Search This Blog

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir

Udah lama gak ngeblog, gw jadi lupa gimana cara mengawali penulisan ini haha. Harap maklum aja ya kalo tulisan gw kali ini rada ga enak dibaca.

Jadi sekarang gw lagi doyan banget kuliner, sebenernya arti kuliner itu sendiri apa sih menurut lu?

Kalo menurut gw sih, kuliner itu kayak kegiatan makan- makan gitu tapi di tempat baru, yaitu tempat yang belum pernah kita coba makan disana sebelumnya.

Gitu sih, ga tau bener apa ngga, tapi ya itulah pengertian kuliner versi blog gw, jadi tolong menyesuaikan aja ya :p

Jadi, di Bandung itu ada satu tempat makan khusus vegan yang mana menu- menunya semuanya berbahan anti-hewani. Mantap kan gan.

Nah kenapa gw bisa nyasar ke tempat makan vegan? Bukan sok- sok vegetarian sih tapi emang sebenernya gw pengen jadi vegetarian dulu mengingat entah kenapa muka gw sekarang jadi jerawatan gini. Puber kali yak. Haha

Tempat makan yang daritadi gw omongin tuh namanya unik sih, yaitu, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir. Kenapa dinamakan begitu? Sayangnya gw gak melakukan wawancara langsung dengan si empunya jadi hanya bisa menerka- nerka. Mungkin dinamakan seperti itu karena menu restaurannya itu kan anti hewani ya yang mana kita tau bahwa kebanyakan sayur mayur dan buah itu bagus untuk tubuh. Walaupun daging juga ada gizinya namun menu vegan tentunya lebih menyehatkan yang justru dapat mencegah kita terkena penyakit berbahaya sehingga dengan menyantap menu vegan maka insyaAllah diharapkan kehidupan kita tidak pernah berakhir atau dengan kata lain panjang umur lah yaa. Maka dinamakan lah seperti itu retaurannya.

Lagi- lagi, kalau itu sih menurut terkaan gw aja yaa... hehe

Oke jadi disana itu tempatnya luas bray, restauran itu sendiri jualan kripik rumput laut gitu di depan restauran, dan yang pasti kripiknya vegan juga booo.

Rada masuk dikit, sampailah kita ke tempat makannya, suasananya adem, terus bangkunya tuh enaknya menghadap ke tivi, jadi disana gak ada musik tapi adanya tivi. Jadi ya kita makan sambil ngobrol sambil liat tv.

Pelayanannya itu mirip kayak di warteg gitu, cuma pasti beda menunya karena sekali lagi ini restauran vegan yaa. Jadi waktu itu gw itu dalam satu porsi nasi harus ada menu sayur paling ngga 4-5 macam, gw pilih sayur paria, sayur tauge tahu, tempe oreg, sate jamur, sayur wortel asam manis, kentang kecil gitu, dan semacam bakso jamur gitu lupa lagi gw. haha

nah ini dia pesenan gw waktu itu
Soal rasa, sate jamurnya enak, parianya pun gak terlalu kerasa paitnya, apalagi yang semacam baso jamurnya itu kerasa kayak bukan jamur malahan mirip baso2 daging haha tapi ini porsi bikin kenyang banget terutama bumbu asam manis dari sayur wortelnya tuh manis banget jadi pas akhir- akhir tuh agak sedikit eneg gitu gw, mungkin karena udah kekenyangan juga, walaupun sesungguhnya overall enak.


ini pesenan si dia :p

Minumnya tuh gw pilih Liang Teh, sedangkan si dia minum susu kedele. Nah enaknya tuh restauran ini menyediakan air putih yang bebas diminum mau segalon juga :p

Liang Tehnya itu, liangnya kurasa begitu kerasa segernya, kalo susu kedele dan menunya si dia mah dianya cuma komen enak- enak aja sih haha.

Tempatnya tuh suasananya enak juga bray, kayak di rumah aja gitu walaupun kita ga bisa bebas selonjoran juga sih haha

Begini nih, di depan bagian tengah ada tivi gede yang menemani kita makan

Sebenernya memang nyaman banget tempat makannya, tapi sayang sekali mushola-nya agak kurang nyaman gitu bray. Terletak di bagian depan samping pojok restaurant tersebut yang tempatnya tuh gabung gitu sama gudang karena banyak banget barang- barang yang letaknya ga beraturan di tempat tersebut. Tapi yaa sudahlah, akhirnya kami pun pulang dengan perut kenyang.

Total harga yang harus dibayar

Mungkinkah Ibu Adalah Allah yang Terlihat?

Tadinya aku pengen bilang bahwa aku sangat bersyukur, tapi kurasa tidak perlu karena sekarang kamu sudah tau. Untuk pertama kalinya aku ada disini, di tempat yang membuatku tersanjung, bukan karena pujian, bukan karena harta, bukan karena tahta, bukan karena aku merasa menang, bukan juga karena senang, tapi kurasa lebih luas dari itu. Seolah alam semesta sedang berkomplot untuk membuat aku jadi merasa seksi. Bwehehe

Tapi semoga ini cuma perasaanku saja karena aku khawatir keleluasaan ini akan membuat kamu jadi sempit. Maka mari kita berbagi lahan biar kamu gak kesempitan.

Oke geser sedikit biar semua kebagian lahan.


Itulah aku saat masih muda dan belum menikah yang sempet sedikit nonton film "Wanita Berkalung Sorban" di telepisi pas adegan ibu ngebelain anaknya. Sontak saja aku langsung teringat ibuku disana yang selalu membelaku, yang perkataannya adalah doa untukku, yang nasihatnya selalu aku turuti, yang kasih sayangnya untukku seakan gak pernah abis.

Akibatnya, mendadak kangen ibuku di rumah.


Tapi aku juga ingat dengan seseorang yang aku anggap ibuku yang juga sering membelaku, aku menyebutnya Ibu Tiri walaupun aslinya beliau tidak jahat seperti ibu tiri. Hihi tetiba aku kangen juga dengan ibu keduaku itu, aku mengingat semua kenangan bersamanya. Terutama bagaimana beliau memperlakukanku dari dulu bahkan sampai sekarang seakan aku ini memang benar adalah anaknya.

Semoga kedua ibuku itu selalu dalam keadaan sehat walafiat.

Back to the movie...

Kamu harus tau adegannya dulu deh. Ceritanya gini, si tokoh utama (anak dari pemilik pesantren) difitnah oleh suaminya telah melakukan zinah dan semua orang langsung saja ingin melemparnya dengan batu besar sebagai hukuman atas orang yang berzinah. Tapi kamu tau gak? Seorang ibu selalu tau mana itu fitnah dan mana yang bukan, mana yang benar dan mana yang salah. Ya, seorang ibu selalu bisa merasakannya terutama untuk semua hal menyangkut anaknya. 

Lalu sang ibu maju untuk melindungi anaknya dari lemparan batu besar, dan beliau berkata, "Yang boleh melempar hanya mereka yang tidak punya dosa!".


Wow menurutku itu keren banget. Itulah ibu.


