Search This Blog

Tragedi Penyapihan Mendadak Pada Bayi 16 Bulan Gara- gara Corona

Andai kita diminta menyebutkan apa saja dampak dari pandemi Covid (Corona Virus Disease) 19 atau Corona ini? Pasti rangkaian efeknya akan begitu panjang, siapapun pasti merasakan dampaknya, hanya perbedaannya ada yang terdampak sekali, ada yang sedikit terdampak, atau jangan- jangan apakah malah ada yang tidak terdampak sama sekali ya?


Mungkin gak? Mungkin aja sih.


Buat ami sendiri, dampak pandemi corona waktu itu tuh sampai mengakibatkan Kimi harus disapih dadakan. Wah kok bisa? Gini ceritanya Buy......


1.    Daycare diliburkan

Walau sempat ada WFH alias Working From Home alias Kerja di rumah untuk ibu- ibu yang sedang hamil dan memiliki bayi, namun setelah datang new normal pekerjaan kembali seperti biasa dan dinas pendidikan masih meliburkan sekolah sekaligus daycare. Meskipun ada beberapa daycare yang membuka kelasnya, suasana yang masih mengerikan tentang pandemi masih menghantui banyak orangtua termasuk miabi (ami dan abi). Apalagi berdasarkan pengalaman, selama Kimora berada di daycare di masa- masa sebelum pandemi, Kimi sering banget sakit flu apalagi pas lagi pandemi kayak gini, kekhawatiran jadi bertambah berkali lipat.


2.    Bimbang sampai kepikiran mau resign dari pekerjaan demi anak

Kebimbangan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja anak menjadi pikiran utama miabi. Di satu sisi, kita tidak boleh terlalu parno namun jangan juga abai atas pandemi yang sedang terjadi. Semakin parno, semakin stress malah jadi penyakit lain, sama halnya jika kita pun terlalu mengabaikan. Alih- alih resign dari pekerjaan secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk mencari pengasuh dari warga sekitar yang bersedia bekerja di rumah mengasuh kimi selama kami bekerja. Bismillah

3.    Senangnya bertemu pengasuh yang cocok

Mencari pengasuh seperti dimudahkan waktu itu karena tetangga ada yang mendadak menawarkan jasa orang yang mau bebersih rumah. Awalnya hanya weekend saja tapi kemudian kami meminta, sebut saja Bu Nia, untuk bekerja dari Senin s.d Jumat untuk di rumah menjaga Kimora sekaligus bebersih. Bu Nia setuju namun hanya selama satu minggu penuh beliau bekerja kemudian harus berhenti karena anaknya sudah mulai bekerja kembali jadi beliau harus menjaga cucunya. Sempat bingung dan sedih karena kami merasa cocok dengan Bu Nia.


4.    Mencari pengasuh baru

Bukan hal mudah mungkin untuk kembali mempercayakan anak kepada orang yang baru lagi terutama di musim pandemi ini ya Buy. Namun sepeninggal Bu Nia, kami tidak langsung menemukan penggantinya sehingga akhirnya tanpa memikirkan berbagai efeknya, dengan berat hati kami putuskan untuk menitipkan Kimora sementara di rumah neneknya yang ada di luar kota sampai kami mendapat pengasuh baru lagi.


5.    Mendadak disapih

Rumah nenek kimi ada di luar kota dan miabi gak pernah kepikiran sama sekali bahwa akhirnya kimi akan mendadak disapih karena jauh dari ibunya. Aneh sih kok bisa ya sama sekali gak kepikiran padahal miabi sudah kepikir pasti bakalan kangen nanti kalau jauh dari kimi walau hanya seminggu. Alasan kenapa tetiba disapih sebenarnya saran dari neneknya kimi karena kimi sudah 16 bulan dan saat itu miabi langsung menyetujuinya karena berpikir mungkin memang sudah waktunya, walaupun kimi masih mau minum ASIP tapi akhirnya miabi juga membelikan kimi susu formula untuk menambah gizinya kalau- kalau dia gak mau ASIP, waktu itu Ami coba berikan susu merk bebe*lac apalagi kata neneknya, kimi doyan- doyan aja dan cocok.


6.    Pengasuh baru datang

Setelah tau ada pengasuh yang bersedia mengasuh kimi di rumah, akhirnya kami jemput kimi untuk kembali ke Bandung, selain karena rindu, ami merasa ada yang salah karena rasanya belum saatnya kimi disapih. Kimi pun kembali bersama miabi di rumah dan kembali nenen ASI dan tidak jadi disapih, tanpa sepengetahuan neneknya tentu saja. Hehe bandel. Sebenarnya kenapa sih Ibu Ami menyarankan untuk sekalian disapih? Karena Ibu baru memberitahu Ami bahwa saat jauh dari Aminya, Kimi setiap malam gak bisa tidur, nangis terus dan rewel sampai seminggu itu, jadi Ibu dan Ayah Ami begadang semalaman hampir satu minggu untuk menenangkan Kimi. Yaa namanya juga disapih apalagi secara mendadak pasti rewel banget yaa, kasian. Kasian Kimi dan kakek neneknya yang begadang ;(


7.   Pengasuh baru hanya bertahan dua minggu

Uhuhu terulang lagi rasa sedihnya ketika sudah nyaman harus ditinggal lagi sama pengasuh yang baru kerja selama dua minggu ini. Kenapa dia tidak bisa meneruskan? Karena kabarnya sekolah anaknya udah mulai masuk di tanggal 13 Juli 2020 nanti. Jadiii harus kurelakan kembali dirinya haha dan mencari pengganti lain yang mudah- mudahan lebih baik dari sebelumnya. Doakan ya Buy.


Jadi begitu sih Buy dilemma yang Ami rasakan dari efek pandemi ini, sampai sekarang masih mikirin yang namanya kerjaan ngasuh ini yang sewaktu- waktu bisa mendadak berhenti karena berbagai alasan.


Buybu dan suaminya yang sama- sama perantau pasti bisa merasakan yang miabi rasakan, apalagi kalau di rantau bener- bener gak ada sodara gitu Buy, atau mungkin ada yang sebenarnya punya sodara di daerah rantau tapi gak bisa bantu juga. Namun insya Allah Buy semua pasti ada jalan keluarnya yang penting kitanya tetap berpikir positif, tetap kompak, dan jangan lupa bersyukur masih diberi nikmat rejeki dan sehat walafiat.


Nah, kalau Buybu sendiri apa nih efek pandemi yang paling bikin Buybu bingung?


Resep Fluffy Pancake Pisang Stroberi

🍓Fluffy PANCAKE PISANG STROBERI🍌


Bahan:

1. Tepung terigu 150gr-an
2. Pisang 1bh
3. Telur 1btr
4. Gula pasir 3sdt
5. Skm full cream satu sendok makan larutkan dgn air matang 100ml
6. Vanili seujung sdt
7. Minyak zaitun satu sendok teh (biasanya sih mentega leleh ye)😄


Topping:

- Stroberi segar secukupnya
- Es krim
- Sirup pisang susu

Cara membuat:

1. Pisahkan putih dan kuning telur
2. Campurkan putih telur dengan gula pasir lalu mixer sampai berbusa dan mengembang
3. Campur kuning telur dengan tepung terigu, vanili, pisang, skm full cream, dan minyak zaitun
4. Satukan kedua adonan putih dan kuning telur
5. Siapkan teflon anti lengket dan gunakan api kecil agar matang merata
6. Masak hingga matang dan sajikan dengan topping🍓

Rasanya dijamin enak dan pak suami pasti suka Buy karena selain enak juga bergizi.

