Search This Blog

Boleh Berdusta, Asalkan...

Tulisan ini berasal dari ceramah seorang ustadz pada saat acara Nuzulul Quran tahun 2016 yang maaf beribu maaf saya lupa nama ustadnya siapa, padahal sudah berusaha mengingat tapi terlalu banyak nama ustadz yang teringat takut salah siapa yang menyampaikan ceramah ini. Jadi mari jangan lihat siapa yang menyampaikan tapi kita lihat saja apa yang disampaikannya.

Oke ini dia pelajaran yang dapat diambil dari apa yang beliau sampaikan...


Allah mengutus Nabi Besar Muhammad SAW yang dari kalangan biasa, yang walaupun tidak bisa membaca, tapi Allah memberikan anugerah tak ternilai untuk melengkapi perjuangan Nabi.

Anugerah apakah itu?


Anugerah berupa kehadiran para sahabat yang diberikan kelebihan oleh Allah untuk melengkapi kekurangan Nabi Muhammad SAW sebagai manusia dan selalu setia mendampingi perjuangan Nabi.

Iya, benar sekali bahwasanya keberadaan saudara dan teman- teman yang baik nan soleh merupakan rejeki yang tak terhingga. Bersyukurlah.

Pun benar bahwa sifat paling menonjol yang dapat kita pelajari dari Nabi Muhammad SAW berasal dari ketulusan hatinya sehingga muncullah sifat mulia Nabi yang jujur dan lemah lembut.


Sejatinya hal ini pun sudah sering kita dengar bahwa Allah tidak melihat kita dari penampilan luar saja, tidak juga dari bagaimana cara kita berjalan dengan membusungkan dada, tapi apa yang Allah lihat? Hatimu... Allah hanya melihat hatimu.

Hati adalah sumber dari segalanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Nah, bicara tentang jujur, saya jadi laper karena jadi pengen makan jujur ayam kan? Atau jujur kacang ijo juga enak.

Hihi
Lanjut....

Kejujuran ini memang sangat langka dimiliki manusia jaman sekarang, padahal ada hadist bilang,

"Berkatalah yang jujur walaupun menyakitkan" (HR. Ahmad 5:159).

Tapi betapapun kejujuran ini merupakan sifat yang amat baik dan wajib kita amalkan, ternyata islam memiliki pengecualian- pengecualian untuk hal- hal baik lho, begitu juga dengan hal baik seperti sifat jujur ini.

Ah yang bener?
Masa sih jujur dilarang?

No no, jujur tidak dilarang, tapi ada kondisi- kondisi dimana kita harus menjaga ucapan kita meskipun ucapan itu merupakan kebenaran.

Dalam kondisi apa aja tuh?

Nah adapun kita dilarang untuk jujur adalah pada kondisi berikut


1. Ketika berperang


Saat perang, jangan jujur tentang apa apa mengenai persiapan perangmu, tentang strategi dan senjatamu. Karena jika musuh mengetahuinya, habislah kau. Bagaimana kau ini hah..

2. Jujur kepada 2 (dua) orang yang berselisih

Nah ini yang sulit dilakukan kebanyakan kita ni Buy, kayaknya kalo lagi ngomongin orang apalagi keburukannya suka heboh dan jadi lupa bahwa kita gak kalah buruknya dari orang yang kita omongin.

Padahal Nabi SAW sudah berpesan nih terutama kalau ada orang yang berselisih kita harus bercerita tentang kebaikannya (walau harus berbohong) agar orang itu  mau berdamai.

Jadi, ketika kamu berbicara kepada seseorang tentang seseorang lain yang sedang dibencinya, jangan berbicara tentang hal buruk yang kamu tau tentang orang yang dibencinya kepada orang yang membenci, karena walaupun yang kamu sampaikan adalah suatu kebenaran, jatuhnya tetap saja, kamu telah melakukan adu domba. Rasulullah SAW malah menganjurkan kita untuk mendamaikan dua orang yang berselisih dengan menyampaikan hal yang baik (bahkan hukumnya jadi wajib) tentang kedua orang yang berselisih tersebut bahkan boleh melebih- lebihkan kebaikannya demi mendamaikan keduanya.

"Bukan seorang pendusta, orang yang berbohong untuk mendamaikan antar-sesama manusia. Dia menumbuhkan kebaikan atau mengatakan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Jujur (tentang masa lalu) kepada pasangan

Hati

Sebenernya untuk penjelasan yang ini, gak terlalu bisa saya tangkep, mungkin udah mepet- mepet waktu buka puasa kali yah (ngeles). Hehe

Oke poin ketiga ini sepertinya dimaksudkan untuk menjaga perasaan pasangan kita. Selain itu sebagai pasangan, kita wajib saling membahagiakan demi mendapat ridha dari suami/ istri. Maka dari itu, hukumnya boleh jika suami atau istri suka melontarkan gombalan walaupun tidak jujur demi membagiakan pasangannya. Kebolehan berbohong ini tentu saja hanya untuk tujuan membahagiakan pasangan dan mendapat ridha pasangan. Jika tujuannya sudah melenceng maka berbohong menjadi dosa besar.

Nah, jadi itu dia 3 Kondisi dimana kita diperbolehkan berbohong yang kesemuanya sebenarnya telah terangkum dalam hadis Nabi SAW


"Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsah (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya".(HR. Muslim).
 
Wallahu a’lamu bis shawab.

3 Tips Haid Lancar dan Hormon Seimbang

Kondisi Buybu setelah melahirkan pasti berbeda- beda terutama mengenai masalah keseimbangan hormon yang kemudian terkait dengan keluhan yang biasanya terjadi seperti haid/ menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak (belum) haid dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sejak melahirkan.

Nah, saya ini termasuk dalam golongan nomor dua nih, yaitu belum haid dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sejak melahirkan. Lumayan lama ya Buy, mungkin kalau tidak haid kurang dari setahun sih tidak akan menjadi pikiran ya Buy karena kan periode itu biasanya kita lagi masa- masa aktif menyusui eksklusif. Tapi kalau udah lebih dari satu tahun rasanya udah kepikiran yang macem- macem, takut inilah takut itulah, padahal kan pikiran negatif itu juga berpengaruh pada keseimbangan hormon tubuh kita.

Berdasarkan informasi dari para dokter dan ahli, sebenarnya, belum haid (setelah melahirkan) dalam jangka waktu yang lama bahkan hingga mencapai usia anak dua tahun merupakan hal yang wajar dan bisa saja terjadi.


Kok bisa?

Karena setelah melahirkan, hormon prolaktin dalam tubuh Ibu akan meningkat sebanyak dua hingga tiga kali lipat Buy. Nah meningkatnya jumlah hormon prolaktin ini dapat menekan hormon- hormon yang bertanggung jawab pada siklus menstruasi seperti hormon estrogen dan hormon progesteron sehingga wajar apabila Buybu mengalami cuti haid selama menyusui.

Selain itu ada juga nih yang bilang bahwa tidak haid selama menyusui merupakan KB alami, mitos atau fakta ya Buy?


Mengenai hal ini, saya dapat info dari dua sumber (dokter kandungan) yang ternyata infonya berbeda juga nih:
Dokter kandungan yang pertama adalah dokter Dina, beliau mengatakan bahwa tidak haid selama menyusui bisa menjadi KB alami selama 6 bulan pertama yaitu selama menyusuinya masih menyusui eksklusif.
Sedangkan dokter kandungan yang kedua adalah dokter Indriany, dokter kandungan online dari GrabHealth yang mengatakan bahwa tidak haid selama menyusui bisa menjadi KB alami selama satu tahun pertama menyusui.

Dari dr. Indriany juga saya mendapatkan saran mengenai yang saya keluhkan yaitu tentang saya yang belum haid selama 17 bulan setelah melahirkan dengan disertai keluhan terdapat nyeri perut bagian bawah yang sudah cukup mengganggu.


Sebelumnya saya sudah melakukan tes urine untuk memeriksa apakah saya tidak haid karena hamil dan apakah saya mengalami infeksi kandung kemih, serta tes darah untuk memeriksa apakah saya mengalami hiperprolaktinemia (kadar prolaktin yang terlalu tinggi). Tapi alhamdulillah hasil kesemuanya normal, saya tidak hamil, saya tidak mengalami infeksi kandung kemih, dan saya tidak mengalami hiperprolaktinemia.