Ketika aku ingat, Allah bilang bahwa diri-Nya adalah dekat, lebih dekat dari denyut nadi kita. Allah memang tidak terlihat, tapi sadarkah kamu bahwa iya, Allah itu sangat dekat? Bahwa Allah juga sebenernya ingin kamu sadar kamu bisa melihat-Nya.

Dengan apa?

Yaitu dengan perantara seorang ibu.

Ibu orang terdekat kita yang darahnya mengalir di dalam tubuh kita.

Ibu yang perkataannya seringkali menjadi kenyataan.

Ridha ibu juga yang statusnya disamakan dengan ridha Allah, juga perintah untuk berbuat baik pada ibu sampai disebutkan tiga kali.


Ku kira Allah juga ingin menunjukkan kuasa-Nya melalui seorang ibu (tentu saja bagi orang yang berpikir). Untuk semua firman-Nya tentang ibu, inilah yang ingin Allah katakan kepada kita...

Iya

Ibu adalah Allah yang terlihat.


Bukan untuk disembah, tapi Allah tuh sebenarnya sudah memberi kita petunjuk untuk setiap langkah yang ingin kita ambil melalui mulut ibu, melalui perasaannya, melalui doa- doanya, melalui semua kebaikannya untuk berusaha menyelamatkan kita dan menjaga langkah kita agar selalu berada di jalan yang lurus.

Selagi Ibu masih ada, sayangilah. Atau kalaupun belum bisa bahagiakan Ibu, paling tidak jangan membuatnya sedih. Untuk semua Ibu terbaik di dunia ini, jangan lupa untuk selalu berkata baik karena ucapanmu seringkali menjadi doa untuk anakmu.


Cintakah Aku?

Kenapa ya aku mah kalo lagi upacara terus pas pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia Raya tuh hatiku suka bergetar gitu deh, air mata mulai berlinang dan hanya berlinang seperti itu, gak sampai menetes karena malu atuh kan lagi banyak orang di lapangannya. Kenapa ya aku bisa begitu? Seolah aku ini memang benar sangat mencintai tanah air.


Lalu sekarang aku penasaran, apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Yaitu perasaan merinding saat pengibaran bendera di upacara. Oh iya, tentu saja hal ini hanya aku rasakan pada saat upacara, tidak pada acara yang lain, seperti saat menonton pertandingan bulu tangkis, tidak, aku tidak merasakan perasaan itu saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan di stadion bulu apa namanya tadi? Oh, iya, bulu tangkis.

Anehnya, hal itu aku rasakan hanya pada saat aku mendengarkannya saja, jadi setelah lagu selesai, aku langsung dalam keadaan baik- baik saja. Seolah hanya sebatas itu saja aku mencintai negara ini
Nampaknya memang begitu, karena tak pernah sekalipun aku mendoakan negeri ini di dalam sujudku. Karena apa? Karena kupikir bukan tugasku untuk doain negara, biar aja presiden sama pejabat yang ngedoain. Bayangin kalau 200jutaan penduduk Indonesia memiliki pemikiran yang sama kayak aku. Pasti kamu bakal bilang, "Pantesan ye bla bla bala bala".


Oh iya, aku baru ingat bahwasanya lagu Mengheningkan Cipta juga lumayan bikin bulu jaket merinding karena membayangkan bagaimana pahlawan kita yang masih muda itu berperang demi negara sampai mati. Walaupun tidak semerinding saat aku mendengar lagu Indonesia Raya, tapi lirik lagu Mengheningkan Cipta itu menurutku sangat luar biasa. Semoga aku tidak berlebihan dalam memaknainya, coba simak liriknya,

"Dengar.. Seluruh angkasa raya memuja pahlawan negara yang gugur remaja di ribaan bendera bela nusa bangsa"
Lirik itu di telingaku seolah berkata, 

"Dengarlah kalian, dengarkan pujian dari seluruh mahluk yang ada di jagat raya atas para pahlawan yang rela dan berani mempertaruhkan masa mudanya demi membela negara, demi siapa? kalau bukan demi kalian!? hah?! Denger gak? Sadar woi"
 
Iyaaaah, lagu Mengheningkan Cipta itu seolah apa? Seolah memaksaku untuk membuka telinga dan menghargai betapa luar biasanya usaha mereka, juga memaksa hati untuk mendoakan arwah para pahlawan muda yang meninggal dalam keadaan syahid karena membela negaranya. Alangkah mulianya mereka dan alangkah durhakanya aku karena membiarkan negara yang mereka bela mati- matian ini terbuai dengan kekayaannya sendiri sehingga terus menerus menjadi negara berkembang yang entah kapan bisa maju.

Adapun untuk lagu Indonesia Raya, yang aku tidak tahu mengapa menjadikan aku merinding di atas lapangan upacara saat mendengarnya, bagiku lagu itu mengingatkan ku pada kitab suci Al- Quran

Katanya orang beriman adalah orang yang apabila diperdengarkan ayat suci Al- Quran, maka hatinya akan bergetar. Beranikah kamu akui bahwasanya kamu ini orang beriman sedangkan saat ada orang baca quran, mendengarkannya saja kamu enggan?

Retoris. Sungguh hanya retoris.

Karena Bukan Hanya Wanita yang Ingin Dimengerti

Seperti yang dikatakan kebanyakan pria tentang wanita, "wanita itu sulit untuk dimengerti"

Sedangkan di lain sisi ada slogan yang menyebutkan "karena wanita ingin dimengerti".

Wanita. Ingin dimengerti tapi sulit untuk dimengerti. Gimana ya saya juga yang wanita jadi bingung, apalagi yang lelaki.

Denger- denger dari orang yang suka nongkrong di YM, tau kan YM? YM tuh mall metropolitan masa kini, tempat anak2 muda nongkrong, kalo anak2 muda jaman dulu kan demennya nongkrong di
WC (Warung Centre), nah sekarang jamannya nongkrong di YM (Yahoo Mall). Haha Yahoo Messenger maksudnya.

Nah, denger2 dari ym itu, penyebab wanita sulit dimengerti oleh laki- laki ada tiga biji.

Biji pertama adalah karena kebanyakan wanita memang tidak punya pendirian, bagai air di daun talas.
Misalkan begini,
Ce : yank, aku bagusan pake rok mini apa jeans?
Co : rok aja deh <3<3
Ce : ah, jangan ah. Ga enak duduknya.
Co : pake jeans aja lho3-|
Ce : tapi panas... :(
Co : :s (diam)
Ce : pake hot-pants aja deh
Co : boleh ! <3<3(y)
Ce : ga ah, paha ku kan hitam
Co : huaaahh !!!! :'(

Biji kedua, karena kebanyakan wanita lebih cerdas bin pintar daripada pria. Pinter ngeles. Umpamanya yaa semisal dengan postingan di YM, begini..
Co : yank?
Ce : ha?
Co : kita putus aja deh
Ce : napa?
Co : kamu marah2 terus sih ma gw
Ce : ish apaan sih
Co : tuh kan
Ce : mang gw marah2 gara2 apa?
Co : gara2 gw?
Ce : jadi ini salah sapa?
Co : salah gw?
Ce : masih brani minta putus?
Co : ga :'(
Ce : bagus kalo nyadar >=)

