Search This Blog

Tragedi Penyapihan Mendadak Pada Bayi 16 Bulan Gara- gara Corona

Andai kita diminta menyebutkan apa saja dampak dari pandemi Covid (Corona Virus Disease) 19 atau Corona ini? Pasti rangkaian efeknya akan begitu panjang, siapapun pasti merasakan dampaknya, hanya perbedaannya ada yang terdampak sekali, ada yang sedikit terdampak, atau jangan- jangan apakah malah ada yang tidak terdampak sama sekali ya?


Mungkin gak? Mungkin aja sih.


Buat ami sendiri, dampak pandemi corona waktu itu tuh sampai mengakibatkan Kimi harus disapih dadakan. Wah kok bisa? Gini ceritanya Buy......


1.    Daycare diliburkan

Walau sempat ada WFH alias Working From Home alias Kerja di rumah untuk ibu- ibu yang sedang hamil dan memiliki bayi, namun setelah datang new normal pekerjaan kembali seperti biasa dan dinas pendidikan masih meliburkan sekolah sekaligus daycare. Meskipun ada beberapa daycare yang membuka kelasnya, suasana yang masih mengerikan tentang pandemi masih menghantui banyak orangtua termasuk miabi (ami dan abi). Apalagi berdasarkan pengalaman, selama Kimora berada di daycare di masa- masa sebelum pandemi, Kimi sering banget sakit flu apalagi pas lagi pandemi kayak gini, kekhawatiran jadi bertambah berkali lipat.


2.    Bimbang sampai kepikiran mau resign dari pekerjaan demi anak

Kebimbangan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja anak menjadi pikiran utama miabi. Di satu sisi, kita tidak boleh terlalu parno namun jangan juga abai atas pandemi yang sedang terjadi. Semakin parno, semakin stress malah jadi penyakit lain, sama halnya jika kita pun terlalu mengabaikan. Alih- alih resign dari pekerjaan secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk mencari pengasuh dari warga sekitar yang bersedia bekerja di rumah mengasuh kimi selama kami bekerja. Bismillah

3.    Senangnya bertemu pengasuh yang cocok

Mencari pengasuh seperti dimudahkan waktu itu karena tetangga ada yang mendadak menawarkan jasa orang yang mau bebersih rumah. Awalnya hanya weekend saja tapi kemudian kami meminta, sebut saja Bu Nia, untuk bekerja dari Senin s.d Jumat untuk di rumah menjaga Kimora sekaligus bebersih. Bu Nia setuju namun hanya selama satu minggu penuh beliau bekerja kemudian harus berhenti karena anaknya sudah mulai bekerja kembali jadi beliau harus menjaga cucunya. Sempat bingung dan sedih karena kami merasa cocok dengan Bu Nia.


4.    Mencari pengasuh baru

Bukan hal mudah mungkin untuk kembali mempercayakan anak kepada orang yang baru lagi terutama di musim pandemi ini ya Buy. Namun sepeninggal Bu Nia, kami tidak langsung menemukan penggantinya sehingga akhirnya tanpa memikirkan berbagai efeknya, dengan berat hati kami putuskan untuk menitipkan Kimora sementara di rumah neneknya yang ada di luar kota sampai kami mendapat pengasuh baru lagi.


5.    Mendadak disapih

Rumah nenek kimi ada di luar kota dan miabi gak pernah kepikiran sama sekali bahwa akhirnya kimi akan mendadak disapih karena jauh dari ibunya. Aneh sih kok bisa ya sama sekali gak kepikiran padahal miabi sudah kepikir pasti bakalan kangen nanti kalau jauh dari kimi walau hanya seminggu. Alasan kenapa tetiba disapih sebenarnya saran dari neneknya kimi karena kimi sudah 16 bulan dan saat itu miabi langsung menyetujuinya karena berpikir mungkin memang sudah waktunya, walaupun kimi masih mau minum ASIP tapi akhirnya miabi juga membelikan kimi susu formula untuk menambah gizinya kalau- kalau dia gak mau ASIP, waktu itu Ami coba berikan susu merk bebe*lac apalagi kata neneknya, kimi doyan- doyan aja dan cocok.


6.    Pengasuh baru datang

Setelah tau ada pengasuh yang bersedia mengasuh kimi di rumah, akhirnya kami jemput kimi untuk kembali ke Bandung, selain karena rindu, ami merasa ada yang salah karena rasanya belum saatnya kimi disapih. Kimi pun kembali bersama miabi di rumah dan kembali nenen ASI dan tidak jadi disapih, tanpa sepengetahuan neneknya tentu saja. Hehe bandel. Sebenarnya kenapa sih Ibu Ami menyarankan untuk sekalian disapih? Karena Ibu baru memberitahu Ami bahwa saat jauh dari Aminya, Kimi setiap malam gak bisa tidur, nangis terus dan rewel sampai seminggu itu, jadi Ibu dan Ayah Ami begadang semalaman hampir satu minggu untuk menenangkan Kimi. Yaa namanya juga disapih apalagi secara mendadak pasti rewel banget yaa, kasian. Kasian Kimi dan kakek neneknya yang begadang ;(


7.   Pengasuh baru hanya bertahan dua minggu

Uhuhu terulang lagi rasa sedihnya ketika sudah nyaman harus ditinggal lagi sama pengasuh yang baru kerja selama dua minggu ini. Kenapa dia tidak bisa meneruskan? Karena kabarnya sekolah anaknya udah mulai masuk di tanggal 13 Juli 2020 nanti. Jadiii harus kurelakan kembali dirinya haha dan mencari pengganti lain yang mudah- mudahan lebih baik dari sebelumnya. Doakan ya Buy.


Jadi begitu sih Buy dilemma yang Ami rasakan dari efek pandemi ini, sampai sekarang masih mikirin yang namanya kerjaan ngasuh ini yang sewaktu- waktu bisa mendadak berhenti karena berbagai alasan.


Buybu dan suaminya yang sama- sama perantau pasti bisa merasakan yang miabi rasakan, apalagi kalau di rantau bener- bener gak ada sodara gitu Buy, atau mungkin ada yang sebenarnya punya sodara di daerah rantau tapi gak bisa bantu juga. Namun insya Allah Buy semua pasti ada jalan keluarnya yang penting kitanya tetap berpikir positif, tetap kompak, dan jangan lupa bersyukur masih diberi nikmat rejeki dan sehat walafiat.


Nah, kalau Buybu sendiri apa nih efek pandemi yang paling bikin Buybu bingung?


0 comments:

Post a Comment