Sehingga saran dokter yang harus saya lakukan agar haid kembali lancar dan hormon seimbang adalah:


1.    Istirahat yang cukup

Terlalu lelah juga mempengaruhi ketidakseimbangan hormon lho Buy termasuk hormon yang bertanggung jawab pada siklus haid. Maka jika Buybu ingin haidnya lancar dan teratur, istirahatlah yang cukup.

Maksudnya istirahat yang cukup itu apa sih?

Istirahat yang cukup artinya Buybu silakan beraktivitas sepanjang hari, asalkan pada waktu malam hari Buybu harus mengistirahatkan diri. Betapa banyak manfaatnya Buy bila kita menjaga waktu istirahat kita di malam hari, termasuk manfaatnya pada kesehatan jangka panjang yang juga berpengaruh pada terjaganya keseimbangan semua hormon dalam tubuh kita.

2.   Olahraga

Selain istirahat dan waktu tidur yang cukup, olahraga juga berpengaruh dalam menyeimbangkan hormon wanita. Kalau Buybu tipe wanita yang gak terlalu suka olahraga berat, maka cukup olahraga ringan saja Buy seperti senam pagi. Terutama pada saat suami dan anak masih pada tidur, jadi Buybu bisa senam tanpa ada gangguan. Hehe

Nah senam ini bagus banget Buy gak cuma buat kesehatan tubuh dan keseimbangan hormon aja, tapi juga dapat membuat tubuh Buybu jadi kencang lagi kalau dilakukan secara rutin. Coba setelah melahirkan pasti tubuh Buybu banyak yang mulai berubah kan? Perut bergelambir, payudara tidak sekencang dulu, dan lain sebagainya. Tapi dengan rajin berolahraga secara teratur, tubuh Buybu insyaAllah akan kembali segar bugar, begitu juga efeknya bagi pikiran Buy, olahraga itu release stress juga lho.

Ayo Buy jangan males olahraga, Pak Suami pasti seneng nih lihat istrinya kembali kencang seperti saat masih gadis. Hihi

3.   Konsumsi vitamin E

Selain perawatan tubuh melalui istirahat dan olahraga, apa yang kita konsumsi pun banyak berpengaruh terhadap keseimbangan hormon. Nah untuk menyeimbangkan hormon kewanitaan, dokter merekomendasikan untuk konsumsi vitamin E yang ada dalam bentuk tablet yang dijual bebas di pasaran. Mungkin selama ini kita mengenal vitamin E bermanfaat untuk kesehatan kulit ya Buy, nyatanya vitamin E gak Cuma bagus buat kulit aja Buy tapi juga bagus untuk kesuburan. Kenapa?
Karena vitamin E merupakan nutrisi penting yang bisa menunjang kinerja banyak organ tubuh termasuk organ kewanitaan. Selain itu, antioksidannya yang tinggi mampu menangkal radikal bebas sehingga dapat membantu menyeimbangkan hormon. Namun penggunaan vitamin E tablet harus dengan dosis yang tepat karena yang lebih baiknya tentu saja dengan memperoleh vitamin E secara alami dari makanan seperti brokoli, alpukat, bayam, almond, kuaci, kacang hazelnut, dan lain sebagainya.

Nah itu dia Buy 3 tips agar haid lancar dan hormon kembali seimbang.

Ketiganya sudah lulus uji coba karena semua sudah saya jalankan Buy mengingat saya belum juga haid selama kurang lebih 17 bulan. Alhamdulillah-nya, saya hanya butuh waktu 2 minggu kurang untuk menerapkan itu semua, konsumsi vitamin E, bahkan baru satu kali saya mulai senam lagi, setelah itu saya sudah kembali haid tanpa ada keluhan nyeri perut lagi dan darah haid yang keluar pun normal, tidak terlalu banyak dan tidak sedikit juga.

Gimana menurut Buybu? Kalau ada tambahan yuk kita diskusi

Pentingnya Skincare Sejak Dini dan Tips Memilih Pelembab Untuk Remaja

Jadi cewek tuh katanya ribet, perawatannya banyak dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki. Cewek yang perawatannya lengkap saja sering jadi bahan omongan apalagi cewek yang gak perawatan, bisa- bisa dibilang merawat diri aja gak bisa gimana mau merawat yang lain?


Eaaa dengerin omongan orang lain memang gak ada habisnya ya Buybu. Walaupun terkadang omongan orang lain itu bisa saja kita jadikan bahan pembelajaran lho bagi diri kita tentu dengan menyaringnya yaitu ambil omongan yang baik dan buang omongan yang buruk.

Oke, kembali ke pembahasan kita tentang perawatan cewek nih. Di jaman sekarang sering liat gak sih banyak cewek- cewek remaja yang perawatannya aja udah lengkap banget karena pengaruh dari artis- artis Korea Selatan yang memang sebyutipul itu hingga dijadikan kiblat fashion dan kecantikan di negara kita ini. Tidak ada salahnya kalau kita merasa mengidolakan dan mungkin ingin secantik mereka, namun syaratnya jangan berlebihan apalagi sampe ikut- ikutan operasi plastik, jangan sampe yak gais. Intinya mengidolakan artis atau selebritis tuh boleh aja asal jangan berlebihan karena sejatinya yang pantas kita idolakan hanyalah Rasulullah SAW.

Melenceng lagi deh, balik lagi ke perawatan cewek yaaah. Haha
Jadi, perawatan cewek terutama perawatan wajah dan kulit tubuh sebenarnya memang dimulai sejak umur kita masih remaja yaa sekitar usia- usia anak SMP lah yaa. Di usia itu, cewek sudah disarankan untuk memakai pelembab wajah tapi tentu dengan tekstur yang ringan aja gak perlu yang banyak kandungan macem- macem.

Kenapa cewek remaja disarankan sudah harus pakai pelembab/ moisturizer?


Karena biasanya di usia remaja kegiatan di luar lumayan banyak ya apalagi usia sekolah jadi pelembab penting untuk melindungi kulit wajah dari paparan langsung sinar matahari dan melindungi dari polusi kendaraan bermotor bahkan dari debu. Selain itu, hormon remaja masih mengalami ketidakseimbangan sehingga terkadang ada remaja yang mengalami masalah pada kulit wajahnya seperti muncul jerawat karena minyak berlebih di wajah. Nah penggunaan pelembab wajah yang tepat juga berguna untuk mengatasi hal ini.
Saya saat remaja wkwk

Pentingnya skincare atau perawatan kulit sejak dini

berguna tidak hanya di saat itu saja tapi juga berguna hingga di masa yang akan datang seiring dengan pertumbuhannya hingga ia dewasa. Cewek yang melakukan perawatan sejak dini tentu saja kulitnya akan mudah mendapatkan perawatan hingga ia dewasa. Tapi yang perlu digarisbawahi tentu saja dengan produk yang tepat yaa.


Baiklah sekarang kita udah tau ya pentingnya perawatan wajah sejak dini, tapi masih bingung gimana cara memilih produk perawatan atau pelembab yang tepat untuk remaja.

So, ini dia tips memilih pelembab untuk remaja


1.    Produk dengan merk terpercaya
Gunakanlah produk pelembab ringan yang telah teruji dan terpercaya, misalnya merk clean n clear atau ponds.

2.    Produk pelembab yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu
Satu merk biasanya tidak hanya mengeluarkan satu jenis pelembab ya Buy jadi harus dipilih lagi kira- kira jenis pelembab yang mana yang cocok buat kulit kamu, untuk kulit normal bisa pakai pelembab biasa misalnya merk ponds bisa pakai pelembab ponds yang warna pink (white beauty) , yang kulitnya berjerawat juga ada pelembab yang ada anti acnenya misalnya kalau merk ponds ada yang warna hijau pelembab ponds yang anti acne, dan seterusnya.

3.    Pelembab yang bertekstur ringan
Sayangilah kulit remajamu dengan tidak memberikannya terlalu banyak bahan kimia atau tidak memberikannya produk pelembab dengan formula yang sebenarnya belum saatnya kamu pakai seperti pelembab dengan anti aging itu jangan dulu yak Buy. Cukup dengan sentuhan pelembab dengan tekrtur ringan saja sudah cukup kok Buy untuk melindungi dan menjaga kulit remajamu dari paparan sinar matahari dan polusi.

4.    Pilih produk yang harganya tidak terlalu mahal
Memilih produk dengan harga yang terlalu mahal untuk usia remaja termasuk berlebihan ya Buy kecuali orangtua kamu memang khusus membelikannya untukmu. Namun jika tidak, silakan pilih pelembab biasa yang harganya tidak terlalu mahal namun merupakan produk yang teruji dan terpercaya sehingga selain dapat melindungi kulit wajah remajamu sepanjang hari, juga dapat menghemat uang jajanmu juga.