Biji ketiga, karena wanita pandai mendeteksi kebohongan, instingnya itu lho, yang katanya kuat syekale.
Misalnya begini deh,
Ce : yank, bener smalam kamu sakit?
Co : iya nih yank. Sori ya janji nya batal (padahal maen dota)
Ce : ohhh, kirain kamu pergi main dota
Co : ah enggak koq !! (Koq tau gw maen dota)
Ce : soalnya kan kamu suka banget maen dota berdua ma acong
Co : hahh?? Eh, ga koq. Mana sering maen ma dia (bah, tau banget gw smalem maen dota sama si kolor ijo itu)
Ce : oohh, soalnya acong bilang katanya u sering kalah dari dia
Co : ahk ! Boong dia. Semalam aja dia kalah 5 kali, ampe dia yg bayar billing warnet gw. Hahahaha. Ops.... X_X
Ce : 3-| :(
(Kemudian sang cowok akan menghabiskan waku berminggu-minggu utk minta maaf) =D

Dikutip dari berbagai sumber (YM), kan tadi udah disebut.

 



Penyebab lain mengapa wanita sulit dimengerti adalah karena kebanyakan wanita juga tidak mengerti akan dirinya sendiri, tidak tau apa yang sebenernya diinginkannya. Jadi bagaimana orang lain akan bisa mengerti kalo kita sendiri juga ga bisa mengerti diri sendiri.

Temen gw ada yang pernah bilang begini,
"Cewek itu disarankan cari cowok yang udah sering pacaran, sedangkan cowok disarankan cari cewek yang belum pernah pacaran."

Gw sih rada ga setuju, ga adil dong kalo begitu. Tapi sebelum protes, mari kita cari tau alasannya...

"Kenapa?"

"Cewek disarankan cari cowok yang udah sering pacaran, karena dengan begitu dia akan lebih mengerti wanita, karena seperti yang kita tahu bahwa wanita memang sulit dimengerti. Sedangkan mengapa cowok disarankan cari cewek yang belum pernah pacaran, karena cewek seperti itu biasanya sangat bisa menjaga hati, menjaga diri dan kehormatannya, dan lain- lain pikir sendiri deh."

Hmm bagaimana pun, itu kan hanya sebuah saran. Tidak bisa disalahkan atau dibenarkan begitu saja. Cinta bisa datang kepada siapa saja. dan yang perlu diingat, cinta kepada pasangan bisa hilang, satu- satunya penyebab cinta bisa tetap utuh adalah sabar dan hati yang cantik.

..karena nyatanya tidak hanya perempuan, lelaki pun ingin dimengerti. Bahkan mereka lebih ingin dimengerti daripada wanita, hanya saja mereka pandai dalam "bersikap seolah- olah".

Pertanyaan umum mengenai lelaki adalah, "kenapa lelaki begitu mudah hanyut dalam pesona?"

Lelaki. Bukannya sulit untuk dimengerti, karena memang logikanya mengalahkan semua.

Seperti buku yang sudah saya baca, karangan Asma Nadia, judulnya "Catatan Hati Seorang Istri" yang ceritanya memang berdasarkan kisah nyata. Banyak sekali cerita yang menyentuh (cie elah), dan membuat kita sadar bahwa hati adalah daerah yang amat sangat rawan.

Disitu ada cerita mengenai seorang suami yang berpoligami, dan jika kalian pengen tau alasan yang diucapkan mengapa ia berpoligami, ia berkata,

"Kalau saya menikah lagi, itu murni karena saya suka dengan gadis itu, saya jatuh cinta lagi. Titik."

WOW, byutipul, amajing, wonderpul, semudah itu kah?

Pernikahan kedua itu tidak pernah direncanakan, seorang suami itu berkata,"ini takdir, saya tidak pernah berencana mencari istri lain". Namun ketika ditanya apakah dia merasa bahagia ketika menikah lagi?, lelaki itu termenung cukup lama sebelum kemudian menjawab, "yang sudah terjadi, tidak usahlah kita sesali."

So? ambil sendiri intinya.

Ada lagi kisah seorang suami yang sangat ingin poligami sebelum kemudian nasehat seorang temannya yang ikhwan membuatnya tersadar. Ikhwan itu berkata, "Jika seorang suami menikah lagi, Pertama, kebahagiaan suami itu dengan istri kedua belum tentu....karena memang tidak ada jaminan untuk itu. Hubungan sebelum pernikahan yang memang indah, belum tentu akan terealisasi indah. Dan sudah banyak kejadian seperti itu. Sedangkan yang kedua, luka hati istri pertama itu sudah pasti, dan itu akan abadi."

Laki- laki itu melanjutkan, "Sekarang bagaimana bisa saya melakukan sebuah tindakan untuk sebuah keuntungan yang tidak pasti, dengan mengambil resiko yang kerusakannya pasti dan permanen".

---Dikutip dari berbagai sumber.---


Takwa Gak Kenal Usia, Sob

Kata orang, usia hanyalah angka, tidak begitu berarti apabila tidak diimbangi dengan kedewasaan perilaku. Menurutku itu benar adanya, dan bagaimana hal itu bisa terjadi? Aku sendiri tidak habis fikir yang akhirnya membuatku berfikir, mengenai usia, oke, hal itu merupakan kuasa Allah, dan lagi- lagi menurutku hal tersebut sesungguhnya juga merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang tentu saja hanya untuk orang- orang yang berfikir.

Makanya mikir!

Oke. Baiknya dimulai dari diriku sendiri, kalo dipikir- pikir, aku ini sesungguhnya sudah tua juga walaupun kata orang, mukaku ini awet muda. Entah itu benar adanya atau cuma mitos, gak tau deh. Tapi nyatanya, baik aku maupun kamu pastilah punya sisi kekanakan, yaitu pada saat kau merasa ingin dimanja, ingin diperhatikan, ingin dilayani, dan keinginan manusiawi lainnya. Maka di sini akan resmi aku nyatakan bahwasanya mau sebijaksana dan sedewasa apapun seseorang, mereka masih punya sifat kekanakan.

Lha? Jadi? Orang dewasa yang masih punya sifat kekanakan itu wajar dong, Mol?

Iya, wajar aja…

Tapiiiii ada yang membedakan.

Apa tuuuh?

Yang membedakan yaa batas kewajaran itu sendiri, tapi lagi- lagi masing- masing orang punya batas kewajaran yang berbeda. Kalau misalnya menurutku, bercanda jitak- jitakan itu wajar, bisa jadi menurutmu itu sudah keterlaluan. Ya, masing- masing punya batas wajar sendiri mengenai apapun. Sama halnya dengan sudut pandang manusia terhadap sesuatu yang sama, tentu akan berbeda- beda.

Nah, kalau memang sifat kekanakan adalah wajar, lalu mengapa ada seorang yang berusia jauh lebih muda bisa jauh lebih bijaksana daripada seorang yang jauh lebih tua?

Kenapa?

Lagi- lagi itu kuasa Allah. Tapi benar kata Bang Haji Rhoma yang berani- beraninya melarang kita begadang itu, mau manusia itu kaya atau miskin, tua muda, kulit hitam kulit putih, mereka gak ada bedanya, yang beda hanyalah takwa. Ya toh?

