Search This Blog

Short Escape to Ciremai Land Glamping Kuningan

Larangan mudik lebaran kemarin bikin kita jadi nyari kesempatan hari libur lain untuk mengunjungi sanak kerabat yang berada di luar kota. Gak cuma itu, tiba- tiba aja kepikiran buat nyobain nginep di glamping gak siiihh?

Nah sebetulnya memang sudah ada rencana untuk menyempatkan diri mengunjungi sanak saudara di jawa tengah, namun karena ada satu dan lain hal secara mendadak ternyata harus maju dari awal rencana.

Jadi kita cuss deh secara mendadak dengan hari yang tersedia 5 (lima) hari libur yang alhamdulillah-nya masih nyisa dari waktu berkunjung ke sanak kerabat.

Alhasil dalam perjalanan pulang yang searah kita juga dadakan berlibur untuk sekedar melupakan ribetnya masalah hidup. Azek.

Melalui ilham yang turun dari langit, akhirnya kami putuskan untuk nyobain pengalaman glamping ke Ciremai Land yang ada di daerah Kuningan.

Yap, ini dia Ciremai Land Glamping Kuningan !

Lokasi

Ciremai Land Glamping terletak di Puncak, Kec. Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45552.

Harganya?


Kamar yang tersedia ada berbagai macam tipe dengan kisaran harga mulai dari 700ribu sampai dengan 1,3juta rupiah. Sedangkan saya pesan kamar dengan tipe Golodok Glasshuis dengan kapasitas 2 (dua) orang yang tarifnya 700ribu rupiah.

Kamar Glasshuis ini memang cukupnya hanya untuk 2 orang ditambah anak kecil juga masih cukup makanya saya pesan kamar ini berhubung harganya paling murah juga. Hehe

Bagaimana Perjalanan Menuju Ciremai Land?

Pada saat saya selesai booking kamar via whatsapp, pihak Ciremai Land sudah memberikan info mengenai jalan mana yang harus kami tempuh untuk sampai kesana.

Yang pasti saya ingat adalah, mereka melarang atau menganjurkan untuk menghindari jalan Dano karena jalannya rusak. Untuk itu, saya juga mewanti- wanti pak suami nih untuk memperhatikan ini. Jujur saja, saya termasuk yang takut kalau berkendara di tempat seperti ini, yang naik- naik ke puncak gunung, apalagi sebelahnya jurang dan hanya muat satu kendaraan, ditambah sekeliling hanya itu ada hutan saja dan hari itu kebetulan hujan. Belum lagi, di tengah perjalanan saya melihat babi hutan tengah berlari. Huhu

Tapi alhamdulillah setelah "seru"nya berkendara, kami sampai juga ke Ciremai Land. Walau di tengah jalan sempat ragu karena ada belokan menurun dengan lahan sempit yang ternyata memang kesitu jalannya.

Perjalanan berangkat berjalan jauuuuh lebih lancar daripada cerita saat pulang nanti karena kami pulang lewat jalan Dano. Hahahah

Kamar Golodok Glasshuis dan Fasilitasnya

Baiklah, saya, suami, dan kimi telah sampai dan check in di kamar Golodok Glasshuis. Kabut begitu pekat menutupi pemandangan indah di depan kamar. Amat disayangkan sebenarnya karena kami datang ketika hari turun hujan.
Tapi tentu tidak mengurangi pengalaman baru yang kami dapat selama glamping yang kata orang kepanjangan dari glamour camping. Bener gak yaaa? Hehe

Tempatnya memang tidak se-glamour itu, masih bisa dibilang sederhana lah yaa mungkin karena kami di kamar Golodok yang notabene adalah kamar paling kecil yang hanya terdiri dari satu kasur untuk berdua dan meja kecil di sebelah tidur, dan tentu saja ada kamar mandinya. Untuk tempat duduk santai tersedia sih di depan kamar, namun kebetulan pemandangannya saat itu kurang enak diliat karena selain langitnya mendung berkabut, juga karena di depan kamar sedang ada pembangunan jadi malah liat excavator gitu sama tukang- tukangnya. Haha

Sensasi tidur dengan langit dan pintu terbuka karena terbuat dari kaca adalah kadang horor juga takut ada putih- putih melati alibaba yang terbang. Hihi

Kalau masalah suhu sih gak begitu dingin sih kalo menurut saya, mungkin apa karena terbiasa di Bandung haha walau tetap dingin tapi gak sedingin itu ternyata gak perlu pake jaket pun ya gak papa. Apalagi waktu dinginnya hanya di malam dan subuh hari, selebihnya suhu kembali ke suhu normal.

Layaknya di hotel, di atas kasur sudah disediakan dua buah handuk dan di meja kecil sudah disediakan dua botol air mineral, teh celup, kopi untuk diseduh, teko listrik air panas, dan beberapa permen alpenl*ebe. Di laci meja juga sudah tersedia alat solat, yaitu sajadah dan Al- Quran.

Sedangkan untuk fasilitas kamar mandinya, tidak disediakan sabun mandi, sikat gigi, apalagi shampoo. Hanya tersedia sabun cuci tangan saja. Jadi kalo bisa bawa peralatan mandi sendiri yaaa.

Tidak Membawa Makanan dari Luar

Oh ya, Ciremai Land juga melarang untuk membawa makanan dari luar karena di sana telah disediakan menu makanan, yang apabila ingin memesan tinggal pesan via Whatsapp dan pihak Ciremai Land pun akan mengantarnya ke kamar.

Menu makanan dan minumannya memang tidak banyak, tapi ya cukup untuk cemilan menemani kami menghabiskan waktu di kamar kecil itu.

Untuk makanannya, saya dan suami memesan pisang bakar, roti bakar, nasi tutug oncom dan nasi goreng. Untuk menu paling enak menurut saya pisang bakarnya, yang lainnya standar saja. Oh iya, ada juga menu paket untuk barbeque-an di depan kamar lho. Tapi sayang makanannya lupa ga difoto hehe

Sarapan


Nah pada pagi hari, sarapan di buka sampai dengan jam 10 pagi, mantap ya lama juga bukanya. Oh iya, harga penginapan sudah include sarapan yaa. Menu sarapannya juga tidak banyak, hanya terdiri dari roti bakar, empal gentong, juga ada susu murni, kopi, dan teh.

Perjalanan Pulang


Nah ini dia pengalaman yang paling meng-gimana ya saya juga bingung menggambarkannya. Jujur saja dari awal saya punya feeling ga enak nih sama Jalan Dano itu yang katanya rusak itu. Tapi kata pihak Ciremai Landnya, kalau perjalanan pulang lewat sana masih aman saja, didukung oleh suami saya yang tenang dan menurut saja. Akhirnya kami diantar oleh guide dari pihak Ciremai Land untuk pulang melalui Jalan Dano karena jalanannya hanya muat satu mobil dan kami juga gak tau jalan, jadi harus diguide.

Ternyata jalanannya separah itu, rusak parah sampai sempat bunyi entah bagian mobil bawah mana yang kena gesrek. Sampai suami bilang, kirain gak separah ini jalanannya. Sayangnya saya gak sempat foto- foto jalanannya, tapi asli jalanannya rusaknya parahnya banget banget, walau akhirnya alhamdulillah guide selesai dan kami berhasil melewati jalanan rusak itu.

Rem Blong?


Tapi ada yang tidak diketahui guide apa yang terjadi setelah itu, karena ketika sudah sampai di Kuningan, rem mobil mulai blong. Ini bahaya sih, apalagi kalo yang hobi ngebut dan gak sadar remnya tiba- tiba blong.

Untungnya suami saya sadar ada yang aneh sebelum remnya benar- benar blong. Akhirnya kami berhenti di pom bensin sambil mencari pertolongan melalui montir panggilan yang ada di google. Walau sempat menunggu lama dan Kimi sedikit rewel, akhirnya ada juga montir yang mau dateng menolong. Pokoknya bersyukur aja waktu itu, pasti pertolongan mah ada aja. Ya gak coy?

Ya mungkin pihak Ciremai Land bilang aman- aman saja karena yang mereka tau hanya sebatas ketika mengantarkan kita keluar dari jalan rusak itu, yang terjadi selanjutnya? Ya beginii...

Fyuh yang penting alhamdulillah kami bisa kembali ke rumah dengan selamat sentausa mengantongkan pengalaman seru yang kalo disuruh ngulang lagi ya mikir lagi ahahaha

Apakah ada Seorang Ibu yang Tidak Ada Surga di Telapak Kakinya?

Buibu percaya gak?

Saya sih inginnya tidak mau mempercayai ini, yaitu fakta bahwa tidak semua ibu benar- benar menyayangi anaknya dengan perasaan tulus ikhlas.

Mungkin sudah banyak cerita yang kita dengar tentang ibu macam ini, hingga ada buku juga yang berjudul "Ibuku tak menyimpan surga di telapak kakinya" karangan Triani Retno.

Miris memang. Kok bisa? Saya pun tidak tahu, mungkin penyebabnya bisa sangat beragam.