5.    Mencuci wajah secara teratur
Selain pentingnya memakai pelembab sejak usia remaja, mencuci wajah sebelum tidur dengan produk facial wash yang sesuai dengan kebutuhan kulit juga sangat penting untuk menjaga kebersihan wajah setelah berkegiatan selama seharian penuh.

Nah jadi itu dia sefruit dua fruit tips untuk cewek remaja maupun Buibu yang punya anak remaja yang mungkin lagi bingung memilih produk perawatan dini untuk kulit anak remajanya.

Selain rajin memakai pelembab dan cuci muka, perawatan kulit dari dalam juga perlu lho Buy untuk segala usia, seperti rajin konsumsi vitamin A dan E yang banyak terdapat pada sayur dan buah- buahan, banyak minum air putih, dan tentu saja dengan rutin berolahraga.


Semoga bermanfaat, keep healthy and shine Buybu!

Pengalaman Konsul Sama Dokter Kandungan Galak

Kondisi masing- masing Ibu pasca melahirkan pasti berbeda- beda, terutama soal kapan mereka mulai haid lagi setelah melahirkan.

Banyak yang setelah melahirkan langsung haid lagi dengan lancarnya, ada yang haidnya jadi tidak lancar, malah gak sedikit juga yang setelah melahirkan lama banget belum juga haid.

Nah Ami merupakan salah satu Ibu yang setelah melahirkan mengalami cuti haid yang lama Buy yaitu sekitar 16 hingga 17 bulan.

Kok bisa ya ada Ibu yang setelah melahirkan tidak mengalami haid dalam jangka waktu yang lama?

Bisa Buy, biasanya faktor utamanya dikarenakan menyusui eksklusif. Namun tidak semua ibu menyusui eksklusif mengalami tidak haid dalam waktu lama, pasalnya kondisi tidak haid ini dialami oleh Ibu dengan hormon prolaktin yang tinggi. Hormon prolaktin ini merupakan hormon menyusui ya Buy, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI. Meningkatnya hormon ini wajar dialami pada kehamilan tahap akhir maupun pada masa menyusui.

Setelah mengetahui hal tersebut, saya tenang- tenang aja dong Buy. Apalagi saya sudah mendapatkan referensi juga dari dokter obgyn bahwa hal tersebut wajar dan sayanya juga tidak mengalami keluhan yang berarti hanya sekedar pusing- pusing enyoy aja sih.

Jangan mendengarkan omongan orang


Adapun yang membuat saya gelisah sebenarnya adalah omongan orang haha karena ada aja komentar yang mempertanyakan kok belum haid ya jangan- jangan isi lagi. Hal tersebut walaupun sejatinya hanya bercanda dan bisa menjadi doa, namun kadang kepikiran juga lho Buy. Bikin saya jadi ikut mikir, oh iya ya kenapa ya kok saya belum haid juga, masa sih hamil? Kan udah lama belum haidnya? Tapi...ah sudahlah...

Jadi memang seperti itu ya Buy kalau kita terus mendengarkan omongan orang lain, walau gak semua orang seperti itu dan omongan tersebut sebenarnya tidak mengganggu, namun sudah cukup membuat kita jadi risau mengenai permasalahan kok saya belum haid sedangkan kok ada teman yang melahirkannya barengan dengan saya tapi dia udah haid.

Oke balik ke cerita si Ami ini yaaa...

Jadi, setelah selama kira- kira 16 bulan lamanya saya belum juga haid setelah melahirkan dan tibalah waktu dimana Kimi disapih secara mendadak yang sempat saya share ceritanya disini. Saat itu pulalah muncul keluhan yang kemungkinan ada kaitannya dengan ketidakseimbangan hormon yang bisa saja saya alami.

Hari itu saya sendirian pergi ke rumah sakit untuk konsultasi ke dokter kandungan yang ternyata galak karena sudah semingguan lebih rasanya perut bawah keram syekali apalagi ketika naik motor ada gejlugan alias polisi tidur. Rasanya tidak nyaman dan bikin khawatir takut kenapa- kenapa apalagi ditambah saya belum haid juga dan berhenti menyusui secara mendadak.


Sebenarnya saya ada feeling rasa keram dan nyeri ini muncul karena saya berhenti menyusui dadakan, tapi kalau saya hanya mengandalkan feeling, nanti dokter gak laku. Ibaratnya kita juga harus tanya ke yang ahli ye kaaann biar yaqin.

Tibalah saatnya nama saya dipanggil dan saya pun masuk ke ruangan sang dokter ahli kandungan tersebut. Tiba- tiba sang dokter langsung nyuruh berbaring, padahal saya berharap saya bisa bercerita dulu mengenai keadaan saya walapun sebelumnya sudah ditulis secara singkat tentang keadaan saya oleh bidan perawat.

Ketika saya berbaring dan dilakukan USG, dokter langsung berkata, “Ibu ini sebenarnya rencananya mau gimana? Mau hamil lagi? Kan anak masih kecil, nanti kalau hamil lagi anaknya mau ditaro dimana? Kan Ibu bekerja, mungkin kalau ibu gak kerja saya juga gak akan bicara begini. Sekarang saya tanya, Anda sudah pasang KB atau belum?”.

Anehnya saya Cuma bengong ketika dokter bilang begitu dengan nada bicara yang menurut saya ga enak banget didengernya, beliau seperti sedang menghakimi dan memarahi saya, padahal saya juga belum sempet jawab pertanyaannya apakah saya punya rencana hamil dalam waktu dekat atau tidak.

Sebaiknya seorang dokter mendengarkan terlebih dulu keluhan pasiennya secara langsung


Jadi maksud saya, mendengarkan keluhan saya saja belum, kenapa sang dokter langsung seperti menghakimi dan memarahi saya ya?
Aku pulang, tanpa dendam.... *malah nyanyi

Kemudian saya jawab pertanyaan terakhirnya mengenai KB, saya jawab bahwa saya belum KB karena belum haid. Lalu sang dokter kembali nyerocos, “Lho kenapa gak KB karena belum haid?”
“Katanya kalau sedang menyusui tidak haid akan menjadi KB alami dok”
“Kata siapa?”
Sejujurnya saya bingung mau jawab kata siapa, sampai akhirnya yang keluar dari mulut adalah, “Kata temen saya dok”
“Oh, teman Anda dokter obgyn?”
“Bukan dok”
“Nih ya tolong didengarkan supaya Anda bisa juga mengajarkan kepada teman- teman Anda tentang belum haid saat menyusui dan kaitannya dengan KB alami. KB alami saat menyusui hanya efektif selama enam bulan, jadi setelah itu jadi tidak efektif lagi maka dari itu bisa saja Anda hamil lagi, sedangkan anak Anda masih kecil.”

Saya coba berbesar hati menyerap info dari sang dokter walau dalam hati ingin sekali berkata bahwa saya kesini untuk mengatasi keluhan saya, tapi yang keluar dari mulut saya malah,”Ooh gitu ya dok, oke, terus kenapa ya dok sampai sekarang saya belum haid dan sekarang rasanya kayak keram perut bawah, apa ada yang harus saya konsumsi atau dokter ada saran atau penjelasan?”

“Ya saya harus liat dulu cek urine Anda dan cek darah untuk melihat apa benar hormon prolaktin Anda tinggi? Setelah itu saya tetap menyarankan Anda untuk pasang KB karena tadi saya udah bilang ya tentang KB alami”.

Ketika saya ingin menyampaikan sesuatu, sang dokter nyerocos mulu, jadi rasa ingin tahu sekaligus keluhan saya pun terkubur dalam saat itu juga.

Duh maksud hati konsultasi ke dokter pengen minta saran, nasehat atau penjelasan yang menenangkan, malah bikin perasaan gak enak. Setelah saya menjalani tes urine yang hasilnya negatif, tes kandung kemih yang hasilnya bagus, dan tes darah yang juga normal, akhirnya saya kembali ke kantor dan tidak kembali lagi ke dokter tersebut pada keesokan harinya karena sayanya ada urusan dan males juga balik lagi ke dokter tersebut karena kemungkinan besar saya sudah tahu kalau kesana saya akan disarankan pasang KB lagi.


Tapi saya bukannya gak mau pasang KB lho ya Buy, saya hanya jadi merasa kurang nyaman dengan cara berkomunikasi seperti itu apalagi saya datang dengan keluhan tentunya ingin pulang dengan hati senang. Walau mau gak mau kita pun harus berbesar hati ya Buy untuk menerima dan mengambil yang baiknya, lalu buang yang buriknya. Eh, buruk.