Can you get the point what am I trying to say?

Ya, sebenernya sama aja mau tua mau muda, kalau takwanya sama, maka mereka akan sama- sama lebih bisa berpikir lebih dewasa dan bijaksana. Tapiii, mau dia lebih tua kalau takwanya lebih rendah, maka akan kalah bijak sama yang lebih muda namun memiliki tingkat takwa yang lebih tinggi.

Sedangkan mengenai takwa, aku sendiri belum yakin bagaimana cara mengukur tingkatannya. Mungkin dilihat dari bagaimana kehidupan rohaninya sehari- hari, dekatkah dia dengan Tuhannya? Atau duniakah yang selalu dia nomorsatukan.

Anehnya, sekarang aku jadi mikir, takwa itu bisa dilihat dari segala aspek termasuk dari bagaimana seseorang bersikap termasuk mengenai bagaimana cara dia memandang hidup ini. Nah, itu artinya kedewasaan seseorang sebenarnya juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat takwanya.

Jadi, sesungguhnya semua hal ini berkaitan, saudara- saudara....

Orang yang bertakwa -> punya sikap dewasa -> insyaAllah (pasti) bertakwa -> tidak dapat dibedakan dari usia. Mau anak kecil sekalipun, jika ia dapat lebih bijaksana maka terlihatlah secantik apa hatinya.

Intinya gini deh, kalau kamu masih gak ngerti.


Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)


IBU

Ibu masih inget waktu aku masih ada di dalam perutnya, padahal aku yang masih muda begini saja sudah lupa bagaimana bisa aku selalu ada di dalam perutnya, dibawanya kesana kemari.

Seakan ibu tidak pernah ingin meninggalkan aku.

Ibuku adalah wanita, tidak seperti ayahku yang seorang pria. Ibuku wanita. Wow. Aku tidak kaget saat mengetahuinya.


"Bu, kenapa ibu dan ayah jarang menyuruhku rajin belajar? Kenapa ibu dan ayah tidak melarangku untuk tidak pulang malam? Kenapa aku tidak dilarang untuk menginap di rumah teman?"

"Karena ibu percaya, kamu sudah pandai. Ibu percaya, kamu sudah tahu jam berapa pantasnya kamu sudah ada di rumah. Ibu percaya, kamu tidak akan menginap jika itu tidak mendesak. Dan Ibu percaya nak, doa ibu selalu menyertaimu."

"Kenapa ibu dan ayah malah menyuruhku agar banyak bermain dan menikmati hidup? Oh ya, tapi ibu dan ayah tidak pernah lupa menyuruhku solat"

"Ya, hidup ini cuma sekali maka harus dinikmati. Solat itu tiang agama nak, maka jika baik solatmu, baik juga lah akhlakmu. Dengan itu ibu dan ayah bisa melihatnya, jadi tidak perlu melarangmu ini itu."

"Kenapa ibu sangat percaya padaku, padahal bisa saja aku mengkhianatinya, bu. Aku kan masih remaja, bisa saja aku salah memilih jalan."

"Itulah salah satu hadiah yang ibu berikan padamu. Kepercayaan. Agar kamu bisa belajar bagaimana cara menjaga hadiah itu."

"Bu, aku gak bisa bilang bahwa aku sayang ibu"

"Ya sudah kalau begitu Ibu pun tidak akan bilang."

"Yaudah kita simpan sendiri saja rahasia ini"

"Iya, sudah malam, sana tidur."

Aku, si Dede, dan Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Ini adalah tahun 2015, yaitu kali pertama aku pergi berjalan- jalan dengan si Dede. Dede itu temanku waktu SMA, dia kini seorang guru di salah satu SD Negeri di Tangsel. Karena ya begitulah dia ingin disebut, pahlawan tanpa tanda tanya.

Jalan berdua dengan dede membuatku takut. Takut nantinya kita dikira cinta sesama jenis karena kemana- kemana harus berdua dan harus saling menjaga. Tapi biarlah mereka suudzon karena mereka sendiri yang rugi karena berpikir yang tidak perlu.

Untuk bisa bersama- sama sampai ke Ujung Kulon, aku dan Dede dan peserta trip lainnya harus berkumpul dulu di salah satu mall di Jakarta.
Aku dan Dede siap bersenang- senang dengan membawa tas gemblong dan lainnya. Pokoknya biar keliatan banget kayak mau mudik deh.

Untuk bisa ke mall tersebut, kita harus naik bis, itu bis baru, bis yang bisa make jalur busway, makanya aku dan dede mau naik, kalo gak baru mah mana mau aku sama dede naik bis. Ya gak de?

Waktu udah turun di halte busway mall yang dimaksud, aku sama dede langsung aja jalan ngikutin arah kemana jembatan halte itu akan membawa.

Entah karena sudah terlalu lama tinggal di rantau, atau karena norak.

"Wah de, kita ada dimana ini? Gedungnya meuni tinggi- tinggi yah, bagus pisan eui!", seru saya sambil melihat atas gedung dengan mulut menganga supaya meyakinkan.

"Iya mol. Mol, kok ini jembatan haltenya panjang banget yak, itu mall nya udah kelewatan jauh", kata dede sambil nunjuk mall nya yang udah kelewat jauh ke belakang.

Dan memang, jembatan halte tersebut panjang sekali kayak sungai citarum, mungkin ini jembatan halte transjakarta terpanjang sejabodetabek, kami pun jadi ragu.

"Iya daritadi jalan kok gak nyampe2, gimana kalo kita gelar tiker dulu lah, istirahat dulu de, itung- itung piknik di atas jembatan busway", kata gw sambil ngelap keringet pake kanebo.

"Haha jangan ah, malu", kata Dede malu- malu.

"Kenapa malu? Kan pake baju", gw semakin ngaco.

"Malu aja, lagian gak bawa tiker mol", ujar Dede makin serius terbawa dalam percakapan ngaco ini.

"Oh iya gak bawa, yaudah lanjut jalan aja biar dede jadi langsing", ucap gw mengaminkan.

"Aamiin mooll", Dede aminin beneran. Just like literally.

Pas udah hampir sampe, jembatannya belok dan keliatannya salah jalan.

"De, kayaknya kita salah jalan deh", kata aku ke Dede.

"Yah masa mau balik lagi, jauh banget mol kalo balik lagi"
 
Kok  aku kayak lagi nulis kisah "Tersesat dalam Pendakian Gunung" ya, padahal kita ke Ujung Kulon aja belum, kok udah kesasar. Wkwk.

Terus aku bilang ke dede, ternyata gak salah jalan, walaupun yaa sama aja sih, nantinya kita akan jalan berbalik ke arah sebelumnya, tapi yang penting untuk aku dan dede saat itu adalah agar turun dulu aja dari jembatan halte itu.

Kenapa?

Supaya kalo putus asa karena jembatan yang terlalu panjang dan bawaan yang agak berat, aku dan dede tidak perlu melakukan aksi lompat dari atas jembatan.

