi cerita yang memotivasi baik untuk Ami sendiri maupun untuk Ibu lainnya (mudah- mudahan).

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold Bantu Hasilkan ASI Bernutrisi Untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa

Nah sebetulnya tidak hanya kekompakan antara Ibu dan bayi aja lho yang dapat memperlancar proses menyusui, dukungan dari orang terdekat seperti Sang Ayah bahkan Nenek, dan lingkungan sekitar juga sangat berperan pada kesuksesan seorang Ibu memberikan ASI terbaiknya hingga usia dua tahun. Seperti Ami dan Baby Kimi yang alhamdulillah sekarang usianya 1,5 tahun dan masih minum ASI, semua itu berkat dukungan suami dan keluarga besar.

TIPS LANCAR MENYUSUI

Selain faktor di atas, ada juga faktor lain yang berasal dari usaha dan keinginan Ibu sendiri dalam memperlancar proses menyusui. Nah ini dia beberapa tips yang bisa Ibu lakukan agar lancar menyusui, yaitu:

1. Memijat payudara;
2. Rajin memompa ASI;
3. Menyusui sesering mungkin atau setiap 2-3 jam sekali;
4. Pelajari cara menyusui yang baik dan benar;
5. Hindari stress;
6. Penuhi asupan nutrisi dengan makanan bergizi; dan
7. Banyak minum air putih

Beberapa cara di atas memang terbukti bikin ASI jadi banyak dan berlimpah, tapi di sini Buibu seringkali lupa bahwa poin penting ASI itu bukan hanya dari kuantitasnya saja, kualitasnya bahkan jauh lebih penting.

Jujur aja Ami pun baru menyadari pentingnya kualitas ASI ini ketika Baby Kimi berusia satu bulan, yaitu saat pertama kalinya Baby Kimi ditimbang lagi setelah lahir dan ternyata berat badannya turun. Ami jadi heran waktu itu, kok berat badannya turun? Padahal kan (bukannya sombong tapi Alhamdulillah) ASI Ami keluarnya lumayan banyak dan Baby Kimi tergolong bayi yang laperan jadi minum ASInya pun sering dan lama. Jadi, kenapa berat badannya malah turun?

Waktu itu Ami dimarahin sama Bu Dokter karena dikiranya Ami lagi diet sehingga menyebabkan berat badan Baby Kimi turun. Dokter juga menyampaikan bahwa apa yang Ami makan akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang Baby Kimi apalagi di usianya yang masih satu bulan, asupannya akan sangat bergantung pada apa yang dikonsumsi Ibu, sehingga dokter pun meresepkan Ami untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menambah asupan protein serta nutrisi lengkap lainnya karena setiap tetes ASI itu penting dan merupakan wujud kasih sayang Ibu untuk buah hati.

Tips Lancar Menyusui


Setelah kunjungan dari dokter hari itu, Ami jadi semangat lagi untuk kembali memperbaiki pola makan yang sempat berantakan pasca melahirkan. Apalagi Ami memang sempat terhenti mengonsumsi suplemen, jadi setelah itu Ami tidak hanya mengembalikan pola makan sehat tapi juga kembali mengonsumsi suplemen yang sebelumnya sudah Ami konsumsi sejak Baby Kimi masih di dalam kandungan.

Oh iya Buibu, sejak hamil Ami memang sudah mengonsumsi suplemen karena Ami ingin Baby Kimi yang masih di dalam perut selalu sehat dan berkembang dengan optimal.


BLACKMORES PREGNANCY AND BREAST-FEEDING GOLD (PBFG)

Ini dia suplemen yang direkomendasikan oleh kakak Ami sejak Ami hamil, yaitu Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) yang ternyata mengandung nutrisi penting juga untuk Ibu selama menyusui yang memang harus dipersiapkan sejak masa kehamilan. Pas banget deh ini.

Blackmores PBFG

Kenapa harus Blackmores PBFG?

Karena Blackmores PBFG merupakan suplemen dengan kandungan nutrisi yang lengkap yaitu 17 nutrisi esensial yang bisa bantu penuhi nutrisi Ibu untuk menghasilkan ASI berkualitas sehingga dapat memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati.