Tapii yang ingin saya katakan bahwa apakah kita juga sudah cukup siap menjadi ibu yang ikhlas, yang sadar akan tanggung jawabnya, yang sadar bahwa hamil dan melahirkan adalah murni keinginan orangtua, jadi merawat dan membesarkan anakpun merupakan tanggung jawab orangtua.

Ya, tanggung jawab orangtua, artinya tidak perlu ada orangtua yang pada akhirnya meminta dibalas kebaikannya karena dulu telah melahirkan, menyusui, membesarkan sang anak. Maksud saya, tidak perlu memintapun, ketulusan kasih sayang ibu akan membuat hati sang anak cukup tahu diri untuk berusaha membalasnya.

Jadi, bukan keinginan anak untuk dilahirkan, pun anak tidak bisa memilih dilahirkan dari rahim yang mana. Maka keputusan untuk punya anak adalah murni tanggung jawab orangtua, bukan?

Tapi kenapa masih banyak orangtua yang berpikiran bahwa anak adalah milik orangtua? Padahal akhirnya kitalah yang seolah jadi seperti milik anak.

Bukankah apa yang kita lakukan selalu untuknya?

Entahlah, pemikiran ini terjadi karena ada fenomena liar yang sebenarnya sudah banyak terjadi di sekitar kita.

Kenapa ada ibu yang seperti itu?
Apa benar ada ibu yang di kakinya tidak terdapat surga?

Lalu yang lebih membingungkan, dari segi agama kita harus benar- benar berbakti kepada ibu hingga Nabi SAW menyebutkannya sebanyak tiga kali.

Tapi bagaimana dengan ibu yang suka menyiksa anaknya? Bagaimana dengan ibu yang tidak menganggap anaknya? Bagaimana dengan ibu yang tidak peduli? Bagaimana dengan ibu yang tidak bertanggungjawab? Bagaimana jika ibu suka berbohong dan mengada- ada? Bagaimana dengan ibu yang sifatnya begitu buruk hingga kita tidak dapat lagi melihat teladan darinya?

Rasanya memang agama tetap meminta untuk harus tetap berbakti walau bagaimanapun buruknya sifat ibu. Mungkin itulah sabar, itulah syukur, itulah cara Allah berkomunikasi bahwa iya, begitulah hidup, jangan bergantung kepada manusia, bergantunglah hanya pada-KU.

Entahlah, rasa- rasanya aneh, akan ada banyak pemikiran yang cukup rumit untuk dimengerti oleh orang- orang normal seperti kita. Yang akan tetap berusaha baik meski dunia tidak melihatnya.

Mudah- mudahan kita termasuk ibu- ibu yang ikhlas hingga keikhlasan itu pun sampai ke hati anak- anak kita sampai mereka dewasa nanti.

Aamiin

Dampak Negatif Terlalu Sering Berkata Kasar

Ting Nong Ning Gung
Ting Gung Ning Nong
 
Bunyi notifikasi whatsapp dari hape malam itu saya abaikan begitu saja karena saya lagi sibuk masak nasi goreng untuk makan malam.

Oh ya memang tidak selalu, tapi saat itu entah kenapa saya walau sedang masak pun, hape selalu berada di dekat saya. Haha padahal sedang tidak buka resep apapun juga, wong masaknya juga cuma nasi goreng. 
 
Tumben saya tidak penasaran jadi hape gak saya buka- buka, setelah sekian lama saya buka tu hape. Ternyata chat dari teman lama, dia mengirim screenshoot (ss) komentar pada foto lama kami, foto yang diupload sekitar tahun 2011-an, yang mengomentari ini teman lama juga yang tentu saja tidak ada fotonya disitu, namun yang membuat saya terkejut adalah isi dari komennya yang adalah caci maki kata- kata kasar, sangat kasar malah. Hmm yang ada di benak saya saat pertama kali baca kata- kata itu adalah, "Wadaw wadidaw, masa sih? Benarkah? Tidak mungkin. Tapi bisa aja sih. Tapi masa sih? Benarkah? Tidak mungkin. Tapi bisa aja sih. Tapi masa sih? Benarkah? Tidak mungkin."
Begitu aja terus muter- muter. Xixixi

Jadi, kita sebut saja teman yang mengirim ss ke saya itu Tika, yang berkomentar buruk itu Sita, dan yang dikomentari caci maki di foto itu adalah Dipa. Nah, saya ngapain ya? Apa hubungannya dengan saya ya? 

Saya dulunya adalah teman dekat dari Tika dan Dipa yang fotonya dikomentari tersebut. Saya pun kenal dengan Sita walau tidak sedekat Tika dan Dipa. Jadi posisi saya disini hanyalah orang yang dimintai pendapat saja sebenarnya oleh si Tika, karena dia tau kalau minta pendapat ke saya itu gratis.
Dampak Negatif Terlalu Sering Berkata Kasar

Nah Tika ini pun sebenarnya gak ada masalah apapun, karena yang bermasalah adalah Sita yang menuliskan komentar negatifnya kepada Dipa di foto yang diupload oleh Tika. Duh saya nih belibet gini ya menjelaskannya. Intinya komentarnya tuh nggak banget, tidak berkelas dan tidak berpendidikan gitu. Saya saja malu saat membacanya, apalagi yang menulis atau yang dikatain ya?

Jadi, Tika ini bilang ke saya bahwa dia takut saat baca komentar itu karena kata- katanya kasar dan full of negativity lah, apalagi gara- gara komentar itu muncul di timeline fb, teman yang lainnya jadi ikut bertanya kebenarannya kepada si Tika padahal dia gak tau apa- apa dan gak mau ikut campur.

Pertanyaan Tika untuk saya adalah, "Menurut lu, gw harus gimana Mol?"

Nah lho, saya pun sebenarnya bingung. Tika berhasil membagi rasa takutnya kepada saya, saya takut apa yang ditulis itu benar, tapi saya lebih takut lagi kalau itu fitnah dan menyebar tanpa ada yang tau bagaimana kebenarannya.

Saya hanya berani menyarankan, "Hapus Tik, jangan sampai lebih banyak lagi orang yang baca, kasian. Pertama kasian sama yang tertuduh, kedua kasian juga sama yang nuduh. Gw juga bingung sebenernya tapi yaudalah sementara ga usah prasangka apa- apa dulu."
Padahal saya bilang seperti itu sambil dalam hati masih berprasangka dan mengira- ngira. Hehe

Tika: "Apa mungkin Facebooknya dibajak ya Mol soalnya kasar banget kata- katanya?"
Saya: "Mungkin aja, ada baiknya kita langsung tanyakan pada yang bersangkutan"
Tika: "Iya deh mending gw wa aja deh ke Sita"
Saya: "Iya dah sono"

Beberapa abad kemudian,
Tika: "Gw udah wa Sita mol, katanya bener dia yang nulis dan emang sengaja nulis begitu buat mancing doang."
*Yassalam mancing ikan apaan dia pake kata- kata begitu?
Saya: "Waw" (bingung mau nanggepin apa)
Tika: "Gw bales apa ya mol? Apa gausah dibales ya?"
Saya: "Bales aja oke deh atau ga usah dibales juga tak apeu"
Tika: "Yaudah lah ya gw ga mau ikut- ikutan ah serem"
Saya: "Iya udahlah kita ga usah bahas- bahas lagi aja".

Kemudian, apakah semudah itu saya melupakannya?

Oh tentu tidak, Fernando. Karena keesokan paginya saya langsung menghubungi Dipa. Ingat kan? Dipa adalah orang yang dicaci maki Sita di komentar foto facebook itu. Nah setelah saya konfirmasi dan mendengar cerita dari sisi Sita, saya pun akhirnya mengerti ternyata benar apa kata suami saya yang berpendapat "Ah ini mah paling juga salah paham aja" ketika saya tunjukkan ss-an yang dikirim Tika.

Saya percaya dengan Dipa bukan karena dia teman dekat saya, tapi karena saya juga disini melihat perbedaan orang yang bijak dan kurang bijak dalam menyikapi masalah. Orang bijak harusnya taat pajak dong, selain itu dia juga harus bijak dalam memilah dan memilih kata- kata. Ya toh?

Kata- kata kasar yang diucapkan apalagi dituliskan dalam komentar media sosial, selamanya akan menjadi rekam jejak kita. Kalaupun sudah dihapus misalnya, bagaimana dengan ss yang sudah menyebar? 
 
Nah ada hal yang saya pelajari dari peristiwa kali ini bahwasanya sangat penting bagi kita untuk menjaga kata- kata kepada siapapun, baik kepada teman apalagi kepada anak. Kata- kata yang terucap dari seseorang menurut saya merupakan cerminan dari orang itu sendiri. Mungkin saya bilang begini karena saya pun pernah merasa terlalu banyak berkata- kata dan ketika saya sadar saya terlalu banyak berkata- kata, maka yang saya rasakan adalah semakin besar lah rasa bersalah saya.

Jangan juga artikan bahwa saya mendukung aksi diam. Tidak. Hanya saja, berhati- hatilah dalam berkata- kata, pilihlah dengan bijak kata- katamu. Selain karena mulutmu harimaumu, ternyata sering berkata kasar juga banyak dampak negatifnya lho. Ada 5 dampak negatif berkata kasar seperti yang saya lansir dari idntimes.