Tragedi Penyapihan Mendadak Pada Bayi 16 Bulan Gara- gara Corona

Andai kita diminta menyebutkan apa saja dampak dari pandemi Covid (Corona Virus Disease) 19 atau Corona ini? Pasti rangkaian efeknya akan begitu panjang, siapapun pasti merasakan dampaknya, hanya perbedaannya ada yang terdampak sekali, ada yang sedikit terdampak, atau jangan- jangan apakah malah ada yang tidak terdampak sama sekali ya?


Mungkin gak? Mungkin aja sih.


Buat ami sendiri, dampak pandemi corona waktu itu tuh sampai mengakibatkan Kimi harus disapih dadakan. Wah kok bisa? Gini ceritanya Buy......


1.    Daycare diliburkan

Walau sempat ada WFH alias Working From Home alias Kerja di rumah untuk ibu- ibu yang sedang hamil dan memiliki bayi, namun setelah datang new normal pekerjaan kembali seperti biasa dan dinas pendidikan masih meliburkan sekolah sekaligus daycare. Meskipun ada beberapa daycare yang membuka kelasnya, suasana yang masih mengerikan tentang pandemi masih menghantui banyak orangtua termasuk miabi (ami dan abi). Apalagi berdasarkan pengalaman, selama Kimora berada di daycare di masa- masa sebelum pandemi, Kimi sering banget sakit flu apalagi pas lagi pandemi kayak gini, kekhawatiran jadi bertambah berkali lipat.


2.    Bimbang sampai kepikiran mau resign dari pekerjaan demi anak

Kebimbangan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja anak menjadi pikiran utama miabi. Di satu sisi, kita tidak boleh terlalu parno namun jangan juga abai atas pandemi yang sedang terjadi. Semakin parno, semakin stress malah jadi penyakit lain, sama halnya jika kita pun terlalu mengabaikan. Alih- alih resign dari pekerjaan secara mendadak, akhirnya kami putuskan untuk mencari pengasuh dari warga sekitar yang bersedia bekerja di rumah mengasuh kimi selama kami bekerja. Bismillah

3.    Senangnya bertemu pengasuh yang cocok

Mencari pengasuh seperti dimudahkan waktu itu karena tetangga ada yang mendadak menawarkan jasa orang yang mau bebersih rumah. Awalnya hanya weekend saja tapi kemudian kami meminta, sebut saja Bu Nia, untuk bekerja dari Senin s.d Jumat untuk di rumah menjaga Kimora sekaligus bebersih. Bu Nia setuju namun hanya selama satu minggu penuh beliau bekerja kemudian harus berhenti karena anaknya sudah mulai bekerja kembali jadi beliau harus menjaga cucunya. Sempat bingung dan sedih karena kami merasa cocok dengan Bu Nia.


4.    Mencari pengasuh baru

Bukan hal mudah mungkin untuk kembali mempercayakan anak kepada orang yang baru lagi terutama di musim pandemi ini ya Buy. Namun sepeninggal Bu Nia, kami tidak langsung menemukan penggantinya sehingga akhirnya tanpa memikirkan berbagai efeknya, dengan berat hati kami putuskan untuk menitipkan Kimora sementara di rumah neneknya yang ada di luar kota sampai kami mendapat pengasuh baru lagi.


5.    Mendadak disapih

Rumah nenek kimi ada di luar kota dan miabi gak pernah kepikiran sama sekali bahwa akhirnya kimi akan mendadak disapih karena jauh dari ibunya. Aneh sih kok bisa ya sama sekali gak kepikiran padahal miabi sudah kepikir pasti bakalan kangen nanti kalau jauh dari kimi walau hanya seminggu. Alasan kenapa tetiba disapih sebenarnya saran dari neneknya kimi karena kimi sudah 16 bulan dan saat itu miabi langsung menyetujuinya karena berpikir mungkin memang sudah waktunya, walaupun kimi masih mau minum ASIP tapi akhirnya miabi juga membelikan kimi susu formula untuk menambah gizinya kalau- kalau dia gak mau ASIP, waktu itu Ami coba berikan susu merk bebe*lac apalagi kata neneknya, kimi doyan- doyan aja dan cocok.


6.    Pengasuh baru datang

Setelah tau ada pengasuh yang bersedia mengasuh kimi di rumah, akhirnya kami jemput kimi untuk kembali ke Bandung, selain karena rindu, ami merasa ada yang salah karena rasanya belum saatnya kimi disapih. Kimi pun kembali bersama miabi di rumah dan kembali nenen ASI dan tidak jadi disapih, tanpa sepengetahuan neneknya tentu saja. Hehe bandel. Sebenarnya kenapa sih Ibu Ami menyarankan untuk sekalian disapih? Karena Ibu baru memberitahu Ami bahwa saat jauh dari Aminya, Kimi setiap malam gak bisa tidur, nangis terus dan rewel sampai seminggu itu, jadi Ibu dan Ayah Ami begadang semalaman hampir satu minggu untuk menenangkan Kimi. Yaa namanya juga disapih apalagi secara mendadak pasti rewel banget yaa, kasian. Kasian Kimi dan kakek neneknya yang begadang ;(


7.   Pengasuh baru hanya bertahan dua minggu

Uhuhu terulang lagi rasa sedihnya ketika sudah nyaman harus ditinggal lagi sama pengasuh yang baru kerja selama dua minggu ini. Kenapa dia tidak bisa meneruskan? Karena kabarnya sekolah anaknya udah mulai masuk di tanggal 13 Juli 2020 nanti. Jadiii harus kurelakan kembali dirinya haha dan mencari pengganti lain yang mudah- mudahan lebih baik dari sebelumnya. Doakan ya Buy.


Jadi begitu sih Buy dilemma yang Ami rasakan dari efek pandemi ini, sampai sekarang masih mikirin yang namanya kerjaan ngasuh ini yang sewaktu- waktu bisa mendadak berhenti karena berbagai alasan.


Buybu dan suaminya yang sama- sama perantau pasti bisa merasakan yang miabi rasakan, apalagi kalau di rantau bener- bener gak ada sodara gitu Buy, atau mungkin ada yang sebenarnya punya sodara di daerah rantau tapi gak bisa bantu juga. Namun insya Allah Buy semua pasti ada jalan keluarnya yang penting kitanya tetap berpikir positif, tetap kompak, dan jangan lupa bersyukur masih diberi nikmat rejeki dan sehat walafiat.


Nah, kalau Buybu sendiri apa nih efek pandemi yang paling bikin Buybu bingung?


Resep Fluffy Pancake Pisang Stroberi

🍓Fluffy PANCAKE PISANG STROBERI🍌


Bahan:

1. Tepung terigu 150gr-an
2. Pisang 1bh
3. Telur 1btr
4. Gula pasir 3sdt
5. Skm full cream satu sendok makan larutkan dgn air matang 100ml
6. Vanili seujung sdt
7. Minyak zaitun satu sendok teh (biasanya sih mentega leleh ye)😄


Topping:

- Stroberi segar secukupnya
- Es krim
- Sirup pisang susu

Cara membuat:

1. Pisahkan putih dan kuning telur
2. Campurkan putih telur dengan gula pasir lalu mixer sampai berbusa dan mengembang
3. Campur kuning telur dengan tepung terigu, vanili, pisang, skm full cream, dan minyak zaitun
4. Satukan kedua adonan putih dan kuning telur
5. Siapkan teflon anti lengket dan gunakan api kecil agar matang merata
6. Masak hingga matang dan sajikan dengan topping🍓

Rasanya dijamin enak dan pak suami pasti suka Buy karena selain enak juga bergizi.

Semoga bermanfaat, selamat mencoba🍓

Bagaimana Cara Tenang Menjalani Proses Persalinan

Melahirkan merupakan momen yang pasti paling berkesan buat Buybu. Ya nggak Buy?

Teman Ami yang bukan dokter obgyn pernah mengatakan opininya bahwa bagaimana cara masing- masing Buybu dalam menyikapi dan menikmati proses persalinan merupakan jati diri Buybu yang sebenarnya.

Ami rasa pendapatnya merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena menurut Ami, sedikit ada benarnya juga Buybu. Buybu yang tidak setuju bisa kirim email ke Ami yaa. Hehe

Kenapa Ami agak sedikit setuju dengan pendapat teman Ami yang bukan dokter obgyn itu?