Semoga bermanfaat, selamat mencoba🍓

Bagaimana Cara Tenang Menjalani Proses Persalinan

Melahirkan merupakan momen yang pasti paling berkesan buat Buybu. Ya nggak Buy?

Teman Ami yang bukan dokter obgyn pernah mengatakan opininya bahwa bagaimana cara masing- masing Buybu dalam menyikapi dan menikmati proses persalinan merupakan jati diri Buybu yang sebenarnya.

Ami rasa pendapatnya merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena menurut Ami, sedikit ada benarnya juga Buybu. Buybu yang tidak setuju bisa kirim email ke Ami yaa. Hehe

Kenapa Ami agak sedikit setuju dengan pendapat teman Ami yang bukan dokter obgyn itu?

Karena yang Ami tau dan Ami pernah lihat, memang masing- masing Ibu berbeda cara dan sikapnya dalam menghadapi proses persalinan atau dengan kata lain dalam menikmati sakitnya kontraksi.

Ada Buybu yang ketika kontraksi malah teriak- teriak bahkan tidak malu malah berkata kasar kepada suaminya.

Ada Buybu yang ketika kontraksi menangis.

Ada Buybu yang ketika kontraksi hanya melakukan olah napas berusaha untuk tenang.

Ada Buybu yang ketika kontraksi kalem aja.

Ya, semua bergantung pada ambang nyeri Ibu. Tentu saja karena masing- masing orang punya perbedaan atas kesanggupannya dalam menahan nyeri.

Nah, tapi sebisa mungkin yuk ah kita mulai usaha kita untuk menjadi Ibu yang baik, memberi contoh yang baik, memberikan yang terbaik bahkan ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

Hindari omongan kasar apalagi ketika persalinan Buybu, daripada berteriak dan berkata kasar lebih baik berdoa agar persalinan lancar.

Nah bagaimana caranya agar tetap tenang walaupun kontraksi sangat luar biasa nyeri terasa?


Berdasarkan pengalaman Ami di tulisan ini Cerita Melahirkan: Induksi Tiga Labu, yang alhamdulillah mampu terlewati dengan tenang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, ini dia

Tips bagaimana cara tenang menjalani proses persalinan:


1. Ingat bahwa Buybu sedang berjihad

Kalau jihadnya kaum laki- laki adalah berperang, maka jihadnya wanita adalah ketika melahirkan. Ingatlah bahwa pahala yang didapatkan oleh seorang ibu yang melahirkan sama dengan pahala jihad yang begitu besarnya Buy. Insya Allah dengan mengingat ini, hati kita akan berpasrah dan ikhlas sehingga bisa tenang melalui prosesnya.

2. Tidak ada yang dapat mengerti rasanya kecuali diri kita sendiri

Karena yang merasakan sakitnya hanya Buybu, yaa rasanya percuma aja Buybu ngeluh dengan berteriak, menangis, atau marah- marah karena tidak ada yang tau bagaimana sakitnya kecuali kita sendiri, Buy. Kalau Buybu berteriak atau marah- marah yang ada nanti malu sendiri. Ingat Buy, ini baru awal baru petualangan kita sebagai Ibu lho. Hihi

3. Semakin banyak mengeluh, semakin sakit terasa

Buybu pasti sudah mengenal pepatah orang bijak yang mengatakan bahwa semakin kita mengeluh dan membandingkan hidup kita dengan yang lebih mudah, akan semakin berat pula rasanya beban kita. Yap, itu memang benar adanya Buy. Ingatlah ketika Buybu sedang merasakan luar biasanya kontraksi bahwa tidak semua wanita bisa merasakan luar biasanya menjadi Ibu.

4. Kalau Buybu lain bisa, kenapa kita nggak?

Ini juga merupakan salah satu afirmasi yang menguatkan waktu Ami menahan luar biasanya kontraksi dengan induksi sebanyak 3 labu. Sebelum melahirkan, Ami mendengar cerita langsung dari seorang teman yang tubuhnya tergolong mungil, imut- imut, namun bisa melahirkan secara normal. Karena itulah, ketika Ami melahirkan dan merasakan kontraksi yang luar biasa, Ami teringat dengan wanita ini dan langsung terpacu semangatnya Buy. Kalau dia aja bisa, harusnya saya pun bisa.

5. Ajak bicara bayi kita

Bayi atau janin yang ada dalam kandungan pada dasarnya dapat merasakan juga yang kita rasakan dan dapat mengerti juga apa yang kita katakan. Maka dari itu banyak ahli yang sependapat mengenai pentingnya mengajak bicara janin dalam kandungan. Pun saat momen proses persalinan sedang berlangsung, ajak bayi berkomunikasi, beritahu padanya bahwa sebentar lagi kita akan bertemu dan Ibu sudah tidak sabar melihatmu mirip siapa, jadi ayo kita berjuang sama- sama ya nak...

6. Bicara pada diri sendiri dan berikan afirmasi positif

Nah ini sih sepertinya konklusi dari semua poin di atas Buy. Semua poin di atas sebenarnya berisi sugesti positif dan afirmasi agar diri kita mampu tenang menghadapi proses melahirkan yang notabene bikin Buybu cemas apakah dapat melaluinya dengan kalem dan lancar. Pada kenyataannya yang terjadi akan sesuai dengan apa yang Buybu pikirkan selama ini.

So, itu dia 6 tips dan cara tenang melalui proses persalinan, intinya sih berpikir positif ya Buy. Ami doakan semoga yang mau lahiran dilancarkan, dimudahkan, diringankan, disehatkan ya Buy. Aamiin.

Semoga bermanfaat.
Salam
Amikimi

Tips Menyapih dengan Cinta

Ada seorang Mama yang memiliki balita berusia 2,5 tahun namun belum juga disapih, belum berhenti menyusui. Balita tersebut merupakan anak bungsu yang sebenarnya tidak diharapkan. Sang Mama sudah mencoba berbagai macam cara untuk menyapih si anak dengan memberikan sesuatu yang pahit atau apapun di payudaranya agar si anak tidak mau lagi menyusu, tapi sang anak tetap tidak bisa lepas dari menyusu. Sampai akhirnya, sang Mama pun menitipkan anaknya kepada sang nenek untuk disapih.

Si anak ini ingat sekali momen itu hingga ia bertumbuh dewasa, momen ketika sang Mama bermuka masam, wajah yang berpura- pura marah dan membenci putranya sebelum ia pergi berlalu meninggalkan sang putra yang masih balita untuk tinggal bersama sang nenek.