Ini dia dampak negatif kalau kamu terlalu sering berkata kasar.

1. Sulit menemukan hal positif dalam Hidup 

Terlalu sering mengumpat dan berkata negatif, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri, akan membuat kamu sulit menemukan hal positif atau hal baik yang ada pada dirimu sendiri, bahkan kamu pun akan kesulitan untuk sekedar mengakui kebaikan yang dilakukan orang lain.
 

2. Dikucilkan 

Orang yang suka berkata kasar akan dipandang sebagai orang yang kurang cerdas karena ketidakmampuannya dalam menghadapi lingkungan dengan baik. Marah terhadap suatu hal boleh saja, semua orang pasti juga pernah merasa kecewa, namun kamu juga perlu untuk belajar tenang menghadapi segala permasalahan. Karena semakin sering keluar kata- kata kasar dari mulutmu, maka akan semakin buruk juga pandangan orang terhadap diri kamu, akibatnya banyak orang mengucilkan kamu karena terlalu sering berkata negatif dalam hidup.

3. Sulit mendapatkan ketenangan dalam hidup 

Karena orang yang suka ngomong kasar dipenuhi dengan pikiran dan perasaan negatif, maka akan sulit merasakan ketenangan dalam hidup. Pasalnya, kedamaian hidup hanya akan didapat kalau banyak hal positif pula yang kamu lakukan dalam hidup, bukan?
 

4. Sulit mencapai keberhasilan dalam hidup 

Dampak lanjutan dari pikiran, perasaan, maupun perkataan yang selalu negatif, sehingga ketenangan hidup tidak pernah didapat, bagaimana kamu mau mencapai keberhasilan kalau begitu?
 

5. Menurunnya Rasa Percaya Diri 

Kalau kamu adalah orang yang suka mencaci maki, berkata kasar, suka meneriakkan kata- kata negatif artinya justru kamu adalah orang yang tidak percaya diri. Kamu membuat orang lain seakan- akan lebih buruk dari dirimu padahal kata- kata buruk itu sendiri adalah cerminan asli dari si pelontar kata- kata. Belum lagi karena kamu terlalu sering berkata kasar, maka orang lain akan sulit menghormati dan mendukungmu sehingga kamu akan semakin merasa tidak percaya diri.

 
Nah itu dia lima dampak negatif kalau kamu terlalu sering berkata kasar. Mulai sekarang yuk kamu, Sita, aku, dan kita sama- sama mengubah kebiasaan buruk kita terutama dalam berkata- kata.

Semoga bermanfaat
Salam


Kakak Pandai Bersyukur

Waktu itu seperti biasa, kami sudah tiba di rumah sepulang dari kantor. 

Seperti yang juga saya biasakan kalau sudah tiba di rumah pasti saya selalu bilang kepada Kimi anak saya, "Yey udah sampai rumah, alhamdulillah... Alhamdu?lillah..."

Biasanya kimi akan mengikutinya, "alhamdulillah..."

Hari itu kimi mengulangi ucapannya beberapa kali, dia bilang alhamdulillah berkali- kali sambil menaiki tangga di luar rumah hingga tiba di depan pintu masuk.

Saya bilang, "Eh pinter, Kakak banyak bersyukur ya"

Oh iya, sebelum saya tau hamil anak kedua, kimi sudah minta dipanggil kakak dan terus menerus memanggil dirinya kakak. Padahal tadinya saya ingin dia dipanggil teteh atau mbak, jadi ya sudahlah seperti panggilannya kepada saya yang berbeda dengan yang saya minta, saya ikuti saja haha.

"Bagus kakak, kita memang harus banyak bersyukur supaya dikasih lebih banyak kebaikan. Karena kalau mengeluh, nanti yang kita dapat bukan lebih banyak kebaikan malah sebaliknya"

Oh ya, saya bilang begitu yang juga membuat hati saya tertohok hehe secara saya juga belum menjadi hamba yang pandai bersyukur. Jadi hati saya juga berkata, "wah kok bisa saya berkata seperti itu, yang memang benar adanya dan bukan main- main bahwa Allah akan menambah nikmat bila kita bersyukur. Sedangkan saya juga masih banyak mengeluh".

Jadi malam itu saya bermain bersama kakak dengan hati yang terus merasa dan terus berdoa mudah- mudahan keluarga kecil kami bisa menjadi ahli syukur, jadi hamba yang lebih baik lagi. Pandai mensyukuri hingga lupa cara mengeluh.

Aamiin

Cerita Semalam

Entah kapan terakhir kali saya menulis di blog ini, rasanya lama betul. Hehe

Semalam habis baca tulisan seorang teman yang entah kenapa sungguh menohok hati saya. Kalau saya dan buibu harus iri mungkin pantas bila seorang teman ini membuat kita iri.

Kenapa boleh iri?

Bahwasanya saya lihat dia bercerita tentang budaya di keluarganya, betapa dekat keluarganya dengan agama, padahal pun hidup keluarganya lebih dari berkecukupan.

Oh ya, tapi kenapa saya tahu? Apa dia pamer? Apa dia menceritakannya juga dalam tulisannya?

Sayangnya sama sekali tidak.

Saya tau karena dia teman saya di jaman sekolah dulu, saya tau bisa dibilang dia itu orang kaya, yang beneran kaya, gak cuma hartanya tapi juga kaya ilmu dan hatinya, terlebih dia dekat dengan agama.

Maka semalam tadi, bagaimana mungkin hati saya tidak tersentak, bagaimana mungkin saya tidak iri, bahwa saya aja yang hartanya sedikit masih sering enggan untuk lebih dekat lagi dengan agama.

Maksud saya sih, kadang banyak orang yang kalau sudah diberi kelimpahan harta, maka akan lupa pada tuhannya.

Berbeda dengan teman saya dan keluarganya ini. Sungguh saya ingin bukan sekedar hijrah kebanyakan tapi benar- benar menjalankan.

Mudah- mudahan saya selalu ingat dan ini memang pengingat bahwa Allah pernah mengetuk pintu hati saya di malam itu.

Bismillah sudah diingatkan harusnya bisa menjalankan. Aamiin

Pengalaman Menyapih yang Menyenangkan

Menyapih mungkin bukan hal besar bagi sebagian orang, tapi bagi saya, menyapih adalah proses yang luar biasa.

Bagaimana tidak?

Yang saya pikirkan sebelum akhirnya mendadak harus benar- benar menyapih kim oh ra gara- gara daycare libur adalah harus siap, karena kebetulan ada jeda beberapa hari yang bisa saya manfaatkan untuk mempersiapkannya.

Persiapannya sudah saya share di tulisan sebelumnya.

Sebelum siap, pastinya saya ada rasa takut apa saya bisa menyapihnya semudah itu?

Bahwa nampaknya menyapih itu rasa rasanya agak mirip dengan patah hati akibat putus cinta.

Hihi lebay

Tapi memang begitulah yang ada di pikiran saya. Setidaknya sebelum saya akhirnya siap menyapih, saya harus merasakan apa kira- kira yang akan dirasakan kimi ketika harus berpisah dari kebiasaan lamanya, yaitu nenen.

Nah katakanlah, kimi dan nenen sudah jadian selama kurang lebih dua tahun, selama kurun waktu itu banyak hal manis terlewati, apalagi kenyamanan yang sudah amat dirasakan kimi ketika bersama- sama si nenen.

Seketika kebersamaan itu harus dipisahkan. Kira- kira apa yang dirasakan kimi kalau tidak patah hati?

Tapi gak cuma kimi yang patah hati, sebetulnya ibu yang punya nenen juga patah hati. Ya Ami juga patah hati Buybu.

Kalau selama nenen, tercipta kedekatan yang nyata antara ami dan kimi, sekarang tidak akan ada lagi momen itu.

Walau tetap ada banyak momen kedekatan tapi tidak ada yang seintens ketika kita menyusui, saat kimi tetap menyanyi walau mulutnya lagi nenen, saat saya mengajarinya nama- nama bagian wajah sambil nenen, hingga sampailah saat kimi menunjuk dan menyebutkan nama- nama bagian wajah dan tubuh sambil nenen yang menandakan ya, dia mengerti yang saya ajarkan padanya selama ini.

Oh ya, juga saat saya menganggap lucu wajah seriusnya ketika nenen, haha entah kenapa rasanya lucu sekali, serius banget sih dia, padahal cuma nenen.

Banyak banget momen indah yang tentu saja sulit dilupakan, dan itulah alasan kenapa sebelumnya saya bilang bahwa menyapih itu persis patah hati.

Maka untuk menyiasatinya tentu harus memperlakukan anak bayi seperti orang yang sedang patah hati, salah satunya dengan memberikan kasih sayang ekstra agar dia tidak merasa penyapihan ini sebagai momen kehilangan kasih sayang karena pada kenyataannya menyapih adalah proses awal kemandirian si kecil.


Di atas keberhasilan proses menyapih tanpa drama adalah hal ini, yaitu hal yang paling membuat saya takjub, ternyata kimi mengerti atas apa yang saya katakan padanya.