Karena yang Ami tau dan Ami pernah lihat, memang masing- masing Ibu berbeda cara dan sikapnya dalam menghadapi proses persalinan atau dengan kata lain dalam menikmati sakitnya kontraksi.

Ada Buybu yang ketika kontraksi malah teriak- teriak bahkan tidak malu malah berkata kasar kepada suaminya.

Ada Buybu yang ketika kontraksi menangis.

Ada Buybu yang ketika kontraksi hanya melakukan olah napas berusaha untuk tenang.

Ada Buybu yang ketika kontraksi kalem aja.

Ya, semua bergantung pada ambang nyeri Ibu. Tentu saja karena masing- masing orang punya perbedaan atas kesanggupannya dalam menahan nyeri.

Nah, tapi sebisa mungkin yuk ah kita mulai usaha kita untuk menjadi Ibu yang baik, memberi contoh yang baik, memberikan yang terbaik bahkan ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

Hindari omongan kasar apalagi ketika persalinan Buybu, daripada berteriak dan berkata kasar lebih baik berdoa agar persalinan lancar.

Nah bagaimana caranya agar tetap tenang walaupun kontraksi sangat luar biasa nyeri terasa?


Berdasarkan pengalaman Ami di tulisan ini Cerita Melahirkan: Induksi Tiga Labu, yang alhamdulillah mampu terlewati dengan tenang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, ini dia

Tips bagaimana cara tenang menjalani proses persalinan:


1. Ingat bahwa Buybu sedang berjihad

Kalau jihadnya kaum laki- laki adalah berperang, maka jihadnya wanita adalah ketika melahirkan. Ingatlah bahwa pahala yang didapatkan oleh seorang ibu yang melahirkan sama dengan pahala jihad yang begitu besarnya Buy. Insya Allah dengan mengingat ini, hati kita akan berpasrah dan ikhlas sehingga bisa tenang melalui prosesnya.

2. Tidak ada yang dapat mengerti rasanya kecuali diri kita sendiri

Karena yang merasakan sakitnya hanya Buybu, yaa rasanya percuma aja Buybu ngeluh dengan berteriak, menangis, atau marah- marah karena tidak ada yang tau bagaimana sakitnya kecuali kita sendiri, Buy. Kalau Buybu berteriak atau marah- marah yang ada nanti malu sendiri. Ingat Buy, ini baru awal baru petualangan kita sebagai Ibu lho. Hihi

3. Semakin banyak mengeluh, semakin sakit terasa

Buybu pasti sudah mengenal pepatah orang bijak yang mengatakan bahwa semakin kita mengeluh dan membandingkan hidup kita dengan yang lebih mudah, akan semakin berat pula rasanya beban kita. Yap, itu memang benar adanya Buy. Ingatlah ketika Buybu sedang merasakan luar biasanya kontraksi bahwa tidak semua wanita bisa merasakan luar biasanya menjadi Ibu.

4. Kalau Buybu lain bisa, kenapa kita nggak?

Ini juga merupakan salah satu afirmasi yang menguatkan waktu Ami menahan luar biasanya kontraksi dengan induksi sebanyak 3 labu. Sebelum melahirkan, Ami mendengar cerita langsung dari seorang teman yang tubuhnya tergolong mungil, imut- imut, namun bisa melahirkan secara normal. Karena itulah, ketika Ami melahirkan dan merasakan kontraksi yang luar biasa, Ami teringat dengan wanita ini dan langsung terpacu semangatnya Buy. Kalau dia aja bisa, harusnya saya pun bisa.

5. Ajak bicara bayi kita

Bayi atau janin yang ada dalam kandungan pada dasarnya dapat merasakan juga yang kita rasakan dan dapat mengerti juga apa yang kita katakan. Maka dari itu banyak ahli yang sependapat mengenai pentingnya mengajak bicara janin dalam kandungan. Pun saat momen proses persalinan sedang berlangsung, ajak bayi berkomunikasi, beritahu padanya bahwa sebentar lagi kita akan bertemu dan Ibu sudah tidak sabar melihatmu mirip siapa, jadi ayo kita berjuang sama- sama ya nak...

6. Bicara pada diri sendiri dan berikan afirmasi positif

Nah ini sih sepertinya konklusi dari semua poin di atas Buy. Semua poin di atas sebenarnya berisi sugesti positif dan afirmasi agar diri kita mampu tenang menghadapi proses melahirkan yang notabene bikin Buybu cemas apakah dapat melaluinya dengan kalem dan lancar. Pada kenyataannya yang terjadi akan sesuai dengan apa yang Buybu pikirkan selama ini.

So, itu dia 6 tips dan cara tenang melalui proses persalinan, intinya sih berpikir positif ya Buy. Ami doakan semoga yang mau lahiran dilancarkan, dimudahkan, diringankan, disehatkan ya Buy. Aamiin.

Semoga bermanfaat.
Salam
Amikimi

Tips Menyapih dengan Cinta

Ada seorang Mama yang memiliki balita berusia 2,5 tahun namun belum juga disapih, belum berhenti menyusui. Balita tersebut merupakan anak bungsu yang sebenarnya tidak diharapkan. Sang Mama sudah mencoba berbagai macam cara untuk menyapih si anak dengan memberikan sesuatu yang pahit atau apapun di payudaranya agar si anak tidak mau lagi menyusu, tapi sang anak tetap tidak bisa lepas dari menyusu. Sampai akhirnya, sang Mama pun menitipkan anaknya kepada sang nenek untuk disapih.

Si anak ini ingat sekali momen itu hingga ia bertumbuh dewasa, momen ketika sang Mama bermuka masam, wajah yang berpura- pura marah dan membenci putranya sebelum ia pergi berlalu meninggalkan sang putra yang masih balita untuk tinggal bersama sang nenek.

Enam bulan berlalu tanpa sang Mama tentu bukan waktu yang sebentar, apalagi semuanya begitu mendadak bagi sang anak untuk melewati hari- hari yang biasanya dilalui bersama sang Mama. Walau seringkali melakukan panggilan video namun telah lanjur tertanam di pikiran sang anak bahwa ibunya membencinya jadi bagaimana mungkin ia tidak membenci.
Satu hal yang Ami tangkep dari cerita di atas adalah bahwa seorang anak walau masih sangat belia usianya bahkan sejak dari dalam kandungan, ia mampu merasakan, memahami, dan menyerap informasi di sekitarnya. Jadi ketika sang Ibu berkata apapun kepada si anaknya yang masih bayi, si bayi sebenarnya memahami apa yang dikatakan si Ibu dan semua tertanam di alam bawah sadarnya, terus tersimpan disitu hingga dia beranjak dewasa.

Ada cara menyapih yang lebih bijaksana menurut Ami yaitu menyapih dengan cinta, tanpa bohong dengan mengolesi payudara dengan sesuatu agar anak tidak suka, tanpa juga harus berpura- pura dan berkata yang mengada- ada kepada anak.

Bagaimana caranya?

Ingat yang tadi Ami katakan bahwa seorang bayi sebenarnya mengerti apapun yang dikatakan ibunya. Maka manfaatkan itu, Buy.
Ini dia tips bagaimana menyapih dengan cinta:

1.    Hindari berbohong
Mengolesi payudara dengan brotowali agar pahit dan anak tidak suka mungkin sudah lazim kita dengar bahwa ini merupakan cara mudah menjauhkan bayi dari “nenen”, namun hal ini sama saja Buybu membohongi sang bayi yang secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi psikologis bawah sadar sang anak.

2.    Komunikasikan Pelan- pelan
Bayi sebenarnya mengerti apa yang Buybu katakan, jadi coba katakan kepadanya pelan- pelan bahwa dirinya sudah besar jadi sudah waktunya untuk minum susu dari gelas, atau karena dirinya sudah besar dan nenen itu cuma untuk bayi. Perlahan ia pasti mengerti apa yang dimaksud sang ibu.

3.    Lakukan Secara Perlahan
Bukan hal yang mudah untuk menyapih anak, baik bagi ibu maupun bagi sang bayi, apalagi jika melakukannya secara mendadak. Jadi sapihlah anak secara perlahan, mulai kurangi menyusui di waktu tertentu, ajak dia main saat ingin menyusui, tawarkan makanan atau cemilan sebelum jam ia menyusu agar perutnya sudah keburu kenyang sehingga berkurang juga keinginannya menyusu. Pelan- pelan saja karena sebenarnya anak bayi telah mengerti apa yang Buybu katakan dan apa yang Buybu lakukan untuknya.