Bagiku berjalan di bawah sudah cukup melegakan. Gak tau deh bagi si dede, mungkin sama aja buat dia mah karena dia mah kalo ditanya suka jawab terserah kayak cewe pada umumnya, ya kayak aku juga sih, ih ribet cewe mah, makanya aku kalo suka- sukaan ke cowo bukan cewe.

Mall itu adalah mall yang tidak pernah aku mejeng di dalamnya, begitu juga si Dede. Jadi lagi- lagi kita cuma bisa nanya ke bapak- bapak yang ada di situ.

"Pak excuse me, ini pintu masuknya dimana ya? Mau ke musola"

"Maaf, nama saya Dedeng, bukan ecusmi"

Duh, salah nanya orang.

Abis itu, aku nanya ke satpam supaya bener.

Entah kenapa setelah solat kok kami jadi lapar. Jadi aja kita nyari makan, tapi males makan di dalem mall. Kan mau jalan- jalan, jadi harus ngirit- ngirit supaya sisanya bisa buat ditabung untuk keperluan pernikahan nanti. Ya gak De?
Iyaaa Mooolll..

Oh iya, sebelumnya aku mau jelasin dulu kalau aku dan dede tuh ikut "open trip".

Apa itu open trip?
Open trip adalah perjalanan terbuka, jadi terbuka untuk siapa aja yang mau ikut, mau kenal apa engga, mau pak rt atau pak camat juga bisa dan  boleh ikut, masalah ga kenal nanti tinggal kenalan. Gitu.

Baik, setelah semua peserta terkumpul akhirnya berangkatlah kita ke Ujung Kulon naik mobil elf karena yang ikut cuma 10 orangan lah.

Oh iya, harga trip ke Taman Nasional Ujung Kulon ini hanya sebesar 650ribu aja tentu dengan menggunakan tour and travel yang amanah dan fatonah ya, selanjutnya kita hanya tinggal menikmati sajian wisata yang ada. Destinasi wisata ujung kulon kita kali ini adalah Pulau Peucang, Pulau Handelem, Sungai Cigenter, Padang Penggembalaan dan Padang Savana Cidaon, dan lupa lagi.
 
Harga 650ribu itu sudah include perjalanan pulang pergi (PP) dari Jakarta ke Desa Sumur, homestay, makan, sewa kapal, tiket masuk kawasan, guide, life jacket, canoeing, snorkeling, dan tour leader.
 
Sekedar informasi, Taman Nasional Ujung Kulon didirikan pada 26 Februari 1992 yang terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang menggabungkan beberapa fungsi cagar alam dan perairan laut di sekitarnya. (sumber: indonesiabaik.id)
 
Back to aku dan si Dede dan orang lainnya yang singkat cerita udah sampe di Ujung Kulon. Singkat karena dari Jakarta berangkatnya malem, kebanyakan tidur aja di mobil.

Day 1

Pertama touch down di Ujung Kulon hari masih subuh kita langsung check in di homestay yang merupakan rumah penduduk, jangan ngarep hotel bintang lima ya de, aku bilang begitu ke dede supaya dede tau di sana itu gak ada hotel walaupun sebenarnya dia udah tau.
Kita langsung taruh barang bawaan kita yang udah kayak orang mau mudik tapi tanpa kerdus indomi sih. Terus siap- siap deh, mandi, solat, istirahat, nungguin yang belum, lalu cuss berangkat ke Pulau Peucang. Kita berangkat naik kapal laut jam 07.00 WIB pagi, seru karena ini pertama kalinya kita makan di kapal.

Perjalanan di kapal kurang lebih 2 jaman, sebelum akhirnya sampailah kita di Pulau Peucang yang sangat indah, putih, bersih, cantik, lucu, dan menggemaskan. Pasti kalian mengira aku bakal nulis, seperti akuu yang cantiik, gitu kan? Sayangnya tidak, karena barusan sudah aku tulis.
 
Sebelum kita melakukan aktifitas snorkeling, kita trekking dulu alias jalan hanya selama 5 menit untuk menuju padang savana cidaon yang di dalamnya banyak hewan- hewan yang dilepaskan begitu saja. Tapi tentu aman karena padangnya luaaaass sekali seluas jidat Bu Romlah. Eh maap Bu saya asbun.

Hewannya ada apa aja?
Katanya sih ada badak bercula satu yang iconic itu, bison, burung merak, dan lain- lain. Namun saya hanya melihat bison saja, mungkin yang lain bubar digerebek satpol PP. Eh, canda Pak.

Pokoknya walau aku dan Dede gak ketemu badak yaa gapapa yang penting ketemu jodoh. Lah.

Aku lupa ih de, urutannya gimana sih waktu itu? Yang jelas mah kita sempet snorkeling, eating, drinking, trekking, talking, kencing, foto- foto, melihat sunset, istirahat, dan apakah harus aku tulis juga kalo aku dan dede tetap solat? Sepertinya tidak perlu karena itu adalah riya'.

Setelah itu, kami pun kembali ke penginapan membawa apa apa yang tadi dibawa supaya gak ada yang ketinggalan.

Day 2
Hari kedua kami berangkat dari penginapan ke Pulau Handelem, lalu kami naik kano menyusuri sungai cigenter. Sepanjang kegiatan canoeing itu, kalau beruntung kami bisa aja lho ngeliat badak bercula ataupun hewan liar lainnya namun sayangnya kami gak seberuntung itu karena yang kami lihat hanya babi hutan. Ngok. Tapi alhamdulillah kami tetap bersyukur daripada gak liat apa- apa.

Tentu ini pertama kalinya aku dan si dede canoeing, biasanya kita mah sleeping. Ternyata seru banget lho apalagi ini di hutan gitu kan, ularnya juga ada, dan canoe-nya ini rendah banget sama permukaan air sungai, pokoke seru!

Saatnya kembali
Baik, inilah saat yang paling mendebarkan yaitu saat tiba saatnya kita untuk kembali pada kenyataan hidup. Hihi
Oh ya, enaknya open trip ini, kita tuh dapet temen- temen baru, karena semuanya sebelumnya ga kenal, eh jadi kenal karena kenalan ya kalo ga kenalan juga boleh kok sok kenal. Ada juga orang Jepang yang ikut open trip ini walau sayangnya udah bapak- bapak sih hahha.

Wokeh, alhamdulillah perjalanan lancar, semua tidur, gak ada yang muntah apalagi ngompol, dan kami kembali di meeting point sebelumnya yaitu Plaza Semanggi yang sering disingkat Pelangi.

Dari situ, aku dan si Dede pulang ke rumah masing- masing naik transjakarta ke stasiun Sudirman untuk kemudian naik kereta ke stasiun terdekat rumah kami.

Dede kembali ke Brazil, sedangkan aku kembali ke Philadelphia.

Horas!
Jadi, kapan nih De kita jalan lagi?

Ladies Jangan Ngarep Kalau Gak Mau Kecewa

Kalau lu merasa hidup, harusnya lu juga paling tidak pernah lah yaa merasa bosan atau bosen atau bete atau apalah setidaknya sekali dalam hidup lu.

Gw sih yakin banget, mestinya semua orang pasti pernah merasa bosan, paling gak yaa sekali- sekalinya lu bete adalah mungkin waktu lu masih bayi pada saat disapih.