Jauh sebelum jatuh periode penyapihan, saya sudah mengatakan bahwa, nenen hanya untuk anak bayi, jadi kalau kimi sudah berusia dua tahun artinya dia sudah bukan bayi jadi sudah tidak nenen.

Akhirnya dia benar- benar lepas dari nenen tanpa harus saya oleskan "sesuatu" pada si nenen agar kimi tidak lagi doyan nenen.

Saya pikir, semakin besar semakin dia mengerti untuk disapih, dan usia dua tahun benar waktu yang tepat untuk melepasnya dari nenen.

Selamat lulus asi, Kim Oh Ra yang pinter nan soleha ❤️

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian," (Q.S Al-Baqarah: 233)




Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?

"Anak Itu Kan Titipan? Kok Malah Dititip Lagi?"


Itu adalah kalimat yang seringkali saya becandakan kepada diri saya sendiri.

Tapi lagi- lagi ya ini dia, hidup itu pilihan, sama halnya dengan menjadi ibu bekerja di kantor dan memilih berkarir di kantor atau menjadi ibu bekerja di rumah yang memilih berkarir di rumah.

Biar bahasanya sama ya, karena ibu yang di rumah itu juga bekerja bahkan hampir 24 jam. Jujur aja yang saya rasakan punya ibu yang merupakan ibu rumah tangga adalah rasanya santai sekali karena ibu dengan sepenuh hati bagai memanjakan siapapun yang ada di rumah sampai hal remeh sekalipun seperti tak kenal lelah.

Sedangkan kita? Eh saya, kenal sama si lelah, baru pulang kantor aja udah lelah. Hehe

Apa itu mudah?

Jawabannya tergantung kita sendiri.

Kali ini, maksud saya, sampai saat ini saya masih memilih menjadi ibu bekerja walaupun dorongan untuk mengasuh anak sendiri pun begitu kuat. Mungkin beginilah naluri seorang ibu, tapi sementara ini saya masih harus bekerja karena alasan- alasan yang saya rasakan entah hanya pembenaran atau pembetulan.

Hehe

Nah menjadi ibu bekerja maka ada lagi yang dihadapi, yaitu memilih daycare atau tempat penitipan anak terbaik.

Jadi ceritanya, sebelum saya benar- benar yakin pada satu daycare, pastinya saya melanglangbuana terlebih dahulu untuk melihat- lihat daycare mana saja yang terbaik.

Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih daycare tentu tergantung kebutuhan masing- masing, maksud saya, bagus menurut saya belum tentu bagus menurut ibu lain, atau, nyaman menurut saya belum tentu nyaman menurut ibu lain. Begitupun sebaliknya.

Yang saya pertimbangkan ketika memilih daycare tentu saja salah satunya dari kualitas daycare itu sendiri yang bisa dirinci sebagai berikut

Pertama, harus sejalan dengan kantor
Kedua, kebersihan lingkungan
Ketiga, suasana di daycare
Keempat, kualitas pengajar

Saya ada cerita yang terjadinya tentu saja sebelum ada corona alias Covid-19 ini, tepatnya ketika Kimi usia 3 bulan dan saya sudah akan masuk kerja dan saya harus mencari daycare tempat kimi akan dititipkan selama saya bekerja.

Nah ketika memilih daycare, kalau saya entah kenapa ya orangnya lebih ya cuek aja, sedangkan suami saya lebih cerewet dan dengan teliti melihat bahwa daycarenya harus juga ada kualitasnya.

Di sini sih saya jadi merasa ya udah mungkin ini yang namanya saling melengkapi antar pasangan, kalau yang satu cuek ya yang satunya menyadarkan yang cuek ini. Haha

Karena ya jujur aja entah kenapa saya gak mikir semuluk itu, ya masih bayi juga yaudah aja sih gitu kannn. Ibu macam apa coba saya? Ckck untung suami menyadarkan saya bahwa ya justru karena masih bayiii haha

Waktu itu ada beberapa daycare yang kami lihat- lihat

Cukup banyak karena yang dicari ya cuma di daerah situ aja yang selalu kita lewatin kalau berangkat dan pulang kerja.
Pertama, daycare di daerah Arcamanik, harga murah banget tapi tempatnya terlihat gak begitu bersih, jadi coret dari list.

Kedua, daycare di daerah Cisaranten, yang susah banget nemunya harus nyasar dulu ke jembatan dan jalan buntu, pas nyampe ya gak cocok juga karena kayak terpencil gitu tempatnya.

Ketiga, ada banyak banget nih daycare di daerah Antapani yang bagus- bagus dan dikenal banget lah, pertama Growing Tree yang udah penuh kuotanya, Picupacu yang ternyata usia termuda itu 2 tahun kalau ga salah, Dunia Anak Cerdas yang waktu itu lagi libur, dan terakhir ketemu lah yang cocok banget yaitu Sekolah Lare Alit (LA) yang akhirnya disitulah Kimi dititipkan.

Mungkin sekolah juga jodoh- jodohan kali ya.

Karena LA ini pas banget ada di pinggir jalan raya jadi aksesnya mudah ga perlu masuk- masuk lagi, apalagi di sini ada STIFIN-nya. Tau kan tes stifin? STIFIN itu singkatan dari lima sifat genetik manusia yaitu Sensin, Thinking, Insting, Feeling, dan Intuiting. Nah, kalau di LA, tes stifin ini perlu dilakukan untuk mengenal karakter anak didik supaya para guru didiknya tau bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar. Kalau belum tau stifin, searching aja yaa atau nanti kita bahas di lain kesempatan.

Setelah ada corona dan daycare diliburkan untuk waktu yang cukup lama, saya sempat beberapa kali mencari pengasuh di rumah karena juga setiap dapat pengasuh ada yang gak bisa lama jadi berhenti, cari lagi berhenti, hingga sampai di cerita drama ART itu saya tulis akhirnya gak ada lagi pengasuh.

Dulu suami saya pernah bilang bahwa dia gak mau punya anak yang deketnya sama orang lain selain ibunya sendiri. Entah itu lebih deket ke neneknya atau bahkan lebih deket ke pengasuhnya.
Setelah itu saya mendengar cerita dari beberapa tetangga saya dan pengasuhnya kalau anaknya itu udah deket dan nempel banget sama yang ngasuhnya sampai drama kalau yang ngasuhnya udah harus pulang ke rumah.

Nah melihat keadaan sekarang ketika kami sulit mendapatkan pengasuh mungkin saja karena ucapan dan pemikiran sang suami waktu dulu. Mungkin ya. Mungkin. Entah kenapa saya merasanya seperti itu, bahwa ya ini sebenarnya yang kita butuhkan atau malah yang kita inginkan. Yaitu kedekatan anak nomor satu ya orangtuanya, terutama ibunya.
 
Walau menurut saya pake jasa pengasuh jauh lebih praktis daripada di daycare, tapi dengan anak di daycare yang saya rasakan perkembangannya jauh lebih terlihat.
 
Tentu saja apapun itu saya bersyukur untuk bisa selalu ada untuknya

6 Tips & Trik dalam Proses Persiapan Menyapih Kim Oh Ra

Menyapih itu apa sih Buybu? Menyapih atau sapih merupakan salah satu proses berakhirnya masa menyusui bayi, baik karena usia sudah genap dua tahun maupun karena sebab lain.

Kenapa saya bilang menyapih itu proses?
Karena eh karena, sebetulnya menyapih itu masih masuk dalam proses menyusui, dengan kata lain, sapih itu proses saat ibu harus membiasakan bayi agar lepas atau tidak lagi menyusu.
 

Menyapih itu menurut saya penting sih Bu. Apalagi di Al-quran pun sudah dijelaskan bahwa kita, emak- emak yang ingin menyempurnakan penyusuan yakni hanya dilakukan selama dua tahun saja. Selain itu, saya rasa manfaatnya juga bisa dirasakan ketika proses menyapih ini bisa dijalani dengan baik. Bagi Buybu, menyapih bertahap bisa menghindari kita dari pembengkakan payudara, sedangkan bagi bayi, proses menyapih artinya sama dengan melatih kemandiriannya secara bertahap.


Nah, sekarang anak saya Kim Oh Ra (biar kayak orang korea aja gitu) sedang persiapan menyapih nih Buybu. Sebenernya persiapannya gak sekarang- sekarang aja, sudah sejak dia berumur 20 bulan pun sudah saya persiapkan.

Apa aja sih persiapannya? Ribet gak sih? Kok kayak yang ribet banget?

Sebenernya kaga ribet Buybu, cuma supaya menarik aja gitu jadi diribet- ribetin, ahahah becanda dinkkk

Jadi, persiapan menyapih versi saya itu sederhana saja walau kendala mah pasti ada. Namanya juga kebiasaan yang sudah dijalani kurang dari dua tahun pasti buat move on juga gak semudah membalikkan telapak tangan ya buuuu.

So, ini dia persiapan menyapih Kim Oh Ra

1. Komunikasikan dan ulangi

Persiapan pertama yang saya lakukan adalah memberitahu anak tentang rencana menyapih.
"Kim, kan sebentar lagi kimi umur 2 tahun, nah kalo udah 2 tahun artinya kimi sudah besar jadi tidak nenen lagi nanti ya".