Enam bulan berlalu tanpa sang Mama tentu bukan waktu yang sebentar, apalagi semuanya begitu mendadak bagi sang anak untuk melewati hari- hari yang biasanya dilalui bersama sang Mama. Walau seringkali melakukan panggilan video namun telah lanjur tertanam di pikiran sang anak bahwa ibunya membencinya jadi bagaimana mungkin ia tidak membenci.
Satu hal yang Ami tangkep dari cerita di atas adalah bahwa seorang anak walau masih sangat belia usianya bahkan sejak dari dalam kandungan, ia mampu merasakan, memahami, dan menyerap informasi di sekitarnya. Jadi ketika sang Ibu berkata apapun kepada si anaknya yang masih bayi, si bayi sebenarnya memahami apa yang dikatakan si Ibu dan semua tertanam di alam bawah sadarnya, terus tersimpan disitu hingga dia beranjak dewasa.

Ada cara menyapih yang lebih bijaksana menurut Ami yaitu menyapih dengan cinta, tanpa bohong dengan mengolesi payudara dengan sesuatu agar anak tidak suka, tanpa juga harus berpura- pura dan berkata yang mengada- ada kepada anak.

Bagaimana caranya?

Ingat yang tadi Ami katakan bahwa seorang bayi sebenarnya mengerti apapun yang dikatakan ibunya. Maka manfaatkan itu, Buy.
Ini dia tips bagaimana menyapih dengan cinta:

1.    Hindari berbohong
Mengolesi payudara dengan brotowali agar pahit dan anak tidak suka mungkin sudah lazim kita dengar bahwa ini merupakan cara mudah menjauhkan bayi dari “nenen”, namun hal ini sama saja Buybu membohongi sang bayi yang secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi psikologis bawah sadar sang anak.

2.    Komunikasikan Pelan- pelan
Bayi sebenarnya mengerti apa yang Buybu katakan, jadi coba katakan kepadanya pelan- pelan bahwa dirinya sudah besar jadi sudah waktunya untuk minum susu dari gelas, atau karena dirinya sudah besar dan nenen itu cuma untuk bayi. Perlahan ia pasti mengerti apa yang dimaksud sang ibu.

3.    Lakukan Secara Perlahan
Bukan hal yang mudah untuk menyapih anak, baik bagi ibu maupun bagi sang bayi, apalagi jika melakukannya secara mendadak. Jadi sapihlah anak secara perlahan, mulai kurangi menyusui di waktu tertentu, ajak dia main saat ingin menyusui, tawarkan makanan atau cemilan sebelum jam ia menyusu agar perutnya sudah keburu kenyang sehingga berkurang juga keinginannya menyusu. Pelan- pelan saja karena sebenarnya anak bayi telah mengerti apa yang Buybu katakan dan apa yang Buybu lakukan untuknya.

4.    Tetap Curahkan Cinta dan Kasih Sayang
Bagi sang Ibu, menyusui merupakan momen yang paling membahagiakan, begitu pula yang dirasakan sang anak. Ketika menyusui, anak merasakan kenyamanan dan kehangatan dekapan ibu sehingga berat rasanya untuk meninggalkan momen yang luar biasa indah ini. Namun walaupun anak harus berhenti menyusui, jangan pernah ibu pergi menjauhi anak. Tetaplah menjadi sosok terdekatnya, curahkanlah cinta dan kasih sayang yang lebih banyak dari biasanya, jangan sampai anak berpikir ibunya tidak ingin menyusuinya karena tidak sayang lagi. Selain itu, sang ibu juga harus lebih sabar dan lebih kuat dari si anak karena ikatan batin yang kental antara ibu dan anak sangat mempengaruhi bagaimana sikap anak dalam melewati fase ini.


Nah itu dia tips dari Ami, kalau Buybu sendiri bagaimana pengalaman Buybu dalam menyapih sang buah hati?



Ingin Mudah Cari Rumah? Tenang, kan ada SiKasep

Siapa yang menyangka mahluk sekecil virus Corona atau biasa disebut Covid 19 ini bisa membawa kita ke dalam kondisi seperti sekarang ini yang sama sekali berbeda dari biasanya. Biasanya bebas mau kemana- mana tanpa khawatir, sekarang kita harus senantiasa berjaga- jaga, yang dijaga tentu saja kesehatan, kebersihan, dan jaga jarak dengan orang lain bahkan dengan kerabat sendiri. Semua ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona yang berbahaya ini.

Ya, wabah Covid 19 ini membuat kita semua jadi tidak bisa leluasa bepergian, kalaupun harus bepergian kita wajib mematuhi protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Walaupun tidak ada kebijakan lockdown, namun pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mewajibkan seluruh masyarakat dirumah saja dan keluar rumah hanya jika benar- benar diperlukan, itupun harus memegang surat keterangan sehat atau SIKM (Surat Izin Keluar Masuk) untuk yang bepergian ke luar kota.

Adanya berbagai macam protokol dan kebijakan dari pemerintah tentu saja membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas dan menyebabkan beberapa rencana jadi tertunda, termasuk rencana memiliki rumah idaman bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Inginnya melihat rumah subsidi idaman secara langsung tapi di sisi lain kita juga sebagai masyarakat yang baik harus mematuhi kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan kontak sosial dan fisik secara langsung untuk menekan angka penyebaran corona yang kian meresahkan.

Melihat kondisi seperti ini, pemerintah pun tidak tinggal diam karena pemilikan perumahan bagi masyarakat menjadi salah satu perhatian pemerintah, terutama untuk memastikan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memperoleh hunian yang layak. Hal ini sebenarnya sudah lama menjadi concern pemerintah karena pemerintah telah membentuk Badan Layanan Umum PPDPP untuk menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli 2010.

Ya, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPDPP PUPR) memastikan proses bisnis penyaluran rumah subsidi pada bantuan pembiayaan perumahan FLPP tetap dapat dilakukan walaupun masyarakat harus tetap berada di rumah.

Pemerintah meluncurkan aplikasi bernama SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) demi memudahkan masyarakat agar dapat mencari, mengajukan kredit rumah, dan memiliki rumah idaman bersubsidi tanpa perlu keluar rumah mengingat kondisi PSBB seperti sekarang ini.

                       

Aplikasi SiKasep ini diluncurkan oleh pemerintah pada Desember tahun 2019 dan mulai berlaku pada Januari 2020. Dengan SiKasep, masyarakat tidak hanya dapat dengan mudah mencari rumah subisidi, namun juga bisa memilih bank pelaksana penyalur subisidi, serta mengajukan prosesnya ke pemerintah hanya dengan menggunakan smartphone kapanpun sambil bersantai di rumah masing- masing.

Rumah subsidi yang dapat dijelajahi pada aplikasi SiKasep ini telah menjangkau seluruh lokasi di Indonesia, jadi masyarakat tinggal menentukan saja lokasi rumah yang ingin dicari sesuai domisili saat ini. Selain kemudahan dalam mencari rumah yang diinginkan, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam hal pemilihan bank pelaksana. Untuk tahun ini saja, pemerintah bekerjasama dan menyediakan 37 bank pelaksana terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah pada aplikasi SiKasep.