4.    Tetap Curahkan Cinta dan Kasih Sayang
Bagi sang Ibu, menyusui merupakan momen yang paling membahagiakan, begitu pula yang dirasakan sang anak. Ketika menyusui, anak merasakan kenyamanan dan kehangatan dekapan ibu sehingga berat rasanya untuk meninggalkan momen yang luar biasa indah ini. Namun walaupun anak harus berhenti menyusui, jangan pernah ibu pergi menjauhi anak. Tetaplah menjadi sosok terdekatnya, curahkanlah cinta dan kasih sayang yang lebih banyak dari biasanya, jangan sampai anak berpikir ibunya tidak ingin menyusuinya karena tidak sayang lagi. Selain itu, sang ibu juga harus lebih sabar dan lebih kuat dari si anak karena ikatan batin yang kental antara ibu dan anak sangat mempengaruhi bagaimana sikap anak dalam melewati fase ini.


Nah itu dia tips dari Ami, kalau Buybu sendiri bagaimana pengalaman Buybu dalam menyapih sang buah hati?



Ingin Mudah Cari Rumah? Tenang, kan ada SiKasep

Siapa yang menyangka mahluk sekecil virus Corona atau biasa disebut Covid 19 ini bisa membawa kita ke dalam kondisi seperti sekarang ini yang sama sekali berbeda dari biasanya. Biasanya bebas mau kemana- mana tanpa khawatir, sekarang kita harus senantiasa berjaga- jaga, yang dijaga tentu saja kesehatan, kebersihan, dan jaga jarak dengan orang lain bahkan dengan kerabat sendiri. Semua ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus corona yang berbahaya ini.

Ya, wabah Covid 19 ini membuat kita semua jadi tidak bisa leluasa bepergian, kalaupun harus bepergian kita wajib mematuhi protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Walaupun tidak ada kebijakan lockdown, namun pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mewajibkan seluruh masyarakat dirumah saja dan keluar rumah hanya jika benar- benar diperlukan, itupun harus memegang surat keterangan sehat atau SIKM (Surat Izin Keluar Masuk) untuk yang bepergian ke luar kota.

Adanya berbagai macam protokol dan kebijakan dari pemerintah tentu saja membuat kegiatan masyarakat menjadi terbatas dan menyebabkan beberapa rencana jadi tertunda, termasuk rencana memiliki rumah idaman bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Inginnya melihat rumah subsidi idaman secara langsung tapi di sisi lain kita juga sebagai masyarakat yang baik harus mematuhi kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan kontak sosial dan fisik secara langsung untuk menekan angka penyebaran corona yang kian meresahkan.

Melihat kondisi seperti ini, pemerintah pun tidak tinggal diam karena pemilikan perumahan bagi masyarakat menjadi salah satu perhatian pemerintah, terutama untuk memastikan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memperoleh hunian yang layak. Hal ini sebenarnya sudah lama menjadi concern pemerintah karena pemerintah telah membentuk Badan Layanan Umum PPDPP untuk menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli 2010.

Ya, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPDPP PUPR) memastikan proses bisnis penyaluran rumah subsidi pada bantuan pembiayaan perumahan FLPP tetap dapat dilakukan walaupun masyarakat harus tetap berada di rumah.

Pemerintah meluncurkan aplikasi bernama SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) demi memudahkan masyarakat agar dapat mencari, mengajukan kredit rumah, dan memiliki rumah idaman bersubsidi tanpa perlu keluar rumah mengingat kondisi PSBB seperti sekarang ini.

                       

Aplikasi SiKasep ini diluncurkan oleh pemerintah pada Desember tahun 2019 dan mulai berlaku pada Januari 2020. Dengan SiKasep, masyarakat tidak hanya dapat dengan mudah mencari rumah subisidi, namun juga bisa memilih bank pelaksana penyalur subisidi, serta mengajukan prosesnya ke pemerintah hanya dengan menggunakan smartphone kapanpun sambil bersantai di rumah masing- masing.

Rumah subsidi yang dapat dijelajahi pada aplikasi SiKasep ini telah menjangkau seluruh lokasi di Indonesia, jadi masyarakat tinggal menentukan saja lokasi rumah yang ingin dicari sesuai domisili saat ini. Selain kemudahan dalam mencari rumah yang diinginkan, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam hal pemilihan bank pelaksana. Untuk tahun ini saja, pemerintah bekerjasama dan menyediakan 37 bank pelaksana terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah pada aplikasi SiKasep.

Hingga 4 April 2020 terdapat 8.782 lokasi perumahan dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan telah tercantum pada aplikasi SiKasep berdasarkan data management control PPDPP. Tidak hanya itu, tercatat sampai dengan 2 Juni 2020 masyarakat yang telah menggunakan aplikasi SiKasep mencapai 67.619 pengguna terdaftar sebagai calon debitur, yang diantaranya sejumlah 22.930 pengguna belum mengajukan subsidi checking, 32.740 dinyatakan telah lolos subsidi checking, dan 1.447 pengguna tidak lolos subsidi checking. Bahkan terdapat 9.712 calon debitur yang sudah dalam proses verifikasi bank dan 51 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP.

Pemerintah mencatat penyaluran FLPP telah mencapai sebesar Rp.4,36 triliun untuk 43.282 unit rumah per tanggal 4 Mei 2020. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per 4 Mei 2020 adalah sebesar Rp48,73 Triliun untuk 698.884 unit rumah.

Dengan rekam jejak yang jelas dan banyaknya peminat seperti yang telah disebutkan di atas, masyarakat tidak perlu ragu jika ingin melakukan pengajuan proses KPR melalui aplikasi SiKasep. Karena selain memudahkan, rumah- rumah subsidi ini pun terjamin, sebab pada aplikasi SiKasep hanya pengembang yang telah terdaftar dan terverifikasi yang dapat membangun dan menyalurkan rumah subsidi.

Penggunaan aplikasinya pun tergolong mudah, setelah berhasil mengunduh aplikasi SiKasep melalui play store pada smartphone berbasis android, masyarakat harus melengkapi data diri terlebih dahulu dan mengunggah foto diri. Setelah data diisi lengkap, barulah masyarakat dapat memilih dan menentukan lokasi perumahan yang diinginkan, kemudian mencari informasi tentang perumahan tersebut sebelum akhirnya memilih bank penyalur FLPP dan melakukan cek status pengajuan KPR lewat aplikasi SiKasep. Setelah itu masyarakat tinggal menunggu dihubungi oleh pihak bank pelaksana KPR sebelum rumah siap dihuni.

Cukup mudah, bukan?

Bukan hanya itu, SiKasep memiliki fitur yang lengkap karena melalui aplikasi ini, masyarakat juga dapat terhubung langsung dengan pemerintah, bank pelaksana, dan pengembang dengan fitur “host to host”. Keamanan informasi pada aplikasi ini pun terjamin karena SiKasep sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

Selain membantu memenuhi kebutuhan masyarakat atas kepemilikan rumah tinggal, aplikasi SiKasep ini juga mendukung program pemerintah untuk menyelenggarakan pembiayaan perumahan yang efektif dan efisien karena selain memudahkan masyarakat, pemerintah pun mendapat kemudahan dalam menghimpun data kebutuhan ketersediaan hunian secara langsung dari masyarakat yang kemudian data ini bisa dimanfaatkan pengembang dan bank pelaksana untuk memenuhi ketersediaan hunian yang dibutuhkan masyarakat.

Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja?

Pernahkah Buybu merasa bimbang untuk memilih antara pekerjaan atau menjadi ibu rumah tangga yang full time menjaga dan mendidik anak di rumah?

Kalau pernah, sungguh beruntungnya Buybu masih diberi pilihan, karena banyak sekali Buybu di luar sana yang harus hidup seperti apa adanya tanpa pilihan dan tanpa bisa memilih sama sekali.

Saya yakin, kita bukannya tidak bersyukur ketika dihadapkan pada pilihan itu. Yaitu pilihan antara menjadi ibu pekerja atau ibu rumah tangga. Keduanya merupakan pilihan yang sama. Sama- sama dilakukan demi keberlangsungan dan kelayakan hidup anak dan keluarga, sama- sama merupakan pilihan yang hebat, sama- sama membutuhkan keberanian dan pengorbanan, dan sama halnya dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini, masing- masing pilihan punya kelebihan dan kekurangannya.
 