Biasanya sih istilah bete itu cenderung mengarah pada perasaan kecewa. Misalnya gini, pacar lu yang mukenye jauh itu janji ke elu bahwasanya beberapa bulan lagi dia bakalan dateng ke rumah lu membawa seluruh keluarga dan aparat setempat untuk melamar lu.

Apa yang ada di pikiran lu ketika mendengar hal itu? Pasti bahagia dong, pasti akan banyak hal menyenangkan yang terlintas di benak lu saat mendengarnya.

Namun apa yang terjadi? Dua bulan kemudian, si pacar tiba- tiba mengheningkan cipta, dia tidak datang, tidak ada keluarga, tidak ada aparat setempat, tidak ada hal menyenangkan yang sudah terlanjur lu bayangkan sebelumnya. Ternyata pacar lu memilih pergi meninggalkan lu dan bersenang- senang dengan wanita lain.


Ternyata semua tidak seperti yang pacar lu janjikan, maka betul bila lu pengen bilang, inilah saat yang tepat untuk merasa bete. Mungkin bukan bete lagi, mungkin segenap hati lu akan luluh lantak mengiringi duka lu yang kehilangan pacar lu.

Kayak lagu yaaa...

Tapi tunggu, coba pikirin ladies...

Pada saat lelaki memberikan lu janji, jangan dulu berharap bahwa janji itu benar- benar akan ditepatinya. Sebaik apapun lelaki itu, sebaik apapun pacar lu, sepercaya apapun lu sama dia, dia itu hanyalah manusia, yang suatu saat amat sangat bisa berbuat salah, terutama ketidakhati-hatiannya dalam mengucap janji.

Berpikirlah terbalik, yaitu bahwa sebenernya lu itu bukan korban PHP (Pemberi Harapan Palsu), hanya saja salah lu sendiri kenapa terlalu banyak berharap pada seseorang.


Iyaaa, menyalahkan diri sendiri memang gak baik. 
Tapi disini menurut gw, ketika lu menganggap ada yang salah pada diri lu, disitu lu akan merasa bahwa lu harus bisa memperbaiki diri lu ketimbang lu terus menyalahkan orang lain.


Memang tidak semudah menuliskannya, nyatanya gw sendiri masih suka cengeng- cengeng manja saat dikecewakan, tapi marilah ladies...berhubung kita semua tau perempuan terlalu perasa, makanya menangislah lalu berpikirlah bahwa semua kekecewaan yang ada dalam diri lu itu terjadi karena kesalahan lu sendiri.

Berharap cuma ke Allah, dan meski jutaan orang yang lu sayangi pergi, sejatinya lu gak pernah sendiri.


Cintah

Oke kita akan bicara tentang cinta. Apa itu cinta? Kebanyakan orang bilang bahwa cinta (antara dua insan) itu cuma omong kosong. Well yes, they are right but also wrong.

Lalu mereka juga bilang bahwa cinta tak pernah salah, rangga yang salah. Ah teuing :(

Ya, Tuhan menciptakan makhluk paling mulia seperti kita dengan banyak karunia yang luar biasa, diantaranya yaitu kita punya yang namanya "perasaan". Ok?

Jadi, kalo ada orang bilang, "Jangan baper deh lo", bisa tolong diruqyah, mungkin dia bukan manusia, mungkin siluman rubah.

Perasaan yang dimiliki manusia bermacam- macam, yang akan dibahas disini adalah perasaan kepada lawan jenis. Jadi mohon maaf untuk yang penyuka sesama jenis bisa berhenti membaca yaa. Terimakasih...

Biasanya perasaan ke lawan jenis ini diawali dengan rasa tertarik, yang jika semakin diasah dengan usaha dan ke-kepo-an, maka bisa naik ke rasa selanjutnya yaitu rasa suka. Namun ada juga yang cuma stuck di tahap tertarik karena mungkin gak diasah. Duh, golok kali ah diasah. 

Tahap selanjutnya adalah rasa suka, kamu udah cukup kepo-in dia, udah tau asal usulnya, udah tau dia lulusan mana, udah tau kerjanya dimana, udah tau masa lalunya, orangnya gimana, ngupilnya gimana, ketawanya gimana, uangnya dimana? Haha. Oke saat kamu udah tau semua kelucuan dan kebaikannya dengan sedikit kekurangannya, maka hati- hati gaes, karena rasa suka kamu akan meningkat menjadi rasa sayang. Rasa suka ini umumnya "menuntut", yaitu disaat kamu ingin dia berperilaku sesuai dengan keinginan kamu. Saat meningkat menjadi rasa sayang, kamu tidak akan terlalu menuntutnya, malah kamu akan membiarkan dia untuk memilih walaupun kamu pasti masih ngarep juga.

Peningkatan rasa ini biasanya terjadi tanpa disadari. Bahkan ada juga yang susah bedain mana yang beneran sayang, mana yang cinta, mana yang cuma napsu. Soalnya perasaan ini memang sulit dikendalikan gaes, makanya orang bilang "cinta tak pernah salah". Padahal yaaa kata- kata itu cuma buat pembelaan aja, pembelaan untuk orang yang mungkin memang mudah sekali jatuh cinta. Logika, kalo cinta gak pake logika, penelitian itu mungkin salah. Bahwasanya orang- orang setia biasanya berasal dari mereka yang berotak cerdas. Nah, kalo yang cerdas setia, artinya mereka mencintai dengan logika, bukan? Omong kosong jika mereka orang- orang setia seperti pak Habibie tidak diuji, semua orang pasti pernah diuji kesetiaannya terhadap pasangannya, terlepas dari sadar atau tidaknya dia saat sedang diuji. Tapi kalo orang yang mencintai pake logika, ujian seberat apapun akan berhasil dilaluinya.

Tahap terakhir dan yang paling tinggi ini akan muncul setelah rasa sayang muncul, ini dia yang namanya cinta. Pada tahap ini, seseorang hanya ingin memberi tanpa menuntut apapun.

Jadi, kamu berani bilang cinta? Apakah benar itu cinta? Atau rangga?

Mindset is Everything

Kukira ini Hari Minggu dan rasanya lega sekali ketika banyak sekali hal positif yang bisa kamu lakukan sendirian di sepanjang hari ini.

Tapi segala hal sepositif apapun menurut kita, pasti akan ada beberapa orang yang menganggapnya negatif, yaitu orang yang di dalam hatinya ada benci. Tapi aku belajar banyak hal dari rasa benci, bahwasanya aku pikir kalau kamu pikir aku rendah, aku juga pasti bisa berpikir yang sama yaitu menganggap diriku rendah juga.

Hal itu seharusnya membuatku berterimakasih kepada rasa benci, cibiran, dan adu domba karena bikin aku mikir untuk tidak ingin jadi sombong, kalau kamu pikir aku salah, aku akan berpikir bahwa kamu benar, aku memang salah.