Hingga 4 April 2020 terdapat 8.782 lokasi perumahan dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan telah tercantum pada aplikasi SiKasep berdasarkan data management control PPDPP. Tidak hanya itu, tercatat sampai dengan 2 Juni 2020 masyarakat yang telah menggunakan aplikasi SiKasep mencapai 67.619 pengguna terdaftar sebagai calon debitur, yang diantaranya sejumlah 22.930 pengguna belum mengajukan subsidi checking, 32.740 dinyatakan telah lolos subsidi checking, dan 1.447 pengguna tidak lolos subsidi checking. Bahkan terdapat 9.712 calon debitur yang sudah dalam proses verifikasi bank dan 51 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP.

Pemerintah mencatat penyaluran FLPP telah mencapai sebesar Rp.4,36 triliun untuk 43.282 unit rumah per tanggal 4 Mei 2020. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per 4 Mei 2020 adalah sebesar Rp48,73 Triliun untuk 698.884 unit rumah.

Dengan rekam jejak yang jelas dan banyaknya peminat seperti yang telah disebutkan di atas, masyarakat tidak perlu ragu jika ingin melakukan pengajuan proses KPR melalui aplikasi SiKasep. Karena selain memudahkan, rumah- rumah subsidi ini pun terjamin, sebab pada aplikasi SiKasep hanya pengembang yang telah terdaftar dan terverifikasi yang dapat membangun dan menyalurkan rumah subsidi.

Penggunaan aplikasinya pun tergolong mudah, setelah berhasil mengunduh aplikasi SiKasep melalui play store pada smartphone berbasis android, masyarakat harus melengkapi data diri terlebih dahulu dan mengunggah foto diri. Setelah data diisi lengkap, barulah masyarakat dapat memilih dan menentukan lokasi perumahan yang diinginkan, kemudian mencari informasi tentang perumahan tersebut sebelum akhirnya memilih bank penyalur FLPP dan melakukan cek status pengajuan KPR lewat aplikasi SiKasep. Setelah itu masyarakat tinggal menunggu dihubungi oleh pihak bank pelaksana KPR sebelum rumah siap dihuni.

Cukup mudah, bukan?

Bukan hanya itu, SiKasep memiliki fitur yang lengkap karena melalui aplikasi ini, masyarakat juga dapat terhubung langsung dengan pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang dengan fitur “host to host”. Keamanan informasi pada aplikasi ini pun terjamin karena SiKasep sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

Selain membantu memenuhi kebutuhan masyarakat atas kepemilikan rumah tinggal, aplikasi SiKasep ini juga mendukung program pemerintah untuk menyelenggarakan pembiayaan perumahan yang efektif dan efisien karena selain memudahkan masyarakat, pemerintah pun mendapat kemudahan dalam menghimpun data kebutuhan ketersediaan hunian secara langsung dari masyarakat yang kemudian data ini bisa dimanfaatkan pengembang dan bank pelaksana untuk memenuhi ketersediaan hunian yang dibutuhkan masyarakat.

Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja?

Pernahkah Buybu merasa bimbang untuk memilih antara pekerjaan atau menjadi ibu rumah tangga yang full time menjaga dan mendidik anak di rumah?

Kalau pernah, sungguh beruntungnya Buybu masih diberi pilihan, karena banyak sekali Buybu di luar sana yang harus hidup seperti apa adanya tanpa pilihan dan tanpa bisa memilih sama sekali.

Saya yakin, kita bukannya tidak bersyukur ketika dihadapkan pada pilihan itu. Yaitu pilihan antara menjadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga. Keduanya merupakan pilihan yang sama. Sama- sama dilakukan demi keberlangsungan dan kelayakan hidup anak dan keluarga, sama- sama merupakan pilihan yang hebat, sama- sama membutuhkan keberanian dan pengorbanan, dan sama halnya dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini, masing- masing pilihan punya kelebihan dan kekurangannya.
 
Pun kita sebagai Ibu, bukannya ingin mengeluh ketika hidup ini merasa sawang sinawang. Ibu pekerja ingin menjadi ibu rumah tangga dan menjaga anak di rumah, sedangkan yang ibu rumah tangga ingin juga menjadi ibu pekerja yang berpenghasilan dan diakui. Karena kadang memang ada satu titik dimana kita hanya merasa jenuh sehingga kita lupa untuk mensyukuri perjalanan yang ternyata sudah sejauh ini kita tempuh dan sesungguhnya inilah jalan yang kita inginkan, inilah pilihan hidup yang telah kita pilih.
Saya punya seorang teman yang memang hobinya bekerja, passionnya bekerja, jadi tidak ada masalah ketika dia akhirnya memiliki anak, tidak ada keraguan dalam dirinya, tidak ada kebimbangan atas pilihan antara tetap bekerja atau mengasuh anak di rumah, karena passionnya memang condong ke karir namun tetap bisa dekat dengan anak.

Ini hebat.

Di tempat lain, ada juga teman saya lulusan S2 yang ahli di bidangnya, namun pada tingkat prestasi pendidikan dan karir yang cukup baik seperti itu dia resign dari pekerjaan karena keinginannya adalah mendidik anaknya sendiri di rumah, cita- citanya mencetak generasi soleh soleha dengan tangannya sendiri.

Ini pun luar biasa, tidak kalah hebatnya.

Namun, merekapun yang telah memilih jalannya dengan mantap dan tegas untuk menjadi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga, terkadang masih juga muncul rasa jenuh dan di satu titik pernah kepikiran untuk menjalani hidup yang berbeda.

Bagi Ibu Rumah Tangga, Ibu yang bekerja tentu saja keliatan enak, berpenghasilan tetap, pergaulan luas, diakui eksistensinya dalam hal prestasi pekerjaan dan keuangan, dan jauh dari stress karena setiap hari keluar rumah apalagi bisa cari hiburan bersama rekan kerja di kantor.

Sedangkan bagi ibu pekerja, ibu rumah tangga pun terlihat lebih nyaman, bisa melihat tumbuh kembang anak, mendidik dan mengasuh anak dengan cara sendiri, tidak perlu memikirkan target pekerjaan dan tekanan dari atasan, belum lagi jika sedang mendapat masalah dengan atasan atau rekan kerja ataupun hal lainnya yang tidak disukai di kantor.

Ya, kita hanya melihat sisi lain kehidupan di bagian enaknya saja sementara jika orang lain melihat hidup kita sendiri sebenarnya orangpun iri. Begitu terus tidak ada kelarnya Buybu. Namun saya kira wajar saja Buybu merasakan hal seperti ini karena memang sifat dasar manusia seperti itu, tidak akan pernah merasa puas. Justru kalau Buybu cepat merasa puas, saya curiga Buybu bukan manusia.

