Ini bukan program social yang diadakan suatu organisasi social.
Tentu bukan, ini program diusulkan oleh teman dekat saya semasa saya masih hidup dalam kesombongan putih abu- abu, dia yang saya panggil dengan nama “Dede”.
Kenapa saya panggil dia Dede?
Bukan karena ia lebih muda dari saya, tapi karena memang namanya adalah Dede, nama panjangnya: “Dede Mardede Kardede Sardede Tapi Boonglah Itu Bukan Nama Panjangnya”. Heheh.
Bangganya saya punya teman seperti dia yang selalu ingin berbagi dengan siapapun, mengingatkan saya bahwa kita tidak boleh sombong, tidak boleh egois, harta hanya titipan, Allah dapat dengan mudah dan dengan sekejap memusnahkan semua yang kita miliki, sadarilah itu selalu.
Berhubung dana kami terbatas dan program ini hanya diikuti oleh tiga orang walau yang hadir hanya dua orang yaitu saya dan Dede, maka kami pun membeli wafer Tango se-pack untuk dibagikan kepada anak jalanan di kolong jembatan dekat Poins Square. Bukan karena Tango adalah sponsor kami, tapi karena memang itulah yang terpilih untuk diberikan kepada mereka.
Oh indahnya berbagi, lihatlah mereka senang sekali saat mendapatkan itu wafer bermerk Tango.
Semoga ini dapat menginspirasi kalian kawan- kawanku.
Kami tidak pernah ingin memberikan uang kepada anak- anak jalanan atau pengamen yang masih anak- anak.
Menurut kami dan mungkin menurut kalian juga, anak- anak seumuran mereka tidaklah pantas sudah disuruh mencari uang, bahkan dijadikan tulang punggung oleh Bapak Ibunya.
Berilah mereka sekotak susu, mungkin gizinya tidaklah terpenuhi.
Berilah mereka makanan, itu lebih baik.
Uang yang kalian berikan juga mungkin akan dipakai mereka untuk jajan, tapi dengan begitu mereka akan menjadi malas untuk sekolah (walau memang ada kasus tertentu yang menyebabkan mereka tidak sekolah), karena mereka akan belajar bagaimana mendapatkan uang untuk kemudian dibelanjakannya.
Entahlah, saya juga bingung bagaimana lagi dapat membantu mereka yang sepertinya sudah begitu menikmati menjalankan perannya sebagai anak jalanan.
Inilah hidup. Tidak ada larangan untuk berbagi kepada siapapun, untuk juga menyambung silaturahmi, untuk menundukkan pandangan agar tidak selalu melihat kepada orang- orang lain yang “lebih” daripada kita.
Semua berawal dari niat.
Niat yang baik, hasilnya pun akan baik, bukan? Insya Allah. Amiiin
NB: TERNYATA UTS MASIH 6 HARI LAGI, SEMANGAT DAN SANTAI :D
wow, dari dulu pengen doing this deh len...tp gak pernah kesampaian. may i know the list of poverty place in jakarta, jakarta selatan aja kalau bs...
ReplyDeletethanks ya len :)
sama2 elsha :D
ReplyDeletedi jakarta selatan,tempat mangkal mereka yg gw tau cm di kolong jembatan deket Poins Square Lebak Bulus itu sha.
kalo penyebarannya tuh baru gw tau byk, di terminal, perempatan lampu merah, angkot2, hha pengalaman bgt kyknya.
yg jd sasaran cm anjal, ga trmasuk pengemis..
lanjutkan ya len, jgn berhenti smpai di situ. siapa tau nanti dirimu sukses, jadi bs melakukan hal-hal 'besar' lainnya. amiin
ReplyDeletefoto2 dong..kan seru
oh iya ya foto2, abisnya dulu kan belum senarsis skrg, ahahah
ReplyDelete