Juga segala hal yang mungkin membuatku sedih, bikin aku jadinya tidak ingin menyalahkan siapapun. Bahwa benar, kesalahan hanya terletak pada diriku. Hal ini pun seharusnya membuatku berterimakasih padamu karena jadinya aku ingin terus memperbaiki diri dan bikin aku ingin untuk terus menerus membenarkan semua sikap orang lain kepadaku.

Kata Surayah, tetaplah tenang karena hanya itulah caranya agar tetap tenang. Bahwa semua hal sebenarnya hanya ada di dalam pikiranmu. Walau ada kalanya pikiranmu berombak, tapi tenang saja saat sendiri, di atas pikiranmu masih ada hati yang di dalamnya ada Tuhan.

Midnight Sale

Ini pertama kalinya gw ikutan midnight sale. Tau gak lu apa itu Midnight sale? Itu adalah sejenis makanan berbentuk panjang, kenyal, dan keriting, itulah Mie-dnight Sale. Juga garing. Kriuk. Krikrik.

Ternyata midnight sale bukan makanan cuy, midnight sale (dibaca: mitnayt sel) itu adalah acara buang- buang duit yang dilakukan para konsumen yang bingung mau buang duit dimana, yang dilakukan di malam hari pada waktu tertentu dan di tempat tertentu yang sedang mengadakan diskon.


Gw kira midnight sale itu bener bener dimulai tepat jam 12 malam, jadi belanja dah tuh ampe pagi, bapak- bapak pada ketiduran nungguin istrinya buang duit, terus kita sahur dah tuh on the mall. Ternyata engga.

Gw kira di midnight sale bakal kejadian ada dua ibu ibu yang rebutan satu barang sampe jambak jambakan. Ternyata juga engga.

Gw kira bakal ada dua pasang sejoli yang lagi pacaran memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka gara gara ga mau malam minggu mereka dihabiskan untuk mengantar cewenya ke acara midnight sale bedebah. Ternyata engga.

Gw kira bakal ada juga banci banci yang rebutan wig diskonan. Ternyata juga engga, gak rame eui, ternyata semua imajinasi gw tentang midnight sale itu salah besar.

Ga ada lah yang kayak gitu.

Yang ada cuma seorang gw yang pada dasarnya kaga hobi shopping, namun karena suatu alasan tertentu yang gak perlu gw sebutkan, mendadak rasanya gw sangat ingin melakukan hal itu, yaitu buang buang duit. Gak ngebuang juga sih, hanya saja membelanjakannya untuk memberikan penghiburan dan perhatian kepada diri sendiri. Atau ya apa ajalah suka suka lu mau gimana nyebutnya, gw jadi bingung ama tulisan gw sendiri. APASIHMOL

Iyaaa kali ini gw bener bener belanja, sebelanja belanjanya..

Sebelum ke mitnayt sel, gw pergi dulu ke suatu emol yang terletak di Kota Bandung. Nampaknya memang emol itu adalah mol favorit karena suer rame banget cin.

Andai saja lu ada disitu bersama gw, mungkin lu bakal bilang gini,...

"Ebuset dah ini emol apa pasar?"
atau kalo otak dan jiwa lu rada syariah, lu bakal bilang gini sambil nangis...

"Astaghfirullah ini orang orang pada kagak teraweh, malah thawaf di emol"
Padahal elu termasuk orang yang kaga teraweh tersebut di atas. Ngok.


Lalu muncullah pertanyaan dalam benak gw yang bodoh ini. Katanya pas bulan ramadhan, setan setan pada dibelenggu, kok ini masih banyak banget godaan diskon diskon yang terkutuk yang mengakibatkan masjid jadi sepi orang teraweh.

Tapi gw rasa salah satu alasannya juga karena adanya THR, coba kalo gak ada THR, kan orang orang mungkin cuma sedikit yang belanja. Jadi, sebenernya siapakah orang yang pertama kali menemukan istilah THR? Berdosakah dirinya? Karena gara gara dia, ribuan orang jadi gak teraweh dan gak peduli dengan 10 malam terakhir ramadhan. Nah lho.

Abaikan pemikiran gw yang sempit ini.

Memang keliatannya wajar aja sih belanja pas mau lebaran, juga banyak diskon supaya mol mol jadi rame dan laris. Tapi dari pengamatan yang gw liat ya, akibat dari diskon ini, orang orang jadi malah pada beli karena "mumpung murah", sekali lagi karena "mumpung murah", bukan karena memang mereka membutuhkannya atau bukan juga karena mereka benar benar menyukainya.

Kan gini, dalam suatu acara mitnayt sale, item/ barang yang dijual hanyalah sebatas barang tertentu, yaitu yang dipajang aja dan yang ada tulisan diskon sebesar sekian persen di atasnya. Hanya barang itu saja, tapi karena diskonnya gede, jadi aja kita kita tergoda, ah mumpung murah beli ah, padahal misalnya sebenernya kita mah ga suka suka amat ama barangnya tapi ya carilah ada yang lumayan bagus langsung bungkus karena apa? Mumpung murah dan mumpung lagi di emol, kapan lagi ya gak?

Padahal dia gak tau, di tempat lain ada barang yang sama yang juga dijual semurah itu, tanpa batasan waktu, dengan kualitas yang sama. Who cares? Yang penting lu ikut mitnayt sel, bagi gw lu itu udah gaol abis. Haha

Adapun dalam hal ini, alasan orang- orang datang ke acara Midnight Sale bisa jadi karena hal berikut:

1. Emang lagi ada yang dicari
    Kalo ini sih dia emang lagi butuh, walaupun nanti pas sampe lokasi tiba tiba ada barang yang sangat dia inginkan, yang mengakibatkan niatnya rada belok dikit. Wajar bro, menusa.

2. Ikut- ikutan
    Ada temen ngajak ke midnight sale, kebetulan lu lagi banyak duit dan rasanya udah lama lu gak belanja di emol, biasanya di pasar. Jadilah lu ikut daripada lu bengong aja gitu sendirian nongkrong di toilet, mendingan lu nongkrong di mol.

3. Iseng
    Ada orang yang bosenan, pas tau ada midnight sale, dia dateng dah ke acara itu, iseng aja, gak beli apa apa karena emang gak ada uang, cuma mau tau aja midnight sale itu kayak apa sih.

4. Survey
    Mungkin ada mahasiswa ekonomi yang lagi penelitian tentang perilaku pasar, jadi dia terpaksa kudu dateng ke tempat midnight sale buat ngeliat kelakuan si kucing garong.

5. Jomblo
    Biasanya sih midnight sale terjadinya di malem minggu, dan kalo yang pacaran biasanya malem minggu kan pacaran. Jadi biasanya juga nih, yang dateng ke midnight sale tuh ya yang jomblo aja, sekalian juga siapa tau disana ketemu jodoh. Pas lagi milih beha sepatu terus tabrakan, terus pandang pandangan, terus jatuh cinta deh, who knows?

*Bersambung



Life is Never Flat

Katamu hidup itu belum bener- bener hidup kalo gak ada tantangan, kalo gak ada ujian, kalo gak ada sesuatu yang membuat kita menolaknya, atau yaa kamu biasa menyebutnya dengan "masalah" yang timbul karena adanya "salah", jadilah padanan kata "Maaaakkk Salaaah".