Hehe

Saya ada cerita, ada seorang ibu dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil, dan pekerjaan suami dari ibu ini adalah seorang serabutan. Serabutan di atas serabutan karena benar- benar tidak jelas pekerjaannya, bahkan istrinya sendiri tidak tau suaminya bekerja apa karena setiap berangkat kerja, sang suami selalu kembali lagi kepada sang istri dalam jangka waktu yang lama. Kadang tiga bulan baru kembali, bahkan bisa sampai enam bulan baru kembali. Sayangnya, sang suami kembali tidak membawa hasil sepeserpun.

Dari cerita tersebut, apakah ibu dengan lima anak ini punya pilihan?

Bukan pilihan terhadap kelakuan suaminya ya Buybu tapi pilihan seperti, haruskah saya tetap bekerja atau mengurus anak di rumah?

Bayangkan hidup dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil dan dengan suami yang tidak bertanggung jawab, rasanya ibu ini tidak punya pilihan lain selain harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup beliau sendiri dan anak- anaknya.

Ya, pada akhirnya hanya rasa syukur yang mampu membuat semua Buybu bertahan, hati yang luas untuk merasa cukup, dan pikiran yang luas untuk terus belajar.

Kalo Buybu sendiri sekarang sedang berada di posisi yang mana nih?  😊


Kisah Pertemuan Sang Jodoh

Ternyata bener kata Pak RT, jodoh itu jangan ditunggu, dia akan datang sendiri. Ternyata, tetangga Pak RW juga ada benernya, jodoh itu seringkali ternyata orang yang ada di sekitar kita. Apalagi kata Bu Markonah yang bilang, gak perlu lah pacaran, jodoh mah kagak kemana- mana, elu yang kemana- mana mah.

Hari itu tahun 2017 dengan suasana yang seperti biasa, sebagai seorang jomblo sejati, saya dan dua orang teman saya pergi ke mall untuk berbuat apapun yang menyenangkan, seperti jajan, makan, minum, numpang solat, numpang pipis, dan tentu saja nonton bioskop.

Memang kami sering sekali pergi bertiga ke mall untuk melakukan kegiatan tersebut dan kenapa ya rasanya menyenangkan sekali, mungkin karena saya anak kos dan mungkin juga karena selalu gratisan. Hihi

Kegiatan yang menyenangkan itu mulai berkurang ketika salah satu dari kami menikah. Berkurang bukan berarti tidak sama sekali karena kami masih main bersama kadang- kadang. Teman yang sudah menikah itu, sebut saja dia Bunga.

Pada suatu hari, Bunga berkata bahwa ia merasa kasihan kepada saya karena setiap saya dekat dengan lelaki, pasti bukan jodohnya. Padahal mah ya memang belum jodohnya aja dan mungkin memang Tuhan sengaja mempertemukan dengan yang hanya sekedar lewat untuk memberi pelajaran hidup agar saya lebih dewasa dan lebih berhati- hati dalam menjalin tali bra silaturahmi.

Hihi

"Kamu mau gak mol aku kenalin ke cowok, orangnya InsyaAllah soleh, ya gak mungkin juga sih aku kenalin ke kamu kalo orangnya gak baik."

"Yaa gimana ya, boleh- boleh aja sih cuman..."

"Cuman apa?!! Dia teh sekantor sama kita juga kok, nih fotonya nih liat geura!", kata Bunga dengan nada sengaknya seperti biasa, sambil nyodorin hapenya wkwk.

"Sekantor? Ih siapa nih? Belum pernah liat." Kata saya sambil liat foto yang disodorkan Bunga.

Kemudian Bunga sedikit memberi bocoran tentang "dia" yang mau dikenalin Bunga ke saya. Walaupun Bunga bilang kami satu kantor, tapi saya sama sekali belum pernah berpapasan, belum pernah melihat wajah dalam foto itu sama sekali. Kata Bunga, namanya Rizal.

"Oooh macam tuuu...", timpal saya waktu itu.

Bahasan tentang Rizal berhenti sampai disitu, obrolan yang tidak sampai 3 menit, hanya selepas kami turun dari mobil sampai ke depan pintu masuk mall.

Kemudian obrolan tersebut menguap. Baik Bunga maupun saya tidak pernah lagi membahas tentang Rizal.

Entah tepatnya berapa minggu kemudian sejak pembahasan itu, suatu hari atasan saya mengajak saya untuk ikut rapat di Divisi sebelah.

Letak Divisi sebelah kalau dari gedung Divisi saya berada di sebelah kanan dan dipisahkan oleh lapangan bola.

Saya yang sebenernya mau nolak ajakan rapat si bos karena sedang tutup buku, akhirnya menuruti beliau untuk ikut rapat. Kami pun berjalan bersama ke Divisi sebelah dengan tidak bergandengan tangan. Wkwk

Sesampainya di sana, ternyata rapat belum dimulai dan peserta rapatnya banyak yang belum datang. Jadi kami hanya duduk- duduk menunggu gak jelas disitu. Karena saya masih ada kerjaan, saya pun meminta ijin kepada atasan saya untuk kembali ke ruangan dalam rangka mengerjakan progress tutup buku.

Ketika saya keluar ruangan rapat untuk kembali ke Divisi saya, tepat di seberang pintu masuk gedung sana ada laki- laki yang saya lihat fotonya di hp Bunga. Ya, saya yakin itu dia yang bernama Rizal, dia berjalan ke arah saya ketika saya berjalan ke arah yang berbeda. Kami berpapasan namun saya tidak menyapanya sama sekali, malah saya hanya pergi dan pura- pura tidak melihatnya.

Tapi ketika berjalan melewatinya kok rasanya jantung ini berdegup cepat sekali ya. 

Inikah namanya cinta oh inikah cinta. Ahaha malah nyanyi.

Saya pun sampai di Divisi saya dan mengerjakan pekerjaan saya dengan perasaan aneh, kayak ada seneng- senengnya gitu, padahal kan gak ngapa- ngapain juga tadi, ngelirik aja kagak. Aneh banget asli.

Akhirnya rapat dimulai dan saya kembali ke Divisi sebelah untuk ikut rapat. Sama sekali tidak berharap kembali ketemu Rizal karena saya juga masih aneh. Haha

Ternyata seusai rapat, Bunga sudah menunggu di luar dan memanggil saya. "Mooooll sini dong, kenalin nih temen- temen aku", kata Bunga sambil menunjuk ketiga teman- teman cowoknya. Saya pun berkenalan dan tentu saja diantara ketiga temannya, salah satunya adalah Rizal.

Aneh, ini lebih aneh lagi karena kok tiba- tiba Bunga ada disini, padahal Divisinya Bunga ini lumayan jauh dari gedung ini. Tapi rupanya Bunga lagi ngurus kerjaan payrollnya yang sistemnya dikelola oleh Rizal dkk.

Bhaique.

Perkenalan saat itu hanya sekedar menyebutkan nama dan berjabat tangan saja, setelah itu saya bercanda sebentar dengan Bunga kemudian saya kembali ke Divisi saya. 

Ternyata kejadian berpapasan hari itu berbuah perkenalan.

Ya, takdir tidak pernah terburu- buru namun juga tidak pernah datang terlambat.

Pulang kerja, saya berjalan ke parkiran motor untuk sekedar manasin motor saya. Kos saya dekat sekali dengan kantor, jadi seringkali motor beat merah itu saya tinggal di parkiran kantor.