Pun kita sebagai Ibu, bukannya ingin mengeluh ketika hidup ini merasa sawang sinawang. Ibu pekerja ingin menjadi ibu rumah tangga dan menjaga anak di rumah, sedangkan yang ibu rumah tangga ingin juga menjadi ibu pekerja yang berpenghasilan dan diakui. Karena kadang memang ada satu titik dimana kita hanya merasa jenuh sehingga kita lupa untuk mensyukuri perjalanan yang ternyata sudah sejauh ini kita tempuh dan sesungguhnya inilah jalan yang kita inginkan, inilah pilihan hidup yang telah kita pilih.
Saya punya seorang teman yang memang hobinya bekerja, passionnya bekerja, jadi tidak ada masalah ketika dia akhirnya memiliki anak, tidak ada keraguan dalam dirinya, tidak ada kebimbangan atas pilihan antara tetap bekerja atau mengasuh anak di rumah, karena passionnya memang condong ke karir namun tetap bisa dekat dengan anak.

Ini hebat.

Di tempat lain, ada juga teman saya lulusan S2 yang ahli di bidangnya, namun pada tingkat prestasi pendidikan dan karir yang cukup baik seperti itu dia resign dari pekerjaan karena keinginannya adalah mendidik anaknya sendiri di rumah, cita- citanya mencetak generasi soleh soleha dengan tangannya sendiri.

Ini pun luar biasa, tidak kalah hebatnya.

Namun, merekapun yang telah memilih jalannya dengan mantap dan tegas untuk menjadi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga, terkadang masih juga muncul rasa jenuh dan di satu titik pernah kepikiran untuk menjalani hidup yang berbeda.

Bagi Ibu Rumah Tangga, Ibu yang bekerja tentu saja keliatan enak, berpenghasilan tetap, pergaulan luas, diakui eksistensinya dalam hal prestasi pekerjaan dan keuangan, dan jauh dari stress karena setiap hari keluar rumah apalagi bisa cari hiburan bersama rekan kerja di kantor.

Sedangkan bagi ibu pekerja, ibu rumah tangga pun terlihat lebih nyaman, bisa melihat tumbuh kembang anak, mendidik dan mengasuh anak dengan cara sendiri, tidak perlu memikirkan target pekerjaan dan tekanan dari atasan, belum lagi jika sedang mendapat masalah dengan atasan atau rekan kerja ataupun hal lainnya yang tidak disukai di kantor.

Ya, kita hanya melihat sisi lain kehidupan di bagian enaknya saja sementara jika orang lain melihat hidup kita sendiri sebenarnya orangpun iri. Begitu terus tidak ada kelarnya Buybu. Namun saya kira wajar saja Buybu merasakan hal seperti ini karena memang sifat dasar manusia seperti itu, tidak akan pernah merasa puas. Justru kalau Buybu cepat merasa puas, saya curiga Buybu bukan manusia.

Hehe

Saya ada cerita, ada seorang ibu dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil, dan pekerjaan suami dari ibu ini adalah seorang serabutan. Serabutan di atas serabutan karena benar- benar tidak jelas pekerjaannya, bahkan istrinya sendiri tidak tau suaminya bekerja apa karena setiap berangkat kerja, sang suami selalu kembali lagi kepada sang istri dalam jangka waktu yang lama. Kadang tiga bulan baru kembali, bahkan bisa sampai enam bulan baru kembali. Sayangnya, sang suami kembali tidak membawa hasil sepeserpun.

Dari cerita tersebut, apakah ibu dengan lima anak ini punya pilihan?

Bukan pilihan terhadap kelakuan suaminya ya Buybu tapi pilihan seperti, haruskah saya tetap bekerja atau mengurus anak di rumah?

Bayangkan hidup dengan lima orang anak yang masih kecil- kecil dan dengan suami yang tidak bertanggung jawab, rasanya ibu ini tidak punya pilihan lain selain harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup beliau sendiri dan anak- anaknya.

Ya, pada akhirnya hanya rasa syukur yang mampu membuat semua Buybu bertahan, hati yang luas untuk merasa cukup, dan pikiran yang luas untuk terus belajar.

Kalo Buybu sendiri sekarang sedang berada di posisi yang mana nih?  😊


Kisah Pertemuan Sang Jodoh

Ternyata bener kata Pak RT, jodoh itu jangan ditunggu, dia akan datang sendiri. Ternyata, tetangga Pak RW juga ada benernya, jodoh itu seringkali ternyata orang yang ada di sekitar kita. Apalagi kata Bu Markonah yang bilang, gak perlu lah pacaran, jodoh mah kagak kemana- mana, elu yang kemana- mana mah.

Hari itu tahun 2017 dengan suasana yang seperti biasa, sebagai seorang jomblo sejati, saya dan dua orang teman saya pergi ke mall untuk berbuat apapun yang menyenangkan, seperti jajan, makan, minum, numpang solat, numpang pipis, dan tentu saja nonton bioskop.

Memang kami sering sekali pergi bertiga ke mall untuk melakukan kegiatan tersebut dan kenapa ya rasanya menyenangkan sekali, mungkin karena saya anak kos dan mungkin juga karena selalu gratisan. Hihi

Kegiatan yang menyenangkan itu mulai berkurang ketika salah satu dari kami menikah. Berkurang bukan berarti tidak sama sekali karena kami masih main bersama kadang- kadang. Teman yang sudah menikah itu, sebut saja dia Bunga.

Pada suatu hari, Bunga berkata bahwa ia merasa kasihan kepada saya karena setiap saya dekat dengan lelaki, pasti bukan jodohnya. Padahal mah ya memang belum jodohnya aja dan mungkin memang Tuhan sengaja mempertemukan dengan yang hanya sekedar lewat untuk memberi pelajaran hidup agar saya lebih dewasa dan lebih berhati- hati dalam menjalin tali bra silaturahmi.

Hihi

"Kamu mau gak mol aku kenalin ke cowok, orangnya InsyaAllah soleh, ya gak mungkin juga sih aku kenalin ke kamu kalo orangnya gak baik."

"Yaa gimana ya, boleh- boleh aja sih cuman..."

"Cuman apa?!! Dia teh sekantor sama kita juga kok, nih fotonya nih liat geura!", kata Bunga dengan nada sengaknya seperti biasa, sambil nyodorin hapenya wkwk.

"Sekantor? Ih siapa nih? Belum pernah liat." Kata saya sambil liat foto yang disodorkan Bunga.

Kemudian Bunga sedikit memberi bocoran tentang "dia" yang mau dikenalin Bunga ke saya. Walaupun Bunga bilang kami satu kantor, tapi saya sama sekali belum pernah berpapasan, belum pernah melihat wajah dalam foto itu sama sekali. Kata Bunga, namanya Rizal.

"Oooh macam tuuu...", timpal saya waktu itu.

Bahasan tentang Rizal berhenti sampai disitu, obrolan yang tidak sampai 3 menit, hanya selepas kami turun dari mobil sampai ke depan pintu masuk mall.

Kemudian obrolan tersebut menguap. Baik Bunga maupun saya tidak pernah lagi membahas tentang Rizal.

Entah tepatnya berapa minggu kemudian sejak pembahasan itu, suatu hari atasan saya mengajak saya untuk ikut rapat di Divisi sebelah.

Letak Divisi sebelah kalau dari gedung Divisi saya berada di sebelah kanan dan dipisahkan oleh lapangan bola.

Saya yang sebenernya mau nolak ajakan rapat si bos karena sedang tutup buku, akhirnya menuruti beliau untuk ikut rapat. Kami pun berjalan bersama ke Divisi sebelah dengan tidak bergandengan tangan. Wkwk

Sesampainya di sana, ternyata rapat belum dimulai dan peserta rapatnya banyak yang belum datang. Jadi kami hanya duduk- duduk menunggu gak jelas disitu. Karena saya masih ada kerjaan, saya pun meminta ijin kepada atasan saya untuk kembali ke ruangan dalam rangka mengerjakan progress tutup buku.

Ketika saya keluar ruangan rapat untuk kembali ke Divisi saya, tepat di seberang pintu masuk gedung sana ada laki- laki yang saya lihat fotonya di hp Bunga. Ya, saya yakin itu dia yang bernama Rizal, dia berjalan ke arah saya ketika saya berjalan ke arah yang berbeda. Kami berpapasan namun saya tidak menyapanya sama sekali, malah saya hanya pergi dan pura- pura tidak melihatnya.

Tapi ketika berjalan melewatinya kok rasanya jantung ini berdegup cepat sekali ya. 

Inikah namanya cinta oh inikah cinta. Ahaha malah nyanyi.

