Search This Blog

Sesingkat itu Hidup Teh, Manfaatkan Sebaik- baiknya!

Waktu itu pagi menjelang siang, ada kupu- kupu yang masuk ke rumah, hinggap di tembok, kami hanya biarkan berharap si kupu hanya hinggap tak mengganggu.

Siang menjelang sore si kupu pindah ke dalam kamar, hinggap di depan lemari yang ada di kamar tidur, seperti biasa kami hanya membiarkannya.

Waktu itu Ami yang sedang menyusui baby kimoy terus memperhatikan si kupu yang ternyata hingga keesokan harinya masih ada di kamar tidur, hanya posisi hinggapnya saja yang pindah pindah.

Waw rupanya si kupu ini ingin menginap di rumah yaa

Kemudian entah pada hari ke berapa, sang kupu ditemukan sudah tak bernyawa, ditemukan mayatnya di ruang tengah dekat jendela. Penyebab kematiannya pun tidak diketahui.

Peristiwa sepele yang membuat Ami merenung bahwa hidup teh geuning sesingkat itu ya. Padahal semua orang tau ya kalo hidup tuh memang singkat, memang cuma sebentar, memang cuma persinggahan, tapi ya gitu namanya juga manusia, walau udah tau tetap saja kadang lupa untuk hidup berkualitas.

Manusia diberi waktu hidup yang cukup panjang oleh Allah yaitu rata- rata bisa sampai berumur 60 tahun. Rata- rata lho yaaa.
Beda halnya dengan kupu- kupu. Berdasarkan penelitian, sebagian besar kupu- kupu setelah keluar dari kepompong hanya memiliki waktu untuk hidup selama dua sampai dengan empat minggu saja. Mereka menggunakan waktu tersebut untuk makan dan kawin.

Nah betapa luar biasanya kan kebesaran Allah.
Seharusnya waktu hidup yang Allah berikan untuk kita bisa lebih kita manfaatkan untuk amal baik yang semakin baik setiap harinya sambil menunggu ajal menjemput.

Tapi lagi- lagi kita hanyalah manusia biasa yang banyak sekali salah dan khilafnya.

Begitu juga dengan Ami nih, banyak banget kesalahan yang Ami perbuat.

Mungkin karena efek kelamaan #dirumahaja jadi Ami banyak khilaf, banyak pikiran, banyak masalah kali ya.

Jadi kemarin itu memang Ami sempat membuat keributan yang sepertinya masalah tersebut berasal dari rasa jenuh yang ada dalam diri Ami tanpa Ami sadari.

Kadang rasa jenuh bisa membuat kita over sensitive, bahkan cenderung pemarah, apalagi pada kenyataannya belum ada orang yang benar- benar bisa dipercaya dan diandalkan (selain suami).

Namun Ami sadar seharusnya hidup tidak begitu, hidup perlu kekuatan dan kemandirian juga, dan kesadaran tentang posisi kita saat ini.

Alhamdulillah pada akhirnya masalah hanya akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Lebih banyak bersyukur, lebih tekun beribadah, dan tentu saja lebih banyak melakukan kebaikan.

Mudah- mudahan sang kupu beristirahat dengan tenang ya.

0 comments:

Post a Comment