Parkiran motor di kantor saya berblok- blok dengan lorong yang lumayan panjang. Parkiran buibu ada di satu blok paling depan, sedangkan blok kedua dan seterusnya merupakan parkiran pakbapak.

Ketika saya sedang bersiap dan bebersih motor, lagi- lagi gak sengaja ketemu sama Rizal yang sedang berjalan menuju motornya dan melewati saya sambil tersenyum dan saya pun balas tersenyum (yaiyalah, masa balas pantun?)🤭

Karena motor saya lama tidak terpakai, saya pun menghidupkan motor dengan cara menyela, tapi aneh, motor gak mau menyala sedikit pun walau saya terus berusaha menyela berkali- kali.

Ini adalah keanehan ke sekian di hari yang gak cerah- cerah amat ini.

Aneh kan? Padahal ini bukan pertama kalinya saya manasin motor di parkiran, bukan pertama kalinya saya menyela motor.

Kali ini beda. Mungkin kalo majalah, hari ini adalah edisi khususnya.

Saya masih menyela motor ketika seorang bapak- bapak dari parkiran datang sambil mengendarai motornya dan beliau bertanya, "Kenapa motornya? Gak nyala?"

"Iya nih Pak ga tau kenapa ga nyala- nyala", saya jawab.

Si Bapak tadi malah hanya duduk di atas motornya menunggu dan terdiam melihat saya menyela motor yang belum juga hidup mesinnya.

Tidak lama kemudian, Rizal datang mengendarai motornya di belakang si Bapak itu dan berkata,
"Itu standarnya!", sambil tersenyum kemudian berlalu mengikuti bapak- bapak yang sudah duluan pergi setelah menyadari kejeniusan saya yang ternyata belum naikin standar motor.

Ya ampun, saya hanya bisa nyengir saat menyadari penyebab daritadi motor saya gak nyala- nyala. Malu tapi mau.

Entah apa hikmah dari kejadian hari ini.

Semua yang seakan serba kebetulan. Saya dan Rizal yang selama di kantor walau bekerja di tempat yang sama tidak pernah bertemu sama sekali, tapi di satu hari itu, dari pagi hingga sore hari kami selalu bertemu secara tidak sengaja sampai kejadian standar motor yang memalukan pun dari sekian banyak bapak- bapak yang mondar mandir, ternyata harus Rizal juga yang memberitahu saya.

SKIP

Hari- hari selanjutnya berjalan seperti biasanya, rutinitas kantor dan lain- lain. Tidak lagi ada pertemuan secara gak sengaja. Kali ini disengaja. Rizal datang menghampiri saya yang seperti biasa sedang manasin motor sepulang kerja karena hari itu saya mau nginep di rumah Bunga.

Cuma obrolan ringan dan singkat, ngobrolin motor kenapa ditinggal kemudian kami ngobrol sedikit juga tentang saya yang sering nginep di rumah Bunga sambil berjalan dari parkiran motor menuju ke parkiran mobilnya Bunga yang tentu saja dengan tidak bergandengan tangan.

Beberapa hari dijalani seperti itu, obrolan ringan dan singkat di parkiran motor di sore hari, tidak ada pesan singkat ucapan perhatian dan basa basi.

Waktu itu rasanya seru sekali, rasanya mungkin kayak anak muda jaman dulu yang lagi kasmaran, yang belum ada teknologi canggih seperti sekarang.

Hingga akhirnya selang beberapa hari kemudian, sore itu Rizal menghampiri saya dan meminta nomor hp saya dengan modus biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak ikut kajian Ust. Hanan Attaki yang lagi happening waktu itu.

"Hmm nanti ikut kajian hanan attaki yuk?"
"Boleh aja, tapi gak tau kapan", saya jawab dengan juteknya wk
"Hmm mau minta nomor hape moli boleh?"
"Mau aja apa mau banget?", jawab saya meledek dan sebenernya masih males mau ngasih nomor.
"Hhe biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak kajian, ya?"
"Hmm baiklah, nih nomornya kosong delapan bla bla", kata saya ngomong dengan kecepatan cahaya.
"Jangan cepet- cepet atuh haha", dia mulai ngetik sambil saya liat tangannya sedikit gemeteran haha deg- degan rupanya dia yaaa minta nomor hape langsung ke orangnya.
"Mau disave apa ya namanya?", tanya Rizal basa basi
"Paijo aja", jawab saya meledek lagi.

Eh, padahal kemarin itu lagi seru- serunya lho kita tanpa hape, dalam hati saya seperti itu.

Tapi akhirnya saya kasih juga nomor saya tapi bukan nomor sepatu apalagi nomor togel. Iyaa, nomor hape.

Kami lebih banyak ngobrol langsung daripada via hape atau pesan singkat. Sepertinya waktu itu hape dan pesan singkat hanya digunakan untuk janji temu saja.
Tidak lama kami melalui hari- hari pedekate penuh suka duka itu, tidak ada ungkapan perasaan cinta, tidak ada ucapan sayang, tapi yang menjadi topik bahasan kami adalah semua tentang visi misi pernikahan. Dari situ saya bisa melihat betapa dewasanya dia dan saya sadar sedang menjalin hubungan yang serius.

Kira- kira hanya sekitar satu bulan kemudian, Rizal melamar saya secara pribadi dengan memberikan cincin emas putih di hari ulang tahun saya di pertengahan Bulan Oktober itu.

Tentu saja saya jadi tersanjung 6.

Seminggu kemudian, Rizal meminta saya untuk mengajaknya bertemu dengan keluarga saya. Jadi, di Bulan November itu Rizal dan saya datang dari Bandung ke Tangsel untuk bertemu dengan seluruh keluarga saya dan meminta izin kepada Ayah saya untuk membawa saya ke Cirebon dan dikenalkan dengan keluarga Rizal.

Seminggu kemudian saya dan Rizal ke Cirebon untuk bertemu dan berkenalan dengan keluarganya.

Proses perkenalan yang termasuk cepat namun tentu saja tidak semudah kelihatannya. Benar- benar perjalanan singkat yang tidak mudah tapi satu hal, kalau niatmu baik, Allah yang akan bantu, Allah yang akan membuka jalan kesana.

Bulan Desember, saya menemani Rizal wisuda bersama keluarganya. Sepulang dari wisuda, Rizal dan keluarganya berkunjung ke rumah saya untuk melamar.

Setelah itu, benar kata orang, orang yang mau nikah banyak sekali cobaannya.

Tapi alhamdulillah akhirnya kami menikah di awal Bulan Mei itu dan sekarang MasyaAllah tabarakallah kami sudah bertiga. Semoga selalu semangat untuk terus belajar dan berdoa agar Allah selalu meridhoi langkah kita. Bismillah.

Kalau Buybu, bagaimana nih kisah Buybu bertemu dengan Bapak Suami?

Dewandaru dan Berjuta Manfaatnya

Buah Dewandaru, ada yang pernah denger?