Kapan saya mengajaknya bicara rencana menyapih?
Kalau saya sih sudah berbicara tentang rencana menyapih semenjak Kimi berusia 20 bulan.

Apakah memberitahunya hanya sekali?
Tidak Buybu, tentu berulang tapi kalau saya gak sering mengulanginya. Saya yakin anak pasti mengerti karena komunikasi ini merupakan salah satu budaya keterbukaan yang ingin saya tanamkan dalam keluarga. Komunikasi yang saya lakukan termasuk hipnoterapi yaitu saya juga berbicara hal ini ketika anak sudah mengantuk ingin tidur namun masih belum benar- benar tertidur.

2. Kurangi Frekuensi Menyusui

Nah setelah mengajaknya bicara dan yang saya yakini dia mengerti, sekarang waktunya kita tes apa benar dia mengerti.
Kapan?
Saya mulai mengurangi kegiatan menyusui semenjak Kimi berusia 21 bulan.
Caranya tentu saja dengan melatih diri ini membuatkannya susu formula yang enak.
 
Selain itu, saat dia merengek meminta nenen, jawab rengekannya dengan, "tidak ya, kimi sudah harus mengurangi nenen karena sebentar lagi usia kimi sudah 2 tahun".
 
Kemudian lihatlah responnya Buybu, dia hanya manyun dan menunduk kemudian mulai main sendiri. Tanpa nangis dan merengek lagi.
Artinya Kimi sudah mengerti tentang apa yang telah saya katakan padanya. Frekuensi menyusui mulai berkurang saat itu.

3. Berikan Lebih Banyak Makanan dan Cemilan Kesukaannya

Berkurangnya frekuensi menyusui tentu saja membuat anak jadi lapar. Selain bentuk pengalihan, mengajaknya bermain dan memberikannya lebih banyak makanan dan cemilan kesukaannya juga dapat membuatnya lebih kenyang dan lebih lelah sehingga ia akan lebih mudah tertidur.

4. Berikan Kasih Sayang Ekstra

Berkurangnya waktu menyusui dan proses menuju sapih tentu bukan hal mudah bagi ibu dan bayi. Kebiasaan yang tiba- tiba harus dikurangi tentu saja membuat anak juga sedih dan tidak serta merta mudah melepaskannya. Walau kelihatannya dia tegar dan mengerti, jangan lupa untuk terus memberikan kasih sayang yang lebih untuknya, berikan pelukan hangat, ciuman, kebersamaan yang membuatnya mengerti bahwa ibu bersikap tegas dalam menyapihnya adalah demi kebaikannya sendiri, jangan sampai dia berpikir karena ibu tidak lagi sesayang itu padanya. Hihi pastikan no drama drama club ya Buybu.
 

5. Minta Dukungan Suami

Dukungan suami tentu penting banget nih, terutama ketika bayi sudah terbiasa tidur kelonan sambil nenen. Sesekali coba minta bantuan suami untuk mengajak anak bermain sampai tertidur. Hal ini merupakan salah satu pengalihan setelah pengalihan nenen di siang hari berhasil dilakukan.


6. Hal Terpenting

Diantara semua poin, hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah diri Buybu sendiri. Siap untuk tanpa lelah mengkomunikasikan, siap untuk bersabar dan menahan emosi ketika anak masih sulit menerima kenyataan (hehe), dan tentu saja siap untuk melepas anak menjadi lebih mandiri tanpa ada lagi momen menyusui yang super indah itu. Bukan itu saja, kesiapan anak juga bisa dilihat salah satunya bisa coba Buybu perhatikan apakah bayi menyusuinya hanya sebentar- sebentar, apakah dia sudah mudah teralihkan ketika menyusui, dan apakah dia menyusui hanya untuk mencari kenyamanan. Jika iya, maka anak sudah siap untuk dilatih mandiri dengan disapih.

Jadi, itu dia Buybu 6 cara saya menyapih Kimi walau pada akhirnya, langkah akhir untuk benar- benar lepas dipermudah ketika daycare tiba- tiba libur dan Kimi harus sementara tinggal di rumah neneknya.
 

Secara keseluruhan, proses menyapih memang paling susah di malam hari, apalagi bayi seringkali terbangun di saat tengah malam dan menjelang subuh untuk menyusu. Seringkali tergoda untuk tetap menyusuinya di tengah malam karena Buybu (saya sih tepatnya) cenderung malas membuatkan susu formula di jam- jam kritis seperti itu. Inilah mengapa niat dan kesiapan jadi hal paling penting dalam menjalani proses penyapihan.

Oh ya, saya cenderung tidak menggunakan jamu- jamuan pahit yang dioleskan ke puting karena saya tidak ingin membohongi anak- anak saya, dan apalagi saya meyakini bahwa anak- anak akan mengerti apabila kita tepat dalam mengkomunikasikannya.

Namun semua tergantung dari keyakinan masing- masing Ibu, saya yakin semua Ibu ingin yang terbaik untuk anak- anaknya.

Semangat Menyapih Buybu..
Semoga bermanfaat!
Salam Sapih

Pengalaman Menyenangkan Masa Mengasihi Menggunakan Breast Milk Storage MOOIMOM

Hai Ibuuu, saya kembali lagi nih mau cerita sekaligus review kantong ASIP. Sama seperti tulisan saya sebelumnya yang sempat menyinggung bahwa breastpump (pompa ASI) adalah alat perang yang wajib dimiliki oleh ibu menyusui. Maka Breast Milk Storage (Kantong ASI) juga termasuk sebagai alat perang yang sama wajibnya untuk dimiliki.


Kantong ASI Plastik atau Botol Kaca?

Kantong ASI adalah wadah untuk menyimpan ASI Perah di freezer, wadah untuk menyimpan ASI sebetulnya terbagi menjadi dua yaitu kantong ASI plastik dan botol ASI kaca. Perbedaannya tentu saja yang satu terbuat dari plastik steril dan yang satunya lagi terbuat dari kaca yang masing- masing pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Kalau saya ditanya, lebih pilih mana?
Kantong ASI atau botol kaca?

Keduanya bisa saja saya jadikan pilihan tergantung banyaknya ASI saya, tapi kantong ASI tetap menjadi alat tempur wajib selama masa menyusui.

Karena kantong ASI itu...
💙Lebih praktis karena tidak perlu dicuci dan disteril
💙Lebih fleksibel dan ringan
💙Lebih higienis karena hanya sekali pakai

Nah karena kantong ASI yang sifatnya super praktis ini, tentu saja saya sebagai ibu bekerja pastinya lebih memilih menggunakan kantong ASI. Walaupun terkadang saya pun menggunakan botol kaca ketika sedang rajin cuci mencuci aja. Hehe

Kalo menurut saya sih, kantong ASI wajib banget deh dipakai ketika ASI kita sedang banyak- banyaknya yaitu ketika bayi baru lahir sampai dengan usia satu tahun. Kenapa?

Karena bentuk kantong ASI yang fleksibel memungkinkan busui untuk menyimpan lebih banyak ASI di freezer dibandingkan menggunakan botol kaca yang lumayan makan tempat.
 

Cara Memilih Kantong ASI

Untuk sang buah hati, gak mungkin dong ya Buybu kalau kita asal pilih kantong ASI? Jangan sampe asal pilih Buy, walau sepertinya terlihat sama, namun ternyata ada beberapa perbedaan yang membuat kita bisa nyaman atau tidak ketika menggunakan kantong ASI.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi saya dalam memilih kantong ASI, diantaranya adalah kapasitas, jumlah kantong per pack, fungsi dan kualitas kantong, dan tentu saja higienitasnya. Nah saya udah menemukan nih kantong ASI yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu kantong ASI MOOIMOM.

Cerita Seru Kantong ASI MOOIMOM

Saya punya cerita, ketika saya sedang pumping bersama rekan kerja saya yang sama- sama lagi pumping juga. Dia curhat bahwa terkadang ribet juga jadi ibu bekerja yang menyusui, harus menyediakan waktu untuk pumping di sela kesibukan bekerja, belum lagi banyak sekali bawaan, cucian botol, dan alat pumping untuk dipersiapkan dan dibawa setiap hari ke kantor.

Nah waktu itu, saya bilang ke dia, kenapa pakai botol untuk simpan ASIP? Kan ada kantong ASI. Dia mengeluh karena kantong ASI yang biasa dia pakai itu agak tipis jadi mudah robek bahkan dia ragu dengan bahan setipis itu untuk dibekukan agak lama di freezer.

Jadi saya kasih tau dia kalau kantong ASI punya saya ini bahannya dijamin aman, karena memang multi-lapis alias tebal supaya tidak mudah robek. Ya ini dia kantong ASI MOOIMOM.

Lalu dia berkomentar, "Wah iya ya mol, aku kira semua kantong ASI sama, tipis semua, ternyata yang ini bahannya emang bagus sih lebih kuat".

