Anak- anak itu memang menggemaskan ya Buybu, sedari usia bayi ada saja kelakukannya yang bikin kita tergelitik bahkan sampe terharu. Tatkala sudah mulai belajar jalan kadang sampe mikir wah anakku sudah besar saja rasanya baru kemarin saya melahirkannya. Hihi anak memang anugerah yang luar biasa ya Buy, amanah dari Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga baik- baik.
Selain kelakuannya yang menggemaskan, ketika anak memasuki usia balita mulai muncul banyak rasa penasaran dalam dirinya hingga seringkali melontarkan pertanyaan anak yang kritis dan kadang membuat kita bingung gimana jawabnya. Ya nggak Buy?
Misalnya, “Ma, kenapa adek bisa ada di perut Mama?”
“Ma, kenapa bulan cuma ada satu?”
“Ma, kenapa malam gelap?”
“Ma, kenapa adek harus tidur?”
“Ma, katanya kita harus sayang hewan, tapi kenapa Mama semprot kecoa sampai mati?”
Dan lain- lain masih banyak lagi celotehan yang nggemesin lainnya yang kalau diperhatiin malah seringkali bikin kita speechless dan mikir, “Oh iya juga ya”. Hihi
Sebetulnya ketika anak banyak bertanya kepada Ibunya atau bapaknya (biar kayak lagu “ada anak bertanya pada bapaknya”), maka itu adalah langkah awal orangtua untuk mengajari anak tentang komunikasi dan keterbukaan. Jadi maksudnya gini, ketika anak bertanya, maka kita sebagai orangtua harus menanggapinya dengan asik, memberikan respon yang positif, serta terbuka dengan menjelaskan jawaban dari pertanyaannya sesuai dengan usia anak.
Kenapa harus memberikan respon positif dan terbuka pada anak?
Karena sikap asik, respon positif, dan keterbukaan dari orangtua bisa membuat anak semakin percaya diri dan merasa dihargai sehingga ke depannya anak pun akan mudah terbuka dan mau bercerita apapun kepada orangtuanya. Kalau anak sudah mau bercerita apapun kepada orangtuanya dan menganggap orangtua sebagai teman, maka insyaAllah orangtua dapat dengan mudah memberikan nasehat dan arahan agar anak tetap berada di jalan yang lurus yaitu jalan yang Allah ridhai.
Hehe ya gitu lah pokoknya ya Buy, orangtua mana yang ga kepengen anaknya jadi anak yang soleh/ soleha? Pastilah semua orangtua ingin anaknya lebih baik lebih soleh lebih sukses lebih bahagia daripada orangtuanya. Ya khaaaann?
Namun itu dia Buybu, kita harus memupuk rasa percaya dan keterbukaan ini sejak ia masih kecil, tumbuhkan perasaan dan budaya dalam keluarga kita bahwa family is number one, agar anak tidak mudah terpengaruh dengan kehidupan luar yang kita pun tidak tahu ke depannya akan bergaul dengan siapa anak kita ini.
Nah gimana caranya supaya anak mau terbuka kepada orangtua?
Ini dia 5 cara merespon ocehan dan pertanyaan anak:
1. Antusias
Kita harus antusias menanggapi setiap celotehan anak, tidak hanya ketika anak melontarkan pertanyaan kritisnya saja tapi juga ketika ia menunjuk sesuatu, orangtua perlu menanggapinya dengan antusias. Misalnya, “Ma, itu ikannya lagi lomba lho Ma”
Kita bisa menimpalinya dengan, “Mana? Oh iya sayang, itu ikannya lagi lomba renang, kira- kira ikan mana yaaa yang menang?”
2. Ulang pertanyaannya
Ketika anak bertanya tentang kata- kata yang baru ia dengar, misalnya seperti, “Ma, Anj*ay itu apa?”
Alih- alih menjawab, “Hush gak boleh ngomong begitu, gak sopan”
Kita bisa menjawab pertanyaannya dengan pengulangan sambil kita memikirkan jawaban apa yang tepat
“Hmm oke, jadi adek mau tau ya apa arti dari kata Anj*ay?”
3. Cari tahu info berasal darimana pertanyaannya
Daripada Buybu memarahi anak dengan kata- kata menghakimi seperti, “Kamu itu kok ngomong yang gak bener”, lebih baik Buybu bertanya padanya informasi tentang pertanyaannya, “Adek pernah gak denger kata- kata itu sebelumnya? Mama mau tanya dulu nih, adek tau kata- kata itu darimana?”
4. Menggali informasi yang telah anak ketahui
Setelah anak menjelaskan, kita bisa menggali lebih dalam apa yang telah diketahui anak tentang yang ditanyakannya “Menurut Adek, Anj*ay itu apa ya? Kenapa Ibu Guru bisa marah begitu ya ketika adek sebut kata itu?”
5. Berikan jawaban sesuai usia anak
Nah ini dia Buybu yang agak sedikit bikin kita bingung menyusun kata. Walaupun kita paham banget dengan pertanyaannya tapi lain urusan tentang bagaimana cara menjelaskannya kepada anak kecil agar ia mengerti dan tidak disalahpahami. Karena dibutuhkan kata- kata sederhana yang mudah dicerna oleh anak- anak.
“Anj*ay itu kata yang tidak baik, kata yang membuat orang lain yang mendengarnya jadi terganggu. Kita gak boleh menggunakan kata- kata itu kepada siapapun apalagi kepada keluarga dan teman”.
So Buybu, ketika kita dapat memberikan respon yang positif, serta bisa memberikan jawaban yang jelas dan terarah, maka anak pun tidak hanya tercukupi rasa ingin tahunya, namun juga merasa dirinya dihargai. Sehingga dengan begitu anak pun akan mudah untuk selalu bercerita dan terbuka dengan orangtuanya.
Yuk Buybu mulai sekarang selalu beri respon positif pada setiap ajakan main dan pertanyaan anak dan jangan lupa untuk libatkan mereka dalam tiap proses agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri karena merasa dihargai.
Semoga artikel ini bermanfaat ya Buybu😊
Bantu Ami sebar kebaikan dengan melakukan share artikel ini melalui share button yang ada di bawah artikel ini yaaaa...
Terimakasih Buybu❤️
0 comments:
Post a Comment