Begitu kira- kira
Kira- kira begitu
Dan kukira memang begitu

Dan kamu tau bahwasanya aku punya hidup yang flat, yaitu yang biasa aja, yaitu yang kata orang mah gak asik karena jangan jangan aku ini bukan orang beriman karena tidak diberi ujian dalam hidupnya.

Terimakasih untuk kamu yang berkomentar seperti itu, karena akhirnya sekarang ini kukira aku sedang diuji. Namanya Ujian Tengah Tahun karena terjadinya di tengah tahun.

Kenapa terjadinya di tengah tahun? Aku pun tak tau, mungkin tetanggamu tau.

Tetanggamu pasti tau bahwasanya Allah Maha Tau, tentang aku, kamu, si Paijo, si Marpuah, Pak RT, Pak RW, Bu Lurah, dan Pak Camat. Maaf saja untuk yang gak ke sebut karena aku malas menyebutkan semuanya sebab takut tulisanku tidak akan muat. Lagipula untuk apa aku sebut namamu? Namaku saja tidak kau sebut.

Oh iya betul, ujian buatku bukan hanya suatu peristiwa penting yang wajib dicatat sejarahnya, tapi juga bekal untuk aku hidup ke depannya bilamana umurku nanti panjang, mungkin umurku akan lebih panjang dari umurmu, atau mungkin juga umurmu yang lebih pendek dari umurku. Entahlah, lagi lagi benar apa yang dikatakan tetanggamu itu, Allah Maha Tau.

Hasil gambar untuk renungan
Let Go

Adapun aku ini adalah sama denganmu, manusia juga, yang mana aku sering berbuat salah, apalagi lupa, juga egois, atau bosan. Tetapi kukira justru itulah yang membuat aku adalah benar benar manusia, bukan jin atau malaikat apalagi setan, seolah sengaja begitu supaya kamu percaya aku ada di dunia ini memang benar sebagai manusia dan bukanlah dalam rangka menyamar.

Selain itu, aku harus mendapat ujian untuk merasakan apa yang kamu bilang, hidup yang benar hidup. Ujian yang aku hadapi, kurasa semua itu datang seakan untuk aku pahami sesuai dengan apa yang telah tertulis di dalam kitab suciku yang mungkin sama dengan kitab sucimu.

Kamu bilang, iya, aku harus bisa melepaskan yang aku inginkan, mungkin ini yang terbaik. Ternyata benar, setelah aku melepas rasanya lega sekali. Sama halnya ketika kamu ingin BAB, kalau ditahan rasanya akan sakit namun ketika dilepas akan terasa leganya.

Kira kira begitu, maka lepaskan, ikhlaskan saja, semua akan temukan jalan. Yang kau benci, bisa jadi adalah yang terbaik menurut Allah. Juga yang kau cinta, bisa jadi adalah yang terburuk menurut Allah.

Lagi lagi kita hanyalah manusia dengan pikiran bodoh, tapi anehnya, walau bodoh kita sombong. Juga Allah adalah Tuhan Semesta Alam yang mana semua takdir-Nya pasti baik, meskipun membuat kita menangis.




Tanashii Japanese Food by Gojek

Iya, ini pertama kalinya posting tentang kuliner. Kenapa? Tiba- tiba kepengen aja blog saya bahas juga mengenai apa yang sedang marak dibahas, yaitu makanan, suatu kebutuhan pokok yang saking pokoknya, membuat manusia bisa mati kalau tidak bisa memakan makanan. Okelah intinya mah biar kekinian lah.


Ini berawal dari saya yang banyak kegiatan sehingga menjadi lapar, menyebabkan jadi ingin makan tapi malas keluar kamar kosan. Apalah saya ini kalau untuk makan saja malas begini, bisa- bisa saya jadi kurus kering karena kurang gizi.

Tiba- tiba saya teringat dengan gojek, tau kan? Gojek itu lho ojek online yang ada aplikasinya di smartphone android, suatu inovasi yang menurut saya luar biasa karena mekanismenya yang mudah dan murah. Iya deh, kalo kata kamu mah, efektif dan efisien.

Akhirnya saya coba untuk pesan makanan lewat gojek, sayangnya cuma bisa pesan di satu merchant, seandainya aja bisa pesan di dua merchant yang terdapat di satu mall, kan enak jadinya bisa pesen makanan dan minuman sekaligus. Sehingga itulah salah satu hal yang membuat gojek jadi kurang efektif dan efisien. Salah duanya adalah, ada beberapa merchant yang belum terdaftar di aplikasi gojek tersebut, waktu saya search juga dia gak muncul, jadi terpaksa saya harus memilih hanya merchant yang sudah tersedia di dalam list. Ada juga salah tiganya, yaitu untuk pesan makanan, gojek gak mau dibayar pake gojek credit, dia maunya cash. Gak tau deh kenapa, padahal gojek credit saya masih banyak.


Sengaja saya pilih menu makanan di merchant yang belum pernah saya coba makanannya. Lumayan lama saya milih, akhirnya ketemu juga deh, saya pesan sushi di Tanashii Japanesse Food yang ada di Trans Studio Mall (TSM). Saya pesan dua porsi menu yaitu Salmon Mentai dan Salmon Maki dengan harga masing- masing 25rb. Lumayan mahal dengan porsi yang kecil, tapi semoga dapat gizi berlimpah dari ikan salmonnya. Jadi total uang yang harus saya keluarkan adalah 60rb sudah ditambah ongkir gojek sebesar 10rb.

Lumayan lama nyampenya, karena kemudian saya tahu bahwa ternyata merchant Tanashii ini ada di Straits Kitchen di TSM yang untuk bisa belanja disitu, kita harus menggunakan kartu, ya kamu taulah kartu itu sebut saja kupon makan yang harus dideposit dulu. Jadi saya berkesimpulan mungkin Mamang Gojeknya sempet bingung, mungkin kemudian dia bertanya untuk lalu dibuatkan kartu makan itu dulu, jadi aja lama.

Oke, akhirnya sampe juga makanannya. Duh, ternyata Tanashii pake packaging yang biasa banget menyebabkan makanan jadi berantakan pas udah sampe ke saya. Seperti yang telah dipesan, porsi Salmon Makinya yang mini berisi 8 buah, sedangkan Mentai hanya berisi 2 buah hanya saja ukurannya lebih maxi.

Untuk rasa Sushi dari Tanashii Japanesse Food ini, cukup enak. Kenapa cukup? Karena sausnya keasinan, tapi overall lumayan lah ya, enak. Khususnya untuk Salmon Mentai-nya, baik Salmon maupun nasinya itu kerasa sedikit aroma panggangannya. Oh iya, hati- hati karena aneh, saya dapati salmonnya itu ada yang masih terdapat tulang ikannya, cuma satu dan kecil sih, tapi kan tetep aja bahaya kalo keselek. Walaupun ya saya yakin gak akan semuanya mengalami ini, tapi berhati- hati saja lah ya.

Baiklah segitu aja review nya tentang kuliner hari ini. Semoga bermanfaat.

Terimakasih Gojek dan Tanashii telah mengenyangkan saya dan memberikan saya makanan yang bergizi.