Diantara 17 nutrisi esensial yang terkandung dalam Blackmores PBFG adalah sebagai berikut:
  • Tinggi asam folat yang dapat melindungi Ibu dari resiko anemia;
  • Tinggi kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi si kecil dan juga mencegah terjadinya osteoporosis pada Ibu;
  • Zat besi yang tidak menyebabkan konstipasi sehingga aman dan bisa bantu Ibu menjaga kondisinya supaya tidak mudah sakit;
  • Omega 3/DHA yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak serta kesehatan mata buah hati. Selain itu, kandungan Omega 3/DHA ini tidak berbau sehingga tidak menyebabkan mual saat dikonsumsi;
  • Vitamin dan Mineral lain yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui.
Tidak hanya itu, kelebihan dari Blackmores PBFG ini selain nutrisinya yang super lengkap, yang paling Ami sukai adalah kapsulnya yang sama sekali tidak berbau jadi insyaAllah aman dan nyaman untuk dikonsumsi ibu hamil yang sensitif terhadap bau- bauan. Yuk kita intip lebih jauh biar tau komposisi lengkap dan detail dari produk Blackmores PBFG ini.


Komposisi: 
Asam folat 200 µg, Kalium iodide 98 µg (Iodium 75 µg), Fish oil 500 mg mengandung 165 mg Omega-3 (DHA 125 mg + EPA 25 mg), Fe (II) fumarate 15.7 mg (Zat besi 5 mg), Niasin 7.5 mg, Kalsium karbonat 300 mg (Kalsium 120 mg), Zinc sulfat 20.8 mg (Zinc 7.5 mg), Magnesium oksida 49.8 mg (Magnesium 30 mg), Thiamine nitrate 500 µg (Vitamin B1 405 µg), Riboflavin (Vit B2 750 µg), Pyridoxine HCl (Vit B6 750  µg), Vit B12 1.5 µg, d-alpha tocopherol (natural Vit E 5.21 IU), Dunaliella salina cell extract soft concentrate 72 mg, Vitamin C 30 mg
 
Isi:
Ada 3 varian botol dengan isi 60 kapsul, 120 kapsul dan 180 kapsul

Kemasan:
Botol kaca

Bentuk suplemen:
Kapsul Gel Lunak
 
Dosis atau saran penyajian:
Dewasa: 2 kapsul/ hari
 
Harga:
- 60 kapsul Mulai dari Rp 150.000
- 120 kapsul Mulai dari Rp 300.000
- 180 kapsul Mulai dari Rp 400.000

Toko:
Produk Blackmores PBFG ini cukup mudah didapatkan, Buibu bisa memesannya melalui e-commerce tanpa perlu keluar rumah karena telah tersedia di Tokopedia, Blibli, Lazada, dan Shopee yang bertuliskan Official Store agar terjamin keasliannya.

 

CIRI ASI BERKUALITAS

Oke sekarang kita udah tahu bagaimana beratnya perjuangan ibu menyusui, tahu bagaimana cara agar menyusui lancar, bahkan sudah tahu pentingnya konsumsi suplemen saat hamil dan menyusui untuk menjaga nutrisi Ibu dan Bayi. Namun, bagaimana cara kita tahu bahwa ASI kita ini sehat dan berkualitas?

Ini dia Buibu beberapa tanda atau ciri ASI berkualitas:

  • ASI berwarna putih kekuningan atau putih pucat;
  • Bau ASI seperti susu sapi namun lebih lembut dan manis;
  • Bayi ASI berkualitas memiliki grafik kenaikan berat badan yang baik;
  • Bayi tampak kenyang setelah menyusu sehingga bisa tidur dengan nyenyak; dan
  • Bayi sering buang air kecil.
Nah, seperti yang kita bahas sebelumnya bahwa kualitas ASI itu tidak kalah penting dibandingkan jika kita terlalu berfokus pada volume atau banyak sedikitnya ASI kita, karena dibutuhkan ASI yang berkualitas dan ASI bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang istimewa, salah satu caranya bagaimana? Tentu saja dengan rajin minum suplemen Blackmores PBFG yang mengandung nutrisi penting di masa menyusui dan harus dipersiapkan sejak hamil.
 