Lalu saya jelaskan ke dia, bahwa kelebihan kantong ASI MOOIMOM ini gak cuma karena bahannya aja yang bagus tapi juga warna lucu khasnya MOOIMOM ini juga warna favorit banget. Mood booster juga untuk para pejuang ASI biar lebih semangat pumping. Hihi
 

Kantong ASI MOOIMOM

Nah kantong ASI ini kan ada banyak merk nih, tapi saya baru tau nih Buibu ada kantong ASI yang tepat dengan yang saya cari yaitu kantong ASI MOOIMOM.

Kantong ASI MOOIMOM (Breast Milk Storage MOOIMOM) ini seperti namanya, merupakan produk dari sebuah brand bernama MOOIMOM.

Walaupun produk ini cuma punya satu warna yang merupakan warna khas dari brand MOOIMOM sendiri, tapi fungsi dan kualitasnya menurut saya sih sudah memenuhi syarat sahnya kebutuhan kantong ASI bagi para busui.

Apa aja tuh kelebihannya?

Pertama, kantong ASI MOOIMOM ini kapasitasnya sesuai banget yaitu 120ml. Nah saya pribadi memang paling pas dengan kapasitas 120ml karena botol susu kebanyakan ukurannya 120ml juga dan kapasitas bayi meminum ASI juga lebih kurang adalah 120ml setiap sekali minum. Walaupun bisa jadi setiap bayi punya kebiasaan minum yang berbeda ya Bu.

Kedua, MOOIMOM ini jumlah kantong per packnya juga pas banget dengan kebutuhan, biasanya saya menghabiskan 3 kantong ASI per hari, jadi sebulan bisa menghabiskan 3 pack kantong ASI MOOIMOM. Pas juga dengan harganya 3 pack jadi 100ribu. Hehe

Ketiga, fungsi komponen yang mendukung kualitas dari kantong ASI MOOIMOM juga bisa dirasakan sendiri Bu, karena pastinya kantong ASI MOOIMOM ini BPA free, dilengkapi dengan resleting double yang anti bocor, apalagi desain dan kemasannya pun kuat dan multi-lapis, dan tentu saja yang paling penting mudah sekali untuk digunakan karena bisa self-standing atau bisa diberdirikan.

Keempat, kantong ASI MOOIMOM dapat dijamin higienitasnya karena hanya sekali pakai dan sudah dilakukan sterilisasi (pre-sterilized).


Nah empat faktor itulah yang membuat saya akhirnya tertarik dengan kantong ASI MOOIMOM, apalagi warna kantong ASInya yang merupakan warna kesukaan saya. Hihi
 
Nah biar enak, ini dia saya kasih ringkasan spesifikasi kantong ASI MOOIMOM.

Spesifikasi Kantong ASI MOOIMOM

Selain kapasitas, fungsi, dan kualitasnya yang terjamin, ada beberapa poin penting yang akan saya bahas tentang kantong ASI MOOIMOM bergambar ubur- ubur yang menggemaskan ini.

Apa aja tuh?

🍼 Keunggulan Bahannya

Bahan kantong ASI MOOIMOM ini terbuat dari PTE + LLDPE yang aman, ramah lingkungan, dan tentunya BPA free. Bahannya pun tebal jadi tidak mudah robek, tidak berbau, dan aman disimpan di dalam lemari pendingin maupun di freezer, bahkan dapat dibekukan hingga suhu -20°C dan bisa dihangatkan asalkan tidak lebih dari 50°C.

🍼 Fitur Self-Standing Bag

Nah kantong ASI MOOIMOM ini ternyata bisa self-standing juga lho. Dengan kata lain, bisa diberdirikan gitu lho Bu, fitur ini sangat membantu banget nih bikin ASI kita aman ga khawatir tumpah- tumpah. Apalagi kalau dibawa bepergian seperti saat di kereta juga ini worth banget karena bisa di-standing-kan.

🍼 Fitur Double Ziplock

Nah fitur double ziplock ini jangan sampai ketinggalan ya Bu karena kalo resletingnya gak double, biasanya bakalan ada drama ASI bocor- bocor. Tapi tenang, kantong ASI MOOIMOM sudah dilengkapi dengan fitur double ziplock kok jadi dijamin no bocor- bocor deh.

🍼 Higienis

Kantong ASI MOOIMOM sudah disteril (pre-sterilized) dan digunakan hanya untuk sekali pakai.

🍼 Luasnya Ruang untuk Catat Nama

Biar ASI ga ketuker- tuker terutama untuk bayi yang berada di daycare, maka penting banget ruang catat di kantong ASI untuk menuliskan penjelasan dari ASI tersebut. Walau kalo ga di daycare pun kita tetap harus concern dengan tanggal ASI. Nah, Kantong ASI MOOIMOM ini menyediakan ruang penamaan yang luas jadi kita bisa menuliskan nama dan tanggal dengan rapih


🍼 Mudah digunakan

Langkah penggunaan kantong ASI MOOIMOM juga tergolong mudah, tidak perlu ada acara ditiup dulu saat pertama kali pemakaian karena sudah higienis melalui sinar GAMMA untuk mematikan bakteri. Nah berikut cara menggunakannya:
  1. Ketika sudah selesai pumping, buka seal pada kantong ASI;
  2. Buka double resleting dan kantong ASI langsung terbuka lebar tanpa harus ditiup;
  3. Tuang ASIP dari breastpump ke dalam kantong ASI;
  4. Kantong ASI yang berisi ASIP dapat diberdirikan dan siap disimpan di dalam kulkas/ freezer.

Kesimpulan

Kantong ASI MOOIMOM berhasil mendapatkan predikat sebagai kantong ASI yang patut saya rekomendasikan sebagai alat tempur berkualitas yang mendukung keamanan dan kesehatan bagi bayi maupun kenyamanan bagi ibu menyusui.

Produk kantong ASI MOOIMOM ini bisa dibeli di sini ya Buybu.
Atau klik gambar di bawah⬇️

Mau tau lebih banyak tentang produk MOOIMOM lainnya? Bisa langsung cek instagram @mooimom.id atau cek langsung ke website mooimom.
 
Semangat meng-ASI-hi Buibu..
Semoga bermanfaat!

Pumping Gak Ribet Pake Dr. Brown's Silicone One-Piece Breast Pump (Review Pompa ASI)

Hai Buybu, apakah ada yang lagi nyari rekomendasi pompa ASI?

Nah kebetulan nih saya mau review pompa ASI dari Dr.Brown yaitu Dr. Brown’s Milkflow Silicone One Piece Breastpump.

Hmm pompa ASI..
Sepertinya sekarang jadi alat perang yang wajib dimiliki ibu menyusui deh. Ya gak sih?

Walaupun sebenernya tak punya pun tak apa- apa, karena masih bisa minjem ke kakak atau temen yang punya atau bisa juga nyewa. Tapi hmm sepertinya itu malah lebih memperkuat pernyataan di atas, kayaknya emang harus punya sendiri deh biar enak dan bebas pakai.


ASI makanan terbaik bagi bayi


Seperti yang kita tau dan saya pun udah berkali- kali bahas di blog tentang pentingnya ASI untuk bayi kita, tentang super baiknya kandungan ASI untuk gizi bayi, juga tentang semua kebaikan dalam ASI yang tentu berbanding lurus dengan perjuangan Ibu dalam memberikannya.

Tentu saja, semua orang sepakat bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Makanya alhamdulillah, baby Kimi sudah menginjak usia 19 bulan dan masih minum ASI karena saya dan suami sudah bertekad akan memberikan ASI terbaik sampai usianya genap 2 (dua) tahun.
 

Makin sering dikeluarkan, Makin banyak ASInya

Yah, sebegitu pentingnya ASI sampai kita, para Ibu, disarankan untuk rajin memompanya, karena Buibu tentu masih inget dong prinsip utama ASI yaitu semakin banyak ASI yang keluar, maka semakin banyak juga produksinya.

Artinya, semakin rajin kita pompa ASI kita atau bisa juga dengan menyusui langsung, maka makin banyak juga ASI yang akan kita produksi.

Nah, menurut Buybu apakah yang harus rajin mompa ASI itu hanya ibu bekerja saja? Atau Ibu Rumah Tangga juga harus rajin?

Tentu saja,

Ibu Rumah Tangga juga perlu Memompa ASI

Yap, menurut saya keduanya harus sama rajin buat mompa ASI, baik untuk ibu bekerja maupun untuk ibu rumah tangga.

Lho kan ibu rumah tangga full di rumah sama anak bayinya? Ngapain juga harus rajin mompa?

Karena akan ada beberapa kondisi saat ibu rumah tangga mungkin tidak dapat menyusui bayinya secara langsung, misalnya seperti ketika ibu harus pergi keluar rumah tanpa bayinya atau tidak mungkin membawa bayinya, atau mungkin saja ibu tiba- tiba jatuh sakit dan harus dirawat, atau ketika payudara ibu luka sehingga belum kuat untuk menyusui langsung, dan mungkin saja ketika ibu harus puasa ramadhan, dan lain- lain.

Apalagi saat produksi ASI ibu terlalu banyak sehingga menyebabkan payudara terasa padat dan nyeri padahal belum saatnya bayi untuk menyusu, sedangkan kalau tidak dikeluarkan ASI-nya, ibu bisa terkena demam dan mastitis. Kondisi ini pun mau gak mau membuat ibu rumah tangga harus rajin memompa ASI.