Saya pun sampai di Divisi saya dan mengerjakan pekerjaan saya dengan perasaan aneh, kayak ada seneng- senengnya gitu, padahal kan gak ngapa- ngapain juga tadi, ngelirik aja kagak. Aneh banget asli.

Akhirnya rapat dimulai dan saya kembali ke Divisi sebelah untuk ikut rapat. Sama sekali tidak berharap kembali ketemu Rizal karena saya juga masih aneh. Haha

Ternyata seusai rapat, Bunga sudah menunggu di luar dan memanggil saya. "Mooooll sini dong, kenalin nih temen- temen aku", kata Bunga sambil menunjuk ketiga teman- teman cowoknya. Saya pun berkenalan dan tentu saja diantara ketiga temannya, salah satunya adalah Rizal.

Aneh, ini lebih aneh lagi karena kok tiba- tiba Bunga ada disini, padahal Divisinya Bunga ini lumayan jauh dari gedung ini. Tapi rupanya Bunga lagi ngurus kerjaan payrollnya yang sistemnya dikelola oleh Rizal dkk.

Bhaique.

Perkenalan saat itu hanya sekedar menyebutkan nama dan berjabat tangan saja, setelah itu saya bercanda sebentar dengan Bunga kemudian saya kembali ke Divisi saya. 

Ternyata kejadian berpapasan hari itu berbuah perkenalan.

Ya, takdir tidak pernah terburu- buru namun juga tidak pernah datang terlambat.

Pulang kerja, saya berjalan ke parkiran motor untuk sekedar manasin motor saya. Kos saya dekat sekali dengan kantor, jadi seringkali motor beat merah itu saya tinggal di parkiran kantor.

Parkiran motor di kantor saya berblok- blok dengan lorong yang lumayan panjang. Parkiran buibu ada di satu blok paling depan, sedangkan blok kedua dan seterusnya merupakan parkiran pakbapak.

Ketika saya sedang bersiap dan bebersih motor, lagi- lagi gak sengaja ketemu sama Rizal yang sedang berjalan menuju motornya dan melewati saya sambil tersenyum dan saya pun balas tersenyum (yaiyalah, masa balas pantun?)🤭

Karena motor saya lama tidak terpakai, saya pun menghidupkan motor dengan cara menyela, tapi aneh, motor gak mau menyala sedikit pun walau saya terus berusaha menyela berkali- kali.

Ini adalah keanehan ke sekian di hari yang gak cerah- cerah amat ini.

Aneh kan? Padahal ini bukan pertama kalinya saya manasin motor di parkiran, bukan pertama kalinya saya menyela motor.

Kali ini beda. Mungkin kalo majalah, hari ini adalah edisi khususnya.

Saya masih menyela motor ketika seorang bapak- bapak dari parkiran datang sambil mengendarai motornya dan beliau bertanya, "Kenapa motornya? Gak nyala?"

"Iya nih Pak ga tau kenapa ga nyala- nyala", saya jawab.

Si Bapak tadi malah hanya duduk di atas motornya menunggu dan terdiam melihat saya menyela motor yang belum juga hidup mesinnya.

Tidak lama kemudian, Rizal datang mengendarai motornya di belakang si Bapak itu dan berkata,
"Itu standarnya!", sambil tersenyum kemudian berlalu mengikuti bapak- bapak yang sudah duluan pergi setelah menyadari kejeniusan saya yang ternyata belum naikin standar motor.

Ya ampun, saya hanya bisa nyengir saat menyadari penyebab daritadi motor saya gak nyala- nyala. Malu tapi mau.

Entah apa hikmah dari kejadian hari ini.

Semua yang seakan serba kebetulan. Saya dan Rizal yang selama di kantor walau bekerja di tempat yang sama tidak pernah bertemu sama sekali, tapi di satu hari itu, dari pagi hingga sore hari kami selalu bertemu secara tidak sengaja sampai kejadian standar motor yang memalukan pun dari sekian banyak bapak- bapak yang mondar mandir, ternyata harus Rizal juga yang memberitahu saya.

SKIP

Hari- hari selanjutnya berjalan seperti biasanya, rutinitas kantor dan lain- lain. Tidak lagi ada pertemuan secara gak sengaja. Kali ini disengaja. Rizal datang menghampiri saya yang seperti biasa sedang manasin motor sepulang kerja karena hari itu saya mau nginep di rumah Bunga.

Cuma obrolan ringan dan singkat, ngobrolin motor kenapa ditinggal kemudian kami ngobrol sedikit juga tentang saya yang sering nginep di rumah Bunga sambil berjalan dari parkiran motor menuju ke parkiran mobilnya Bunga yang tentu saja dengan tidak bergandengan tangan.

Beberapa hari dijalani seperti itu, obrolan ringan dan singkat di parkiran motor di sore hari, tidak ada pesan singkat ucapan perhatian dan basa basi.

Waktu itu rasanya seru sekali, rasanya mungkin kayak anak muda jaman dulu yang lagi kasmaran, yang belum ada teknologi canggih seperti sekarang.

Hingga akhirnya selang beberapa hari kemudian, sore itu Rizal menghampiri saya dan meminta nomor hp saya dengan modus biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak ikut kajian Ust. Hanan Attaki yang lagi happening waktu itu.

"Hmm nanti ikut kajian hanan attaki yuk?"
"Boleh aja, tapi gak tau kapan", saya jawab dengan juteknya wk
"Hmm mau minta nomor hape moli boleh?"
"Mau aja apa mau banget?", jawab saya meledek dan sebenernya masih males mau ngasih nomor.
"Hhe biar gampang hubunginnya kalo mau ngajak kajian, ya?"
"Hmm baiklah, nih nomornya kosong delapan bla bla", kata saya ngomong dengan kecepatan cahaya.
"Jangan cepet- cepet atuh haha", dia mulai ngetik sambil saya liat tangannya sedikit gemeteran haha deg- degan rupanya dia yaaa minta nomor hape langsung ke orangnya.
"Mau disave apa ya namanya?", tanya Rizal basa basi
"Paijo aja", jawab saya meledek lagi.

Eh, padahal kemarin itu lagi seru- serunya lho kita tanpa hape, dalam hati saya seperti itu.

Tapi akhirnya saya kasih juga nomor saya tapi bukan nomor sepatu apalagi nomor togel. Iyaa, nomor hape.

Kami lebih banyak ngobrol langsung daripada via hape atau pesan singkat. Sepertinya waktu itu hape dan pesan singkat hanya digunakan untuk janji temu saja.
Tidak lama kami melalui hari- hari pedekate penuh suka duka itu, tidak ada ungkapan perasaan cinta, tidak ada ucapan sayang, tapi yang menjadi topik bahasan kami adalah semua tentang visi misi pernikahan. Dari situ saya bisa melihat betapa dewasanya dia dan saya sadar sedang menjalin hubungan yang serius.

Kira- kira hanya sekitar satu bulan kemudian, Rizal melamar saya secara pribadi dengan memberikan cincin emas putih di hari ulang tahun saya di pertengahan Bulan Oktober itu.

Tentu saja saya jadi tersanjung 6.

Seminggu kemudian, Rizal meminta saya untuk mengajaknya bertemu dengan keluarga saya. Jadi, di Bulan November itu Rizal dan saya datang dari Bandung ke Tangsel untuk bertemu dengan seluruh keluarga saya dan meminta izin kepada Ayah saya untuk membawa saya ke Cirebon dan dikenalkan dengan keluarga Rizal.

Seminggu kemudian saya dan Rizal ke Cirebon untuk bertemu dan berkenalan dengan keluarganya.

Proses perkenalan yang termasuk cepat namun tentu saja tidak semudah kelihatannya. Benar- benar perjalanan singkat yang tidak mudah tapi satu hal, kalau niatmu baik, Allah yang akan bantu, Allah yang akan membuka jalan kesana.

Bulan Desember, saya menemani Rizal wisuda bersama keluarganya. Sepulang dari wisuda, Rizal dan keluarganya berkunjung ke rumah saya untuk melamar.

Setelah itu, benar kata orang, orang yang mau nikah banyak sekali cobaannya.

Tapi alhamdulillah akhirnya kami menikah di awal Bulan Mei itu dan sekarang MasyaAllah tabarakallah kami sudah bertiga. Semoga selalu semangat untuk terus belajar dan berdoa agar Allah selalu meridhoi langkah kita. Bismillah.

Kalau Buybu, bagaimana nih kisah Buybu bertemu dengan Bapak Suami?