Blackmores PBFG

WORLD BREASTFEEDING WEEK 2020

Melalui produk Blackmores PBFG, Kalbe Blackmores Nutrition berupaya untuk membantu ibu hamil dan menyusui mendapatkan nutrisi yang cukup demi mendukung Ibu menghasilkan ASI berkualitas untuk buah hati. Selain itu, Blackmores PBFG juga turut mendukung World Breastfeeding Week 2020 yang jatuh pada Bulan Agustus dengan memberikan serangkaian edukasi di media sosial, agar semua Ibu yang pernah atau sedang menyusui sadar mengenai pentingnya ASI dan masa menyusui serta pemenuhan ASI bernutrisi untuk Ibu dan Bayi.
 
Tidak hanya itu, komitmen Kalbe Blackmores Nutrition dalam mendukung upaya pemenuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui di Indonesia juga dibuktikan melalui kerjasama antara Kalbe Blackmores Nutrition dengan organisasi non-profit yang berfokus pada penyediaan akses layanan kesehatan berkualitas, higienis, serta pengupayaan kelahiran anak secara layak, yakni Yayasan Bumi Sehat. Komitmen kerjasama ini dimulai dengan program rutin yang sudah berjalan sejak tahun 2017 untuk selalu mendukung pemenuhan nutrisi para Ibu di masa kehamilan dan menyusui di Indonesia dengan membagikan 12.000 botol Blackmores PBFG di Klinik Bumi Sehat yang tersebar di 3 kota yaitu Denpasar, Aceh dan Papua.

Blackmores PBFG

Atas dasar produk yang memang berkualitas dan didukung oleh komitmen yang luar biasa, maka saya, Aminya Baby Kimi merekomendasikan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk Ibu hamil dan menyusui sebagai suplemen pilihan yang bisa bantu Ibu penuhi nutrisi agar dapat menghasilkan ASI bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang istimewa.
 
Mau tau lebih banyak tentang produk Blackmores dan info terkait? Buibu bisa cek website Blackmores atau follow instagram @blackmoresid.

8/13/2020

Pola Pikir Orangtua = Pola Pikir Anak ?

August 13, 2020
Belakangan topik yang sering saya bahas dengan lawan bicara adalah terkait perkembangan anak yang mana bahasan ini masuk ke dalam topik parenting juga.

Ga bisa dipungkiri, sebagai ibu pastilah kita merasa ingin terus mendampingi sang buah hati bahkan hingga ia beranjak dewasa.


Makanya saya salut, sama ibu saya yang sampai saat ini masih tulus mulus mendampingi anaknya, bersikap adil sesuai karakter anak tanpa satupun anaknya merasa bahwa bundanya bersikap berat sebelah. Walau dapat dikatakan kalaupun Ibu saya mau bersikap seperti itu sebenarnya bisa saja karena dari keempat anaknya, beliau punya anak lelaki satu- satunya. Namun nyatanya tidak, beliau tidak pernah membedakan, semua anak berhak mendapatkan porsi kasih sayang yang sama.

Saya ingat kata- kata ibu saya pada saat saya bertanya mengenai laptop yang akan diberikan ibu untuk adik saya yang baru masuk kuliah. Jadi untuk gambaran, saya punya dua adik dan mereka kembar beda jenis kelamin, yang pertama masuk kuliah adalah yang cewek, sedangkan yang cowok baru masuk kuliah di tahun depannya lagi. Nah karena yang cewek sudah masuk kuliah, jadi yang cowok dibelikan laptop duluan sambil menunggu kuliah, untuk belajar di kampung inggris di Pare.

Nah, ternyata belum ada setahun kemudian, adik saya yang cewek juga butuh laptop, jadi ibu juga merasa harus membelikannya dong, apalagi adik yang cowok pun sudah bersiap mendaftar kuliah.


Saya: "Bu, kalo merk laptop yang itu mahal, kenapa nggak yang lain aja yang lebih murah?"

Ibu: "Bisa aja sih, tapi ibu merasa harus adil, walau merknya tidak harus sama tapi setidaknya kualitasnya sama bagus, jangan sampai anak ibu merasa yang satu lebih disayang daripada yang lain atau malah merasa tidak lebih disayang dibandingkan yang lain."

Saya: "Oh gitu"

Ibu: "Jangan dikira yang bisa durhaka Cuma anak ke orangtuanya aja. Orangtua pun disebut durhaka kalau pilih kasih terhadap anak- anaknya"

Saya: "Oh gitu ya Bu, baru tau."

Ibu: "Iya, agama mengajarkan seperti itu."