Pompa Manual atau Elektrik?

Sebenarnya memompa ASI juga bisa dilakukan tanpa bantuan alat pompa ASI, bisa secara manual dengan cara memijat dan memencet menggunakan tangan, saya sudah pernah mencoba cara ini dan lumayan pegel banget sih. Ini manual, literally manual ya tanpa alat bantu.

Walau ada yang bilang, memompa ASI manual lebih bagus karena menggunakan tangan jadi sekaligus memijat payudara secara menyeluruh yang dapat membuat peredaran darah di payudara lancar jaya, namun daripada cukup pegal memompa manual dengan tangan, sekarang ada banyak pilihan pompa ASI baik alat bantu yang manual maupun elektrik. Masing- masing tentu saja punya kelebihan dan kekurangan masing- masing.

Tapi tau gak sih Ibu bahwa sekarang ada pompa ASI yang sama naturalnya lho seperti pompa manual pake tangan.

Gak perlu listrik, ga perlu juga ribet bongkar pasang karena tanpa aksesoris dan memang simpel banget karena cuma "one piece", gak harus dirakit, dan ya! Cukup hanya dengan satu alat saja sudah bisa memberikan Ibu berbagai kemudahan dalam memompa ASI. Bahkan harganya bisa dibilang lebih terjangkau dibandingkan pompa lainnya.

Dan yap, ini dia Dr.Brown's Silicone One Piece Breastpump.


Dr. Brown's Silicone One Piece Breastpump

Siapa sih yang gak tau brand Dr.Browns? Brand yang botol susunya jadi rekomendasi nomor satu para DSA karena bebas dari BPA, tidak mengandung PVC, lead, atau phthalates, dan telah menerima beberapa penghargaan dan mendapat pengakuan dari komunitas medis. Apalagi komitmen Dr.Browns dalam menghasilkan produk bayi yang inovatif untuk mendukung kesehatan dan pemberian gizi yang optimal. Jadi tentu saja brand ini tidak diragukan lagi kredibilitasnya.

Sama halnya dengan produk yang saya review kali ini yaitu Dr. Brown's Silicone One Piece Breastpump yang menurut saya sendiri memiliki beberapa keunggulan dan akan saya jelaskan dalam poin- poin berikut.

Super Duper Praktis

Jujur aja, yang pertama kali saya pikirkan pas baru nyobain pompa ASI silikonnya Dr.Brown ini adalah,

"Wah ini super praktis banget sih, cuma satu piece bisa nyedot ASI layaknya pompa yang lain".

Apalagi sebelumnya saya pake pompa ASI elektrik yang aksesoris terpisahnya tuh lumayan banyak gitu, ada botolnya sendiri, corongnya sendiri, pemompanya sendiri, ada tuasnya sendiri juga, valvenya sendiri, backflow sendiri, selang penghubungnya juga ada sendiri, belum lagi harus colok listrik atau ada juga yang di-charge gitu. Pokoknya ya pasti butuh listrik karena elektrik.

Nah takjubnya, Dr.Brown's Silicone One Piece Breastpump ini tuh ga butuh aksesoris sebanyak itu. Tapi dengan hanya satu alat alias one piece, dia udah bisa nyedot ASI.

Menarik banget dan super praktis menurut saya.

Apalagi saya ini kan ibu bekerja dan belum ada yang bantuin, jadi apa- apa masih sendiri. Kebayang kan tiap pulang kerja harus nyuci botol susu, belum nyuci alat pompa yang printilannya banyak juga, kalau dibandingkan dengan One Piece Breastpump ya pastinya kerasa banget bedanya.

Gak cuma itu, cara pakainya pun praktis juga dan pastinya tanpa ada bunyi berisik mesin pompa. Oh, dan tanpa harus selalu dipegangin karena dia akan menempel di payudara. Jadi selama lagi pumping, bisa sambil ngapa- ngapain.

Semudah itu.

Mampu Atasi Masalah Payudara Keras

Jujur aja nih, awalnya saya kira pompa ini sedotannya ga akan sekuat pompa yang udah pernah saya pakai. Ternyata saya salah besar!!

Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump juga punya sedotan yang bisa meredakan masalah utama yang sering saya alami dalam menyusui yaitu payudara keras karena ASI tersumbat.

Biasanya saya mengalami hal ini ketika bayi puas menyusu di satu payudara, jadi adakalanya belum sempat saya pindahkan ke payudara yang lain, bayi sudah kenyang dan berhenti menyusu. Sehingga payudara yang lain akan terasa penuh, keras, dan ASInya malah jadi tersumbat.

Konon katanya hal ini juga disebabkan pembuluh ASI di payudara saya tuh kecil jadi sering banget ngalamin penyumbatan.

Butuh waktu berapa lama?

Memompa asi menggunakan pompa Dr.Brown ini bagi saya khususnya, butuh waktu sekitar 25 menit untuk menghasilkan 100ml ASI. Sedangkan dalam keadaan payudara sedang keras dan tersumbat, alirannya lumayan kerasa banget ketika pake pompa ini, setelah 10 menit bagian keras di payudara juga sudah menghilang.
 

Dilengkapi dengan Bottle Feeding

Gak Cuma breastpump nya aja yang oke dan super praktis, bottle feeding (botol dot)nya juga beda dari yang lain yaitu Dr.Brown’s Natural Flow Original Bottle. Apalagi botol dot dari Dr.Browns ini merupakan nomor satu botol dot yang direkomendasikan para DSA.
 

Kenapa botol dot ini beda dari yang lain? Karena...
  • Membantu mengurangi masalah pencernaan pada bayi karena botol Dr.Brown’s didesain untuk mengurangi colic, muntah, dan masuk angin pada bayi khususnya bayi yang baru lahir;
  • Terbukti mampu menjaga nutrisi yang terkandung di dalam ASI/ susu seperti vitamin C, A dan E yang sangat penting bagi kesehatan bayi;
  • Botol yang didesain untuk mengatur jalur udara sehingga memberikan pengalaman menyusui yang paling mirip breastfeeding;
  • Kombinasi tepat antara Internal Vent System dan Silicone Nipple pada Botol Dr.Brown’s menciptakan aliran susu yang konstan dan terkontrol, sehingga bayi dapat mengatur ritme minum mereka sendiri.
 
 

Kesimpulan

Nama: Dr. Brown’s Silicone (One-Piece) Breastpump

Jenis: Pompa ASI manual

Bahan: 100% silikon, nyaman dan lembut di kulit, tidak tipis, dan tetap aman di mesin steril
 
Bentuk: simpel dan ergonomis, mudah dibawa kemana- mana
 
Harga: IDR 355.000
 
Isi dalam kemasan:
-    Dr. Brown’s Silicone One-Piece Breastpump 120ml
-    Dr. Brown’s Natural Flow Original Bottle 120ml
-    Drawstring storage bag
-    1pc Bottle Cap untuk menyimpan ASIP

 

Keunggulan:

  • Silent Pumping: kemudahan dalam memompa ASI dengan hening tanpa ada suara bising dari mesin pompa;
  • Safe and Soft on skin: dengan bahan 100% silicone yang aman, nyaman, dan sangat lembut di kulit;
  • Travel Friendly: bentuknya yang tidak terlalu besar, praktis, dan ringan memudahkan Ibu memompa ASI dimana saja, apalagi dilengkapi dengan drawstring storage bag jadi gampang dibawa kemana aja;
  • Ergonomic Design: desain yang simpel dan praktis membuat kegiatan memompa ASI lebih mudah karena tanpa harus merakit.

 

Cara pakai:

  1. Tekan bagian bawah silikon (yang bagian buram) supaya tercipta daya hisapan. Hindari menekan bagian atas atau tengah silikon untuk menghindari perubahan bentuk corong silikon;
  2. Pastikan posisi corong silikon berada tepat di tengah nipple payudara;
  3. Setelah silikon ditekan, akan timbul daya hisapan pada nipple payudara;
  4. Dengan perlahan, ASI akan keluar dan tertampung di silikon. Letakkan pompa pada tempatnya sehingga silicone pump akan melekat di payudara tanpa perlu dipegang;
  5. Tuangkan ASI langsung ke dalam botol Dr.Brown’s Options + Bottle yang dilengkapi dengan Bottle Cap untuk penyimpanan ASI Perah, jadi Ibu gak perlu khawatir untuk menggunakan Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump kapanpun.

 

Nah, itu dia review jujur saya tentang pompa ASI  Dr.Brown’s Silicone One-Piece Breastpump yang layak untuk direkomendasikan dan berhasil mendapatkan predikat sebagai pompa ASI yang super duper praktis syekalii dari blog saya.

Mau tau lebih banyak tentang produk Dr.Brown's lainnya? Bisa langsung cek instagram Dr.Brownsindo atau cek langsung ke website drbrownsid.
 
Bye!
 