Ami baru banget tau nih ada buah namanya Dewandaru, kebetulan nemunya di kantor Ami. Lah kok bisa nemu di kantor ya si Ami ini?

Jadi, kantor Ami ini luas banget kan terus banyak banget lahan hijaunya termasuk ada juga hutan lindungnya. Kebayang segernya khaan?
Eh maksud Ami, seremnyaa🤭

Selaen udaranya seger, pas lagi jalan pagi keliling komplek kantor, karyawan tuh suka nemu aja ada buah- buahan yang tumbuh gitu lho, tapi inget gak boleh asal metik, takutnya kalau asal metik pas dimakan ternyata buah berry beracun kayak di film Hunger Game itu.

Hmm

Nah dua minggu yang lalu, Ami baru menemukan pohon dewandaru yang ternyata ada di dekat hutan lindung tersebut dan ternyata pohon tersebut sedang berbuah. Nama buahnya tentu saja buah dewandaru atau ada juga yang bilang buah cerme belanda. Bentuknya kecil kayak buah kersen tapi berundak- undak seperti belimbing. Buah dewandaru yang masih mentah berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, terus jadi merah, lalu semakin hitam warnanya, artinya buah tersebut semakin matang dan rasanya akan semakin manis.

Karena waktu itu yang berbuah baru yang warna merah, jadi Ami coba makan buah dewandaru yang warna merah. Mungkin karena masih warna merah cerah ya jadi rasanya nano- nano, ada asemnya, ada dikit pahitnya, ada juga manisnya. Nah warna merahnya ada juga yang merah tua yang rasanya lebih enak daripada yang warna merah cerah, mungkin karena lebih matang ya jadi yang warna merah tua ini lebih manis walau tetep kayak ada asem- asem segernya gitu.

Walaupun buahnya kecil- kecil gini ternyata manfaatnya banyak lho karena buah dewandaru yang berwarna merah ini mengandung vitamin A, vitamin C, antioksidan, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, B2, dan B3. Kandungan tersebut memiliki manfaat antara lain:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Buah dewandaru mengandung vitamin A dan C yang merupakan antioksidan yang dapat melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Menjaga kesehatan kulit
Antioksidan dan vitamin A nya mampu menangkal radikal bebas sehingga dapat mengurangi keriput dan memperlancar aliran darah menuju permukaan kulit.

3. Menjaga kesehatan mata
Nah ini jelas kandungan vitamin A dan C yang tinggi pada buah dewandaru yang berwarna merah dapat meningkatkan pasokan darah ke area mata. Sehingga mengonsumsi buah ini dapat mencegah dari penyakit mata termasuk katarak.

4. Memperbaiki pola tidur
Buah dewandaru merupakan salah satu makanan alami yang mengandung melatonin yaitu hormon yang dihasilkan kelenjar pineal di bagian otak untuk mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.

5. Menurunkan berat badan
Karena buah ini rendah kalori jadi cocok untuk dikonsumsi jika ingin berdiet.

6. Mencegah risiko stroke dan jantung
Karena kandungan antioksidannya seperti likopen, beta cryptoxanthin, gamma carrotene, rubixantin yang berfungsi melawan radikal bebas serta mencegah risiko berbagai penyakit berbahaya seperti stroke dan jantung.

Tidak hanya buahnya ternyata daunnya juga memiliki manfaat lho Buy. Daun dewandaru sering dikonsumsi dengan cara dicampur menjadi minuman teh karena bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk penderita hipertensi dan penyakit jantung.
Selain itu, astringen yang terkandung pada daun dewandaru juga berfungsi untuk menyeimbangkan produksi sebum atau minyak di kulit kepala, yang juga bermanfaat untuk menyembuhkan rematik, demam, hingga asam urat.

Tidak hanya itu, minyaknya Buy, minyaknyaaa, minyak dewandaru juga kerap diolah dan dimanfaatkan menjadi produk kosmetik dan kecantikan karena mengandung zat antiseptik dan antijamur.

Wah banyak sekali ya Buy manfaat si dewandaru ini, terutama untuk kecantikan dan kelangsingan itu lho Buy. Eh tapi kesehatan lebih penting sih. Ih penting semua tau Buy...

Oh iya buah dewandaru ini sebenarnya banyak ditemukan di kawasan Amerika Latin Buy, seperti di Brasil, Argentina, dan Paraguay. Buah ini pun sering dijadikan acar dan saus di beberapa daerah di Amerika Selatan.

Hmm kalau banyak di Amerika, kenapa disebut Cerme Belanda ya? Ada yang tau? 😄

Jangan Menikah! Sebelum Tau Visi dan Misi Pernikahan Calon Pasangan



Belakangan menikah muda memang sedang marak digaungkan di banyak media sosial. Tidak ada yang salah memang, malah bagus, hanya saja banyak anak muda yang jadi kepengen menikah muda tanpa mencoba memahami terlebih dahulu apa itu visi dan misi pernikahan, tujuan, bahkan bayangan mengenai rumah tangga seperti apa yang ingin mereka bangun.


 

Bukan berarti yang menulis pun lebih pengalaman, bukan yaaa, sekali lagi ah, BUKAN. Hanya saja Ami sekedar ingin berbagi saja dengan harapan agar kita tidak terlanjur basah dan tenggelam dalam biduk rumah tangga yang salah akibat terlalu cepat menilai cinta yang ternyata secepat itu berdusta.

 

Hihi apasi mi

 

Rasa cinta itu hal yang pasti dirasakan setiap insan, jadi semua orang pasti pernah merasakannya, yang berbeda adalah bagaimana masing- masing personal menyikapi perasaan tersebut. Ada yang diem- diem bae (kagak ngopi) dan banyak juga yang berani menunjukkannya.

 

Sedangkan pasangan yang sudah siap menikah, tidak ada waktu untuk membahas masalah perasaan karena pernikahan tidak hanya soal rasa tapi juga asa. Caelah..

 

Gini deh, pasangan yang memang siap nikah pastilah bukan kata- kata ini yang keluar dari mulutnya dan gak akan juga dia biarkan kata- kata ini keluar dari mulut pasangannya, jadi coret dia dari calonmu kalau masih berkata: "kita jalanin dulu aja" atau "aku suka kamu, mau gak jadi pacarku?" atau "kita kan udah lama deket, sebenernya kamu anggep aku apa?"

 

Pasangan yang sudah dewasa pasti tidak merasa perlu untuk mempertanyakan hubungan apa yang mereka jalin, karena jika dua insan sedang dekat, komunikasi intens, perhatian lebih, ya apalagi dong kalo bukan lagi pedekate????

 

Masalahnya pedekate juga terbagi menjadi dua, ada yang serius dan ada yang main- main, dan kita sebagai individu dewasa sebenarnya bisa menilai itu tanpa perlu mempertanyakannya. Jangan biarkan dirimu dikendalikan orang lain, yang punya kendali atasmu ya cuma dirimu sendiri.

 

Artinya yang main- main tinggalin, yang serius sikat! Hehe tapi sebelum disikat, visi dan misi pernikahan adalah hal penting yang harus kalian bahas, Gaes..