 

Setelah itu sampai detik ini saya masih terngiang kata- kata ibu, apalagi sekarang saya sudah punya anak walaupun baru satu, nah kalau sudah lebih dari satu saya selalu berdoa semoga saya diberi amanah untuk bisa menjadi orangtua yang adil dan tidak pilih kasih.

Adil pun bukan berarti sama, sama seperti yang dilakukan ibu saya pada saat anak kembarnya mau kuliah, yang satu kuliah duluan, yang lainnya belajar bahasa inggris dulu sambil diberi fasilitas laptop. Menurut saya yang demikian merupakan langkah bijaksana yang dapat diambil orangtua.

Memang ilmu parenting itu akan berbeda bagi setiap orangtua, khususnya bagi setiap pribadi dan tidak akan pernah sama sampai kapanpun. Saya menyadarinya ketika sore itu, saat pulang kerja terjadi percakapan antara saya dengan rekan kerja saya.



Rekan: "Kimi sekarang sama siapa mol?"

Saya: "Alhamdulillah wasyukurillah sekarang kimi di rumah sama pengasuh"

Rekan: "Oh alhamdulillah atuh ya, da kumaha deui namanya ibu bekerja mah ya harus rela ninggalin anak. Aku juga waktu masih kecil begitu, tiap hari dadah- dadah terus sama mamaku."

Saya: "Oh ya? Masih inget ya sampe sekarang?"

Rekan: "Iya masih inget, sedih tapi da gimana kalo mama gak kerja, nanti hidup aku kekurangan. Jadi daripada hidup aku kekurangan ya kan?"

Saya: "Oh hiya hiya."

 

Rekan kerja yang ngobrol dengan saya, jujur saja, saya lihat sekarang hidupnya memang sangat berkecukupan, mungkin lebih menonjol ketika beliau bekerja juga, hp iphone terbaru, apalagi masih muda pun sudah bisa membeli mobil baru, dan memang benar hidupnya tidak ada kekurangan dari segi harta dan dari apa yang dikenakan, dari apa yang dibicarakan, kelihatan sekali memang seperti apa gaya hidupnya.
Pola Pikir Orangtua = Pola Pikir Anak ?

Tapi anehnya saya sama sekali tidak termotivasi dengan kata- katanya, malah semakin bangga dengan ibu saya yang hanya seorang IRT. Tentu saja bukan ingin membedakan ibu bekerja dengan ibu rumah tangga, bagi saya keduanya sama- sama punya dua sisi kelebihan dan kekurangan.

Maksud saya, percakapan tersebut membuat saya berpikir apakah saya ingin anak saya nanti punya pemikiran yang sama seperti rekan kerja saya? Apakah saya ingin anak saya hidup serba berkecukupan namun dengan definisi hidup yang hanya mengejar materi demi menjaga gengsi semata?

Walaupun saat ini sebenarnya saya masih bekerja karena masih mengejar target saya ke depan yang juga terkait materi. Tapi jujur saja tidak, saya tidak ingin anak saya hidup seperti itu, bahwa ia akan berpikir kalau ibunya tidak bekerja dia akan hidup kekurangan.

Kehidupan saya memang tidak luar biasa berkecukupannya seperti rekan kerja saya tersebut, tapi satu hal yang sampai saat ini saya rasakan adalah kasih sayang dan waktu yang luar biasa lebih dari cukup yang diberikan ibu saya untuk anak- anaknya. Bukan berarti ibu tidak bekerja karena ayah saya pekerjaannya lebih bagus, ayah saya seorang wiraswasta yang penghasilannya juga kadang ada kadang gak ada sama sekali.

Namun, yang bikin saya takjub sampai saat ini adalah dengan keadaan seperti itu, orangtua saya mampu membesarkan keempat anaknya bahkan hingga kuliah dan menghasilkan seperti sekarang. Dengan baik. Tidak hanya itu, pelajaran yang saya dapat dari kehidupan keluarga saya adalah bahwa berkah itu bukan cuma kata- kata. Saya menyaksikannya sendiri.

Orang yang hidup serba berkecukupan dengan materi berlimpah tapi kalau tidak mencari berkah, entah ada anaknya jadi sombong dan pembangkang, entah anaknya jadi lupa dan ngelawan. Tapi tidak dengan orang yang hidup dengan materi pas- pasan, tapi ternyata bisa berkecukupan, kenapa? Ya, karena berkah itu sendiri.