Semoga bermanfaat!
Semangat meng-ASI-hi ❤️


Belajar Tulus dari Spongebob

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu. Nasihat Sang Nabi itu rasanya berat sekali "Jadilah hamba- hamba Allah yang bersaudara". - Salim A. Fillah


Sulit ya memaafkan orang yang kesalahannya sangat menyakiti hati kita?

Iya sulit, sulit banget kalau hati kita tidak tulus dan ikhlas...

Tapi, hati mana yang punya ketulusan di jaman sekarang? Kalau bukan hati ayam atau hati sapi?

Hehe

Apalagi sekarang lagi jaman dendam- dendaman, kayaknya gara2 kebanyakan nonton drama kali ya.

Nah ngomong- ngomong tentang tontonan kayak drama atau sinetron gitu yang menimbulkan jiwa pendendam dan contoh yang sedikit buruk bagi insan dalam kesehariannya, ada tontonan menarik yang seharusnya bikin kita mikir sih.

Menarik karena ini adalah kartun, pada suka nonton kartun gak sih? Pasti suka kan? Suka gak ya Buibu nih? Heheh

Siapa yang gak tau Spongebob? Spons kuning kotak yang bolong- bolong, yang suara ketawanya kata orang sih nyebelin, dan yang paling menyedihkan kata orang- orang, dia itu bodoh.

Ya, selama ini kesan yang didapat memang itu sih, bahwa bodoh itu lucu. Benarkah? Entahlah.

Bukan hanya karena lucunya, atau gambarnya yang menarik, namun pernah gak sih ada yang ngeliat sifat Spongebob jauh ke dalam lubuk hatinya?

Dibalik tingkahnya yang polos dan bodoh, ternyata ada beberap sifat Spongebob yang bisa kita tiru.

Tapi sebelumnya, ada yang udah pernah liat belum ke dalam lubuk hatinya Spongebob?

Saya sih belum pernah berkunjung dan melihat- lihat lubuk hatinya Spongebob, tapi mata hati saya mampu melihatnya. Asek.

By the way, hati kalo punya mata, berarti punya idung punya kuping juga kali yaaa

Hehe gak lucu

Kembali ke mata hati saya yang sudah berhasil mengintip sedikit isi hati Spongebob.

Saya akan coba sedikit merangkum dalam poin- poin beberapa sikap baik Spongebob yang bisa dijadikan pesan moral, yaitu

1.    Ceria dan Tulus


Coba perhatikan sifat Spongebob yang meski menyebalkan tapi pertolongan yang ia berikan kepada semua temannya adalah tulus, khususnya di episode saat ia menolong Squidward untuk memperindah rumahnya agar bisa mengikuti kontes rumah terindah.

Yang kita tau kan si Squidward itu kan benci banget ya sama Spongebob, tapi meski begitu, Spongebob polos banget, dia gak marah meski Squidward terus- terusan marahin dia padahal udah dibantuin, dan kesalahan yang ada juga bukan sepenuhnya karena kebodohan Spongebob, karena seringkali akibat Squidwardnya sendiri juga.

2.    Menghargai pemberian orang lain


Inget gak episode waktu Spongebob dan Patrick tukeran hadiah pada hari persahabatan nasional, dan hadiahnya itu masing- masing bertolak belakang banget. Spongebob ngasih Patrick hadiah sebuah robot super canggih, sedangkan Patrick ngasih Spongebob seonggok besar kumpulan permen karet yang bekas dia kunyah.

Kalo kita jadi Spongebob sih pasti bakal

Well, what? I dont even wanna touch it, right?

Tapi Spongebob enggak, dia tetep menghargai pemberian Patrick sampai sempet bersedih karena hadiah robotnya jauh lebih tidak berharga dibandingkan hadiah permen karet raksasa yang kotor dari Patrick. Iyuh.

Walaupun lama- lama akhirnya Spongebob risih juga karena terlalu banyak barang- barang kotor yang menempel pada gumpalan permen karet raksasa yang memenuhi rumahnya itu. Dengan tetap menjaga perasaan sahabatnya, Spongebob pun berusaha menyingkirkan hadiah permen karet raksasa itu dari rumahnya.

Setelah melalui banyak percobaan untuk menyingkirkan permen karet tersebut yang selalu gagal karena ketahuan Patrick. Ya disini keliatan banget kalo Spongebob ini menjaga banget perasaan Patrick.

Akhirnya sampai di akhir episode ketika Patrick mengaku kepada Spongebob bahwa dia merindukan permen karet raksasa yang kotor itu. Spongebob pun berkata, “Kalau kamu merindukannya, makan saja permen karetmu ini Patrick”. Akhirnya permen karet raksasa kotor itupun dimakan sampai habis oleh Patrick walau setelahnya, permen karet itu kembali memenuhi kota Bikini Bottom.

Episode ini memang cukup menjijikan sih, tapi ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sikap Spongebob di episode ini. Bener gak? Haha
 


3.    Berpikir Positif dan Berprasangka baik

Gak kebayang kalau kita berkarakter seperti Squidword yang bertetangga dengan Spongebob. Yap Spongebob yang selalu ceria bertetanggakan Squidward yang kita tau sangat membenci Spongebob bahkan kerap kali berusaha untuk menjauh dan menyingkirkannya.
 
Namun Spongebob tetap berprasangka baik kepada Squidward dan selalu siap membantu kapanpun Squidward membutuhkannya.
 
Pasti inget dong di episode ketika Squidward ditawari menumpang tinggal di rumah Spongebob karena jadi pengangguran hingga rumahnya pun disita. Bahkan Squidward tidur di kasur Spongebob dan Spongebob siap sedia melayani apapun permintaan Squidward.
 
Ini cukup ngeselin sih karena akhirnya Squidward ngelunjak gitu, tapi begitulah Spongebob tetap berbuat baik walau Squidward sering berusaha menyingkirkannya.

4.    Setia Kawan dan Tidak Pendendam

Seperti yang kita tau bahwa Spongebob dan Patrick adalah sahabat dekat, dekat banget malah. Walaupun mereka sering banget melakukan hal konyol dan bodoh, mereka selalu akur dan selalu bersama.
 
Ada episode yang menceritakan ketika Patrick kedatangan orangtuanya dan Patrick meminta tolong Spongebob untuk berpura- pura menjadi bodoh semata agar Patrick terlihat pintar. Walau akhirnya Spongebob kesal karena Patrick benar- benar menganggap Spongebob bodoh, namun akhirnya mereka kembali akur.

5.    Qonaah dan Loyal

Spongebob merupakan pegawai Krusty Krab yang selalu menjadi karyawan teladan. Saking rajinnya, Tuan Krab yang dikenal pelit banget pun memanfaatkannya untuk terus bekerja walau tanpa digaji dan tanpa liburan. Hingga dalam suatu episode, Tuan Krab ditegur oleh Asosiasi Pekerja karena dinilai keterlaluan mempekerjakan Spongebob sampai akhirnya Spongebob diberikan waktu yang panjang untuk liburan namun ia tidak tau apa itu berlibur.

6.    Rajin dan Pantang Menyerah

Selain Spongebob memang terkenal sebagai karyawan teladan, ada lagi sikap baiknya yang tercermin dalam salah satu episode terbaik kesukaan para fansnya yaitu episode Chocolate with Nuts.
Episode ini menceritakan tentang Spongebob dan Patrick yang pengen berbisnis dengan cara menjual coklat dari rumah ke rumah.
 
Namun walau sudah berkali- kali mereka mengetuk rumah dan menawarkan coklatnya, belum ada coklat yang terjual satu pun. Alih- alih terjual, malah mereka yang sempat kena tipu dan malah membeli barang dari orang yang pintunya diketuk.
 
Tanpa keraguan dan pantang menyerah, Spongebob dan Patrick tetap berkeliling berjualan coklat. Hingga akhirnya ada seseorang yang terus berteriak “coklat” dan mau memborong semua coklat yang dijual Spongebob dan Patrick. Endingnya, mereka pun dapat berkencan dengan pasangan masing- masing dari hasil berjualan coklat tersebut.
 

7.    Rela Berkorban

Mungkin ada yang sudah hafal banget dengan quotesnya Spongebob yang ini, yaitu ketika ada ledakan gitu, saya lupa di episode yang mana tapi Spongebob bahkan bilang begini kepada Squidward:

Squidward? if i were to die right now, in some sort of fiery explosion due to the carelessness of a friend, well, that would just be ok.

Squidward? Jika aku harus mati sekarang dalam sebuah ledakan karena kecerobohan seorang teman, yah, itu tidak apa- apa.


Jadi, itu dia 7 sifat Spongebob yang bisa kita jadikan pesan moral dalam setiap serialnya. Bahwa hati yang bebas dari hal- hal negatif akan hidup dengan penuh keceriaan.

Sebenernya banyak banget, bahkan bisa lebih dari 10 poin. Bahwa Spongebob itu kreatif, dia juga cara berpikirnya out of the box pas di episode “idiot box” itu.

Tapi kurang lebih intinya itu, hatinya tulus. Jadi mau ngelakuin apapun dia akan selalu bisa melihat sisi positif dalam hal buruk sekalipun.

Well ya, semoga kita bisa semakin dewasa dalam menghadapi apapun di hidup ini ya Buibu. Aamiin