 

Visi adalah tujuan pernikahan sedangkan misi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pernikahan tanpa visi misi bagaikan perahu yang berlayar tanpa arah tujuan, tanpa peta, tanpa navigasi, dan hanya berlayar mengikuti kemana arah angin akan membawa, lalu ketika ada ombak dan badai, perahunya bingung gak tuh harus bagaimana??


 


Nah, dengan adanya visi misi yang telah dibahas dan disepakati bersama sebelum nikah, calon pasangan suami istri setidaknya telah mempunyai pedoman dan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana pernikahan yang dijalani nanti apakah telah sesuai dengan cita- cita dan harapan mereka atau masih jauh dari tujuan yang diimpikan.

Intinya adalah keterbukaan dari masing- masing calon pasangan, karena menikah bukan cuma sehari dua hari tapi selama- lamanya. Walaupun seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, visi misi bisa saja berubah, tapi setidaknya pasangan suami istri ini punya kepastian kemana pernikahan ini akan dibawa bahkan jika terjadi perubahan dalam hidup.

Semua pasangan benci ketidakpastian, bukan? Jadi, inilah ikhtiar kita dalam rangka memberi kepastian bagaimana menjalani hidup bersama untuk mencapai tujuan bersama bahkan ketika terjadi ketidakpastian dalam hidup.

Nah, kalau Aa atau Eneng- eneng mau bahas visi misi pernikahan jangan langsung disodorin pertanyaan, "Apa pendapatmu tentang pernikahan?" ya, takutnya jadi surprise aja sih.

Cukup dimulai dengan pertanyaan ringan dulu, seperti

"Hobi kamu apa?"

"Apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai?"

Setelah obrolan mengalir pasti akan tiba waktunya pembahasan mengenai pernikahan dan adapun hal- hal penting yang biasanya menjadi persoalan dalam pernikahan sehingga harus kita ketahui dan disepakati sebelum menikah adalah tentang keuangan, kebiasaan/ habit, cara mendidik anak, tempat tinggal, mertua, cita- cita dan keinginan pribadi, bagaimana hubungan dengan teman lawan jenis, kesehatan, bahkan perbedaan usia dan status sosial.

Banyak yang bilang mau nikah aja kok ya ribet banget pake visi misi segala. Karena lagi- lagi pernikahan bukan cuma sekedar ibadah semalam dua malam atau sehari dua hari tapi selamanya Neng. Ibarat ibadah solat yang cuma ibadah sehari semalam aja suka ada aja godaannya apalagi ibadah menikah yang selamanya.

Kok kesannya kita harus tau semua tentang calon pasangan sih kan dia baru calon?

Iya dong, hal ini perlu banget tapi bukan karena kita kepo, ini demi keutuhan rumah tangga yang akan dijalin. Hidup serumah dengan orang yang sebelumnya asing bagi kita tentu saja bukan hal mudah. Dalam taaruf pun sama, tidak serta merta langsung menikah, ada CV yang harus diisi lengkap, ada pertemuan dulu, ada obrolan, sampai ada kesepakatan masing- masing untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

Jadi, apa nih visi dan misi pernikahan-mu?

Kaktus Ternyata Bisa Dimakan?!



Setelah kemarin kita sempet bahas tentang Filosofi Kaktus yang mantap mantotep, sekarang Ami mau bahas tentang manfaat kaktus yang ternyata gak cuma berguna buat tanaman hias penghasil oksigen aja tapi juga halal untuk dikonsumsi.


Kaktus? Dimakan? Kan berduri?

Iyaaaa, dimakaaan, ya nggak sama durinya juga dong, Buybu...

Sebenernya Ami gak sampe nyobain makan kaktusnya juga sih, maaf kalau pernyataan ini membuat para jamaah kuciwa karena Ami cuma mau share aja apa yang Ami pernah baca tentang kaktus yang bisa dimakan ini.

Because Sharing is Caring!

Jadi sampe mana kita tadi?

Yak, kaktus bisa dimakan tapi gak semua jenis kaktus bisa dikonsumsi lho ya. Kaktus yang bisa dimakan namanya kaktus nopales atau prickly pear yang katanya populer di Amerika Latin dan Meksiko. Kabarnya manusia memang sudah sejak waktu lama mengonsumsi kaktus ini Buy.

Karena kaktus nopales banyak durinya, jadi untuk mengolahnya juga harus hati- hati ya Buy. Nah, bagian yang biasa dikonsumsi dari kaktus ini adalah daun dan buahnya. Oh iya Buybu, kaktusnya berbuah juga lho dan buah kaktus ini pas dikupas warna dagingnya mirip buah bit, bentuk dan besarnya mirip jambu air, dan rasanya so juicy mirip campuran rasa jambu air dan buah naga. Sedangkan untuk daun kaktus itu teksturnya renyah dan ada cairannya mirip dengan lidah buaya.

Nah tentu saja kaktus dikonsumsi bukan tanpa alasan, ternyata kaktus mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Apa aja sih manfaat kaktus?

1. Memperlancar Pencernaan

Kaktus nopales mengandung banyak serat yang penting bagi pencernaan. Jadi manfaatnya sama kayak buah dan sayur ya Buybu bisa memperlancar pencernaan sehingga kalo makan kaktus kita bisa terhindar dari gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.

2. Sebagai vitamin

Kaktus mengandung banyak nutrisi bermanfaat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita, karena mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan kalsium. Selain itu, kaktus juga kaya akan antioksidan dan mineral.

3. Menurunkan berat badan

Karena kaktus kaya akan serat, sehingga membuat kita akan merasa kenyang lebih lama dan mencegah kita untuk makan berlebihan. Serta kandungan vitamin B kompleks pada kaktus dapat mempercepat laju metabolisme sehingga kalori yang dibakar lebih banyak.


Nah banyak kan manfaatnya kalau kita mengonsumsi tanaman kaktus. Selain itu, karena kaktus kaya akan serat, jadi kaktus pun kaya akan manfaat, seperti dapat mengendalikan gula darah, menurunkan kolesterol, melindungi sel otak, bahkan antioksidan yang terkandung pada kaktus dapat menangkal sel kanker.

Luar biasa ya Buy, dibalik penampilannya yang berduri ternyata kaktus menyimpan banyak manfaat dan kebaikan di dalamnya.

Tapi kalo mau coba makan masakan olahan kaktus dimana ya?

Yang Ami tau, di restoran Tr*ns Luxury Hotel ada chef yang berasal dari Mexico yang mengolah makanan dari kaktus nopales dan dinamakan En Salada Nopales dalam menunya tapi harga makanannya lumayan menguras kantong Buybu.

Hiks

Katanya kaktus nopales ini berasal dari Mexico, tapi di Indonesia pun ada kaktus yang mirip (atau jangan- jangan sama) dengan kaktus nopales, namanya kaktus centong. Tapi kaktus centong ini biasanya buat makanan hewan peliharaan kura- kura. Jadi, Ami belum yakin kalau mereka ini jenis yang sama, mungkin ada yang tahu? Atau sudah mencoba makan kaktus?