Bayangkan, ketika saya lulus SMA, betapa inginnya saya melanjutkan kuliah tapi orangtua saya juga harus jujur dan rasional, sehingga beliau berkata bahwa kalau saya mau kuliah silakan di kampus ini atau ini saja yang biayanya lebih murah karena orangtua lagi gak ada pemasukan.

Saat diberitahu seperti itu sebenarnya saya tidak kaget, saya sudah dewasa dan tau persis kondisi ekonomi keluarga dan saya pun sudah berniat mencari sekolah/ kuliah yang gratisan dan alhamdulillah-nya saya bisa kuliah gratis yang mana hal itu sampai saat ini masih amat sangat saya syukuri.

Saya juga bersyukur dilahirkan di keluarga dengan limpahan kasih sayangnya, walaupun bukan keluarga kaya, tapi bahkan hingga saat ini, ketika kami sudah hidup dengan keluarga masing- masing, saya bersyukur kami bisa terus saling mengisi satu sama lain. Bahwa orangtua saya pun tidak ada sikap membedakan juga diantara para menantunya. Banyak sekali yang saya pelajari dari kehidupan orangtua saya, sekarang saatnya saya sebagai orangtua berharap bisa meniru banyak hal baik dari mereka untuk bekal mendidik anak- anak saya nanti.

Dari hal tersebut di atas, saya mencoba menyimpulkan bahwasanya kita, aku, dan kamu tidak bisa menghakimi keadaan setiap orang. Ketika rekan kerja saya mengatakan kata- kata “kekurangan”, oh ya tentu saja definisi “kekurangan” bagi setiap individu berbeda- beda, demikian pula dengan kata- kata “kaya”, definisinya akan berbeda bagi setiap orang. Saya pun yakin, anak saya nanti akan punya pendapatnya sendiri tentang kata- kata ini dan itu tergantung bagaimana saya bersikap untuk mengajarinya bahwa kalau kita percaya Allah dan berkah-Nya, hidup itu gak selalu tentang uang dan gengsi kok.



8/10/2020

4 Alasan Kenapa Perencanaan itu Penting

August 10, 2020
Banyak yang bilang, segala sesuatu dalam hidup itu butuh perencanaan. Ada lagi yang bilang, rencana itu penting untuk kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dan... kalau inget film “Sabtu Bersama Bapak”, disitu ada pelajaran dari sang Bapak yang bisa diambil yaitu hidup itu harus selalu punya rencana ke depan karena hidup hanya sekali dan waktu yang terbuang gak pernah bisa kembali.

Oh yah, saya yakin gak semua orang akan setuju dengan statement si Bapak ini, apalagi saya pribadi pun bukan orang yang hidupnya harus melulu terencana. Memang ada hal- hal yang perlu perencanaan agar hidup terkendali tapi ada juga hal- hal yang kitanya sendiri merasa belum butuh perencanaan mendetail di saat sekarang karena waktu yang masih lama misalnya.

Lalu kenapa banyak orang bilang bahwa segala sesuatu dalam hidup ini sebetulnya butuh perencanaan? Namun kenapa pula banyak orang yang nyaman menjalani hidup mengalir seperti air? Bukankah air mengalir ke tempat yang lebih rendah?


Untuk itu, saya sendiri yang butuh jawaban dari pertanyaan tersebut ingin mengajak Buybu untuk membayangkan perencanaan dari hal sederhana yang pasti kita lakukan sehari- hari, yaitu memasak.

Kalau dalam kegiatan sederhana ini saja Buybu punya perencanaan, misalnya begini, Buybu punya waktu setiap weekend untuk berpikir menu apa saja yang Buybu ingin masak selama satu minggu. Mulai dari senin sampai dengan minggu, mulai dari menu sarapan pagi hingga cemilan dan makan malamnya. Jadi pusing mikirin mau makan apanya cuma sekali ini aja Buy, gak perlu jadi pikiran tiap hari mau masak apa.

Setelah dibuat perencanaannya, sekarang Buybu tinggal membuat daftar belanjaan yaitu bahan apa saja yang Buybu butuhkan untuk memenuhi kebutuhan rencana masakan Buybu dalam satu minggu penuh. Ini pun belanjanya cukup seminggu sekali ya Buy.

Jangan lupa bersyukur ya Buy bila bisa berbelanja bahan makan atau sayuran tiap minggu karena gak semua Buybu seberuntung itu.

Oke lanjut, Buybu bisa belanja pada waktu weekend untuk keperluan memasak selama satu minggu ke depan, setelah itu Buybu bisa melakukan food preparation untuk kemudahan pengerjaan realisasi masakan itu di setiap harinya. Jadi, hari senin sampai dengan minggu, kalau Buybu mau masak, Buybu tinggal ambil bahan dan gak pake lama langsung masak yang sudah direncanakan. Nah, karena Buybu sudah melakukan food preparation juga, jadi waktu masak pun jadi lebih efisien, bukan?

Dari contoh kegiatan memasak tersebut, bisa kita lihat dan terjawab ya Buybu pertanyaan kita tadi mengenai kenapa sih banyak orang bilang bahwa kegiatan perencaan itu sebetulnya penting?

Oh ternyata kegiatan yang terencana dapat menghasilkan efisiensi bukan hanya dari segi biayanya, tapi juga waktu, tenaga, bahkan pikiran.

Jadi apa aja yang kita dapat kalau kegiatan dalam hidup kita terencana?


1. Hemat Biaya

Kalau kegiatan sudah terencana, artinya kkita sudah tau apa aja sih yang akan kita lakukan, berapa biaya yang harus dipersiapkan, dan apa aja sih yang kita butuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut?
Nah kalau kita sudah cukup jelas mengetahui apa yang dibutuhkan dan harus dipersiapkan, tentu saja disini kita juga sebenarnya sedang belajar mengelola keuangan dengan baik, karena kita akan membeli apa yang dibutuhkan.

2. Efisiensi waktu

Dengan adanya perencanaan, kita cuma butuh waktu lebih banyak di awal yaitu pada saat kegiatan penyusunan perencanaan saja. Karena setelah persiapan perencanaan selesai, ketika realisasi kita hanya tinggal melakukan sisanya saja. Praktis banget ya Buy.

3. Efisiensi tenaga

Sama halnya dengan efisiensi waktu, perencanaan membuat kita hanya butuh tenaga ekstra di awal saat menyelesaikan penyusunan perencanaan, ke depannya akan mudah karena kita tinggal mengerjakan sesuatu yang sebenarnya sudah dipersiapkan dengan matang.

4. Efisiensi pikiran

Nah ini Buy yang paling penting, seperti contoh di atas yaitu soal perencanaan masakan nih Buy yang seringkali membuat Buybu bingung mikirin mau makan apa setiap hari. Dengan adanya perencanaan, Buybu gak perlu bingung lagi karena kan Buybu sudah bikin perencanaan dari awal dan menyusunnya, jadi mikirnya cuma sekali aja Buy yaitu pada saat Buybu mikirin rencana masak itu sendiri. Setidaknya Buybu tidak setiap hari dihantui pertanyaan masak apa ya hari ini? Hihi

Nah itu dia empat manfaat yang kita dapat kalau rajin melakukan perencanaan. “kalau rajin” ya, Buy. Hihi

Mudah- mudahan Allah selalu memberi kita kemudahan dalam hidup sehingga segala rencana dapat terselesaikan dengan baik. Karena kita hanya berencana, Allah yang menentukan 

8/06/2020

REVIEW: The Body Shop British Rose Instant Glow Body Essence

August 06, 2020
Assalamualaikum Buybu..

Gimana nih kabarnya?  Mudah- mudahan sehat selalu yaa

Siapa disini yang punya kulit kering atau bahkan super kering kayak ami nih sampe bisa merasakan sendiri tangan kering banget gak enak dan jadinya kasar banget, apalagi sekarang semenjak pandemi harus sering- sering cuci tangan pake sabun. Awalnya sih fine aja tapi lama- lama agak ganggu gak sih bahkan gak Cuma orang lain yang megang tangan kita tapi kita sendiri sampai merasakannya kalau tangan kita tuh kering dan kasar.

Huu bete kan punya kulit indah pemberian Tuhan kok gak dirawat?

Nah ami baru nemu nih solusinya produk yang mampu mengembalikan kelembaban, sekaligus dapat menghaluskan, mencerahkan, dan meratakan warna kulit.

Wihiww produk apa tuh ya kok bisa sehebat itu manfaatnya?

Ini dia The Body Shop British Rose Instant Glow Body Essence selanjutnya akan kita singkat dengan TBSBRIGBE. Udah disingkat tapi tetep panjang ya Buy ahaha daripada ga disingkat lebih panjang banget ye kan.

Nah jujur aja sebenernya ini kali pertama ami pake produk ini. Kenapa gak dari dulu sih?

Soalnya baru tauuu haha semenjak hamil terus punya anak tuh jadi lupa sama perawatan sebelum akhirnya kembali diingatkan oleh berbagai postingan medsos bahwa yang bersuami itu justru lebih membutuhkan perawatan. Jadilah sedikit demi sedikit mulai rajin lagi perawatan.

Oke kembali ke si British Rose atau mawar inggris yang punya banyak manfaat ini.
Sebenarnya TBS punya delapan rangkaian perawatan kecantikan British Rose yang terdiri dari shower gel, petal soft bath foam, petal soft hand cream, Eau de Toilette, exfoliating soap, exquiste exfoliator, instant glow body essence, serta petal soft skin. Namun karena kebutuhannya ingin mencerahkan, meratakan, melembabkan, dan menghaluskan kulit tubuh maka dipilihlah varian British Rose yang Instant Glow Body Essence.

Sebelum masuk review, ami mau kasih dulu biodata produknya (ceilee biodataaa ahaha)
Brand: The Body Shop
Varian: British Rose
Nama produk: instant glow body essence
Beli di: Store TBS di TSM Bandung
Harga: IDR 309.000 (mahal memang tapi hasilnya bikin terharu sih haha)
Isi: 250ml

Setelah pemakaian kurang lebih dua minggu, ini dia review The Body Shop British Rose Instant Glow Body Essence dari ami...


Tekstur

Teksturnya seperti gel karena mengandung air lebih banyak sehinggu mudah meresap ke kulit dan tidak lengket

Aroma

Wanginya tentu saja wangi mawar hehe lumayan wangi banget kalau menurut ami karena kalau kita make di tangan aja wanginya bisa kemana- mana.

Kemasan

Mungkin karena teksturnya yang agak cair jadi produk ini dikemas di dalam botol pump sehingga gak perlu takut kebanyakan kalau mau mengaplikasikan produk ke kulit tubuh, tinggal pencet pump-nya, gel pun keluar seperlunya. Mantap.

Kandungan

Kandungan utama produk ini tentu saja essence bunga mawar inggris yang ditanam secara organik di Herefordshire. Jauh ya Buy. Nah, essence/ ekstrak bunga mawar inggris ini mengandung vitamin E dan C yang berfungsi sebagai antioksidan, dan antiseptik sebagai pembersih dan penyembuh luka.

Cara pakai

cukup dioleskan ke seluruh tubuh setelah mandi sambil sedikit dipijat- pijat supaya lebih meresap

Manfaat dan hasil

Hasil yang didapat setelah pemakaian selama 2 minggu untuk kulit yang super kering:

1.    Melembabkan

Kulit ami termasuk kulit yang super kering apalagi telapak tangan saking keringnya jadi kasar. Setelah dua minggu pemakaian TBSBRIGBE, kulit ami jadi lebih lembab gak merasa kering lagi, dengan catatan harus rajin pakai produk ini minimal 1x pada pagi hari, maksimal sesering mungkin  di tangan setelah cuci tangan.

2.    Menghaluskan

Selain melembabkan, kandungan ekstrak mawarnya bikin kulit jadi lebih halus, kulit bener- bener halus banget Buy kalau habis pakai TBSBRIGBE ini. Cocok banget lah buat ami dan Buybu yang punya telapak tangan kasar. Selain itu kalau kita aplikasikan di tubuh sehabis mandi, aromanya pun wangi banget jadi Buybu gak perlu pakai minyak wangi pun udah wangi.

3.    Mencerahkan

Selain dapat melembabkan dan menghaluskan kulit, TBSBRIGBE ini juga dapat mencerahkan dan meratakan warna kulit. Coba diaplikasikan ke bagian kulit tubuh yang warnanya lebih gelap, dalam waktu dua minggu udah keliatan hasilnya warna kulit jadi sedikit lebih merata.

So buat Buybu dan Mbak Gadis yang punya kulit kasar, jangan ragu buat beli produk perawatan British Rose Instant Glow Essence ini karena terbukti bikin kulit jadi lebih halus, lembab, dan lebih cerah.

Jangan lupa Buy slogan kita, wanita itu harus cantik!
#peace #love and #beauty